LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Kontrasepsi (KB)
2.1.1 Pengertian
Keluarga Berencana (KB) adalah salah satu usaha mencapai kesejahteraan dengan jalan
memberikan nasehat perkawinan atau pengobatan kemandulan dan penjarangan kehamilan.
Kontrasepsi adalah usaha-usaha untuk mencegah terjadinya kehamilan. Usaha-usaha
itu dapat bersifat sementara, dapat juga bersifat permanen.
b. Faktor kesehatan
· Status kesehatan
· Riwayat haid
· Riwayat keluarga
· Pemeriksaan fisik
· Pemeriksaan panggul
2.2.5 Kerugian
a. Sering ditemukan gangguan haid, seperti :
- Siklus haid yang memendek atau memanjang
- Perdarahan yang banyak atau sedikit
- Perdarahan tidak teratur atau perdarahan bercak (spotting)
- Tidak haid sama sekali
b. Klien sangat bergantung pada sarana pelayanan kesehatan (harus kembali untuk suntikan)
c. Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan berikutnya
d. Permasalan berat badan merupakan efek samping tersering
e. Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi menular seksual, hepatitis, infeksi
virus HIV
f. Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian
g. Terlambatnya kembali kesuburan bukan karena belum habisnya pelepasan otot suntikan dari
tempat suntikan.
c. Sakit kepala
Insiden sakit kepala adalah sama pada DMPA maupun NET EN dan terjadi pada < 17 % akseptor
d. Efek metabolik
DMPA mempengaruhi metabolisme karbohidrat, tetapi tidak ditemukan terjadi diabetes pada
akseptor
· Kontra Indikasi
WHO menganjurkan untuk tidak menggunakan kontrasepsi suntik pada :
- Kehamilan (hamil atau diduga hamil risiko cacat pada janin > per 100.000 kehamilan)
- Menderita kanker
- Menderita tumor jinak
- Karsinomatraktur seritalia dan perdarahan yang abnormal pada uterus
- Pada wanita dengan diabetes mellitus (DM) disertai dengan komplikasi.
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan Umum : Normalnya baik
b. Kesadaran : Normalnya composmentis
c. Tekanan darah : Normalnya 110/80 – 120/90 mmHg
d. Nadi : Normalnya 60-100 x/mnt
e. Suhu : Normalnya 36,5 – 37,5oC
f. Pernafasan : Normalnya 16 – 24 x/mnt
g. BB : normalnya pertambahan berat badan 1-5 kg dalam tahun pertama
2. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
Kepala dan rambut : Kebersihan rambut, adanya benjolan / tidak, mudah rontok atau tidak
Muka : Pucat / tidak, odem / tidak
Mata : Sklera ikterus / tidak, konjungtivanya bagaimana
Leher : Adakah pembesaran kelenjar tyroid, kelenjar limfe, dan vena jugularis
Dada : Bagaimana bentuk payudara, putting susu menonjol/ tidak, areola
hiperpigmentasi/tidak, adakah benjolan abnormal/tidak
Abdomen : Adakah bekas luka operasi/tidak, adakah pembesaran/kehamilan
Genetalia : Adakah pengeluaran darah pervaginam, ada luka parut /tidak, ada odem/tidak
Anus : Adakah hemorhoid/tidak
Ekstremitas : Ada odem/tidak, ada varises atau tidak.
b. Palpasi
Payudara : tegang / tidak, ada benjolan abnormal / tidak
Abdomen : ada nyeri tekan perut bagian bawah / tidak, ada pembesaran /ada kehamilan /
tidak , ada pembesaran pada hepar atau tidak
c. Auskultasi
Dada : Weezhing normal
d. Perkusi
Refleks patella : (+) atau (-)
Perut : kembung atau tidak
3. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan laboratorium urine apakah ada kegagalan/tidak dalam penggunaan KB
2.3.2 Interprestasi Data
Adalah untuk menentukan diagnosa / masalah yang timbul berdasarkan pengkajian data
DX : P10001 Akseptor Aktif KB suntik 3 bulan
DS : Ibu mengatakan bahwa saat ini adalah waktunya suntik ulang 3 bulan
DO : Keadaaan Umum, TTV
2.3.7 Evaluasi
Langkah ini berisi tentang asuhan yang telah diberikan apakah telah memenuhi kebutuhan klien,
jika memang asuhan yang telah diberikan belum efektif maka perlu dilakukan pengulangan atau
perbaikan pada pemberian asuhan selanjutnya
Berdasarkan evaluasi selanjutnya, asuhan kebidanan dituliskan dalam bentuk catatan
perkembangan yang mencakup SOAP :
S (Subyektif) : data yang didapat dari penyataan klien
O (obyektif) : data yang diperoleh dari hasil observasi dan pemeriksaan
A (assesment) : pernyataan gangguan yang terjadi atas data S dan O
P (Planning) : perencanaan yang ditentukan sesuai dengan masalah yang terjadi
TINJAUAN TEORI
2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan bahwa saat ini adalah waktunya suntik ulang 3 bulan
3. Riwayat Menstruasi
Ibu mengatakan menarche umur 13 tahun, siklus haid tidak teratur ±15 hari. Setelah itu ibu
tidak menstruasi lagi sampai ± 1 tahun terakhir.
1
9 bln
Spt B
bidan
3500 gr
♀
H
2 thn
Suntik
A. Data Obyektif
a. Pemeriksaan Umum
- Kesadaran : Composmentis
- Keadaan Umum : Baik
- BB/TB : 60 kg/157 cm
- T/N/S/Rr : 120/80 mmHg/84 x/mnt/36,3OC/20x/mnt
b. Pemeriksaan Fisik
* Inspeksi
a. Rambut :Hitam, bersih, tidak rontok
b. Muka
Conjungtiva : Merah muda
Sclera : Putih
Oedema : Tidak ada
c. Mulut
Gigi : Bersih, tidak ada caries
Stomatitis : Tidak ada
Bibir kering : Tidak ada
d. Leher
Pembesaran vena jugularis : Tidak ada
Pembesaran kelenjar tyroid : Tidak ada
Pembesaran kelenjar getah bening: Tidak ada
e. Payudara
Bentuk : Simetris
Areola : kecoklatan
Puting susu : Menonjol
f. Perut : Tidak ada pembesaran uterus
g. Anus
Hemoroid : Tidak ada
h. Ekstremitas atas dan bawah
Varices : Tidak ada -/-
Odema : Tidak ada -/-
* Palpasi
Leher : tidak ada benjolan abnormal
Payudara : tidak ada benjolan abnormal
Perut : tidak ada benjolan abnormal ataupun tanda-tanda kehamilan
* Auskultasi
Dada : tidak ada wishing maupun ronchi
* Perkusi
Reflek patella : ka/ki (+/+)
Perut : tidak kembung
c. Pemeriksaan Penunjang
-
3.2 INTERPRETASI DATA
Diagnosa : P20002 Akseptor Aktif KB suntik 3 bulan
DS : Ibu mengatakan ingin melakukan suntik KB ulang 3 bulan
DO : - KU :baik
- Kesadaran :Composmentis
- TD :120/80 mmHg
- Nadi :84 x/ menit
- RR :20x/menit
- Suhu :36,3° C
- BB :60 Kg
Inspeksi : - Payudara : putting susu menonjol dan payudaranya bersih
- Perut : tidak ada tanda-tanda kehamilan
Palpasi : - Payudara : tidak ada benjolan abnormal
- Perut : tidak ada pembesaran uterus/benjolan abnormal
3.5 INTERVENSI
Tanggal : 11 Juli 2011 Jam : 16.35 WIB
Diagnosa : P20002 akseptor aktif KB suntik 3 bulan
Tujuan : Diharapkan setelah diberikan asuhan kebidanan selama ± 10 menit, ibu dapat
memahami penjelasan yang diberikan tenaga kesehatan dan tidak lupa kunjungan ulang.
Kriteria : - Ibu kooperatif
- Tidak ada keluhan/kelainan yang abnormal setelah pemberian suntik KB
NO
INTERVENSI
RASIONAL
1
Jalin komunikasi terapeutik dengan pasien
Pasien dan keluarga lebih kooperatif dengan petugas
2
Jelaskan hasil pemeriksaan
Ibu mengetahui kondisinya dan tidak cemas
3
Berikan Informed Consent
Persetujuan tindakan medic
4
Persiapan Alat
Memudahkan pemberian asuhan
5
Persiapan Pasien
Memudahkan pemberian asuhan
6
Lakukan tindakan penyuntikan
Pemberian asuhan
7
Berikan KIE pasca penyuntikan
Menambah pengetahuan dan mengurangi kecemasan
8
Follow up
Pasien tahu kapan harus kembali
3.6 IMPLEMENTASI
Tanggal : 11 Juli 2011 Jam : 16.40 WIB
NO
Implementasi
Paraf
1.
Melakukan komunikasi terapeutik dengan pasien atau keluarga agar pasien dan keluarga lebih
kooperatif dengan petugas
2.
Menjelaskan hasil pemeriksaan
KU : baik
T/N/S/Rr : 120/80mmHg/84x/mnt/36,3°C/20x/mnt
BB/TB : 60kg/157cm
Payudara : tidak ada benjolan abnormal
Abdomen : tidak ada pembesaran uterus
3.
Memberikan informed consent untuk persetujuan tindakan medic
4.
Menyiapkan alat
§ Obat yang akan disuntikkan
§ Spuit dan jarum sekali pakai
§ Kapas alcohol
§ Kocok botol vial, buka dan buang tutup kaleng pada vial yang menutupi karet, hapus karet yang
ada di bagian atas vial dengan kapas yang telah dibasahi dengan alkohol
5.
Memberitahu ibu bahwa ibu akan disuntik
6.
Melakukan tindakan penyuntikan secara IM
7.
Memberitahu ibu setelah disuntik tidak boleh digosok-gosok, memberitahu ibu tentang efek
samping KB
ü Gangguan pola haid
ü Perubahan berat badan
ü Sakit kepala ringan
8.
Memberitahu pasien untuk kunjungan ulang pada tanggal 06 Oktober 2011/ bila ada keluhan
3.7 EVALUASI
Tanggal : 11 Juli 2011 Jam : 16.45 WIB
S : Ibu mengatakan bahwa telah mendapatkan suntik KB 3 bulan dan sudah mengerti
apa yang telah disampaikan oleh bidan
O : - KU :baik
- Kesadaran :Composmentis
- TD :120/80 mmHg
- Nadi :80 x/ menit
- RR :20 x/menit
- Suhu :36,5° C
- BB : 60 Kg
- Payudara : tidak ada benjolan abnormal
- Abdomen : tidak ada pembesaran uterus/benjolan abnormal
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Kontrasepsi suntik adalah alat kontrasepsi hormonal yang pemberiannya 4, 12 minggu yang
mengandung hormonal estrogen dan progesterone, untuk itu diperlukan asuhan kebidanan pada
pasien. Terdiri dari 2 jenis kontrasepsi suntikan yang hanya mengandung progestin yaitu Depo
Medroxyprogesteron Asetat (DMPA) diberikan 3 bulan sekali dan yang mengandung estrogen dan
progesterone yaitu Depo Nutristeron Enatal diberikan dal 1 bulan sekali (Prawirohardjo, 2002).
Keuntungan dari kontrasepsi suntik yaitu sangat efektif, pencegahan kehamilan jangka panjang,
tidak berpengaruh pada hubungan suami istri, tidak memiliki pengaruh terhadap ASI, sedikit efek
sampingnya, dapat digunakan oleh perempuan usia > 35 tahun sampai menopause (Prawirohardjo,
2002).
1.2 Saran
v Bagi Mahasiswa
Dapat mengaplikasikan antara ilmu pengetahuan, logika dan ilmiah dalam melaksanakan dan
menerapkan asuhan kebidanan.
DAFTAR PUSTAKA
Manuaba, Ida Bagus Gde.2010. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana
Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : ECG
Saifuddin, 2003. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, YBP - Sarwono Prawirohardjo,
Jakarta
Montan Ende di 15.48
Berbagi
‹
›
Beranda
Lihat versi web
Mengenai Saya
Foto Saya
Montan Ende