BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Keberhasilan program KB nasional Indonesia telah memperoleh pengakuan dunia dalam menurunkan
angka kesuburan untuk dasa warsa terakhir ini dari rata-rata 5,6 menjadi 3 kelahiran per wanita di tahun
1991. Sebagai akibat penurunan angka kesuburan ini, angka pertumbuhan penduduk juga menurun dari
2,5 % menjadi ± 1,6%. Susuk KB (Norplant atau implant) yang diperkenankan di Indonesia sejak 1982
dapat diterima masyarakat sehingga Indonesia merupakan negara terbesar pemakai norplant. Susuk KB
disebut Alat KB Bawah Kulit (IMPLAN) kini sedang di uji coba susuk KB satu kapsul yang disebut implant.
Hal ini disebabkan oleh karena setelah pencapaian tingkat ini program nasional berusaha beralih dari
metode kontrasepsi tradisional yang kurang efektif ke metode kontrasepsi tradisional yang kurang
efektif ke metode yang lebih efektif.
Sebagai bidan harus mampu memberikan asuhan kebidanan pada Akseptor KB sesuaj kompetensi yang
kedua yaitu:Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi pendidikan kesehatan yang tanggap
terhadap budaya dan pelayanan menyeluruh di masyarakat dalam rangaka untuk meningkatkan
dasarkehidupan yang seha,perencanaan kehamilan dan kesiapan menjadi orang tua.
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas penulis merasa tertarik untuk mengambil judul “ ASUHAN
KEBIDANAN KELUARGA BERENCANA PADA Ny. K UMUR 38 TAHUN P1A0 DENGAN AKSEPTOR KB
IMPLAN di PUSKESMAS GEMOLONG.
II. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah pembelajaran klinik kebidanan, mahasiswa mendapatkan pengalaman nyata dalam
melaksanakan Asuhan kebidanan keluarga berencana pada Ny. K umur 38 tahun P1A0 dengan akseptor
KB Implan di Puskesmas Gemolong dengan menggunakan 7 langkah Varney secara komprehensif.
2. Tujuan Khusus
a. Dapat melakukan pengkajian data pada akseptor KB Ny. K dengan KB Implan di Puskesmas
Gemolong
b. Dapat melakukan interpretasi data pada akseptor KB Ny. K dengan KB Implan di Puskesmas
Gemolong
c. Dapat merumuskan diagnosa potensial dan antisipasi pada akseptor KB Ny. K dengan KB Implan di
Puskesmas Gemolong
d. Dapat melaksanakan tindakan segera pada akseptor KB Ny. K dengan KB Implan di Puskesmas
Gemolong
e. Dapat membuat rencana tindakan pada akseptor KB Ny. K dengan KB Implan di Puskesmas
Gemolong
f. Dapat membuat implementasi data pada akseptor KB Ny. K dengan KB Implan di Puskesmas
Gemolong
g. Dapat membuat evaluasi pada akseptor KB Ny. K dengan KB Implan di Puskesmas Gemolong
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian
Kontrasepsi implan adalah suatu alat kontrasepsi yang mengandung levonorgestrol yang di bungkus
dalam kapsul silicone dan susukkan dibawah kulit.
B. Jenis :
· Norplant terdiri dari 6 kapsul silastik lembut berongga dengan panjang 3,4 cm dengan diameter 2,4
mm , dimana setiap kapsulnya berisi 36 mg levonorgestrol dan lamanya 5 tahun.
· Implanon terdiri dari 1 kapsul silastikputih lentur dengan panjang kira – kira 40 mm dan diameter 2
mm yang isinya , 3 ketodegestrol dan 66 mg kopolimer EVA dan lamanya 3 tahun.
· Norplant terdiri dari 2 kapsul silastik 76 mg levonorgestrol efektifitasnya 2 tahun.
C. Mekanisme Kerja
· Menimbulkan perubahan – perubahan pada endometrium sehingga tidak cocok untuk implantasi
zygot.
· Menekan ovulasi
D. Keuntungan Kontrasepsi
E. Efek Samping
· Ekspulsi implant
· Pusing/nyeri kepala
F. Indikasi
· Wanita yang ingin kontrasepsi untuk yang lama (1-1,5 th) tapi tidak bersedia menggunakan kontap
AKDR.
G. Kontraindikasi
· Kelainan kardiovaskuler
· Karsinoma payudara
H. Waktu Pemasangan
Waktu yang baik untuk pemasangan adalah pada saat waktu haid berlangsung atau masa pra ovulasi
dari siklus haid.
I. Efektivitas
a. Angka kegagalan norplant < 1 per 100 wanita per tahun dalam 5 tahun pertama lebih rendah
dibandingkan kontrasepsi oral, IUD, dan metode barrier.
b. Efektifitasnya berkurang sedikit setelah 5 tahun dan pada tahun ke – 6 kira – kira 2,5 – 3 %
akseptor menjadi hamil.
c. Norplant 2 sama efektifitasnya seperti norplant untuk waktu 3 tahun terjadi kehamilan dalam
jumlah yang tidak terduga sebelumnya. Sekitar 5 – 6 % penyebabnya belum jelas, disangka penurunan
kadar hormon.
J. Prosedur Pemasangan dan Alat-alat
· Memberikan informasi dan konseling pada akseptor tentang KB Implan sehinggan calon akseptor
betul-betul mengerti dan menerima sebagai cara kontrasepsi yang akan dipakainya.
· Mempersiapkan alat-alat
Ø Sabun antiseptic
Ø Kasa steril
Ø Betadine
Ø Trochar nomer 10
Ø Sepasang handschoen
· Teknik Pemasangan
Ø Akseptor dibaringkan terlentang diatas tempat tidur dan lengan kiri diletakkan pada meja kecil
disamping tempat tidur akseptor.
Ø Daerah tempat pemasangan dicuci dengan sabun antiseptic kemudian diberi cairan antiseptic.
Ø Masukkan trochar melalui lubang insisi sehingga sampai pada jaringan bawah kulit.
Ø Masukkan kapsul melalui lubang trochar dan didorong dengan flunger sampai kapsul terletak
dibawah kulit.
Ø Jika tidak ada perdarahan, tutup luka dengan kasa steril kemudian plester.
Ø Nasehati akseptor agar luka tidak boleh basah selama ± 3 hari dan datang kembali jika ada keluhan.
K. Pengangkatan Implant
Ø Terjadi kesakitan
Bila terjadi ekspulsi imlpan jangan panik terlebih dahulu tetapi langsung ke tenaga kesehatan
untuk mencabut implan atau bila menginginkan memakai implan lagi bisa dipasang batang implan yang
baru.
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA BERENCANA
I. PENGKAJIAN
DATA SUBJEKTIF
Kunjungan pertama
Kunjungan ulang
Alasan datang : Ibu mengatakan ingin memakai alat konrasepsi yang lebih efektif dari KB pil untuk
menunda kehamilannya dan ingin memakai implan.
2. Data Kebidanan
a. Menarche : 14 tahun
b. Lama : 7 hari
c. Siklus : 28 hari
3. Riwayat Perkawinan
Hamil ke-
Komplikasi
Tempat persalinan
UK
Jenis persalinan
Penolong
Penyulit
Anak
Ket
kehml
Persl
Nifas
JK
BB
PB
normal
bidan
3000
48
12 thn
5. Riwayat kesehatan
· Riwayat penyakit yang menderita : Ibu mengatakan tidak menderita penyakit menurun ( ashma, DM ),
menular ( TBC ), menahun ( jantung ) seperti seperti dada berdebar – debar (jantung),sering
makan,minum, dan kencing (DM), sesak nafas (Asma),tekanan darah >140/90 mmHg (Hipertensi). Sakit
Kuning (Hepatitis), Kejang sampai keluar busa (Epilepsi) dan keputihan Gatal – Gatal (PMS).
· Pengobatan yang telah didapat : Ibu mengatakan tidak pernah mendapatkan pengobatan yang
serius
· Penyakit yang pernah diderita : Ibu mengatakan tidak menderita penyakit menurun ( ashma, DM ),
menular ( TBC ), menahun ( jantung ) seperti seperti dada berdebar – debar (jantung),sering
makan,minum, dan kencing (DM), sesak nafas (Asma),tekanan darah >140/90 mmHg (Hipertensi). Sakit
Kuning (Hepatitis), Kejang sampai keluar busa (Epilepsi) dan keputihan Gatal – Gatal (PMS).
· Operasi yang pernah dialami : ibu mengatakan belum pernah mengalami operasi.
· Riwayat Penyakit yang pernah diderita : Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak menderita
penyakit menurun ( ashma, DM ), menular ( TBC ), menahun ( jantung ) seperti seperti dada berdebar –
debar (jantung),sering makan,minum, dan kencing (DM), sesak nafas (Asma),tekanan darah >140/90
mmHg (Hipertensi). Sakit Kuning (Hepatitis), Kejang sampai keluar busa (Epilepsi) dan keputihan Gatal –
Gatal (PMS).
· Operasi yang pernah dialami : ibu mengatakan dalam keluarganya belum pernah mengalami
operasi apapun.
Data KB
7. Data psiko-sosio-spiritual
a. Pengetahuan ibu tentang alat kontrasepsi : Ibu mengatakan alat KB sebagai alat menjarangkan
anak dan menunda kehamilan.
b. Pengetahuan ibu tentang alat kontrasepsi yang dipakai sekarang : ibu mengatakan KB Implan 3
tahun sekali dan efek ampingnya tidak begitu memberatkan.
c. Dukungan Suami/keluarga : suami dan keluarganya sangat mendukung ibu untuk ber – KB.
DATA OBJEKTIF
Pemeriksaan Umum
· Nadi : 84x/menit
· Suhu : 37,2 0 C
· Pernafasan : 22x/menit
2. Pengukuran fisik
d. Lila : 25 cm
Rambut : warna hitam, bersih, pertumbuhan baik, kulit kepala tidak ada lesi
Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, tidak ada sekret
Bentuk : simetris
5. Dada
Auskultasi jantung : normal
Bentuk : simetris
6. Payudara
Pembesaran : ada
7. Abdomen
Bentuk : simetris
---
---
---
---
Oedema
Kuku jari : tidak pucat
10. Ekstremitas :
· Bawah :
a. Glukosa urine :
b. Protein urine :
e. Lain- lain :
Dasar :
S:
S : 37,20 C R : 22x/menit
Pemeriksaan Ekstremitas :
· Bawah :
Tidak ada
IV. TINDAKAN SEGERA
Tidak ada
V. PERENCANAAN
3. Siapkan alat dan bahan untuk pelepasan implant dan pemasangan implant.
6. Berikan terapi.
8. Beritahu ibu KB implant ini efektif selama 3 tahun dan anjurkan ibu untuk datang pada tahun 2014
untuk melepasnya.
9. Anjurkan ibu untuk kontrol 1 minggu lagi atau bila ada keluhan ibu boleh datang untuk konsultasi.
VI. IMPLEMENTASI
KB Implant yaitu memasukkan 2 kapsul KB Susuk ke dalam lengan kiri atas untuk mencegah terjadinya
kehamilan dan efek sampingnya perdarahan tidak teratur, perdarahan bercak, dan terjadinya
peningkatan berat badan.
3. Menyiapkan alat dan bahan untuk pelepasan implant dan pemasangan implant :
· alat trokar yang berisi 2 batang implant beserta skapel dan bisturi ( Disposible)
· duk steril
· 1 pasang handscoon
· lidocain
· spuit 5ml
· bak instrument
· kain penyangga
a. Mencuci tangan
b. Mempersilahkan klien untuk berbaring dengan lengan kiri diletakkan di atas kain bersih (kain
penyangga)
d. Mendekatkan alat dan membuka bungkus steril tanpa menyentuh alat – alat di dalamnya.
e. Memakai handscoon.
g. Menentukan tempat insisi dengan larutan antiseptik dengan menggunakan klem steril untuk
memegang kassa betadin dengan gerakan melingkar sekitar 8 – 13 cm dan dibiarkan sampai kering.
h. Memasukkan lidocain ke dalam spuit 5 ml, kemudian menyuntikkan tempat insisi yang digunakan
untuk melepas implant di bawah kulit sampai membuat gelembung kecil di bawah kulit untuk
menghilangkan rasa sakit selama memasang kapsul implant.
i. Menyentuh tempat insisi dengan bisturi (pisau bedah) untuk memastikan obat anestesi telah
bekerja.
j. Memegang bisturi dengan sudut 450, kemudian membuat insisi dangkal untuk menembus kulit.
k. Memasukan klem penjepit kapsul untuk mengambil 2 kapsul yang berada di lengan kiri.
l. Mengeluarka kapsul satu per satu jangan sampai ada bagian kapsul yang tertinggal.
m. Memberitahu ibu bahwa kapsul yang berada di lengan kiri atasnya sudah dilepas.
a. Memasukkan ujung trokar dengan ujung yang tajam menghadap ke atas melalui luka insisi dengan
sudut kecil sampai ujung tajam seluruhnya berada di bawah kulit (2-3mm dari akhir ujung tajam)
b. Meletakkan kapsul tepat di bawah kulit bagian yang lain dengan cara mengangkat trokar ke atas
sehinggan kulit terangkat. Trokar harus cukup dangkal sehinga dapat diraba dari luar dengan jari.
d. Meraba ujung kapsul denga jari untuk memastikan kapsul sudah keluar seluruhnya dari trokar.
e. Tanpa mengeluarkan seluruh trokar, putar ujung trokar ke arah lateral kanan dan kembali ke posisi
semula, menggeser trokar sekitar 15 – 250, kemudian memasukkan trokar pelan – pelan sambil meraba
kapsul yang pertama.
f. Mengeluarkan seluruh trokar sambil mendorong alat pendorongnya serta meraba kapsul kedua
untuk memastikan kapsul kedua sudah keluar seluruhnya.
g. Tekan tempat insisi dengan jari dengan menggunakan kasa selama 1 menit untuk menhentikan
perdarahan. Membersihkan tempat insisi dengan kassa betadin kemudian menjepit ujung – ujung
tempat insisi dengan menggunakan klem penjepit kemudian menutupnya dengan band aid atau plester.
6. Memberikan terapi.
7. Mendokumentasikan hasil pemeriksaa, terapi yang telah diberikan dan identitas ibu serta mengisi
kartu kunjungan.
8. memberitahu ibu KB implant ini efektif selama 3 tahun dan anjurkan ibu untuk datang pada tahun
2014 untuk melepasnya.
9. Menganjurkan ibu untuk kontrol 1 minggu lagi atau bila ada keluhan.
VII. EVALUASI
TD : 110 / 80 mmHg
BB : 52 kg
5. Ibu sudah mengetahui jika KB Implant ini efektif selama 3 tahun dan bersedia datang tahun 2014
untuk melepasnya.
6. Ibu bersedia untuk kontrol ulang 1 minggu lagi atau bila ada keluhan.
1.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan pengkajian sampai dengan evaluasi pada Ny. K akseptor KB implan, dapat diambil
kesimpulan :
4.1.1 Penulis telah mendapatkan pengalaman nyata dalam penerapan asuhan kebidanan pada Ny. K
dengan KB Implant dengan menggunakan tujuh langkah varney secara komprehensif.
4.1.2 hasil pengkajian yang penulis dapatkan pada Ny. K umur 38 tahun dengan KB Impant : ibu
mengatakan ingin menggunakan KB implan, ibu dalam keadaan baik, kesadaran CM, ibu pernah
melahirkan 1x, dan hamil 1x, secara sehat tidak ada komplikasi atau penyulit TD : 110/80 mmHg, N:
84x/menit, S: 37,20C, R: 22 x/menit, masalah tidak ada BB: 52 kg, memberi KIE tentang KB implan dan
efek sampingnya, menyiapkan alat-alat pemasangan dan pelepasan implan pada lengan kiri atas kurang
lebih 8 cm dari lipatan siku, ibu mengerti tentang KB implan, ibu sudah dipasanga implan pada lengan
kiri, ibu mau kembali 1 minggu lagi setelah pelepasan dan pemasangan KB Implant, ibu bersedia untuk
tidak mengangkat benda yang berat-berat, ibu mau menjaga luka insisinya dan sudah mendapatkan
terapi : Amoxilin 500 mg 3x1 tablet, Asam Mefenamat 500 mg 3x1 tablet.
4.1.3 Selama melakukan asuhan kebidanan penulis tidak menemukan kesenjangan antara teori dan
praktek
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
· Manuaba, I. 1998. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan
Bidan. Jakarta : EGC.
· Saifudin, A. 2003. Buku Panduan Praktek Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka