Anda di halaman 1dari 29

ASUHAN

KEPERAWATAN
POSTPARTUM
Pengertian Postpartum

Postpartum adalah masa atau waktu sejak bayi dilahirkan


dan plasenta keluar lepas dari rahim, sampai enam minggu
berikutnya, disertai dengan pulihnya kembali organ-organ yang
berkaitan dengan kandungan, yang mengalami perubahan
seperti perlukaan dan lain sebagainya berkaitan saat
melahirkan (Suherni,2009).

2
Tahapan Postpartum
Adapun tahapan-tahapan masa postpartum adalah :
﹡ Puerperium dini : Masa kepulihan, yakni saat-saat ibu dibolehkan berdiri dan
berjalan-jalan.
﹡ Puerperium intermedial : Masa kepulihan menyeluruh dari organ-organ
genital, kira-kira 6-8 minggu.
﹡ Remot puerperium : Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna
terutama apabila ibu selama hamil atau persalinan mempunyai komplikasi
(Suherni, 2009).

3
Perubahan Fisiologis Masa Postpartum
﹡ Perubahan sistem reproduksi
1. Involusi
Pada akhir persalinan kala III, uterus berada di garis tengah, kirakira 2 cm dibawah
umbilicus dengan bagian fundus bersandar pada promotorium sakralis. Pada saat
ini besar uterus kira-kira sama dengan besar uterus sewaktu usia kehamilan 16
minggu dengan berat 1000 gram. Peningkatan kadar estrogen dan progesteron
betanggung jawab untuk pertumbuhan masif uterus selama masa hamil.
Pertumbuhan uterus pada masa prenatal bertanggung jawab pada hyperplasia,
peningkatan jumblah sel-sel otot dan hipertropi, yaitu pembesaran sel-sel yang
sudah ada. Pada masa post partum penurunan kadar hormon-hormon ini
menyebabkan terjadinya autolisis

4
Perubahan Fisiologis Masa Postpartum
﹡ Perubahan sistem reproduksi
﹡ Bagian bekas implantasi plasenta
○ Bekas implantasi plasenta setelah segera plasenta lahir seluas 12x 5 cm,
permukaan kasar, dimana pebuluh darah besar bermuara.
○ Pada pembuluh darah terjadi pembentukan trombosis disamping pembuluh darah
tertutup karena kontraksi otot rahim
○ Bekas luka imlantasi dengan cepat mengecil, pada minggu kedua sebesar 6-8 cm
dan pada akhir masa nifas sebesar 2 cm.
○ Lapisan endometrium dilepaskan dalam bentuk jaringannekrosis bersama dengan
lokea.
○ Luka bekas implantasi plasenta akan sembuh karena pertumbuhan endometrium
yang berasal dari tepi luka dan lapisan basalis endometrium
○ Luka sembuh sempurna pada 6-8 minggu postpartum

5
Perubahan Fisiologis Masa Postpartum
﹡ Perubahan-perubahan normal pada uterus selama postpartum

Involusi uteri Berat Diamerter Palpasi cerdik


Tinggi Fundus uteri
uterus uterus

Plasenta lahir Setinggi pusat 1000 gr 12,5 cm Lembut/


lunak

Pertengahan antara 500 gr 7,5 cm 2 cm


7 hari (minggu 1) pusat dan
shymphisis

Tidak teraba 350 gr 5 cm 1 cm


14 hari (minggu 2)

6 minggu Normal 60 gr 2,5 cm Menyempit


6
Proses keluarnya darah nifas atau lochea terdiri atas 4 tahapan:

1. Lochea rubra /merah


Lochea ini muncul pada hari 1 sampai hari ke empat masa postpartum. Cairan
yang keluar berwarna marah karena berisih darah segar, jaringan sisa-sisa
plasenta, dinding rahim, lemak bayi, lanugo (rambut bayi) dan meconium.
2. Lochea sanguinolenta
Cairan yang keluar berwarna merah kecoklatan dan berlendir. Berlangsung dari
hari ke empat sampai hari ke 7 postpartum.
3. Lochea serosa
Lochea ini berwarna kuning kecoklatan karena mengandung serum, leukosit dan
robekan/laserasi plasenta. Muncul pada hari ke 7 sampai ke 14 postpartum
4. Lochea alba
Lochea ini mengandung leukosit,sel desidua, sel epitel, selaput lendir serviks dan
serabut jaringan yang mati lochea alba bisa berlangsung selama 2-6 minggu
postpartum.

7
Serviks
Serviks mengalami involusi bersama-sama dengan uterus.Warna serviks sendiri berwarna
kehitam-hitaman karena penuh pembuluh darah. Konsistensinya lunak kadang-kadang
terdapat laserasi /perlukaan kecil. Karena robekan kecil yang terjadi selama dilatasi, serviks
tidak pernah kembali kepada keadaan sebelum hamil.

Vulva dan vagina


Vulva dan vagina mengalami penekanan serta peregangan yang besar selama proses
persalinan dan akan kembali secara bertahap dalam 6-8 minggu postpartum. Penurunan
hormon estrogen pada masa postpartum berperan dalam penipisan mukosa vagina dan
hilangnya rugae. Rugae akan terlihat kembali pada sekitar minggu ke 4.

Perubahan tanda-tanda vital


suhu badan
24 jam post partum suhu badan akan naik sedikit ( 37,5 oc – 38oc ) sebagai akibat kerja keras
waktu melahirkan kehilangan cairan dan kelelahan, apabila keadaan normal suhu badan akan
biasa lagi. Pada hari ketiga suhu badan kan naik laik karena ada pembentukan asi, buah dada
akan menjadi bengkak berwarna merah karena ada banyak asi bila suhu tidak turun
kemungkinan adanya infeksi endometrium, mastitis, traktus urognitalis atau sistem lain.

8
Nadi
Denyut nadi normal pada orang dewasa 60-80x/menit. Sehabis melahirkan biasanya
denyut nadi akan lebih cepat. Setiap denut nadi yang lebih 100 adalah abnormal dan
hal ini mungkin disebabkan oleh infeksi atau perdarahan postpartum tertunda.

Tekanan darah
Biasanya tidak berubah kemungkinan tekanan darah akan rendah setelah melahirkan
karena adanya perdarahan tekanan darah tinggi pada post partum menandakan
terjadinya prekeklamsi post partum

Pernapasan
Keadaan pernapasan selalu berhubungan dengan keadaan suhu dan denyut nadi.
Apabila suhu dan denyut nadi tidak normal maka pernapasan juga kan mengikutinya
kecuali ada gangguan kusus di saluran pernapasan.

Perubahan sistem kardiovaskuler


Pada persaliana pervaginam kehilangnya darah sekitar 300-400 cc. bila kelahiran
melalui SC kehilangan darah akan dua kali lipat. Perubahan terdiri dari volume darah
dan hemokonsentrasi. Apabila persalinan pervaginam hemokonsentrasi akan naik dan
pada SC hemokonsentrasi cenderung stabil dan kembali normal setelah 4 – 6 minggu.
9
Adaptasi Psikologis
﹡ Secara psikologis, setalah melahirkan seorang ibu akan merasakan gejala-gejala
psikiaters, demikian juga pada masa menyusui. Meskipun demikian ada pula ibu
yang tidak mengalami hal ini.Agar perubahan psikologi yang dialami tidak
berlebihan, ibu perlu mengetahui tenatang hal yang lebih lanjut. Wanita banyak
mengalami perubahan emosi selama masa nifas sementara ia menyesuaikan diri
meenjadi seorang ibu.

Adanya kalanya ibu mengalami perasaan sedih yang berkaitan dengan


bayinya. Keadaan ini disebut dengan baby blues, yang di sebabkan oleh
perubahan perasaan yang dialami .ibu saat hamil sehinnga sulit menerima
kehadiran bayinya. Perubahan perasaan ini merupakan respon alami terhadap
rasa lelah yang dirasakan.

10
Adaptasi Psikologi Postpartum
1. Fase taking in
Pada saat itu, fokus perhatian ibu terutama pada dirinya sendiri
2. Fase Taking Hold
ibu merasa kuatir akan ketidak mampuan dan rasa tanggung
jawabnya dalam merawat bayi
3. Fase Letting Go
fase meneriam tanggung jawab akan peran barunya yang menerima
tanggung jawab peran barunya

Setelah persalinan yang merupakan pengalaman unik yang dialami ibu, masa
nifas juga merupakan salah satu fase yang memerlukan adaptasi psikologis. pentingnya
rawat gabung atau rooming in pada ibu nifas agar ibu dapat leluasa menumbuhkan
rasa kasih sayang kepada bayinya tidak hanya dari segi fisik seperti menyusui,
mengganti popok saja tapi juga dari segi psikologis seperti menatap, mencium,
menimang sehingga kasih sayang ibu dapat terus terjaga.

11
Adaptasi Fisiologis
1. Infolusi uterus
Proses kembalinya uterus ke keadaan sebelum hamil setelah melahirkan,
proses ini dimulai segera setelah plasenta keluar akibat kontraksi otot-otot polos
uterus
Setelah tahap 3 persalinan, uterus berada di garis tengah +/- 2 cm di bawah
umbilikus
setelah 12 jam postpartum, uterus 1 cm di atas umbilikus dan akan turun 1
cm – 2cm setiap 24 jam
Pada hari pasca partum keenam fundus normal akan berada di
pertengahan antara umbilikus dan simpisis pubis.

2. Kontraksi
Intensitas kontraksi uterus meningkat secara bermakna segera setelah bayi
lahir, diduga terjadi sebagai respon terhadap penurunan volume intrauterin yang
sangat besar. Salama 1-2 jam pertama pasca partum intensitas kontraksi uterus
bisa berkurang dan menjadi tidak eratur. Untuk mempertahankan kontraksi
uterus, suntikan oksitosin secara intravena atau intramuskuler diberikan segera
setelah plasenta lahir. 12
Bounding
Attachmen
t
13
Bounding Attachment
﹡ Bounding adalah proses pembentukan sedangkan attachment
(membangun ikatan) jadi bounding attachment adalah sebuah
peningkatan hubungan kasih sayang dengan keterikatan batin
antara orangtua dan bayi. Hal ini merupakan proses dimana
sebagai hasil dari suatu interaksi terus-menerus antara bayi dan
orang tua yang bersifat saling mencintai memberikan keduanya
pemenuhan emosional dan saling membutuhkan. Bounding adalah
proses pembentukan sedangkan attachment (membangun ikatan)
jadi bounding attachment adalah sebuah peningkatan hubungan
kasih sayang dengan keterikatan batin antara orangtua dan bayi.
Hal ini merupakan proses dimana sebagai hasil dari suatu
interaksi terus-menerus antara bayi dan orang tua yang bersifat
saling mencintai memberikan keduanya pemenuhan emosional
dan saling membutuhkan.

14
Cara untuk melakukan bounding
attachement
Cara untuk melakukan bounding ada bermacam-macam antara lain:
﹡ Pemberian ASI ekslusif
﹡ Rawat gabung
﹡ Kontak mata
﹡ Suara
﹡ Aroma
﹡ Entrainment
﹡ Bioritme
﹡ Inisiasi Dini

15
Pathway Pospartum

16
Asuhan Keperawatan Postpartum
﹡ Pengkajian
Menurut Wong (2008), pengkajian adalah suatu proses continue yang dilakukan semua
fase pemecahan masalah dan menjadi dasar untuk pengambilan keputusan. Pengkajian
menggunakan banyak keterampilan keperawatan dan terdiri atas pengumpulan,
klasifikasi dan analisis data dari berbagai sumber.
﹡ Aktifitas/ istirahat menurut Ujiningtyas (2009)
Aktifitas/ istirahat: bisa tampak berenergi, kelelahan, atau mengantuk.
﹡ Sirkulasi
Sirkulasi: nadi biasanya melambat menjadi sekitar 50-70 kali permenit karena
hipersensitivitas vagal. Tekanan darah bervariaso, dapat lbih rendah sebagai respons
terhadap analgesik atau menigkat pada respons pemberian oksitosin atau hipertensi
karena kehamilan. Terdapat edema pada ekstremitas atas, wajah atau umum karena
kehamilan. Kehilangan darah 400-500 ml pada persalinan vaginal 600-800 ml pada
persalinan seksio caesarea.
17
﹡ Integritas ego
Integritas ego: reaksi emosional bervariasi, dapat berubah-ubah. Ekspresi
dapat terlihat takut terhadap kondisi bayi atau ungkapan minta maaf karena
perilaku intrapartum.
﹡ Eliminasi
Eliminasi: sering terdapat hemoroid yang menonjol. Kandung kemih mungkin
teraba di atas simpisis pubis. Diuresis dapat terjadi bila tekanan bagian
presentasi menghambat aliran urine.
﹡ Makanan/ cairan
Makanan/ cairan: dapat mengeluh haus, lapar, atau mual
﹡ Nyeri dan ketidaknyamanan
Nyeri dan ketidaknyamanan: ketidaknyamanan dari berbagai sumber, nyeri,
kandung kemih penuh, trauma jaringan, dam tremor atau menggigil
(Ujiningtyas, 2009).

18
﹡ Kontraksi uterus
Kontraksi uterus: baik/ tidak, yang dapat diketahui dengan palpasi. Lakukan masase dan berikan
uterinika: methergin, ermetrin, dan pitosin.
﹡ Perdarahan
Perdarahan: ada/ tidak, banyak/ biasa
﹡ Luka
Luka: jahitannya baik/ tidak, ada perdarahan/ tidak
﹡ Keamanan
Keamanan: awalnya suhu meningkat sedikit karena dehidrasi atau pengerahan tenaga, seiring
dengan adanya perbaikan episiotomy yang utuh dengan tepi jaringan merapat suhu juga akan
berlangsung normal kembali (Erawati, 2010).

19
﹡ Pemeriksaan Fisik
○ Tanda-tanda vital
■ Ukur suhu untuk mendeteksi pola kenaikan suhu
■ Ukur tekanan darah untuk mendeteksi kenaikan
○ Inspeksi
■ Inspeksi perineum apakah ada memar, bengkak dan
○ karakteristik episiotomy
● Kaji karakter lokia, yakni warna, bau dan jumlah
● Inspeksi kaki apakah ada edema atau goresan merah
● Inspeksi payudara apakah ada area kemerahan
● Inspeksi putting susu apakah ada pecah-pecah, melepuh
dan perdarahan
﹡ Palpasi
● Palpasi apakah uterus lembek, lokasi dan nyeri tekan
● Palpasi apakah ada nyeri tekan, hangat, benjolan dan nyeri
pada kaki
● Palpasi payudara untuk memeriksa bengkak, benjolan dan
nyeri tekan

20
﹡ Uji laboratorium dan pemeriksaan diagnostik
● Biakan dan uji sensitivitas (pada luka,
drainase atau urine) digunakan untuk
mendiagnosis infeksi
● Venografi adalah metode yang paling akurat
untuk mendiagnosis thrombosis vena profunda
● Ultrasonografi Doppler real-team dan
ultrasonografi Doppler berwarna adalah
metode diagnostik yang tidak infasif untuk
mendiagnosis tromboflebitis dan thrombosis

21
Diagnosa Keperawatan
Menurut Herman dan Komitsuru (2014), diagnosa keperawatan yang dapat
muncul pada klien dengan post partum normal adalah:
1. Nyeri akut Berhubungan agen cedera fisik
2. Gangguan eliminasi urine berhubungan dengan edema jaringan
3. Konstipasi berhubungan dengan penurunan tonus otot
4. Ketidakefektifan pemberian ASI berhubungan dengan kurang pengetahuan
5. Resiko tinggi perdarahan berhubungan dengan kegagalan miometrium dan
mekanisme homeostatik
6. Resiko infeksi berhubungan dengan trauma jaringan
7. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan intoleransi aktivitas

22
Diagnosa
dan
Intervensi
Keperawatan
1. Nyeri akut Berhubungan agen cedera fisik
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam diharapkan masalah nyeri dapat
teratasi dengan kriteria hasil berdasarkan
Nursing Outcome Classification (NOC):
1. Mampu mengontrol nyeri
2. Melaporkan nyeri berkurang dengan manajemen nyeri
3. Mampu mengenali nyeri
4. Tanda-tanda vital dalam batas normal Tekanan darah 110/70 – 120/80 mmHg, nadi 60-
100 kali permenit, pernapasan 16-2- kali permenit, suhu 36,5-37,5 oC Intervensi NIC:
5. Kaji skala nyeri (PQRST) pasien
6. Pantau tanda-tanda vital
7. Berikan posisi nyaman
8. Ciptakan lingkungan nyaman
9. Ajarkan teknik relaksasi nafas dalam
10. Kolaborasi dengan dokter pemberian analgetik

23
Home Care Visit
﹡ Home Care Visit
﹡ Definisi Pelayanan Nifas
Pelayanannifas merupakan pelayanankesehatan yang sesuai standar pada ibu mulai
6 jam sampai dengan 42 hari pasca persalinan oleh tenaga kesehatan. Asuhan masa
nifas penting diberikan pada ibu dan bayi, karena merupakan masa krisis baik ibu
dan bayi. Enam puluh persen (60%) kematian ibu terjadi setelah persalinan, dan
50% kematian pada masa nifas terjadi 24 jam pertama. Demikian halnya dengan
masa neonatus juga merupakan masa krisis dari kehidupan bayi. Dua pertiga
kematianbayi terjadi 4 minggu setelah persalinan, dan 60% kematian
bayi baru lahir terjadi 7 hari setelah lahir.

24
Jadwal Kunjungan Rumah Pada Masa Nifas
Kunjungan pada masa nifas dilakukan minimal 4 x. Adapun tujuan
kunjungan rumah untuk menilai keadaan ibu dan bayi baru lahir serta mencegah,
mendeteksi dan menangani komplikasi pada masa nifas.
Jadwal kunjungan rumah pada masa nifas sesuai dengan program pemerintah
meliputi:
1.    Kunjungan I (6-8 jam postpartum)
Kunjungan I (6-8 jam postpartum) meliputi:
a. Mencegah perdarahan masa nifas oleh karena atonia uteri.
b. Deteksi dan perawatan penyebab lain perdarahan serta lakukan rujukan bila
perdarahan berlanjut.
c. Pemberian ASI awal.
d. Konseling ibu dan keluarga tentang cara mencegah perdarahan karena
atonia uteri.
e. Mengajarkan cara mempererat hubungan ibu dan bayi baru lahir.
f. Menjaga bayi tetap sehat melalui pencegahanhipotermi.

25
Home Care Visit
2.    Kunjungan II (6 hari postpartum)
﹡ Kunjungan II (6 hari postpartum) meliputi:
﹡ Memastikan involusiuterus berjalan normal, uterus berkontraksi baik,
tunggi fundus uteri di bawah umbilikus, tidak ada perdarahan abnormal.
﹡ Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi dan perdarahan.
﹡ Memastikan ibu cukup istirahat, makanan dan cairan.
﹡ Memastikan ibu menyusui dengan baik dan benar serta tidak ada tanda-
tanda kesulitan menyusui.
﹡ Memberikan konseling tentang perawatan bayi baru lahir.

26
3.    Kunjungan III (2 minggu postpartum)
Asuhan pada 2 minggu post partum sama dengan asuhan yang diberikan pada kunjungan 6
hari post partum.
4.    Kunjungan IV (6 minggu postpartum)
Kunjungan IV (6 minggu postpartum) meliputi:
a.    Menanyakan penyulit-penyulit yang dialami ibu selama masa nifas.
b.    Memberikan konselingKB secara dini.

27
SOP
Teknik Menyusui dan Pijat Oksitosin Manajemen Laktasi
Perawatan Payudara

28
Thanks!
Any questions?

29

Anda mungkin juga menyukai