Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN KEBIDANAN

PADA Ny D GII PI000I USIA KEHAMILAN 27-28 MINGGU


DENGAN LETAK LINTANG DIPOLI HAMIL
RSUD dr. M SOEWANDI - SURABAYA
TANGGAL 12 SEPTEMBER 2007

DISUSUN OLEH :
WIRDA LYDIA WATI
P.27824305.039

DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN SURABAYA JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI KEBIDANAN BANGKALAN
2007
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah Nya, sehingga penulis dapat menysun laporan Asuhan
Kebidanan ini.
Dalam penyusunanl laporan ini kami banyak mendapat bimbingan
pengalaman dan bantuan dari berbagai pihak sehingga penulis dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman dalam bidang kesehatan, untuk ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Direktur RSUD dr. M soewandhie Surabaya
2. Ketua program studi kebidanan Ibu Hindun, S.Pd M.Kes serta selaku
dosen pembimbing Akademik
3. Kepala ruangan poliklinik RSUD M. Soewandhie Surabaya Ibu
Endang Nijati
4. Bidan pembimbing praktek ruangan poliklinik Ibu Sri Hartati, Amd
Keb
5. Kedua orang tua dan teman serta semua pihak yang membantu ssampai
terselesaikannya laporan ini.
Asuhan kebidanan ini masih jauh dari sempurna karena itu penulis
mengharap kritik dan saran yang membangun guna perbaikan selanjutnya. Dalam
penyusunan Asuhan kebidanan ini penulis mengharap laporan ini dapat
bermanfaat bagi par pembaca pada umumnya dan khususnya bagi mahasiswa
Prodi Kebidanan Bangkalan.

Surabaya, September 2007

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

I. 1 LATAR BELAKANG

Kehamilan (Graviditas) dimulai dari konsepsi (pembuahan) dan berakhir


dengan permulaan persalianan. Proses kehamilan merupakan rantai yang
berkesinambungan terdiri dari ovulasi pelepasan ovum, migrasi, spermatozoa
dan uterus. Pembentukan plasenta serta tumbuh kembang hasil konsepsi
sampai aterm
Pada kehamilaan keadaan kesehatan ibu sangat mempengaruhi kehidupan
janin saat berada di dalam kandungan yang dialirkan melalui tali pusat
plasenta sebagai asupan nutrisi bagi janin. Ibu sebaiknya mempunyai
kesehatan prima sehingga dapat melahirkan bayi yang sehat rohani dan
jasmani. Kehamilan yang disertai penyakit sebaiknya dikonsulkan sehingga
kesehatan ibu dan janin dapat dipertahankan. Pemeriksaan kesehatan ibu
hamil melalui pemeriksaan fisik dan laboratorium dasar yang tujuannya untuk
mengetahui kesehatan umum ibu hamil serta cara pengawasannya sehingga
dapat meningkatkan kesehatan optimal ibu dan janin.

I. 2 TUJUAN
a. Tujuan Umum
Mahasiswa dapat menerapkan dan mengembangkan pola pikir secara
ilmiah ke dalam aasuhan kebidanan nyata (Hell Varney)

b. Tujuan Khusus
Dalam melakukan Ashan Kebidanan, mahasiswa diharapkan mampu :
1. Melakukan pengkajian data terhadap ibu hamil dengan
letak lintang.
2. Menegakkan diagnosa terhadap ibu hamil dengan letak
lintang.
3. Menentukan diagnosa / maslah potensial pada ibu hamil
dengan letak lintang.
4. Mengidentifikasi kebutuhan segera pada ibu hamil
dengan letak lintang.
5. Mengembangkan rencana asuhan pada ibu hamil dengan
letak lintang.
6. Melakukan rencana asuhan pada ibu hamil daenga letak
lintang.
7. Melakukan evaluasi setelah memberikan asuhan pada ibu
hamil dengan letak lintang.
BAB II
LANDASAN TEORI

II. I KONSEP KEHAMILAN


II. I 1. PENGERTIAN
Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan
II. I 2. GFJ
II. I 3. KG
BAB 2
ASUHAN KEBIDANAN TEORI
PADA ABORTUS IMINENS

I PENGKAJIAN
( Tanggal, jam, tempat )
BIODATA
Identitas ditanyakan pada ibu dan suaminya
Nama
Ditanyakan dengan tujuan agar dapat mengenal / memanggil penderita dan
tidak keliru dengan penderita lain.( Christina, ibrahim : 94 )
Untuk mengetahui keadaan ibu terutama pada kelahiran yang
pertama kali. Menurut pendapat para ahli, kehamilan yang pertamakali itu
yang baik antara usia 19 25 th, dimana otot masih bersifat elastis dan
mudah dironggakan primitua dikatakan mualai umur 35 th dimana otot
sudah kaku, kurang ealastis dan susah diregang.( Christina, ibrahim : 84 )
Agama
Berhubungan dengan perawatan penderita dimana dalam keadaan yang
gawat ketika memberikan pertolongan dan perawatan dapat diketahui
dengan siapa harus berhubungan.( Christina, ibrahim : 85 )
Suku Bangsa
Untuk mengadakan statistic tentang kelahiran mungkin juga untuk
menentukan prognosa kehamilan dengan melihat keadaan panggul
Pendidikan
Untuk mengetahui tingkat intelektualkarena sangat mempengaruhi sikap
dan perilaku kesehatan seseorang.( Depkes RI : 14 )
Alamat
Untuk mengetahui ibu tinggal dimana, menjaga kemungkinan bila ada ibu
yang namanya sama, juga memastikan ibu mana yang hendak ditolong dan
diperlukan untuk mengadakan kunjungan rumah.( Christina, ibrahim : 85 )

A DATA SUBYEKTIF
1. Keluhan Utama
Keluhan-keluhan ibu hamildengan abortus iminen :
Terlambat haib 5 bulan
Perdarahan sedikit disertai perut sakit (mules)
Nyeri memilin karena kontraksi tidak ada / sedikit sekali
2. Riwayat Penyakit Ibu
Hal ini pentig untukmengetahui kemungkinan adanya penyakit-penyakit yang
menyertai dan yang dapat mempengaruhi kehamilan seperti
jantung,hipertensi, TBC,malaria, anemia ginjal,hati DM.
Ditanyakan pula apakah ibu mempunyai riwayat mioma uteri, bekas operasi
pada serviks karena hal tersebut merupakan factor predisposisi
3. Riwayat Menstruasi
Menarche adalah terjadinya haid yang pertama kali. Menarche terjadi pada
usia pubertas, yaitu sekitar 12 16 tahun.( Rustam Mochtar : 1998 )
Menarche adalah terjadinya haid yang pertama kali. Menarche terjadi
pada usia pubertas, yaitu sekitar usia 10 16 tahun (Manuaba, 1998 : 86 )
Siklus / lama haid
Siklus haid pada tiap individu tidak sama. Pada umumnya 28 hari, tetapi
ada juga yang 35 hari, lama haid juga berbeda beda. Tetapi pada
umumnya 6 8 hari ( pusdinnakes, 1993 : 18 )
Jumlah / warna
Jumlah darah haid +5 10 cc dengan warna merah tua atau merah segar
( Sarwono, 2002 : 103 )
Dismenorhoe
Nyeri haid dismenorhoe yang berlebihan dan sangat, menandakan adanya
kelainan alat kandungan ( Pusdinnakes, 1993 : 66 )
Flour Albus
Biasanya sebelum menstruasi akibat peningkatan hormone estrogen dan
progesterone ( Pusdinnakes, 1993 : 67 )

HPHT ( Hari Pertama Haid Terakhir )


Bila hari pertama haid diketahui, maka dapat memperhitungkan usia
kehamilan dan kapan perkiraan persalinannya (Pusdinnakes, 1993 : 67)
HPHT dapat dijabarkan untuk memperhitungkan tanggal tafsiran
persalinan. Bila siklus haid + 28 hari, rumus yang dipakai adalah rumus
naegel yaitu hari + 7, bulan 3 dan tahun + 1 ( Sarwono, 2002 : 155 )
Untuk siklus haid 35 hari, perkiraan partus adalah hari + 14, bulan 3 dan
tahun + 1 ( Sastrawinata, Sulaiman, 1983 : 127 )
4. Riwayat Perkawinan
Untuk mengetahui kemungkinan pengaruh status perkawinan terhadap
masalah kesehatan. Bila perlu ditanyakan kawin atau tidak, lamanya kawin
dan berapa kali kawin. Umur saat kawin normalnya antara 20 th 25 th
( Depkes RI Pusdinnakes, 1995 : 14 )
Ditanyakan pada ibu berapa lama dan berapa kali .kawin, ini untuk
menentukan bagaimana alat kelamin dalam ibu tersebut ( Christina, Ibrahim S,
1993 : 85 )
5. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Untuk mengetahui riwayta tiap-tiap kehamilan sebelumnya meliputi :
Apakah kehamilan terakhir dengan keguguran / persalinan.
Apakah persalinan normal / disesuaikan dengan tindakan
Bagaimana keadaan anaknya
6. Riwayat Kehamilan Sekarang
Ditanyakan untuk mengetahui ibu hamil yang keberapa, usia kehamilan
berapa bulan dan untuk mengetahui keluhan hamil muda / tua yang
mendorong alas an ibu untuk dating kepukesmas serta untuk mengetahui ibu
telah periksa control beberapa kali berkenaan untuk mengetahui
perkembangan janinnya.( Depkes RI : 20 )
7. Riwayat KB
Perlu ditanyakan pada ibu apakah pernah ikut KB, apabila pernah tanyakan
jenis kontrasepsi, berapa lama, alas an pemberian kontrasepsi (apabila ingin
memakai lagi) (Depkes RI Manajemen : 16 17).
8. Riwayat Sosial Spiritual
- Respon ibu dan keluarga terhadap kelahiran bayi
- Kesiapan ibu dan keluarga terhadap perawatan bayi
- Dukungan keluarga
- Hubungan ibu dan keluarga
- Keputusan dalam keluarga
9. Pola Aktifitas Sehari - Hari
Nutrisi
Makanan wanita hamil harus lebih diperhatikan dari pada diluar kehamilan
karena dipergunakan :
o Untuk mempertahankan kesehatan dan kekuatan badan
o Untuk tumbuhnya janin
o Supaya luka luka persalinan lekas sembuh dalam nifas
o Guna mengadakan cadangan untuk masa laktasi
Yang diperlukan ialah :
Zat putih telur, zat tepung, zat lemak, garam garam terutama garam
dapur, fosfor, zat besi, vitamin vitamin dan air. Makanan hendaknya
beraneka ragam, berganti ganti, jangan selalu makan menu yang sama,
maksudnya supaya kekurangan menu hari ini dapt diimbangi oleh menu
yang lainnya. (Sulaiman Sastrawinata, 1993 : 205 )
Eleminasi
Ditanyakan untuk mengetahui pola BAB dan BAK ibu, jika ibu jarng
BAK dan kandung kemih penuh bias mengganggu kontraksi uterus.
( Persis Mary Hamilton, 1995 : 84 )
Personal Hygine
Untuk mengetahui kebersihan alat reproduksi ibu dan apakah sudah benar
dalam merawat alat kelamin, jika ibu kurang menjaga kebersihan dapat
terjadi infeksi dan rasa ketidaknyamanan pada diri
( Christina Ibrahim S, 1993 : 159 )
Istirahat
Ibu yang mengalami abortus dianjurkan untuk istirahat lebih banyak
Aktifitas
Ibu yang mengalami abortus dilarang melakukan aktifitas yang
berlebihan / diharuskan membatasi aktifitas.
Hubungan Sexual
Tidak dianjurkan pada abortus iminen karena dapat menyebabkan abortus
insipiens.
B DATA OBYEKTIF
1. Keadaan umum : baik sampai lemah
2. Kesadaran
Composmentis
Confulsion
Delirium
Somnolen
Apatis
Coma
3. TTV
TD : normal 100/70 mmHg 130/100 mmHg
N : normal 80-100x / menit
S : normal 36 375 0C
RR : normal 16-20x / menit

4. Antropometri
BB
Pertambahan BB yang berlebihan dapat diperkirakan resiko seperti
bengkak, gemelli, hidramnion dan bayi besar.
Pertambahan BB sekitar 6,5 12 kg selama hamil. Kenaikan BB tidak
boleh lebih besar dari 0,5 kg / minggu.
LILA
Lila kurang dari 23,5 cm merupakan indikator untuk status gizi ibu
kurang.

TB
Ibu hamil dengan TB kurang dari 145 cm kemungkinan panggul
sempit dan merupakan faktor resiko untuk ibu hamil dan bersalin.
5. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
Muka : Apakah dimuka terdapt bengkak / tidak, pucat atau
tidak, adakah cloasma gravidarum atau tidak,

Mata : conjungtiva pucat atau tidak, sklera tidak kuning

Hidung : bersih, tidak ada polip

Mulut ( bibir ) : tidak Sianosis, pucat atau tidak, tidak stomatitis

telinga : bersih , tidak ada Serumen

Mamae : pembesaran simetris, hiperpigmentasi pada


areola dan papilla mammae, papilla menonjol
Abdomen : Terdapat linea nigra, tidak ada luka bekas operasi
Genetalia : tidak Oedem, tidak varices, terdapat perdarahan
bercak.
Ekstremitas : tidak oedema, tidak varices
b. Palpasi
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan limfe.
Axilla : tidak ada pembesaran kelenjar limfe
Mamae : tidak ada benjolan yang abnormal
Abdomen
Leopold I : menentukan TFU ( pertengahan simphisis pusat
c. Auskultasi
DJJ melemah
d. : reflek patella
reflek patella normalnya tungkai bawah akan bergerak sedikit
ketika diketuk. Bila gerakan berlebihan dan cepat maka hal ini
mungkin tanda preeklampsi.
6. Pemeriksaan penunjang
albumin dan reduksi tidak perlu dilakukan pada kasus abortus
kecuali jika terdapat indikasi.
Hb perlu dilakukan, pada abortus rentan terjadi anemia, sehingga
dapat memperburuk keadaan ibu.
7 Pemeriksaan dalam
VT : tidak ada pembukaan

II INTERPRETASI DATA DASAR


Dx : GP. usia kehamilan..(kurang dari 20 minggu) dengan baortus
imminen
Ds : - Ibu mengatakan hamil.....( 4 bulan)
Ibu mengeluh perdarahan bercak disertai perut mules, nyeri
memilin
HPHT tgl.........
Ibu mengatakan hamil ke............
Do : - K/U : baik
Kesadaran : composmentis
- TTV :
TD : normal 100/70 mmHg 130/100 mmHg
N : normal 80-100x / menit
S : normal 36 375 0C
RR : normal 16-20x / menit
Palpasi leopold I : TFU........(pertengahan simphisis - pusat),
ballotement (+)
Masalah : perdarahan
Ibu merasa lemas dan cepat lelah
Nyeri perut bagian bawah
Kebutuhan : pemberian penjelasan tentang masalah-masalah dan cara
mengatasinya.

III IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH POTENSIAL


Langkah ini digunakan untuk mengidentifikasi masalah diagnosa potensial
berdasarkan masalah yang sudah teridentifikasi.(Manajemen Kebidanan :
4)
Abortus insipien
Abortus inkomplit
Abortus komplet
Abortus infeksional

IV IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA


Langkah ini digunakan untuk mengidentifikasi perlunya tindakan segera
atas masalah yang dihadapi ibu dengan cara dikonsulkan maupun
kolaborasi dengan tim medis lain.( Manajemen Kebidanan : 4 )

V INTERVENSI
Dx / masalah Intervensi Rasional
Abortus imminen - Menjelaskan pada ibu - Dengan mengetahui
tentang kondisinya keadaannya maka ibu
berdasarkan hasil lebih kooperatif
pemeriksaan
- Anjurkan untuk membatasi - Agar tidak menimbulkan
aktivitas terutama yang kontraksi otot rahim yang
berat dapat menyebabkan
abortus insipien
- Anjurkan istirahat total di - Mengurangi aliran darah
tempat tidur ke rahim dan mengurangi
rangsangan mekanis
- Memberikan terapi vit K - Mengurangi /
menghentikan perdarahan
pada ibu hamil
- Memberikan terapi - Untuk terapi substitusi dan
hormonal (progesteron) mengurangi kesentaran
otot-otot rahim
Masalah ibu - Memberikan dukungan dan - Ibu merasa tenang
merasa cemas support pada ibu dengan
dengan memberitahu bahwa
kehamilannya keadaannya dapat ditangani
- Anjurkan ibu untuk berdoa - Ibu merasa tenang
Ibu merasa lemas - Anjurkan makan-makanan - Agar kebutuhan nutrisi ibu
dan cepat lelah yang bergizi hamil dapat terpenuhi
dengan baik
- Anjurkan ibu untuk istirahat - Agar tidak memperburuk
yang cukup keadaan
- Anjurkan ibu tetap - Untuk zat penambah darah
mengkonsumsi Fe tiap hari sehingga ibu tidak anemia
- Memberikan terapi vit B12 - Nafsu makan ibu
- Anjurkan ibu untuk tidak meningkat sehingga ibu
mengangkat barang-barang dapat memenuhi
berat nutrisinya
Nyeri perut - Memberikan terapi obat anti - Agar tidak merangsang
bagian bawah kontraksi seperti duvadilan kontraksi otot rahim
dan papaverin
VI IMPLEMENTASI
Sesuai intervensi dan kondisi klien.

VII EVALUASI
Merupakan langkah terakhir dalam menejemen kebidanan, yang
merupakan tindakan pengukuran dari keberhasilan rencana. Tujuan
evaluasi adalah untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan tindakan yang
dilakukan. Hasil evaluasi dapat digunakan untuk kegiatan asuhan lebih
lanjut bila diperlukan atau sebagai bahan peninjauan terhadap langkah
langkah dalam proses management kebidanan sebelumnya yang
disebabkan oleh tindakan yang kurang berhasil.( depkes RI, 1995 : 24 27)
BAB III
ASUHAN KEBIDANAN
PADA Ny. S G1P00000 USIA KEHAMILAN 11-12 MINGGU
DENGAN ABORTUS IMINENS
DI PUSKESMAS TAMBELANGAN SAMPANG

I. PENGKAJIAN
Hari/Tanggal : Senin, 1 Oktober 2007
Jam : 09.00 WIB

A. DATA SUBYEKTIF
1. Biodata
Nama : Ny S Nama : Tn Y
Umur : 21 th Umur : 23 th
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SD Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Suku : Madura Suku : Jawa
Alamat : Samaran Alamat : Samaran
Tambelangan Tambelangan

2. Keluhan utama
Ibu mengatakan hamil 3 bulan, dengan keluhan perdarahan sedikit
sejak 2 hari yang lalu dan kadang-kadang disertai mules.
3. Riwayat obsetetrik
a. Riwayat Menstruasi
Menarche : 14 th
Siklus/lama : 28 hari/7-8 hari
Warna/jumlah : Merah/1-2 hari ganti softek 1-2 x/hari
Dysminorhe : 1 hari sebelum menstruasi
Flour Albus : 1 minggu sebelum menstruasi
HPHT : 12-7-2007
HPL : 19-4-2008
b. Riwayat kehamilan sekarang
G11 P10001
Usia kehamilan : 3 bulan
ANC : ibu belum pernah periksa
Keluhan hamil muda : perdarahan sedikit
c. Riwayat perkawinan
Staus : kawin 1x Lama : 2 th Usia saat nikah : 19 th
d. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Hamil ini
e. Riwayat KB
Ibu belum pernah menggunakan KB
4. Riwayat kesehatan ibu
Ibu tidak pernah dan tidak sedang menderita penyakit kronis/akut,
menular, menuru seperti Hypertensi, jantung, TBC, Hepatitis, HIV
AIDS (Penyakit kelamin) asma, DM
5. Riwayat penyakit keluarga
- Dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit kronis,
menular, menurun seperti Hypertensi, jantung, TBC, Hepatitis,
asma, DM, HIV / AIDS.
6. Pola aktivitas sehari-hari
Aktivitas Sebelum hamil Selama hamil
Nutrisi - Makan 3x/hr, porsi sedang - Makan 2x/hr porsi sedang
(nasi, lauk, sayur) (puasa) terdiri dari nasi, sayur
- Minum air putih 7-8 gls/hr lauk kadang buah
- Minum air putih 7-8 gls/hr
Aktivitas - Ibu melakukan aktivitas - Tidak ada perubahan
rumah tangga sendiri,
kepasar, mencuci ngepel dll

Eliminasi - BAB 1x/hr, konsistensi - BAB 1x/hr, tidak ada keluhan,


- lunak, warna kuning, BAK 5- BAK lebih sering, tidak ada
6x/hr, warna kuning jernih keluhan
Personal - Mandi 3x/hr, gosok gigi, - Tidak ada perubahan
Hygiene keramas 2x/minggu, ganti
pakaian dan celana dalam 1
hr sekali
Istirahat - tidur malam 7 jam dari pk - Tidur siang 1 jam dari pk 13.00
21.00 04.00 14.00 tidur malam 7 jam
- tidak ada keluhan
Seksualitas - tidak ada keluhan

7. Riwayat Psikososial, spiritual dan kultural


- Kehamilan ini sangat diharapkan oleh ibu, suami dan keluarga
- Hubungan ibu dengan suami dan keluarga baik
- Pengambil keputusan dalam keluarga adalah suami
- Ibu merasa khawatir dengan kehamilannya

B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan umum
a. K/U : baik
b. Kesadaran : composmentis
c. TTV TD : 120/70 mmHg
N : 88 x/menit
S : 365 C
Rr : 18 x/menit
d. Antropometri
TB : 158 cm
BB : sebelum : 43,5 kg sekarang 44 kg
Lila : 23,5 cm

2. Pemeriksaan khusus
a. Inspeksi
Kepala : bersih, tidak ada ketombe, distribusi rambut merata
Muka : tidak pucat, tidak oedem, tidak ada cloasma
gravidarum
Mata : conjungtiva pucat, sklera tidak kuning
Hidung : bersih, tidak ada polip
Mulut : tidak stomatitis, tidak cyianosis
Telinga : bersih, tidak ada serumen
Mamae : simetris, pembesaran normal, hyperpigmentasi
areola dan papilla mamae, papila menonjol
Abdomen : tidak ada luka bekas operasi
Genetalia : terdapat perdarahan bercak, tidak ada oedem, tidak
varices
Ektrimitas : tidak oedema, tidak varices
b. Palpasi
Leher : tidak ada pembesaran kelejar tyroid, pembuluh
limfe dan tidak ada pembengkakan venajugularis
Axila : tidak teraba pembesaran kelenjar limfe
Mamae : tidak teraba adanya benjolan abnormal
Abdomen
Leopald I : TFU 2 jari atas simphisis
c. Perkusi
Reflek patella kaki ka/kr = +/+
3. Data penunjang
- Hb 9 gr %
- Plano test (+)
4. Pemeriksaan dalam
VT : tidak ada pembukaan

II. INTERPRETASI DATA DASAR


Dx : GIP00000 usia kehamilan 11-12 Minggu dengan abortus iminens dan
anemia ringan
Ds : - Ibu mengatakan hamil 3 bulan, merupakan hamil yang pertama
- Ibu mengatakan haid terakhir tgl 12-7-2007
- Ibu mengatakan mengalami perdarahan sedikit sejak 2 hari yang
lalu disertai kadang-kadang perut mules
- Ibu mengatakan ibu merasa khawatir dengan kehamilannya
Do : K/U : baik
Kesadaran : composmentis
HPL : 12-12-2007
TTV TD : 120/70 mmHg
N : 88 x/menit
S : 365 C
Rr : 18 x/menit
Antropometri
TB : 158 cm
BB : sebelum : 43,5 kg sekarang 44 kg
Lila : 23,5 cm
Inspeksi
Muka : tidak pucat, tidak oedem, tidak ada cloasma
gravidarum
Mata : conjungtiva pucat, sklera tidak kuning

Abdomen
Leopald I : TFU 2 jari atas simphisis
Data penunjang
- Hb 9 gr %
- Plano test (+)
Pemeriksaan dalam
VT : tidak ada pembukaan
Mx : ibu kurang istirahat
Keb : - HE tentang pola istirahat
- HE pemenuhan nutrisi pada ibu hamil
- HE tentang pola aktivitas
- HE tentang hubungan seksual

III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH POTENSIAL


Abortus inkomplet
Abortus komplet

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA


Tidak ada

V. INTERVENSI
No Intervensi Rasional
1. Menjelaskan pada ibu tentang Dengan mengetahui keadaannya
kondisinya berdasarkan hasil maka ibu lebih kooperatif dan
pemeriksaan kekhawatiran ibu dapat berkurang
2. Berikan penyuluhan pola istirahat Diharapkan ibu dapat menerapkan
bagi ibu hamil pola istirahat yang baik sehingga
kesehatan ibu hamil terjaga dan
pertumbuhan dan perkembangan
janinnyapun tidak akan terganggu.
3. Jelaskan tentang pola nutrisi ibu Diharapkan ibu hamil dapat
hamil memenuhi gizinya sehingga ibu dan
bayi sehat.
4. Jelaskan tentang pola aktivitas Aktivitas yang terlalu berat dapat
menyebabkan abortus iminens
5. Berikan HE tentang pola seksual Prostaglandin yang terdapat dalam
sperma dapat merangsang kontraksi
uterus sehingga terjadi abortus.
6. Berikan terapi B12, B6, Fe dan vit K Untuk menjaga kondisi ibu
7. Anjurkan ibu kontrol ulang 1 Agar dapat mengetahui
minggu lagi. perkembangan kesehatan ibu

VI. IMPLEMENTASI
Hari / tanggal : Senin, 1 Oktober 2007
1. Menjelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan yang telah dilakukan
yaitu secara umum keadaan ibu baik tetapi pada pemeriksaan mata
bagian bawah pucat yang menandakan ibu kurang darah. Hal tersebut
juga didukung dari pemeriksaan Hb 9 gr% (normal 11 gr%). Ibu juga
mengalami keguguran yang dapat diselamatkan bayinya. HPL tanggal 19
April 2008.
2. Memberikan HE tentang pola istirahat yang baik untuk ibu hamil
Kebutuhan istirahat pada ibu hamil 9-10 jam / hari. Terlebih saat ini
ibu mengalami abortus iminens, sehingga istirahat merupakan kebutuhan
yang vital. Dengan demikian diharapkan kondisi ibu sehat dan tidak
mengalami keguguran.
3. Menjelaskan pola aktivitas ibu hamil.
Pada ibu yang mengalami baortus iminens sangat dianjurkan untuk tidak
mealkukan aktivitas yang terlalu melelahkan.
4. Menjelaskan pemenuhan nutrisi ibu hamil
- pemenuhan nutrisi ibu hamil 1 piring lebih banyak dibandingkan ibu
tidak hamil
- ibu hamil perlu banyak makan-makanan yang mengandung protein
agar pertumbuhan janinnya bagus, misal ikan laut, tahu, tempe, telur

5. Menjelaskan pola hubungan seksual


Ibu yang mengalami abortus iminens dianjurkan untuk membatasi
hubungan seksual karena sperma mengandung zat yang dapat
menyebabkan keguguran. Hal ini bisa disiasati dengan menganjurkan
suami ibu mennggunakan kondom saat berhubungan.
6. Memberikan terapi B12 1 x 1 dan vit K 1 x 1
7. Menganjurkan pada ibu untuk melakukan kontrol ulang 1 minggu lagi
atau bila keluhan masih ada bahkan timbul keluhan lain

VII. EVALUASI
Hari/Tanggal : 1 Oktober 2007
Jam : 09.15
Ibu mengerti dan paham pada apa yang telah dijelaskan oleh bidan tentang
keadaannya terbukti dengan ibu dapat menjawab pertanyaan bidan. Ibu
bersedia melaksanakan anjuran bidan dan akan kopntrol ulang 1 minggu
lagi.
BAB IV
PENUTUP

IV.1 Kesimpulan
Kehamilan letak lintang merupakan suatu keadaan dimana janin
melintang didalam uteruus dengan posisi kepala pada posisi yang satu dan
bokong pada sisi yang lain. Adapun keadaan ini disebabkan oleh fiksasi
kepala tidak ada, janin sudah bergerak, gemeli, kelainan uterus dsb.
Kehamilan letak lintang dapat diketahui melalui yaitu jika ibu merasakan
pergerakan janin di bagian samping perut ibu dan perut ibu biasannya
melebar kesamping. Untuk mengatasi hal ini tenaga kesehatan (bidan)
harus mampu melakukan pemeriksaan ANC dengan teliti, mengusahakan
mengubah letak anak menjadi membujur dan menganjurkan ibu MRS
lebih dini pada permulaan persalinan jika terjadi perubahan letak. Anak
normal yang cukup bulan tidak mungkin lahir secara spontan pada letak
lintang. Janin hanya dapat lahir spontan bila kecil (prematur), sudah mati
dan menjadi lembek apabila panggul luas. Bila tidak cepat di berikan
pertolong, akan terjadi rupture uteri dan janin sebagian atau seluruh masuk
ke dalam rongga perut.

IV.2 Saran
1. Bagi Lahan Praktek
Diharapkan petugas keseharian memberikan penanganan yang tepat
dalam mengatasi kasus, khususnya letak lintang
2. Bagi Institusi
Dalam suatu institusi diharapkan menciptakan bidan yang profesional
dengan adanya suatu upaya pendidikan kasus yang berkelanjutan
3. Bagi Mahasiswa
Diharapkan mahasiswa dapat memberikan asuhan kebidanan yang
terbaik bagi klien dan keluarga dalam upaya peningkatan SDM.

DAFTAR PUSTAKA

- Guningham. 1990. Obstetri Wiiliams. Jakarta : EGC.


- Mohctar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri Jilid I. Jakarta : EGC.
- Mohctar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri Jilid I. Jakarta : EGC.
- Syaifuddin, Abdul Bad. 2001. Pelayanan Maternal dan Neonatal. Jakarta :
YBP. SP.
- Wikn Josastro, Hanifa. 1998. Ilmu Kebidanan. Jakarta : EGC
- Wikn Josastro, Hanifa. 2000. Ilmu Bedah Kebidanan. Jakarta : YBC-SP

Anda mungkin juga menyukai