BAWAH KULIT
Kelompok 5 B
1. Insersi dan pengeluaran harus dilakukan oleh Yang tidak boleh menggunakan kontrasepsi
tenaga terlatih implant
2. Petugas medis memerlukan latihan dan praktek
untuk insersi dan pencabutan implant. 1. Wanita hamil atau diduga hamil
3. Lebih mahal
2. Perempuan dengan hamil perdarahan
4. Sering timbul perubahan pola haid
5. Aseptor tidak dapat menghentikan implant
pervaginam yang belum jelas penyebabnya
sehendaknya sendiri 3. Memiliki benjolan atau kangker payudara
6. Beberapa orang wanita mungkin segan untuk atau riwayat kangker payudara
menggunakannya karena kurang mengenalnya. 4. Perempuan yang tidak dapat menerima
7. Implant kadang-kadang dapat terlihat oleh perubahan pola haid yang terjadi
orang lain 5. Memiliki miom uterus dan kangker
payudara
Efektifitas kontrasepsi implant
6. Mengalami gangguan toleransi glukosa
a. Efektifitasanya tinggi, angka kegagalan
norplant < 1 per 100 wanita per tahun
dalam 5 tahun pertama
b. Efektifitasanya norplant berkurang d. Merupakan salah satu bentuk metode
sedikit setelah 5 tahun, pada tahun ke-6 kontrasepsi yang paling efektif
kira-kira 2,5 – 3% aseptor menjadi hamil tersedia, dengan keutamaan setelah
(Handayani, 2010; h. 120). penghentian pemakaian fertilitas
c. Sangat efektif tingkat kegagalan sekitar dapat pulih dengan segera
0,2 – 1 kehamilan per 100 perempuan (Cunningham, 2006; h. 1715).
(Saifuddin, 2006; h. MK-54)
Beberapa jenis penyakit yang memerlukan
Efek samping kontrasepsi Implant perhatian khusus dan sebaiknya tidak
menggunakan alat kontrasepsi Implant
1. Amenore
2. Perdarahan bercak (spotting) 1. Penyakit akut (virus hepatitis)
ringan 2. Stroke, riwayat stroke, penyakit jantung
3. Ekspulsi batang implant 3. Mengunakan obat epilepsi, atau tuberculosis
4. Infeksi pada daerah insersi 4. Tumor jinak atau ganas pada hati (Saifuddin,
5. Kenaikan berat badan atau turun 2003, h. MK-55)
Prosedur pemasangan
2. Alat dan bahan unruk insersi
1. Konseling dan KIE pada calon
aseptor
KB Implant Terhadap calon aseptor
dilakukan konseling dan KIE yang
selengkap mungkin mengenal
implant lebih dalam, sehingga
calon aseptor betul-betul mengerti
dan menerimanya sebagian cara
kontrasepsi yang akan dipakainya
dan berikan informed consent
untuk di tanda tangani oleh suami
istri
3. Cara pemasangan Implant
Prinsip pemasangan implant adalah
dipasang di lengan kiri atas kira-kira 6-
10 cm dari lipatan siku dimana implant
akan dipasang berbentuk kipas
(Sarwono, 2007; h. 922).
1. Daerah tempat pemasangan (lengan kiri bagian atas) dicuci dengan sabun anttiseptik
2. Berbaringkan terlentang ditempat tidur dan lengan kiri diletakan pada meja kecil
3. Lengan kiri pasien yang akan dipasang diolesi dengan cairan antiseptik atau betadin.
4. Daerah tempat pemasangan implan ditutup dengan kain steril yang berlubang
5. Dilakukan injeksi obat anestesi kira-kira 6-10cm diatas lipatan siku
6. Setelah itu dibuat insisi lebih kurang sepanjang 0,5 cm dengan skapel yang tajam
7. Trokar dimasukan melalui lubang insisi sehingga sampai pada jaringan bawah kulit
8. Kemudian kapsul dimasukan didalam trokard dan demikian dilakukan berturut-turut dengan
kapsul kedua sampai keenam, kapsul dibawah kulit diletakan sedemikian rupa sehingga
susunannya seperti kipas
9. Setelah semua kapsul berada dibawah kulit, trokard ditarik pelan-pelan keluar.
10.Kontrol luka apakah ada perdarahan atau tidak
11.Dekatkan luka dan beri plester kemudian dibalut dengan perban untuk mencegah perdarahan
agar tidak terjadi heamatom.
Jadwal kunjungan ulang
Klien dianjurkan kembali kepuskesmas tempat dipasang bila ditemukan hai-hal sebagai berikut:
1. Amenorea yang disertai nyeri perut bagian bawah hal ini perlu diperiksakan untuk
mendiagnosa ada tidaknya klien terjadi kehamilan ektopik
2. Perdarahan yang banyak dari kemaluan, jika klien mengeluh tentang ketidak
nyamananya dapat diberikan pil kombinasi satu siklus.
3. Rasa nyeri pada lengan, perlu ditanyakan ini merupakan salah satu tanda apabila
terjadi infeksi pada daerah insersi
4. Luka bekas insisi mengeluarkan darah atau nanah, jika terjadi infeksi maka perlu
tindakan pencabutan implan.
5. Ekspulsi dari batang implan. Perlu pencabutan implant bila tidak terjadi infeksi maka
kapsul baru 1 buah implan dipasang ditempat yang berbeda.
6. Sakit kepala hebat atau penglihatan menjadi kabur, jika hal ini terjadi maka mengarah
pada tanda-tanda hipertensi yang merupakan kontra indikasi pemakaian implan, pasien
dianjurkan untuk segera mencabut implan.
7. Nyeri dada hebat. Dugaan adanya kehamilan, dilakukan pemeriksaan PP test untuk
mendiagnosa ada tidaknya kehamilan (Saifuddin, 2003; h. MK-57).
FORMAT PENGKAJIAN AKBK
(PROGESTERON)
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY A USIA 40 TAHUN DENGAN
PENAPISAN/SCREENING CALON AKSEPTOR KB AKBK DI PUSKESMAS NANIA
No registrasi : 05-04-54
Tanggal/jam : 22 Februari / 10.00 Wit
Tempat praktik : PKM Nania
A. subjekif
1. Identias
a. Riwayat menstruasi
Menarche : 11 tahun
Siklus menstruasi : 28 hari
Keteraturan : Teratur
Lama menstruasi : 5-8 hari
Sifat darah : Cair + gumpalan
Banyaknya : 4-5 x ganti pembalut
Bau : Normal
Warna darah : Merah segar
Flour albus : Tidak
Dismenorhea : Ya,hari pertama
5. Data kesehatan
Makan Minum
BAK BAB
c. Pola tidur/istirahat
Tidur siang : 1 jam,kadang – kadang
Tidur malam : 6-7 jam
Keluhan : Tidak ada
d. Aktivitas
Ibu mengatakan kegiatan aktivitas sehari hari mengurus pekerjaan rumah,menyusui dan
merawat anak.
e. Pola seksual
Ibu mengatakan melakukan hubungan seksual 1 kali dalam seminggu.
Keluhan : Tidak ada
f. Personal hygiene
Mandi : 2x/hari
Ganti baju : 2x/hari
Gosok gigi : 2-3 kali/hari
B. Data objektif
1. Pemeriksaan umum
KU : Baik
Kesadaran : Composmentis
BB : 60 kg
TB : 160 cm
Pemeriksaan TTV
TD : 120/80 mmHg
Nadi : 78x/menit
RR : 20x/menit
Suhu : 36,6OC
2. Pemeriksaan fisik
•Kepala : rambut hitam, bersih, tidak ada ketombe.
•Wajah : tidak ada odema
•Mata : simetris,konjungtiva merah mudah, sklera putih.
•Hidung : simetris , tidak ada sekret, tidak ada pernapasan cuping hidung,
tidak ada polip.
•Mulut : bersih, bibir lembab, tidak ada lessi, tidak ada karies, lidah bersih
•Telinga : simestris, tidak ada sekret,tidak ada benjolan, tidak ada serumen.
•Leher : tidak ada kelenjar getah bening, tidak ada kelenjar thyroid,kelenjar
tidak ada pembesaran pembulu limfe,tidak ada pembesaran vena
jugularis.
•Ketiak : Simetris, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan.
•Mamae
Inspeksi : Kulit normal, putting susu menonjol, ada pengeluaran ASI
Palpasi : tidak ada benjolan, tidak ada pembengkakan
•Abdomen : tidak ada bekas operasi, tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa,
turgor kulit kembali cepat, tidak ada pembesaran.
•Punggung : Normal, simetris, tidak ada benjolan
•Ekstremitas atas : Pergerakan baik, tidak ada odema.
•Genetalia : Vulva, normal, tidak pembesaran kelenjar bartholini
•Ekstremitas bawah : pergerakan baik, tidak ada odema, tidak ada varices
reflek patella positif.
3. Pemeriksaan ginekologi
Tidak di lakukan pemeriksaan ginikologi
4. Pemeriksaan penunjang
Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang
C. Analisa data
Data Subjektif:
• Ibu mengatakan baru 1 bulan yang lalu melahirkan anak ke empat.
• Ibu ingin pasang KB implan.
1. Perencanaan
a. Melakukan pendekatan terapeutik pada ibu dan suaminya
b. Memberikan kesempatan pada klien untuk mengemukakan masalahnya.
c. Menjelaskan tentang implan (definisi, cara kerja, indikasi, kontraindikasi. keuntungan
dan kerugian, efek samping implan).
d. Berikan informasi hasil pemeriksaan bahwa hasil pemeriksaan fisik ibu normal,
pemeriksaan TTV normal.
e. Lakukan penapisan calon akseptor KB C
f. Melakukan informed consent sebagai bukti bahwa ibu setuju dengan tindakan yang akan
dilakukan.
g. Melakukan tehnik pemasangan implan yang baik dan benar sesuai standar yang berlaku.
h. Melakukan konseling pasca pemasangan KB implant.
2. Implementasi
Tanggal/Jam :22 Februari/10.30 WIB
i. Melakukan pendekatan pada ibu dan suami dengan memperhatikan bersikap ramah
dan sopan, memperkenalkan diri maksud dan tujuan untuk konseling KB pasca
persalinan, serta menjaga privasi percakapan dengan klien sehingga klien bebas
bertanya dan mengemukakan pendapat.
hasil : Ibu dan suami menyambut dengan baik maksud dan tujuan yang akan
diberikan.
b. Memberikan kesempatan pada klien untuk mengemukakan masalahnya
Hasil : Ibu ingin menggunakan KB dalam jangka waktu yang lama, saat ini sedang
menyusui dan tidak ingin jika KB implan mempengaruhi produksi dan kualitas ASI
sehingga ibu ingin mengetahui apakah implan cocok untuk kondisinya.
c. Menjelaskan tentang implan (definisi, cara kerja, indikasi, kontraindikasi, keuntungan
dan kerugian, efek samping implan)
Hasil : ibu mengerti dan faham terkait KB implant dan merasa senang karena KB
Implan tidak mempengaruhi produksi susu.
.
d. Berikan informasi hasil pemeriksaan bahwa hasil pemeriksaan fisik ibu normal,
pemeriksaan TTV normal
TD : 120/80 mmHg
S : 36.6°C
N : 78x/menit
RR : 20x/menit
Hasil : Ibu mengerti dengan apa yang dijelaskan
e. Melakukan penapisan klien sebelum penggunaan mengenai syarat penggunaan implant
sehingga memantapkan dalam penggunaan Implant dan dapat dipertanggung jawabkan
dalam pendokumentasian.
Hasil : ibu sudah dilakukan penampisan untuk menjadi calon akseptor KB implant dan
ibu memenuhi kriteria tersebut
f. Melakukan informed consent sebagai bukti bahwa ibu setuju dengan tindakan yang
akan dilakukan.
Hasil : Ibu menyetujui dan telah menandatangani informed condent.
g. Melakukan tehnik pemasangan implan yang baik dan benar sesuai standar yang
berlaku.
Hasil : KB Implan sudah tertanam di lengan kiri bagian Dalam
h. Melakukan konseling pasca pemasangan KB implant tentang erawatan luka insisi di
rumah.
Hasil :
1) Mungkin akan terdapat memar, bengkak atau sakit di daerah insisi selama
beberapa hari, hal ini normal.
2) Jaga luka insisi tetap kering dan bersih selama paling sedikit 48 jam. Luka insisi
dapat mengalami infeksi bila basah saat mandi atau mencuci pakaian.
3) Jangan membuka pembalut tekan selama 48 jam dan biarkan band aid di
tempatnya sampai luka insisi sembuh (umumnya 3-5 hari).
4) Klien dapat segera bekerja secara rutin. Hindari benturan atau luka di daerah
tersebut atau menambahkan tekanan.
5) Setelah luka insisi sembuh, daerah tersebut dapat disentuh dan dibersihkan dengan
tekanan normal.
6) Bila terdapat tanda-tanda infeksi seperti demam, daerah insisi kemerahan dan
panas atau sakit yang menetap selama beberapa hari, segera kembali ke klinik
(Affandi, 2012)
i.Kunjungan ulang apabila obat yang diberikan sudan habis atau terdapat keluhan.
Hasil : Ibu mengerti dengan apa yang dijelaskan dan akan kembali sewaktu waktu
jika terdapat keluhan atau ingin melepasnya.
j. Menjelaskan kepada ibu bahwa implan dapat dilepas pada tanggal 22 februari 2025
akan tetapi implan bisa dilepas sewaktu-waktu.
Hasil : Ibu mengerti dengan apa yang dijelaskan dan akan kembali sewaktu waktu jika
ingin melepasnya.
TERIMAKASIH