Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEBIDANAN

PADA NY. Y P1001 DENGAN KONTRASEPSI IMPLAN 2 KAPSUL


DI BPS NY. TUTIK HANDAYANI PARE

OLEH :
WIWIN WERDI R
NM : 07.051

AKADEMI KEBIDANAN
MEDIKA WIYATA KEDIRI
2008-2009
ALAT KONTRASEPSI DALAM KULIT

I. PENERTIAN
Alat kontrasepsi dalam kulit/implan adalah alat kontrasepsi yang berupa batang
silastik atau kapsul yang berisi levonogestrel (LNG) yang disisipkan dibawah kulit
lengan atas seorang wanita

II. JENIS-JENIS AKDK


a. Norplant, terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga dengan panjang 3,4
cm dengan diameter 2,4 mm yang diisi dengan 36 mg LNG dan lama kerjanya
5 tahun
b. Implanon, terdiri dari 1 batang putih lentur dengan panjang kira-kira 40 mm
dan diameter 2 mm, yang diisi dengan 6 mg 3-ketodesogestrel dan lama
kerjanya 3 tahun
c. Jadena dan Indoplan, terdirir dari 2 batang yang diisi dengan 75 mg LNG
dengan lama kerja 3 tahun

III. CARA KERJA


1. Lendir serviks menjadi kental
2. Mengganggu proses pembentukan endometrium sehingga sulit terjadi
implantasi
3. Mengurangi transformasi sperma
4. Menekan ovulasi
5. Evektivitas sangat tinggi (kegagalan 0,2-1 kehamilan/100 perempuan

IV. KEUNTUNGAN
 Guna tinggi
 Perlindungan jangka panjang (sampai 5 tahun)
 Pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah pencabutan
 Tidak memerlukan pemeriksaan dalam
 Bebas dari pengaruh estrogen
 Tidak mengganggu kegiatan senggama
 Tidak mengganggu ASI
 Klien hanya perlu ke klinik bila ada keluhan
 Dapat dicabut setiap saat sesuai dengan kebutuhan
 Mengurangi nyeri haid
 Mengurangi/ memperbaiki anemia
 Melindungi terjadinya kanker endometrium

1
 Menurunkan angka kejadian kelainan jinak payudara
 Melindungu diri dari beberapa penyebab penyakit radang panggul
 Menurunkan angka kejadian endometriosis

V. KETERBATASAN
 Pada kebanyakan klien dapat menyebabkan perubahan pola haid berupa
perdarahan bercak (spotting, hipermenorhea, atau meningkatnya jumlah darah
haid serta amenorhoe)
 Nyeri kepala, pening, sakit kepala
 Peningkatan/penurunan berat badan
 Nyeri payudara
 Perasaan mual
 Perubahan perasaan (mood) atau kegelisahan (nervouses)
 Membutuhkantindak pembedahan minor untuk insersi dan pencabutan
 Tidak memberikan efek protektif terhadap IMS termasuk HIV/AIDS
 Klien tidak dapat menghentikan sendiri
 Efektivitasnya menurun bila menggunakan obat-obatan tuberculosis
(Rifampisin), atau obat epilepsi (Fenitin, Barbiturat)
 Terjadinya kehamilan ektopik sedikit lebih tinggi (1,3/100 perempuan per
tahun)

VI. YANG BOLEH MENGGUNAKAN IMPLAN


 Usia reproduktif
 Telah memiliki anak ataupun belum
 Menghendaki kontrasepsi yang memiliki efektivitas tinggi dan menghendaki
pencegahan kehamilan jangka panjang
 Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi
 Pasca bersalin dan tidak menyusui
 Pasca keguguran
 Tidak menginginkan anak lagi, tetapi menolak sterilisasi
 Riwayat kehamilan ektopik
 Tekanan darah <180/110 mmhg, dengan masalah pembekuan darah atau
anemi bulan sabit
 Tidak boleh menggunakan kontrasepsi hormonal yang mengandung estrogen
 Sering lupa menggunakan pil

VII. YANG TIDAK BOLEH MENGGUNAKAN IMPLAN


 Hamil atau di duga hamil

2
 Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya
 Benjolan/kanker payudara atau riwayat kanker payudaratidak dapat menerima
perubahan pada haid yang terjadi
 Mioma uterus dan kanker payudara
 Gangguan toleransi glukosa

VIII. MULAI MENGGUNAKAN IMPLAN


 Setiap saat selama siklus haid ke 2 sampai hari ke 7. tidak diperlukan metode
kontrasepsi tambahan
 Insersi dapat dilakukan setiap saat, asal saja diyakini tidak terjadi kehamilan.
Bila diinsersi setelah hari ke 7 siklus haid, klien jangan melakukan hubungan
seksual, atau menggunakan metode kontrasepsi lain untuk 7 hari saja
 Bila menyusui antara 6 minggu sampai 6 bulan pasca persalinan, insersi dapat
dilakukan seetiap saat, bila menyusui penuh klien tidak perlu memakai
metoda kontrasepsi lain

3
POHON MASALAH

AKDR/IMPLAN

Norlant Implanon Jadena/Indoplan


5 tahun 3 tahun 3 tahun
36 mg LNG 68 mg 3-Keto-desogestrel 75 mg LNG

Lendir serviks menjadi kental


Mengganggu proses pembentukan endometrium
sehingga sulit terjadi implantasi
Mengurangi trasportasi sperma
Menekan ovulasi
Efektivitas sangat tinggi

Kehamilan tidak terjadi

4
Diagnosa, Masalah, Kebutuhan
Dx : P...., dengan KB Implan 2 Kapsul
Ds : Ibu mengatakan................
Do : Ku ibu baik
TTV : TD: 110/70-120/80 mmHg, N : 80-100x/menit
Kesadaran : composmentis
Keadaan emosional : stabil
Abdomen : tidak teraba ballotement
Anogenital : tidak ada pengeluaran pervaginam
Riwayat penyakit : tidak mempunyai penyakit DM, TBC, Epilepsi
Tujuan : Ibu mendapatkan KB Implan dengan baik dan lancar
Kriteria Hasil :
 KU ibu baik, kehamilan dapat di cegah
 Ibu tidak mengalami komplikasi yang serius
 TTV normal
Intervensi :
1. Lakukan konseling pemasangan Implan
Rasional : pasien mengetahui tentang metode kontrasepsi implan
2. Lakukan penapisan klien Implan
Rasional : menentukan apakah pasien cocok menggunkan implan atau tidak
3. Lakukan pemasangan Imlan sesuai prosedur
Rasional : pemasangan yang sesuai prosedur dapat menghindari kegagalan
4. Lakukan konseling pasca pemasangan Implan
Rasional : Pasien merasa nyaman dan dapat melakukan tindakan yang harus
dilakukan pasca pemasangan Implan

5
DAFTAR PUSTAKA

Dyah, Noviawati Arum., 2008. Panduan Lengkap Pelayanan KB Terkini. M Press.


Yogyakarta

Sarwono, prawirohardjo., 2006. Ilmu Kebidanan. YBP-SP. Jakarta

Sarwono, Prawirohardjo., 2006. Kesehatan Maternal dan Neonatal. YBP-SP. Jakarta

Elly Candra., 2007. Baby Guide. Max Media. Bali

6
PENGKAJIAN KELUARGA BERENCANA

Tanggal masuk poli : 31 Mei 2009


Jam : 16.30 WIB
Tanggal pengkajian : 31 Mei 2009
Jam : 16.30 WIB
Nomor register pasien : -
Diagnosa masuk : P1001

I. PENGKAJIAN
A. Data Subyektif
1. Identitas (Biodata)
Nama Pasien : Ny. Y Nama Suami : Tn. S
Umur : 26 tahun Umu : 34 tahun
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidkan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Penghasilan : - Penghasilan : -
Alamat Kantor: - Alamat Kantor : -
Alamat Rumah: Kwagean Alamat Rumah : Kwagean

2. Keluhan
Ibu mengatakan ingin memakai alat kontrasepsi yang jangka waktunya lama
dan tidak perlu mengingat-ingat kaena sering lupa jadwal suntik ulang pada
saat menggunakan KB suntik 1 bulanan

3. Riwayat Menstruasi
Menarche : 11 tahun
HPHT : 30-05-2009
Lama : 6 hari
Banyaknya : 2-3x ganti pembalut
Siklus : 28 hari
Teratur/tidak : teratur
Dismenorhoe : tidak pernah
Fluor albus : sedikit
Jumlah : sedikit
Warna/bau : khas

7
4. P1001
ANC : TM I : Berapa kali : 1x
Keluhan : mual-mual
Terapi : B6, Calk
TM II : Berapa kali : 1x
Keluhan : pusing
Terapi : Fe, Calk, Vit C
TM III : Berapa kali : 3x
Keluhan : kenceng-kenceng
Terapi : Fe, Calk, B1
Penyuluhan yang didapat : Nutrisi

5. Pola Makan dan Minum


Makan : 3x sehari (nasi putih, tahu, tempe, ayam, telur, sayur hijau, ikan)
Minum : + 8 gelas/hari air putih

6. Pola aktivitas sehari-hari


Istirahat : teratur
Tidur : siang : + 2 jam, Malam : + 7 jam
Seksualitas : 1 minggu sekali

7. Pola eliminasi
BAB : 1 x sehari (bau, warna khas, konsistensi lunak)
BAK : + 6 x / hari (bau dan warna khas)

8. Riwayat KB
Kontrasepsi yang pernah digunakan : pil, suntik 1 dan 3 bulanan

9. Riwayat, kehamilan, persalinan, nifas yang lalu


Penyulut Anak
Tgl/Bln Tempat Usia Jenis
No Penolong kehamilan Nifas
persalinan persalinan kehamilan persalinan JK BB PB
persalinan
3000
1. 12-8-08 BPS Aterm Spontan Bidan - P gram 46

10. Riwayat penyakit yang sedang diderita


Ibu tidak sedang menderita penyakit kronis/menular

11. Riwayat penyakit yang lalu


Ibu tidak pernah menderita penyakit kronis/menular

8
12. Riwayat penyakit keturunan
Ibu tidak mempunyai riwayat penyakit keturunan dalam keluarga

13. Perilaku kesehatan


- Minum alkohol, obat-obatan : tidak pernah
- Jamu yang sedang digunakan : tidak pernah
- Merokok, makan sirih, kopi : tidak pernah
- Ganti pakaian dalam : 2x sehari

14. Riwayat Sosial


- Status perkawinan : kawin
- Jumlah : 1x

15. Keadaan Psikologis


- Hubungan ibu dengan keluarga : baik
- Hubungan ibu dengan masyarakat : baik

B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum :
a. Keadaan Umum : Baik
b. Kesadaran : composmentis
c. Keadaan emosional : stabil
d. Tekanan darah : 120/80 mmHg
e. Suhu Tubuh : 364 oC
f. Denyut nadi : 84 x/mnt
g. Pernafasan : 23 x/mnt
h. Berat badan sekarang : 46,3 kg

2. Pemeriksaan Khusus
a. Inspeksi
1. Kepala : warna rambut : hitam benjolan tidak ada
rontok : tidak ketombe : tidak
2. Muka : cloasma gravidarum : ada, ekspresi : biasa
3. Mata : kelopak mata : tidak oedem
Konjungtiva : merah muda
Sclera : putih
4. Hidung : simetris : ya, simetris, sekret -/-, polip -/-
5. Mulut dan gigi : Lidah : bersih
Gusi : tidak epulis
Gigi : tidak caries

9
6. Telinga : serumen : ka/ki tidak ada
7. Leher : tidak ada pembengkakan kelenjar tyroid
8. Axilla : pembesran kelenjar lymfe tidak ada
9. Dada :
Payudara : Pembesaran : tidak ada
Simetris : ka/ki simetris
Benjolan/tumor : tidak ada
Pengeluaran : tidak ada

10. Abdomen
- Pembesaran : tidak ada pembesaran

11. Punggung
- Posisi tulang belakang : normal

12. Ekstrimitas
- Oedema : atas : ka/ki tidak oedem, bawah : ka/ki tidak oedem
- Varises : atas : ka/ki tidak varises, bawah : ka/ki tidak
varises
- Simetris : atas : ka/ki simetris, bawah : ka/ki simetris

13. Anogenital
- Pengeluaran pervaginam : tidak ada
- Vulva vagina : normal

b. Palpasi
Abdomen tidak ada nyeri tekan atau tanda-tanda hamil (tidak teraba
ballotemen)
c. Perkusi
- Reflek patella : +/+

3. Diagnosa : P1001, dengan KB Implan

10
II. Diagnosa, Masalah, Kebutuhan
Dx : P1001, dengan KB Implan
Ds : Ibu mengatakan ingin memakai alat kontrasepsi yang jangka waktunya lama
dan tidak perlu mengingat-ingat karena sering lupa jadwal suntik ulang pada
saat menggunakan KB suntik 1 bulanan
Do : KU ibu baik
TTV : TD: 120/80 mmHg, N : 80x/menit, BB: 46,3 kg
Kesadaran : composmentis
Mamae : tidak ada benjolan/tumor
Abdomen : tidak teraba ballotemen/ tanda-tanda hamil dan nyeri tekan
Anogenital : tidak ada pengeluaran pervaginan
Riwayat Penyakit : ibu tidak sedang menderita penyakit kronis atau menular
(TBC, Hepatitis) dan tidak mempunyai riwayat penyakit keturunan (DM,
Epilepsi)

III. Intervensi
Dx : P1001 dengan KB Implan
Tujuan : Ibu dapat mendapatkan KB Implan dengan baik dan lancar
Kriteria Hasil :
 KU ibu baik, kehamilan dapat dicegah
 Ibu tidak mengalami komplikasi yang serius
 TTV normal
Intervensi :
1. Lakukan konseling pemasangan Implan
Rasional : pasien mengetahui tentang metode kontrasepsi implan
2. Lakukan pemasangan Imlan sesuai prosedur
Rasional : pemasangan yang sesuai prosedur dapat menghindari
kegagalan
3. Lakukan konseling pasca pemasangan Implan
Rasional : Pasien merasa nyaman dan dapat melakukan tindakan yang
harus dilakukan pasca pemasangan Implan

11
IV. Implementasi
Minggu : 31 Mei 2009, jam 16.30 WIB

Dx : P1001, dengan KB Implan


Implementasi
I. Melakukan konseling pemasangan Implan
1. Menyapa klien dengan ramah dan memperkenalkan diri
2. Menanyakan tujuan kunjungannya
3. Memberikan informasi umum tentang keluarga berencana
4. Menjelaskan apa yang bisa diperoleh dari kunjungannya
5. Menanyakan tujuan pemakaian alat kontrasepsi.
6. Menanyakan sikap atau agama yang dianutnya yang dapat mendukung atau
menolak salah satu atau lebih metode kontrasepsi yang ada
7. Memberikan jaminan akan kerahasiaan yang diperlukan klien
8. Mengumpulkan data-data pribadi klien
9. Memberikan informasi tentang pilihan kontrasepsi yang tersedia dengan
resiko serta keuntungan dari masing-masing kontrasepsi
10. Mendiskusikan kebutuhan, pertimbangan dan kehawatiran klien dengan sikap
yang simpatik
11. Membantu klien untuk memilih metode yang tepat
12. Menjelaskan kemungkinan-kemungkinan efek samping, sampai benar-benar
dimengerti oleh klien
13. Menjelaskan proses pemasangan implan dan apa yang akan klien rasakan pada
saat proses pemasangan dan setelah pemasnagan
14. Memberikan kesempatan bertanya kepada klien dan suaminya, serta
memberikan jawaban sesuai kebutuhannya
15. Mempersilahkan klien dan suaminya untuk membaca lembar inform consent
dan meminta tanda-tangan klien dan suaminya.

II. Melakukan penapisan klien Implan


16. Menanyakan dengan seksama apakah klien mendapatkan konseling tentang
prosedur pemasangan implan
17. Menanyakan tentang adanya reaksi alergi terhadap obat (anastesi atau jenis
antibiotik lainnya)
18. Menanyakan apakah klien sedang dalam masa 7 hari dari haid terakhirnya
19. Menyingkirkan kemungkinan hamil bila lebih dari ketujuh
20. Meneliti dengan seksama untuk meyakinkan bahwa klien tidak memiliki
kondisi kesehatan yang dapat menimbulkan masalah

12
21. Melakukan pemerikasaan fisik lanjutan bila ada indikasi
22. Memerikasa kembali rekan medis dan melakukan penilaian

III. Melakukan pemasangan sesuai prosedur


23. Memeriksa kembali rekam medis untuk memastikan klien cocok
menggunakan implan dan adakah masalah yang harus terus diawasi selama
pemasangan implan
24. Memeriksa kembali untuk meyakinkan bahwa klien telah mencuci lengannya
sebersih mungkin dengan sabun, serta membilasnya sampai tidak ada sisa
sabun
25. Membantu klien naik ke meja periksa
26. Meletakkan kain yang bersih dan kering dibawah lengan klien dan atur posisi
lengan klien dengan benar
27. Menentukan tempat pemasangan pada bagian dalam lengan atas, dengan
mengukur 8 cm diatas lipatan siku
28. Memberi tanda pada tempat implan nantinya akan dimasukkan
29. Memastikan bahwa peralatan yang steril atau telah di DTT telah tersedia
30. Membuka peralatan steril dari tempatnya
31. Membuka kemasan implan dan menempatkan kedalam mangkok kecil yang
steril
32. Mencuci tangan dengan air dan sabun, mengeringkan dengan handuk atau
kain bersih
33. Memakai sarung tangan steril/DTT
34. Menghitung jumlah kapsul untuk memastikan lengkap 2 buah
35. Mengusap tempat pemasangan dengan larutan antiseptik, menggerakkan
kearah luar secara melingkar seluas 8-13 cm dan biarkan kering
36. Memasang kain penutup (doek) steril atau DTT di sekeliling lengan pasien
37. Memasukkan jarum semprit dikulit tepat dilokasi insisi pada kulit nantinya
akan dilakukan
38. Suntikan anastesi lokal lidokain 1-2%, 0,3-0,5 cc tepat dibawah kulit pada
tempat insisi yang telah ditentukan samai kulit sedikit menggelembung
39. Meneruskan jarum kelapisan bawah kulit kurang lebih sejauh 4 cm dari lokasi
insisi yang direncanakan, lakukan aspirasi untuk meyakinkan bahwa jarum
tidak masuk kedalam pembuluh darah
40. Menyuntikkan 0,5-1 cc obat anastesi sambil menarik semprit kearah tempat
tusukan jarum di kulit tetapi tidak samapai mencabut seluruh jarumnya
41. Mengulangi langkah no 39-40, kira-kira membentuk sudut 20-30° terhadap
lokasi suntikan anastesi sebelumnya

13
42. Menunggu 2-3 menit, melakukan uji efek anastesinya sebelum melakukan
insisi pada kulit
43. Membuat insisi dangkal di kulit selebar + 2mm dengan bisturi
44. Memasukkan ujung trokart (yang pendorongnya telah terpasang) melalui
tempat insisi dengan sudut yang agak besar (+ 30° dari permukaan kulit)
45. Setelah ujung trokart menembus kulit, merubah sudut trokar menjadi sejajar
kulit
46. Memasukkan terus trokart dan pendorongnya sampai melewati batas tanda
pertama tepat pada luka insisi.
47. Mengeluarkan pendorong
48. Memasukkan kapsul yang pertama kedalam trokar dengan tangan atau dengan
pinset, menadahkan tangan yang lain di bawah kapsul sehingga dapat
menangkap kapsul bila jatuh
49. Memasukkan kembali pendorong dan menekan kapsul kearah ujung trokar
sampai terasa adanya tahanan
50. Menahan penodorng di tempatnya dengan satu tangan dan menarik trokar
keluar sampai mencapai pegangan pendorong
51. Menarik trokar dan pendorongnya secara bersama-sama sampai batas tanda
kedua (pada ujung trokar) terlihat pada luka insisi
52. Menahan kapsul yang telah terpasang dengan satu jari dan memasukkan
kembali trokar, mengulangi langkah 24-28
53. Meraba kapsul untuk memastikan kedua kapsul implan telah terpasang
(keduanya kira-kira membentuk sudut 15-30°)
54. Meraba daerah insisi untuk memastikan seluruh kapsul berada jauh dari insisi
55. Menekan pada tempat insisi dengan kasa untuk menghentikan perdarahan
56. Mendekatkan ujung-ujung insisi dan menutup dengan band aid
57. Memberi pembalut tekan untuk mencegah perdarahan dan mengurangi memar
58. Memberi petunjuk pada klien cara merawat luka
59. Menyedot larutan clorin 0,5 % kedalam tabung semprit, mengeluarkan lagi
lalu melepaskan jarum dari tabung semprit
60. Membuang jarum di wadah khusus, membuang tabung semprit dan
pendorongnya ditempat sampah medis
61. Meletakkan semua peralatan dalam larutan clorin 0,5% selama 10 menit untuk
dekontaminasi, memisahkan trokar dari pendorongnya
62. Membuang semua peralatan yang sudah tidak dipakai lagi ketempatnya (kasa,
kapas, sarung tangan/alat suntik sekali pakai)
63. Mencelupkan tangan yang masih memakai sarung tangan kedalam larutan
clorin, kemudian membukanya dan rendam selama 10 menit

14
64. Mencuci tangan dengan sabun dan air, kemudian mengeringkan dengan
handuk dan kain bersih
65. Membuat rekam medik tentang pemasangan implan, lakukan pencatatan pada
buku register/catatan akseptor
66. Melakukan observasi selama 5 menit sebelum memperbolehkan klien pulang

IV. Melakukan konseling pasca pemasangan


1. Melengkapi rekam medik dan gambar posisi implan
2. Menjelaskan pad aklien apa yang harus dilakukan bila mengalami efek
samping
3. Memberitahu kapan klien harus datang kembali ke klinik untuk kontrol
4. Mengingatkan kembali masa pemakain implan 4 tahun
5. Meyakinkan pada klien bahwa ia dapat datang ke klinik setiap saat bila
memerlukan konsultasi, pemeriksaan medik atau bila menginginkan mencabut
kembali implan tersebut
6. Meminta klien untuk mengulangi kembali penjelasan yang telah diberikan
7. Memberikan kesempatan bertanya kepada klien pada suaminya, memberikan
jawaban sesuai kebutuhan
8. Melakukan observasi selama 5 menit sebelum memperbolehkan klien pulang

15
V. Evaluasi
Minggu : 31 Mei 2009, jam 17.00 WIB

S : Ibu mengatakan lega telah mendapatkan kontrasepsi implan, dan


ibu mengatakan mengerti dengan penjelasan bidan

O :  Ibu mengangguk tanda mengerti


 2 kapsul implan masuk kedalam kulit

A : P1001, dengan KB Implan 2 kapsul

P : Motivasi ibu untuk kontrol 1 minggu lagi

16

Anda mungkin juga menyukai