Anda di halaman 1dari 32

BAB I

LANDASAN TEORI

MASA NIFAS ( PUERPERIUM )

A. PENGERTIAN
a. Masa nifas adalah masa pulihnya kembali, mulai dari partus selesai sampai
alat – alat kandungan kembali seperti selama hamil, lamanya 6 – 8 minggu.
b. Kala puerperium adalah berlangsung selama 6 minngu atau 42 hari,
merupakan waktu yang diperlukan untuk pulihnya alat kandungan pada
keadaan yang normal. Yang terdapat dua kejadian penting pada puerperium,
yaitu involusi uteri dan proses laktasi.
c. Puerperium ( nifas ) adalah masa sesudah persalinan yang diperlukan untuk
pulihnya kembali alat kandungan yang lamanya 6 minggu.
( Sastrawinata. S, 1983 : 315 )

B. PERIODE MASA NIFAS


Masa nifas dibagi menjadi 3 periode yaitu :
a. Immediate post partum yaitu waktu yang berlangsung 24 jam pertama
b. Early post partum, periode sampai 7 hari pertama
c. Late post partum, peride minggu ke-2 sampai dengan minggu ke-6

C. PERUBAHAN FISIOLOGIS MASA NIFAS


Perubahan fisiologis masa nifas, antara lain :
1. UTERUS
Involusi uterus adalah proses dimana uterus kembali keadaan sebelum hamil.
Proses involusi tersebut terjadi karena adanya :
a. Autolysis
Adalah proses penghancuran jaringan otot uterus yang tumbuh karena
adanya hyperplasia dimana jaringan otot yang membesar menjadi lebih
panjang 10 kali dari semula dan 5 kali lebih tebal sewaktu hamil, akan susut
kembali mencapai keadaan semula. Faktor yang menyebabkan autolysis
kemungkinan adalah enzyme proteolitik.
b. Aktivitas Otot Rahim
Ialah adanya kontraksi dan retraksi otot rahim yang diperlukan untuk
menjepit pembuluh darah yang pecah akibat pelepasan plasenta. Hal ini
mengakibatkan terganggunya peredaran darah dalam uterus sehingga jaringan
otot kekurangan zat yang diperlukan dan ukuran jaringan otot menjadi lebih
kecil.
c. Ischemia
Adalah kekurangan darah pada uterus yang disebabkan kontraksi dan retraksi
serta pengurangan aliran darah ke uterus sehingga jaringan otot uterus
mengalami atropi kembali pada ukuran semula.
 Korpus Uteri
Dalam 12 jam setelah melahirkan, fundus uteri teraba 1 cm dibawah
pusat, selanjutnya involusi akan cepat terjadi dengan penurunan
fundus kurang lebih 1-2 cm tiap 24 jam. Uterus akan teraba lagi
dengan palpasi sesudah 9-10 hari post partum. Berat uterus juga akan
kembali keadaan sebelum hamil :
Akhir persalinan : 900 gr
Akhir minggu I : 450 gr
Akhir minggu II : 60 gr
 Kontraksi Uterus
Selama 1-2 jam pertama post partum kontraksi uterus menurun
intensitasnya secara halus dan tidak terkoordinasi. Oleh karena
kontraksi uterus yang membaik sangat diperlukan sehingga pada ibu
post partum diberikan pitosin IM/IV segera bayi lahir. Kontraksi
uterus ini akan menjepit pembuluh darah sehingga perdarahan setelah
plasenta dilahirkan dapat terhenti.
 After Pain / Nyeri Ikutan
Adalah rasa nyeri / mules pada perut akibat kontraksi uterus yang
terjadi setelah plasenta lahir. Secara normal after pain akan terjadi
sampai 3 hari post partum. After pain akan meningkat oleh karena
adanya :
o Sisa plasenta pada kavum uteri
o Gumpalan darah pada kavum uteri
o Wanita menyusui
 Regenerasi Endometrium
Dalam 2-3 hari post partum, desidua yang tertinggal di uterus
berdiferensiasi menjadi 2 lapisan :
o Lapisan superficial menjadi nekrotik dan terkelupas bersama
lochea.
o Lapisan basal yang bersebelahan dengan miometrium yang
berisi kelenjar endometrium baru. Proses regenerasi
berlangsung cep[at dalam minggu ke-3 post partum, kecuali
tempat plasenta.
 Involusi Tempat Plasenta
Lochea adalah cairan secret yang berasal dari kavum uteri dan vagina
dalam masa nifas.
Cairan ini berasal dari :
o Bekas melekatnya plasenta yang telah terlepas dan
dikeluarkan akan meninggalkan luka dan pembuluh darah
pecah.
o Selaput endometrium yang mengadakan degenerasi
o Selaput chorium yang tertinggal pada desidua
o Liquor amnii
o Vernix caseosa
o Rambut lanugo
o Meconium

Jenis-jenis lochea adalah :

1. Lochea Rubra
o Pengeluaran sampai hari ke 1-3
o Warna merah tua sampai merah terang
o Mengandung sel darah merah sisa selaput ketuban, sel
desidua, verniks caseosa trofoblast dan leukosit.
2. Lochea serosa
o Pengeluaran hari ke 10
o Warna merah muda sampai kekuningan
o Lochea serosa mengandung sel darah tuan, serum,
leukosit dan jaringan.
3. Lochea alba
o Pengeluaran hari ke 10 sampai dengan 2-6 minggu post
partum
o Warna kuning sampai dengan putih
o Lochea mengandung leukosit, selaput lender serviks
 Serviks
Serviks dan segmen uterus bagian bawah akan tampak oedema, tipis
dan terbuka ( dapat dimasuki 2 jari ) selama beberapa hari sesudah
post partum, setelah 7 hari dapat dimasuki 1 jari.
2. VAGINA DAN PERINEUM
Dinding vagina tampak oedema dan kemerahan serta sedikit lecet. Rugae juga tidak
ada dan akan kembali dalam 3-4 minggu. Meskipun tidak sama dengan orang yang
belum melahirkan. Penurunan estrogen menyebabkan penurunan produksi mukus dan
penipisan mukosa vagina.
3. PERUBAHAN SISTEM PENCERNAAN
Defekasi normal berlangsung lambat. Hal ini disebabkan penurunan motilitas usus,
kehilangan cairan dan ketidaknyamanan perineal. Defekasi kembali normal pada akhir
minggu pertama sehubungan dengan pulihnya selera makan ibu dan peningkatan
cairan, makanan berserat serta berkurangnya ketidaknyamanan perineal. Defekasi
harus terjadi pada hari ke-3.
4. PERUBAHAN SISTEM PERKEMIHAN
Dinding kandung kencing memperlihatkan edema dan hiperimi akibat trauma
persalinan. Hal tersebut dapat menyebabkan overdistensi (kapasitas bertambah) dan
pemenuhan kandung kencing tidak sempurna yang terjadi selama 2 hari post partum.
5. PERUBAHAN MUSKULUSKELETAL
Otot-otot dan fascia dinding abdomen yang mengalami pengendoran selama
kehamilan, secara bertahap selama kehamilan pada akhir periode post partum kecuali
striae gravidarum. Senam nifas akan membantu kembalinya otot-otot pada keadaan
semula.
6. PERUBAHAN SISTEM ENDOKRIN
Lahirnya plasenta menyebabkan penurunan estrogen dan progesterone. Pada wanita
yang tidak menyusui akan diikuti penurunan prolaktin. Sedangkan pada wanita yang
menyusui kadar prolaktin meningkat sebagai respon stimulasi isapan bayi. Estrogen
pada wanita yang tidak menyusui secara bertahap bertambah dan mencapai fase
folikuler dalam 3 minggu post partum yang diikuti menstruasi setelah 12 minggu post
partum. Sedangkan wanita yang menyusui, menstruasi terjadi setelah 37 minggu post
partum dengan siklus menstruasi pertama biasanya anovulatoir.
7. PERUBAHAN SISTEM KARDIOVASKULER
Cardiac output yang meningkat selam awal puerperium akan kembali pada sebelum
hamil dalam 2-3 minggu post partum. Setelah melahirkan ibu juga akan mengalami
perasaan menggigil yang disebabkan instabilitas vasomotor. Selain itu juga
mengalami Diphoresis / berkeringat banyak pada malam hari sebagai mekanisme
tubuh untuk mereduksi cairan yang tertahan selama kehamilan.
8. PERUBAHAN INTEGUMEN
Perubahan yang menonjol adalah tidak adanya chloasma gravidarum pada akhir
kehamilan. Hiperpigmentasi areola mammae dan linea nigra belum menghilang
sempurna pada awal post partum.

D. PERUBAHAN PSIKOLOGIS MASA NIFAS


Perubahan psikologis pada masa nifas terdiri dari 3 fase :
o Fase Taking In ( Ketergantungan )
 Terjadi pada 1-2 hari post partum, perhatian ibu terutama terhadap
kebutuhan dirinya, pasif dan tergantung
 Ibu tidak menginginkan bayinya bukan berarti tidak memperhatikan
 Dalam fase ini yang diperlukan ibu adalah informasi tentang bayinya,
bukan cara merawat bayi.
o Fase Taking Hold
 Berlangsung sampai kira-kira 10 hari
 Ibu berusaha mandiri dan berinisiatif, perhatian terhadap kemampuan
mengatasi tubuhnya
 Sangat dibutuhkan system pendukung terutama bagi ibu muda atau
primipara, karena pada fase ini seiring dengan terjadinya post partum
blues
o Fase Letting Go ( Saling Ketergantungan )
 Dimulai sekitar minggu ke 5-6 pasca persalinan
 Tubuh ibu telah sembuh, secara fisik ibu mampu menerima tanggung
jawab normal dan tidak lagi menerima peran sakit
 Kegiatan seksualnya telah dilakukan kembali
E. PERAWATAN MASA PUERPERIUM
Perawatan masa puerperium terdiri dari :
1) Rawat Gabung
Perawatan ibu dan bayi dalam suatu ruangan bersama-sam sehingga ibu lebih
banyak memperhatikan bayinya, segera dapat memberikan ASI sehingga
kelancaran pengeluaran ASI lebih terjamin
2) Pemeriksaan Umum
 Kesadaran penderita
 Keluhan yang terjadi setelah persalinan
3) Pemeriksaan Khusus
a Fisik : tekanan darah, nadi dan suhu
b Fundus uteri : TFU, kontraksi
c Payudara : Puting susu, pembengkakan, pengeluaran ASI
d Lochea : Lochea Rubra, Lochea sanguinolenta
4) Pemulangan Parturien dan Pengawasan Ikutan
Parturien degan persalina berjalan lancar dan spontan dapat dipulangkan
setelah mencapai keadaan baik dan tidaka ada keluhan. Parturien dipulangkan
setelah 2 sampai 3 hari dirawat
5) Diet
Masalah diet perlu mendapat perhatian pada kala nifas untuk dapat
meningkatkan kesehatan dan memberikan ASI. Penjabaran 4 sehat 5 sempurna
perlu diperhatikan dan dapat diterjemahkan untuk masyarakat. Diantara
penjabaran tersebut dapat dinasehatkan makanan yang sehat, yaitu terdapat
nasi, lauk, sayur dan ditambah satu telur setiap hari. Bila masih ada
kemungkinan jangan lupa buah-buahan.
Tambahan susu pada masyarakat pedesaan belum terbiasa.
6) Pakaian
Pakaian agak longgar, terutama didaerah dada sehingga payudara tidak
tertekan. Daerah perut tidak perlu diikat dengan kencang karena tidak akan
mempengaruhi involusio.
Pakaian dalam sebaiknya yang menyerap sehingga lochea tidak memberikan
iritasi pada sekitarnya. Kasa pembalut sebaiknya dibuang setiap saat terasa
penuh dengan lochea.
7) Mobilisasi
Karena lelah sehabis bersalin, ibu harus istirahat. Tidur terlentang selama 8
jam pasca persalinan. Kemudian boleh miring ke kanan dan ke kiri untuk
mencegah terjadinya thrombosis dan tromboemboli. Pada hari ke-2
diperbolehkan duduk, hari ke-3 jalan-jalan, dan hari ke-4 dan ke-5 sudah
diperbolehkan pulang. Mobilisasi diatas mempunyai variasi, bergantung pada
komplikasi persalinan, nifas dan sembuhnya luka-luka.
8) Miksi
Hendaknya kencing dapat dilakukan sendiri secepatnya. Kadang-kadang
wanita mengalami sulit kencing, karena sfingter uretra ditekan oleh kepala
janin dan spasme oleh iritasi muskulus sfingter ani selama persalinan, juga
oleh karena adanya edema kandung kemih yang terjadi selama persalinan. Bila
kandung kemih penuh dan sulit kencing, sebaiknya dilakukan kateterisasi.
9) Defekasi
Buang air besar harus dilakukan 3-4 hari pasca persalinan. Bila masih sulit
buang air besar dan terjadi obstipasi apalagi berak keras. Dapat diberikan obat
laksan per oral atau per rectal. Jika masih belum bisa,dilakukan kliasma.
10) Perawatan Payudara
Perawatan mammae telah dimulai sejak wanita hamil supaya putting susu
lemas, tidak keras dan kering sebagai persiapan untuk menyusui bayinya. Bila
bayi meninggal, laktasi harus dihenikan dengan cara :
 Pembalutan mammae sampai tertekan
 Pemberian obat estrogen untuk supresi LH seperti tablet lynoral dan
parlodel.
Dianjurkan sekali ibu menyusukan bayinya karena sangat baik untuk
kesehatan bayinya.
11) Laktasi
Untuk menghadapi masalah laktasi (menyusukan) sejak dari kehamilan telah
terjadi perubahan-perubahan pada kelenjar mamma yaitu :
a Proliferasi jaringan pada kelenjar-kelenjar alveoli dan jaringan lemak
bertambah
b Keluaran susu jolong dari ductus lactiferus disebut kolostrum,
berwarna kuning – putih susu
c Hipervaskularisasi pada permukaan dan bagian dalam, diman vena-
vena berdilatasi sehingga tampak jelas
d Setelah persalinan, pengaruh hormon laktogenik (LH) atau prolaktin
yang akan merangsang air susu. Disamping itu, pengaruh oxytocin
menyebabkan miopitel kelenjar susu berkontraksi sehingga air susu
keluar. Produksi akan banyak sesudah 2-3 hari pasca persalinan.
12) Cuti Hamil dan Bersalin
Menurut Undang-Undang, bagi wanita pekerja berhak mengambil cuti hamil
dan bersalin selama 3 bulan, yaitu 1 bulan sebelum bersalin ditambah 2 bulan
setelah persalinan.
13) Nasihat untuk Ibu Post Natal
a Fisiotherapy post natal sangat baik bila diberikan
b Sebaiknya bayi disusui
c Untuk kesehatan ibu, bayi, dan keluarga sebaiknya melakukan KB
untuk menjarangkan anak
d Bawalah bayi anda untuk memperoleh imunisasi

F. PROGRAM DAN KEBIJAKAN TEKNIS


Program dan kebijakan teknis kunjungan masa nifas paling sedikit 4 kali untuk
menilai status ibu dan bayi baru lahir dan untuk mencegah dan menangani masalah-
masalah yang terjadi.
a Kunjungan I
Waktu : 6-8 jam setelah persalinan
Tujuan :
 Mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri
 Mendeteksi dan merawat penyebab lain perdarahan, rujuk bila
perdarahan berlanjut
 Memberikan konseling pada ibu atau salah satu anggota keluarga
bagaimana mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri
 Pemberian ASI awal
 Melakukan hubungan antara ibu dan bayi
 Menjaga bayi tetap sehat dengan cara mncegah hipotermi
Jika petugas kesehatan menolong persalinan, ia harus tinggal dengan ibu dan
bayi baru lahir untuk 2 jam pertama setelah kelahiran atau sampai ibu dan ibu
dalam keadaan stabil.
b Kunjungan II
Waktu : 6 hari setelah persalinan
Tujuan :
 Memastikan involusio uterus berjalan normal, uterus berkontraksi,
fundus dibawah umbilicus, tidak ada perdarahan abnormal, tidak ada
bau
 Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi atau perdarahan abnormal
 Memastikan ibu mendapatkan cukup makanan, cairan dan istirahat
 Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak memperlihatkan
tanda-tanda penyulit
 Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi, tali
pusat, menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi sehari-hari
c Kunjungan III
Waktu : 2 minggu setelah persalinan
Tujuan :
Sama dengan diatas ( 6 hari setelah persalinan )
d Kunjungan IV
Waktu : 6 minggu setelah persalinan
Tujuan :
 Menanyakan pada ibu tentang penyulit-penyulit yang ia atau bayi
alami
 Memberikan konseling tentang KB secara dini
G. MASALAH – MASALAH YANG DIHADAPI IBU PADA MASA NIFAS
Menurut Ibrahim, C (1988 : 88) menyebutkan bahwa masalah-masalah yang dialami
ibu nifas adalah :
a. Masalah Nyeri
Sebagian wanita mengalami masalah nyeri pada masa nifas meskipun
persalinan normal 3-4 hari pertama setelah persalinan. Rasa nyeri terutama
disebabkan oleh kontraksi uterus dan disuria serta nyeri leher / punggung yang
bisa terjadi pada ibu yang mendapatkan anastesi general.
b. Nyeri Perineum
Nyeri perineum akibat trauma persalinan pervaginam banyak dialami wanita
setelah persalinan dan penjahitan robekan perineum. Studi menunjukkan 10 %
wanita mengalami nyeri perineum tidak lebih dari 8 minggu.
c. After Pain
Nyeri karena kontraksi uterus biasanya dikenal sebagai after pain. Nyeri ini
tidak terjadi pada kehamilan pertama, tetapi dengan kehamilan berikutnya.
Rasa sakit tersebut makin hebat, hal ini berlangsung 2 sampai 3 hari.
d. Haemorrhoid
Selama kehamilan banyak ibu mengalami haemorrhoid oleh karena mereka
cenderung mengalami masalah konstipasi dank arena uterus yang terlalu
menekan pembuluh darah bagian anus / rectum.
e. Nyeri Pada Payudara
Selama kehamilan payudara akan membesar dalam persiapan menyusui bayi
setelah melahirkan antara hari kedua dan hari keempat. Payudara tersebut akan
membesar lebih lanjut saat produksi ASI dimulai pada hari ketiga. Payudara
mungkin terasa berat, hangat, lembut dan sakit.
f. Infeksi
Setelah bahaya pertama post partum yaitu HPP telah lewat, bahaya kedua
adalah infeksi sepsis puerperalis disebut chio bed fever. Ketika saat kelahiran
telah dekat wanita mengalami peningkatan kegembiraan mencapai klimaks
dengan kelahiran bayi.
BAB II

ASUHAN KEBIDANAN TEORI

IBU NIFAS HARI KE-2

I. PENGKAJIAN
A. DATA SUBJEKTIF
1. Identitas
Nama : Untuk dapat mengenal / memanggil klien dan agar tidak
keliru dengan klien yang lain
Umur : Umur penting ditnyakan karena ikut menentukan prognosa
dan pedoman pemberian terapi
Agama : Untuk mengetahui kemungkinan pengaruhnya terhadap
kesehatan pasien atau klien sehingga memudahkan untuk
melakukan pendekatan didalam melakukan asuhan kebidanan
Pekerjaan : Untuk mengidentifikasi (mengenal) penderita dan
menentukan status social ekonominya yang harus kita ketahui,
misalnya untuk menentukan anjuran / pengobatan apa yang
diberikan
Suku / bangsa : Untuk mengetahui adat istiadat atau budaya
Alamat : Untuk mengetahui ibu / keluarga tinggal dimana dan
menjaga kemungkinan bila ada ibu yang namaya sama serta
untuk memudahkan kunjungan rumah
2. Keluhan Utama / Alasan Kunjungan
Ditanyakan untuk mengetahui apakah penderita (datang ) untuk memeriksakan
atau ada keluhan lain yang penting
3. Riwayat Mentruasi
a. Menarche
Untuk mengetahui umur berapa saat pertama kali menstruasi, biasanya
ini berpengaruh pada faktor gizi, keturunan dan kesehatan keluarga
b. Jumlah
Ditanyakan untuk mengetahui apakah jumlah darah yang keluar itu
banyak, sedang atau sedikit. Pada wanita dengan defisiensi besi jumlah
darah yang keluar lebih banyak. Jumlah darah haid lebi dari 80 cc
disebut patologis. Darah haid yang tidak membeku disebabkan
fibrinolisin ( enzim yang mempercepat pelarutan thrombin )
c. Siklus / lama
Ditanyakan berapa siklus haid yang dialami oleh ibu yang menentukan
ibu itu berovulasi atau tidak. Panjang siklus haid yang biasa pada
manusia adalah 25-32 hari
d. Flour Albus
Ditanyakan untuk mengetahui apakah ibu mengeluarkan lender flour
albus yang normal atau tidak
e. Dismenorhoe
Untuk mengetahui apakah derajat dismenorhoe ibu tersebut berlebih
atau tidak
4. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat penyakit ibu
Ditanyakan untuk mengetahui penyakit yang pernah diderita ibu, misalnya
hipertensi, asma, jantung, hepatitis, TBC, DM, HIV/AIDS
b. Riwayat penyakit keluarga
Untuk mengetahui apakah dalam keluarga atau orang tua / orang yang
tinggal bersama ibu mempunyai penyakit seperti DM, Hepatitis, TBC,
HIV/AIDS, asma, jantung
5. Riwayat Perkawinan
Ditanyakan pada ibu status perkawinan, berapa lama, berapa kali menikah dan
usia saat menikah
6. Riwayat KB
Ditanyakan pada ibu apakah pernah mengikuti atau tidak mengikuti KB yang
dapat mempengaruhi proses laktasi. Jika pernah tanyakan jenis kontrasepsi,
berapa lama, dan keluhan yang dirasakan
7. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas Yang Lalu
a. Dikaji tentang kehamilan yang lalu untuk mengetahui usia kehamilan saat
terjadi persalinan dan kehamilan yang keberapa
b. Dikaji tentang persalinan yang lalu untuk mengetahui apakah persalinan
yang lalu berjalan dengan lancar dan tidak ada penyulit bagi ibu maupun
bayinya
c. Ditanyakan tentang nifas yang lalu untuk mengetahui apakah masa nifas
yang lalu dalam keadaan normal ataukah ada kelainan
8. Riwayat Persalinan Sekarang
a. Kala I
 Jam dan menit ( berapa lama kala I berlangsung )
 Ketuban pecah atau tidak
Pengeluaran dari vagina sebagai tanda persalina telah dimulai
 Penyulit pada ibu dan bayi
 Untuk mengetahui hal-hal yang membuat tidak nyaman
b. Kala II
 Jenis persalinan ( spontan / buatan / anjuran )
 Jam dan menit
Untuk mengetahui dimulainya dan lamanya dari kala II. Normalnya
pada primi ± 1 jam dan pada multi ± 30 menit
 Penolong ( bidan / dokter / dukun )
 Tempat bersalin ( Rumah sakit / Puskesmas / Praktek Swasra, dll )
 Riwayat kelahiran anak
o Bayi lahir ( tanggal dan jam berapa )
o Jenis kelamin
o BB/TB
o Apgar score
o Lingkar dada
o Lingkar kepala
o Lingkar lengan atas
o Anus
 Penyulit ibu dan bayi
c. Kala III
 Tinggi fundus uteri ( TFU )
Menentukan berapa tinggi fundus uteri ibu setelah bayi lahir
 Penyulit pada ibu dan bayi
Perlu dikaji untuk mengetahui hal-hal yang membuat ibu merasa
tidak nyaman dan dilakukan tindakan segera bila pengawasan
ternyata terdapat kelainan
d. Kala IV
 Perdarahan
Untuk mengetahui banyak darah yang keluar dalam batas normal
atau tidak. Pengeluaran darah dianggap normal atau fisiologis < 500
cc
 Luka perineum ( jika ada )
Derajat / heacting / robekan spontan / episiotomy / rupture perineum
termasuk yang perlu diawasi untuk menentukan pertolongan
selanjutnya
 Kontraksi uterus ( UC )
Kontraksi uterus ibu pada saat setelah melahirkan baik / tidak
 Tinggi fundus uteri
Setelah anak lahir fundus uteri terletak ± 1-2 jari / 2,5 cm dibawah
pusat
 Penyulit pada ibu
Untuk mengetahui hal-hal yang membuat ibu tidak nyaman dan
dilakukan tindakan segera bila hasil pengawasan ternyata terdapat
kelainan
9. Riwayat Nifas
 Adakah tanda-tanda perdarahan
 Ibu sudah memberikan ASI pada bayi atau belum
 Apakah ibu mendapatkan pengganti ASI
 Apakah ibu sudah mulai bisa merawat bayinya sendiri
 Apakah ibu sudah bisa beradaptasi dengan keadaannya saat ini
 Apakah ibu sudah bisa berjalan atau belum
10. Riwayat Psikologis, Sosial, Budaya, dan Spiritual
Untuk mengetahui keadaan psikologis ibu, yang perlu dikaji diantaranya :
Periode Taking In ( hari ke 1-2 setelah melahirkan )
 Ibu masih pasif dan tergantung pada orang lain
 Perhatian ibu tertuju kepada kekhawatiran pada perubahan tubuh
 Ibu akan mengulangi pengalaman-pengalaman waktu melahirkan
 Memerlukan ketenangan dalam tidur untuk mengembalikan keadaan
tubuh ke kondisi normal
 Nafsu makan bertambah, sehingga membutuhkan peningkatan nutrisi
11. Pola Aktivitas Sehari-hari
a. Nutrisi
 Mengkonsumsi makanan empat sehat lima sempurna yaitu nasi, lauk
pauk, sayur secukupnya dan ditambah satu telur setiap hari, buah-
buahan dan susu
 Mengkonsumsi tambahan 500 kalori tiap hari dengan diet berimbang
dan menambah asupan protein untuk mempercepat penyembuhan
luka
 Minum sedikitnya ± 8 gelas / hari ( anjurkan ibu untuk minum setiap
selesai menyusui ). Pada ibu menyusui dibutuhkan ±3 liter / hari
b. Personal Hygiene
 Perawatan vulva :
Tujuannya untuk mencegah terjadinya infeksi di daerah vulva,
perineum maupun di dalam uterus. Perawatan vulva dilakukan pagi
dan sore hari sebelum mandi, sesudah BAK / BAB dan bila ibu
merasa tidak nyaman karena lochea berbau atau ada keluhan rasa
nyeri
 Perawatan payudara :
Tujuannya supaya putting susu lemas, tidak keras dan kering sebagai
persiapan untuk menyusui bayinya. Dianjurkan sekali supaya ibu
mau menyusui bayainya karena berguna untuk kesehatan bayi dan
segera setelah lahir ibu sebaiknya menyusui bayinya karena dapat
membantu proses involusi
c. Eliminasi
Ditanyakan untuk mengetahui pola BAK/BAB ibu, jika ibu jarang BAK
dan kandung kemih penuh dapat mengganggu kontraksi uterus
 BAK : harus bisa BAK 6-8 jam post partum
 BAB : harus dilakukan 3-4 hari post partum
d. Istirahat
Untuk mengetahui berapa lama waktu istirahat yang digunakan ibu selama
nifas
Siang : ± 1-2 jam / hari
Malam : ± 7-8 jam / hari
e. Aktivitas
Untuk mengetahui aktivitas sehari-hari yang dilakukan ibu selama nifas
dan sangat berpengaruh pada kondisi ibu, misalnya apakah ibu sudah
berjalan. Ditanyakan pula kesiapan ibu dalam menggendong, menyusui
dan memandikan bayinya. Berapa kali ibu menyusui bayinya dalam sehari
untuk mengetahui apakah bayi mendapatkan ASI eksklusif
B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum : Baik / Cukup / Lemah
b. Kesadaran : Composmentis / Apatis / Somnolen / Koma
c. Tanda-tanda vital
 Tekanan darah : normalnya 110/70 mmHg – 130/90 mmHg
 Nadi : normalnya 80 kali per menit – 100 kali per
menit
 Suhu : normalnya 36,5°C – 37,5°C
 Respirasi : normalnya 16 kali per menit – 20 kali
per menit
2. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
Muka : Pucat / tidak, oedem / tidak
Mata : Conjunctiva anemis / tidak, sclera ikterus / tidak
Axilla : Ada pembesaran kelenjar limfe / tidak
Mammae : Bersih / tidak, papilla menonjol / tidak, datar / tidak,
tertarik kedalam / tidak, ASI keluar / tidak
Abdomen : Ada jahitan luka operasi / tidak
Genetalia : Apaka ada pembesarankelenjar bartholin, adakah luka
episiotomy, terbuka / tidak, basah / tidak, lochea rubra,
warna merah tua
Ekstremitas : Adakah oedem / tidak, adakah varises, pucat / tidak
b. Palpasi
Axilla : Adakah pembesaran kelenjar limfe / tidak
Mammae : Adakah benjolan abnormal, kenyal / tidak, bagaimana
pengeluaran kolostrum
Abdomen :
TFU hari kedua : 2 jari bawah pusat
UC : Apakah uterus bundar dank
eras, maka menandakan kontraksi
uterus baik
VU : Kandung kemih penuh / tidak
Ekstremitas bawah : Ada tanda Howman / tidak
c. Perkusi
Abdomen : kembung / tidak
d. Auskultasi
Abdomen : bising usus normal
e. Pemeriksaan penunjang
Darah
HB : Untuk mengetahui ibu anemia / tidak

II. INTERPRETASI DATA DASAR


Diagnosa : P A P I A H Hari ke-2
Data subjektif :- Ibu mengatakan melahirkan anak ke….. jam ….
 Ibu mengatakan keluhan yang dirasakan
Data Objektif :
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
TTV :
Tekanan Darah : normalnya 110/70 mmHg – 130/90 mmHg
Nadi : normalnya 80 kali/menit – 100 kali /menit
Suhu : normalnya 36,5C – 37,5C
Pernafasan : normalnya 16 kali/ menit – 24 kali / menit
TFU : 2 jari bawah pusat
UC : Baik
VU : Kosong
Masalah :
a. After Pain
Data Dasar :- nyeri karena kontraksi uterus
 Nyeri perut bagian bawah
b. Nyeri Perineum
Data Dasar : Nyerikarena episiotomy atau laserasi
c. Haemorroid
Data Dasar : Konstipasi, penekanan pembuluh darah anus/rectum, meneran
d. Nyeri Payudara
Data Dasar : produksi ASI meningkat
Kebutuhan : HE tentang mengatasi masalah yang timbul

III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH POTENSIAL


Masalah potensial yang terjadi pada ibu nifas hari ke-2 adalah :
1. Mastitis
Data :- Mammae bengkak, merah dan nyeri
 Demam
 Biasanya didahului putting lecet
Antisipasi :- Terus menyusui agar payudara kosong
 Kompres dingin sebelum menyusui
 Perbaiki posisi menyusui
 Istirahat cukup, makan bergizi
2. Engorgement
Data Dasar :- mammae bangkak, mengkilat, dan nyeri
 Areola menonjol, putting menjadi bengkak
 Demam
Antisipasi :- Menysui dini
 Menyusui on demand ( tanpa jadwal )
 Bila produksi ASI berlebih keluarkan dengan pompa
 Breast care pasca salin
3. Abses Mammae
Data Dasar :- Komplikasi mastitis
 Terdapat pus pada putting mammae
Antisipasi :- Tetap disusukan
 Gunakan bra penyangga
 Kompres dingin sebelum menyusui

IV. KEBUTUHAN SEGERA


Mengidentiufikasi perlunya tindakan oleh bidan/ dokter untuk dikonsultasikan /
ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan lain sesuai dengan indikasi atau
kondisi
 Kolaborasi
 Rujukan
 Perbaikan keadaan umum

V. INTERVENSI
Tujuan : setelah diberikan askeb, diharapkan ibu mengerti dan memahami
tentang masa nifas, dan masalah dapat teratasi
Kriteria : K/u : Baik
Kesadaran : Composmentis
TD : 120/80 mmHg
Nadi : 84 kali/menit
Rr : 18 kali/menit
Suhu : 36,5C
1. Lakukan pemeriksaan keadaan, dan masa nifas ibu
Rasional : Dengan melakukan pemeriksaan keadaan dan masa nifas ibu dapat
mengetahui keadaan ibu saat ini
2. Jelaskan hasil pemeriksaan pada ibu
Rasional : Ibu dapat mengetahui keadaan ibu dan bayinya
3. Lakukan perawatan payudara
Rasional : Merangsang pengeluaran ASI dan kontraksi uterus
4. Berikan HE/ Penyuluhan tentang :
 Manfaat perawatan payudara
 Pentingnya ASI Eksklusif
 Nutrisi
 Mobilisasi
 Tanda-tanda infeksi
Rasional : Ibu lebih terampil dan cermat dalam merawat diri dan juga bayinya
5. Anjurakan ibu untuk menjaga personal hygiene
Rasional : Mencegah ibu dari infeksi
6. Anjurkan ibu untuk konsultasi dengan petugas kesehatan jika ada keluhan lain
Rasional : Deteksi dini adanya kelainan
7. Lakukan perawatan bayi sehari-hari
Rasional : Bayi terjaga kebersihan dan kesehatannya
8. Anjurkan ibu untuk kontrol ulang 1 minggu lagi
Rasional : Untuk mengetahui perkembangan masa nifas ibu

VI. IMPLEMENTASI
 Sesuai dengan intervensi yang telah disusun
 Tindakan yang dilakukan berdasarkan kondisi klien

VII. EVALUASI
 Langkah terakhir dari proses manajemen kebidanan adalah evaluasi
 Disesuaikan dari implementasi dari kondisi ibu dalam bentuk narasi
atau menggunakan SOAP
BAB III

ASUHAN KEBIDANAN

PADA NY “M” P20002 POST PARTUM FISIOLOGIS

HARI KE-2

DI BPS “L” , BANCARAN, BANGKALAN

Tanggal 8 Desember 2009

Hari / tanggal : Selasa/ 8 Desember 2009

Tempat : BPS “L” Bancaran. Bangkalan

Pukul : 06.30 WIB

I. PENGKAJIAN
A. DATA SUBJEKTIF
1. Biodata
Nama Ibu : Ny “M” Nama Ayah : Tn “A”
Umur : 22 tahun Umur : 34 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku/ Bangsa : Madura / Indonesia Suku / Bangsa : Madura /Indo
Pendidikan : SMA Pendidikan : S1
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat : Jl. Mayjen S, BKL Alamat : Mayjen S,BKL

2. Keluhan Utama
1. Ibu mengatakan belum bias menyusui bayinya karena ASI belum keluar
2. Ibu mengatakan bayi diberi susu formula
3. Riwayat Menstruasi
a Menarche : 13 tahun
b Siklus / Lama : 28 hari / 7 hari
c Jumlah Darah : ± 50 cc
d Warna : Merah Segar
e Dysmenorhoe : Tidak ada
f Flour Albus : 1 minggu sebelum menstruasi
4. Riwayat Kesehatan
a Riwayat Penyakit Ibu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita menurun ( DM, Hipertyensi, dan
Asma ) penyakit kronis ( Jantung, TBC, dan Hipertensi ) penyakit
menular ( HIV/AIDS, Hepatitis dan PMS )
b Riwayat Penyakit Keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit
menurun ( DM, Hipertensi, Asma ) penyakit kronis ( Jantung, TBC,
Hipertensi ) penyakit menular ( HIV/AIDS, Hepatitis, PMS )
5. Riwayat Perkawinan
a. Status : Kawin
b. Lama : 6 tahun
c. Usia saat kawin :16 tahun
6. Riwayat KB
Jenis : Suntik Lama : 5 tahun Keluhan :-
7. Riwayat Kehamilan,Persalinan, Nifas yang lalu

Kehamilan Persalinan Nifas


Suami Kehamilan UK Jenis Penolong JK BB/TB Penyulit Masalah Laktasi Ket
40 3000gr/50 5
1 1 minggu spt bidan L cm - - ya thn
37 2800 gr/
1 2 minggu spt bidan L 49 cm - - ya 2hr
9. Riwayat Persalinan Sekarang
a. Kala I
Ketuban pecah : tanggal 7 Desember 2009 Pukul : 00.05 WIB
Penyulit Ibu : tidak ada
Penyulit bayi : tidak ada
Lama : 6 jam
b. Kala II
Lama : 20 menit
Jenis persalinan : Spontan B
Penolong : Bidan
Tempat : BPS
Bayi lahir jam : 00.25 WIB Tanggal : 7 Desember 2009
BB : 2800 gr
TB : 49 gr
Jenis kelamin : Laki-laki
A-S : 8-9
c. Kala III
Plasenta lahir jam : 00.35 WIB Tanggal : 7 Desember 2009
Keadaan plasenta lengkap
Perdarahan ± 150 cc
UC : Baik
TFU : 2 jari bawah pusat
Penyulit pada ibu dan bayi : tidak ada
d. Kala IV
Perdarahan : ± 150 cc
Luka perineum : tidak ada
UC : Baik
TFU : 2 jari bawah pusat
Penyulit pada ibu : tidak ada
10. Riwayat Nifas
Ibu mengatakan 2 jam setelah melahirkan tidak mengalami perdarahan yang
banyak, saat ini ibu merasa nyeri ( mules ). Ibu sudah mulai merawat bayinya.
Ibu sudah bias beradaptasi dengan keadaannya. Ibu sudah bisa berjalan.
11. Riwayat Psikososial dan Spiritual
1. Ibu merasa senang anak keduanyan lahir dengan selamat
2. Ibu, suami, dan keluarga berharap anak kedunya menjadi anak yang baik
3. Keluarga dan suami sangat mendukung ibu dalam perawatan nifas
12. Pola Kebiasaan Sehari-hari
a. Nutrisi
Selama hamil : Makan dengan porsi sedang 3x/ hari terdiri dari nasi,
lauk pauk, sayur. Minum ± 7-8 gelas / hari
Setelah melahirkan : Ibu makan dengan porsi sedang 3x / hari, terdiri dari
nasi, lauk pauk, sayur dan buah-buahan. Minum air
putih ± 8 gelas / hari
b. Personal Hygiene
Selama hamil : selama hamil mandi 2x / hari, gosok gigi 2x / hari,
ganti pakaian 2x / hari, ganti celana dalam setiap selesai
mandi dan terasa basah. Keramas 2 hari sekali
Setelah melahirkan : ibu mandi 2x/ hari, ganti pembalut tiap kali penuh,
ganti baju 2x / hari
c. Eliminasi
Selama hamil : BAK ± 5-6 kali /hari, BAB ± 1 kali / hari
Setelah melahirkan : BAK ± 3-4 kali/ hari, BAB ± 1 kali / hari
d. Istirahat
Selama hamil : ibu tidur malam ± 7-8 jam / hari, tidur siang ±
1-2 jam/ hari
Setelah melahirkan : ibu tidur malam ± 7 jam / hari, tetapi ibu sering
bangun untuk mengganti popok bayi, member
susu, tidur siang ± 1-2 jam / hari
e. Aktivitas
Selama hamil : ibu melakukan aktivitas sebagai ibu rumah tangga dan
pekerjaan rumah seperti mencuci, memasak, menyapu
Setelah melahirkan : ibu melakukan aktivitas seperti biasa sebagai ibu
rumah tangga dan pekerjaan rumah seperti memasak,
mencuci masih dibantu suami dan keluarga
B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
TTV
TD :120/80 mmHg
N : 84 x/menit
S : 36,5C
Rr : 18 x/menit
2. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
Muka : Tidak pucat, tidak oedem
Mata : Conjunctiva tidak anemis, sclera tidak ikterus
Axilla : Tidak ada pembengkakan kelenjar limfe
Mammae : Bersih, putting susu menonjol, pembesaran simetris,
ASI belum tampak, kanan kiri belum lancar
Abdomen : Terdapat striae albicans, tidak ada luka bekas operasi
Genetalia : Vulva dan vagina terdapat pengeluaran pervaginam
berupa lochea rubra, tidak oedem
Ekstremitas : Atas : simetris, tidak oedem, tidak pucat
Bawah : simetris, tidak oedem, tidak varises,
tidak pucat
b. Palpasi
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe, kelenjar thyroid
dan bendungan vena jugularis
Mammae : Tidak ada bendungan payudara, ASI belum keluar
dengan lancar
Abdomen :
TFU : 2 jari bawah pusat
UC : Baik
VU : Kosong
c. Perkusi
Abdomen : tidak kembung
d. Auskultasi
Abdomen : bising usus normal
e. Pemeriksaan penunjang
Tidak dilakukan
II. INTERPRETASI DATA DASAR
Dx : P20002 dengan nifas fisiologis hari ke-2
Ds :- Ibu mengatakan melahirkan anak keduanya
- Ibu mengatakan masih belum meneteki bayinya karena ASI
belumkeluar dengan lancar
- Ibu mengatakan bayinya diberi susu formula

Do : K/u : Baik

Kesadaran : Composmentis

TTV

TD : 120/80 mmHg

N : 84 x / menit

S : 36,5C

Rr : 18 x/menit

TFU : 2 jari bawah pusat

VU : Kosong

Mammae : tidak ada bendungan ASI

Genetalia : tidak terdapat luka jahitan

Masalah : Ibu belum meneteki bayinya, dan member susu formula

Kebutuhan : HE mengenai:

1. Perawatan payudara
2. ASI E ksklusif
3. Nutrisi
4. Mobilisasi
5. Tanda-tanda infeksi

III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH POTENSIAL


-
IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
-
V. INTERVENSI
1. Lakukan pemeriksaan keadaan dan masa nifas ibu
Rasional : dengan melakukan pemeriksaan keadaan, dan masa nifdas ibu dapat
mengetahui keadaan ibu saat ini
2. Jelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu
Rasional : ibu dapat mengetahui keadaan ibu dan bayi
3. Lakukan perawatan payudara
Rasioanl : merangsang pengeluaran ASI dan kontraksi uterus
4. Berikan HE/ penyuluhan, tentang :
a. Manfaat perawatan payudara
R/ : untuk meningkatkan produksi ASI
b. Pentingnya ASI Eksklusif
R/ : meningkatkan daya tahan tubuh bayi
c. Nutrisi
R/ : menjaga kesehatan ibu dan meningkatkan produksi ASI
d. Mobilisasi
R/ : mempercepat proses involusi uteri
e. Tanda-tanda infeksi
R/ : mengetahui kegawatdaruratan yang terjadi pada ibu
5. Anjurkan ibu untuk menjaga personal hygiene
Rasional : mencegah ibu dari infeksi
6. Anjurkan ibu untuk melakukan konsultasi dengan petugas jika ada keluhan
Rasional : deteksi dini adanya kelainan
7. Lakukan perawatan bayi sehari-hari
Rasional : bayi terjaga kesehatan dan kebersihannya
8. Anjurkan ibu untuk kontrol 1 minggu lagi
Rasional : mengetahui perkembangan masa nifas ibu
VI. IMPLEMENTASI
Tanggal : 8 Desember 2009
Jam : 07.00 – 07.30 WIB
1. Melakukan pemeriksaan keadaan ibu dan masa nifas ibu diantaranya :
k/u : Baik
TTV TD : 120/80 mmHg S : 36,5C
N : 84 x/ menit Rr : 18 x / menit
Pemeriksaan masa nifas meliputi :
TFU : 2 jari bawah pusat
UC : baik
Laktasi : kolostrum keluar sedikit, ASI kanan kiri belum keluar
2. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu bbahwa ibu dan bayi baik, dan keluhan
yang dirasakan ibu adalah hal yang normal terjadi
3. Melakukan perawatan payudara, dengan cara :
Alat-alat yang digunakan :
a. Baby oil / minyak kelapa
b. Handuk / tissue
c. Kapas
d. Kum tempat kapas
e. BH yang bersih
f. Waslap
g. Air hangat dan air dingin
Cara melakukan :
a. Tuangkan sedikit baby oil / minyak kelapa yang bersih pada kapas
b. Letakkan pada putting dan areola
c. Tunggu sekitar 2-3 menit lalu usapkan sehingga kerak terangkat
d. Licinkan tangan dengan sedikit minyak
e. Lakukan pengurutan dengan cara :
1). Memedang : mengurut payudara ( kanan dan kiri ) secara
bergantian menggunakan sisi jari kelingking sebanyak 20-30 kali
2). Meninju : mengurut payudara denga buku-buku tangan sambil
menggenggam ( kanan dan kiri ) secara bergantian sebanyak 20-30 kali
3). Memutar : dari arah tengah keluar dan dihentakkan dilakukan 20-
30 kali
4). Areola dan putting dipencet untuk mengecek pengeluaran ASI
5). Kompres air hangat dan dingin secara bergantian sebanyak 5 kali
6). Pakai BH yang bersih dan menopang
4. Memberikan HE, tentang :
a. Manfaat perawatan payudara, yaitu : merangsang pengeluaran ASI dan
kontraksi uterus sehingga membantu mempercepat proses involusi uteri.
Merawat payudara setiap hari jugamenghindari ibu terhadap bendungan ASI
atau yang biasa disebut engorgement
b. ASI Eksklusif, merupakan pemakaian ASI terhadap bayi dari pertama bayi
lahir sampai umur 6 bulan. ASI Eksklusif berguna bagi pertumbuhan dan
perkembangan bayi, karena dalam ASI terdapat zat-zat antibody yang
berfungsi meningkatkan kekebalan tubuh bayi, sehingga bayi terhindar dari
kuman penyakit. Ibu juga dianjurkan untuk meneteki bayi sesering mungkin
karena hisapan bayi dapat merangsang hormone prolaktin dan juga oxytocin
dalam produksi dan pengeluaran ASI serta membantu proses kontraksi uterus
c. Nutrisi ibu, ibu dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan bergizi dan diit
TKTP ( Tinggi Kalori Tinggi Protein ) yaitu dengan mengkonsumsi makanan
dalam menu yang seimbang misalnya nasi, lauk pauk, sayur secukupnya,
buah-buahan ditambah 1 telur setiap hari dan minum susu juga perbanyak
minum air putih ± 8 gelas / hari. Perbanyak mengkonsumsi tahu, tempe, telur,
kacang-kacangan, dan sayuran hijau. Makanan tersebut dapat merangsang
atau memperbanyak produksi ASI
d. Mobilisasi, ibu dianjurkan untuk melakukan olahraga ringa, seperti jalan-
jalan setiap pagi hari atau sore hari yang berguna dalam proses involusi uteri
atau proses pemulihan kembali alat-alat reproduksi wanita seperti keadaan
sebelum hamil
e. Tanda-tanda infeksi masa nifas, menganjurkan ibu untuk segera kontrol ke
pelayanan kesehatan terdekat atau klinik swasta jika ada tanda-tanda infeksi
seperti panas, payudara memerah dan bengkak, sakit kepala disertai mata
beerkunang-kunang, perdarahan, dsb
5. Menganjurkan ibu untuk menjaga personal hygiene yaitu dengan mandi teratur
dang anti pembalut tiap selesai mandi atau jika terasa penuh
6. Menganjurkan ibu untuk melakukan konsultasi dengan petugas bila ada keluhan
lain yang dirasakan ibu
7. Melakukan perawatan bayi sehari-hari agar bayi terjaga kesehatan dan
kebersihannya
8. Menganjurkan ibu untuk kontrol ulang 1 minggu lagi
VII. EVALUASI
Tanggal : 8 Desember 2009 Jam : 08.00 WIB

S :
- Ibu mengatakan mengerti dengan penjelasan bidan, ibu dapat
mengulang kembali penjelasan bidan
- ibu sudah mau untuk tidak member susu formula lagi pada bayi dan
menggunakan ASI eksklusif pada bayi sampai umur bayi 6 bulan
- ibu mengatakan akan melakukan perawatan payudara setiap hari agar
dapat menyusui bayinya
O : K/U :Baik
TTV : TD : 120/80 mmHg S : 36,5C
N : 84 x / menit Rr : 18 x / menit
TFU : 2 jari bawah pusat
UC : Baik
Perawatan payudara sudah dilakukan dan ibu mengerti tentang
perawatan payudara yang baik dan benar.
A : P20002 post partum fisiologis hari ke-2
P :- HE mengenai nutrisi
- HE mengenai perawatan payudara
- HE mengenai KB
- HE mengenai imunisasi
- Ibu bersedia kontrol ulang 1 minggu lagi
ASUHAN KEBIDANAN
PADA NY “M” P20002 POST PARTUM FISIOLOGIS
HARI KE-2, DI BPS “L”
BANCARAN, BANGKALAN
TANGGAL 8 DESEMBER 2009

DISUSUN OLEH :
SRI JUMAATIN NAJJAH
NIM P 27824308033

DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN SURABAYA JURUSAN
KEBIDANAN
PROGRAM STUDI KEBIDANAN BANGKALAN
2010

Anda mungkin juga menyukai