Anda di halaman 1dari 10

PENDIDIKAN KESEHATAN

“Gangguan Kulit pada Lansia : Ulkus Dekubitus”

Oleh : Zhakia Nabillah Matali


Definisi Dekubitus
Dekubitus adalah kerusakan/kematian kulit sampai jaringan dibawah kulit, bahkan menembus otot sampai mengenai tulang
akibat adanya penekanan pada suatu area secara terus menerus sehingga mengakibatkan gangguan sirkulasi darah setempat.
Dekubitus merupakan suatu hal yang serius, dengan angka morbiditas dan mortalitas yang tinggi pada penderita lanjut usia.
Dinegara-negara maju, prosentase terjadinya dekubitus mencapai sekitar 11% dan terjadi dalam dua minggu pertama dalam
 perawatan. Usia lanjut mempunyai potensi besar untuk terjadi dekubitus karena perubahan kulit berkaitan dengan
bertambahnya usia antara lain:
• Berkurangnya jaringan lemak subkutan
• Berkurangnya jaringan kolagen dan elastin
• Menurunnya efesiensi kolateral kapiler pada kulit sehingga kulit menjadi lebih tipis dan rapuh.
Tipe-tipe Dekubitus

01 Tipe normal 02 . Tipe arterioskelerosis


Mempunyai beda temperatur sampai
Keadaan ini menunjukkan gangguan aliran darah akibat
dibawah lebih kurang 2,5oC
penyakit pada   pembuluh darah (arterisklerotik) ikut
dibandingkan kulit sekitarnya dan perperan untuk terjadinya dekubitus disamping
akan sembuh dalam perawatan faktor tekanan. Dengan perawatan, ulkus ini
sekitar 6 minggu. diharapkan sembuh dalam 16 minggu.

03 Tipe Terminal

Terjadi pada penderita yang


akan meninggal dunia dan
tidak akan sembuh.
Proses Terjadinya Dekubitus

Selain faktor tekanan, ada beberapa faktor mekanik


tambahan yang dapat memudahkan terjadinya
dekubitus:
• Faktor teregangnya kulit misalnya gerakan meluncur ke
bawah pada penderita dengan posisi dengan setengah
berbaring
• Faktor terlipatnya kulit akiab gesekan badan yang
sangat kurus dengan alas tempat tidur, sehingga
seakan-akan kulit “tertinggal” dari area tubuh lainnya.
• Faktor teragannya kulit akibat daya luncur antara tubuh
dengan alas tempatnya  berbaring akan menyebabkan
terjadinya iskemia jaringan setempat.
Faktor terjadinya dekubitus

Faktor Instrinsik Faktor ekstrinsik


■ Selama penuaan, regenerasi sel pada kulit ■ Kebersihan tempat tidur 
menjadi lebih lambat sehingga kulit akan ■ Alat-alat tenun yang kusut dan kotor,
tipis atau peralatan medik yang menyebabkan
■ Sejumlah penyakit yang menimbulkan   penderita terfiksasi pada suatu sikap
seperti DM tertentu juga memudahkan terjadinya
■ Penyakit-penyakit neurologik, penyakit- dekubitus.
penyakit yang merusak pembuluh darah, ■ Duduk yang buruk 
 juga mempermudah dan meperjelek ■ Posisi yang tidak tepat
dekubitus ■ Perubahan posisi yang kurang
■Keadaan hidrasi/cairan tubuh perlu dinilai
dengan cermat.
Penampilan Klinis
Derajat I Reaksi peradangan masih terbatas pada
epidermis, tampak sebagai daerah
kemerahan/eritema indurasi atau lecet.

Derajat II Reaksi yang lebih dalam lagi sampai mencapai


seluruh dermis hingga lapisan lemah subkutan,
tampak sebagai ulkus yang dangkal, degan tepi
yang jelas dan perubahan warna pigmen kulit.

Derajat III Ulkus menjadi lebih dalam, meliputi jaringan


lemak subkutan dan menggaung, berbatasan
dengan fascia dari otot-otot. Sudah mulai
didapat infeksi dengan jaringan nekrotik yang
berbau.

Derajat IV Perluasan ulkus menembus otot, hingga


tampak tulang di dasar  ulkus yang dapat
mengakibatkan infeksi pada tulang atau sendi.
Pencegahan Dekubitus

1. Anjurkan pasien untuk duduk dikursi roda atau seri gery untuk
menegakkan mereka setiap 10 menit untuk mengurangi tekaan
atau membantu pasien melakukannya.
2. Anjurkan masukan cairan dan nutrisi yang tepat dan adekuat.
Karena kerusakan kulit lebih mudah terjadi dan lambat untuk
sembuh jika nutrisi pasien buruk.
3. Segera membersihkan feses atau urin dari kulit karena bersifat
iritatif terhadap kulit.
4. Inspeksi daerah dekubitus umum terjadi, laporkan adanya area
kemerahan dengan segera.
5. Jaga agar kulit tetap kering
6. Jaga agar linen tetap sering dan bebas dari kerutan
Pengobatannya
1. Kulit menjadi kemerahan, akan berubah warna biru ke abu –
abuan disekitar daerah yang mengalami tekanan.
a. Britahui perawat  
b. Jaga agar area sekitar kulit yang rusak tetap bersih dan kering
c. Kurangi semua tekanan berlebihan pada area tersebut
d. Menganjurkan diet bergizi dan cairan yang adekuat
2. Kulit memerah dan terdapat lesi seperti suka melepuh
didaerah tersebut
a. Pindahkan tekanan dengan mengganti posisi pasien  
b. Masase dengan lembut daerah sekitar area yang
memerah untuk mencegah  pembentukan luka baring
dengan .
c. Laporkan ke perawat
3. Semua lapisan kulit rusak, Tindakan.
a. Perawatan yang diabaikan sama dengan
perawatan tahap – tahap dan dilanjutkan
dengan tepat jika berlanjut ke tahap 3.
 b. Untuk mencegah infeksi perawar dapat
mencari daerah luka dengan bahan
 bakteriostatik misalnya : Phisonex, cara
klens, dan Bioleks, pengobatan spesifik 
 bervariasi sesuai dengan instruksi dokter.
Thanks!
Do you have any questions?

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,


including icons by Flaticon, and infographics & images by
Freepik.

Anda mungkin juga menyukai