TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi Dekubitus
kulit, bahkan menembus otot sampai mengenai tulang akibat adanya penekanan
darah setempat. Apabila ini berlangsung lama, hal ini dapat menyebabkan
insufisiensi aliran darah, anoksia atau iskemi jaringan dan akhirnya dapat
mengakibatkan kematian sel (Nurarif & Kusuma, 2015). Dekubitus terjadi karena
disebabkan oleh tekanan yang berlangsung lama pada pasien yang dibiarkan
berbaring lama di tempat tidur. Daerah yang sering terkena adalah sacrum,
trochanter, tuberositas ischium. Pada pasien yang hanya bisa duduk lokasi yang
sering terkena ischium. Pada pasien dengan total care maka ulkus dapat timbul di
lutut, tumit, malleoli, scapula, occiput dan daerah tulang belakang (spina) (Citra,
2. Patofisiologi Dekubitus
Beberapa faktor memiliki peran yang besar seperti tekanan, gaya geser, gesekan,
biasanya terbentuk saat berat badan memberikan gaya ke bawah pada kulit dan
jaringan subkutan yang terletak antara tonjolan tulang dan permukaan luar (kasur,
1
2
kapiler arteri (sekitar 8 hingga 12 mmHg) akan menghambat aliran darah dan
Toleransi jaringan juga berperan penting, waktu reperfusi jaringan setelah tekanan
luka.
Pengaruh fisik lain yang dapat merusak kulit dan kontribusi pada
terbentuknya ulkus dekubitus adalah gesekan pada permukaan kulit, gaya geser,
dan kelembapan. Gesekan dan gaya geser seperti berbaring miring, dapat
Saat berbaring miring, gaya gravitasi ke bawah dilawan oleh gesekan yang
mencegah orang tersebut tergelincir dari tempat tidur. Meskipun kulit tidak
bergeser dari alasanya, struktur internal seperti otot dan tulang yang tidak
Gaya ini dapat mengganggu aliran darah karena pembuluh darah yang tertangkap
diantara kulit dan tulang tertekan. Kelembapan (dari keringat atau inkontinensia)
dapat membuat lebih rentan rusak dengan gesekan dan reposisi. Kelembapan tidak
(perubahan pH).
3
preassure normalnya 13-32 mmHg. Setelah periode iskemik, kulit yang berwarna
putih atau warna cerah dapat berubah menjadi reaktif hipereremik yang normal
dan abnormal sebagai respon tubuh akan adanya vasodilatasi yang berlebih yang
dapat berhenti >1 jam hingga 2 minggu setelah tekanan hilang (Wolf, Silander, &
Nimwegen, 2015)
3. Etiologi
hidrasi/cairan tubuh.
dan kondisi setelah operasi yang memiliki durasi yang cukup lama
4. Klasifikasi Dekubitus
adalah kemerahan yang tidak menghilang apabila ditekan oleh ujung jari (non-
blanching). Pada cidera yang lebih berat dijumpai ulkus di kulit, timbul rasa nyeri,
tanda-tanda iskemik termasuk demam dan peningkatan sel darah putih. Lokasinya
ialah daerah ektremkitas dan bokong, juga daerah yang sering mendapat tekanan
secara terus-menerus. Pada tempat tersebut ulkus berisi jaringan nekrotik dan
sekelilingnya terdapat daerah yang eritematosa (Citra, Hermes, & Tuti, 2017)
4
sesuai dengan ketentuan National Pressure Ulcer Advisory Panel (NPUAP) dan
1) Stadium I
dibandingkan dengan kulit yang normal, maka akan tampak salah satu tanda
sebagai berikut: perubahan temperatur kulit (lebih dingin atau lebih hangat),
(gatal atau nyeri), pada orang yang berkulit putih, luka mungkin kelihatan
kemerahan yang menetap. Sedangkan pada yang berkulit gelap, luka akan
2) Stadium II
membentuk lubang yang dangkal. Jika kulit terluka atau robek maka akan
3) Stadium III
meluas tapi belum melalui fasia dasar. Ulkus menyerupai kawah yang dalam
4) Stadium IV
jaringan alat rusaknya otot, tulang dan jaringan penyokong lainnya (seperti
wounds
3) Luka dalam fase aktive healing dan lebih bersih, tampilan warna mulai
dari merah muda sampai granulasi berwarna merah dan jaringan epitel
4) Perpaduan dari berbagai warna contoh 25% yellow wounds, 75% red
wounds
6
2015)
Selain sistem klasifikasi di atas, indikator lain selain warna kulit, faktor suhu,
tekstur kulit dan data laboratorium, dapat menajdi faktor pendukung dalam
memprediksi luka tekan khususnya pasien dengan warna kulit yang gelap, namun
sebelum melakukan klasifikasi luka tekan, hal yang harus diperhatikan luka yang
tertutup oleh jaringan nekrotik seperti jaringan parut tidak dapat langsung dinilai
untuk merasakan sensori nyeri akibat tekanan diatas tulang yang menonjol.
Bila ini terjadi dalam durasi yang lama, pasien akan mudah terkena ulkus
dekubitus
c. Kelembaban
pembuluh darah serta struktur jaringan yang lebih dalam yang berdekatan
dengan tulang yang menonjol. Contoh yang paling sering dari tenaga yang
merobek ini adalah ketika pasien diposisikan dalam posisi semi fowler yang
melebihi 30 derajat. Pada posisi ini pasien bisa merosot kebawah, sehingga
e. Pergesekan (friction)
epidermis kulit. Pergersekan bisa terjadi pada saat penggantian sprei pasien
f. Nutrisi
stadium tiga dan empat dari luka tekan pada orang tua berhubungan dengan
penurunan berat badan, rendahnya kadar albumin, dan intake makanan yang
tidak mencukupi
g. Usia
Pasien yang sudah tua mengalami resiko yang tinggi untuk terkena dekubitus
karena kulit dan jaringan akan berubah seiring dengan penuaan. Usia diatas
i. Stress emosional
Depresi dan stres emosional kronik misalnya pada pasien psikiatrik juga
j. Merokok
Nikotin yang terdapat pada rokok dapat menurunkan aliran darah dan
k. Temperatur kulit
monosit akan memutus pembentukan kolagen dan protein lainnya. Proses ini
diagnggap sebagai tanda khas ulkus yang masih aktif. Disamping itu juga,
terdapat transudat yang creamy, kotor, dengan aroma tersendiri. Pada fase
aktif eksudat bersifat steril. Selanjutnya sel dan partikel plasma berikatan
b. Fase proliferasi
fibroblast) dan saluran getah bening (mencegah edema dan sebagai drainease)
terhadap infeksi. Pada fase ini tampak epitelisasi dimana terbentuk tepi luka
c. Fase maturasi
dekubitus, misalnya pada penderita yang imobilisasi. Untuk skrining resiko ulkus
yaitu: alih posisi, alih baring, mobilisasi progresif paling lama tiap dua jam.
b. Kasur khusus untuk membagi rata tekan yang terjadi pada tubuh penderita,
misalnya: kasur dengan gelembung tekan udara yang naik turun, kasur air
c. Regangan kulit dan lipatan kulit yang menyebabkan sirkulasi darah setempat
d. Pemeriksaan dan perawatan kulit dilakukan dua kali sehari (pagi dan sore),
tetapi dapat lebih sering pada daerah yang potensial terjadi ulkus dekubitus.
Perawatan kulit termasuk dengan menyeka 2 kali dalam sehari. Pasien setelah
diseka keringkan dengan baik, berikan lotion pada bagian kulit yang terutama
posisi lateral, hindari tekanan secara langsung pada daerah trochanter. Untuk
dibawah kaki. Bantal juga dapat digunakan di daerah lutut kiri, diantara mata
luka tekan.
g. Mengkaji inkontinensia
maserasi
sangat penting karena ulkus tidak akan sembuh selama masih ada tekanan
menghambat aliran bebas dari bahan yang terinfeksi dan karenanya juga
kali sehari dengan larutan antiseptik seperti larutan H2O2 3%, povidon iodin
Hal ini dapat dicapai dengan pemberian salep asam salisilat 2%, preparat seng
vaskularisasi
Pasien dengan luka tekan biasanya memiliki serum albumin dan hemoglobin
yang lebih rendah bila dibandingkan dengan pasien yang tidak terkena luka
tekan.
h. Mengkaji dan memonitor luka tekan pada setiap penggantian balutan luka
meliputi:
nekrotik, eshar), ukuran luka, eksudat (jumlah, tipe, karakter, bau) serta
2) Medikasi seperti steroid, agen imunosupresif atau obat anti kanker juga
k. Mengkaji komplikasi yang potensial terjadi karena luka tekan seperti abses,
dekubitus.
Dekubitus memiliki dampak yang serius, baik secara klinis, psikologis, sosial dan
implikasi akibat dari komplikasi dekubitus tersebut. Hal ini didukung dari
14
a. Kerusakan kulit
Luka tekan biasanya terjadi pada tonjolan tulang, dimana sirkulasi aliran
darah telah dibatasi untuk jangka waktu dua jam atau lebih, tanpa perawatan
tpat, daerah yang terkena sering mengalami kerusakan kulit yang signifikan,
b. Selulitis
Selulitis adalah infeksi pada kulit dan jaringan lunak. Hal ini dapat
menyebabkan rasa sakit luar biasa dan pembengkakan pada daerah kulit yang
terkena. Infeksi ini dapat menyebab ke persendian, tulang, dan aliran darah.
Jika selulitis terjadi pada sakrum atau tulang punggung bawah, infeksi bisa
Infeksi dari luka baring juga dapat menyebabkan komplikasi pada sendi dan
tulang. Infeksi sendi (septic arthritis) dapat merusak tulang rawan dan
sendi dan anggota badan. Oleh sebab itu, pasien ulkus dekubitus dapat
d. Ganggren
Ganggren adalah kematian jaringan tubuh karena tidak menerima suplai darah
yang cukup. Penyakit ini merupakan infeksi serius, namun jarang mengancam
jiwa. Infeksi ini juga dapat disebabkan oleh bakteri Clostridium. Jenis bakteri
ini berkembangbiak di area tubuh yang rusak, dan dapat menghasilkan gas
15
komplikasi ini dapat merasakan sakit luar biasa. Ia juga bisa cepat mengalami
e. Sepsis
Sepsis adalah komplikasi umum pada pasien yang menderita luka baring.
Infeksi darah serius ini dapat berkembang cepat ke seluruh tubuh. Sepsis
terjadi akibat infeksi yang sudah menyebar dan membuat kerusakan organ.
dapat menderita syok septik, dengan peluang 50-50 untuk bertahan hidup
f. Fasciitis Nekrotikans
bagian jaringan lunak di tubuh. Penyakit ini sering disebut sebagai penyakit
pemakan daging. Untuk menangani kondisi ini, ahli bedah kemungkinan akan
serius yang dapat mengancam jiwa. Komplikasi ini juga dapat dengan cepat
g. Kanker
ulkus dekubitus adalah karsinoma sel skuamosa. Ini adalah salah satu
Inggris. Instrumen ini terdiri dari lima komponen yang dapat menjadi faktor
risiko terjadinya dekubitus yakni kondisi fisik dan mental, aktivitas dan tingkat
mobilitas serta adanya inkontinensia. Total norton scale adalah 20. Jika
skor antara 16-20 indikasi tidak terjadi dekubitus, 12-15 kemungkinan kecil
pada pasien-pasien dengan kondisi kritis yang dirawat di ICU. Protokol mobilisasi
progresif berdasarkan American of Critical Care Nurses terdiri dari lima tahapan.
tempat tidur (Head of Bed), latihan ROM pasif, terapi rotasi lateral (CLRT)
mandiri harus dibantu oleh orang lain dan pasien yang mengalami kelempuhan
atau koma karena salah satu sistem dalam anggota tubuhnya mengalami
gangguan, bila pasien hanya posisi terlentang dalam waktu yang cukup lama bisa
dekubitus pada pasien dengan tirah baring lama dapat dimulai dengan cara
mobilisasi yang terdiri dari Head of Bed 30⁰ (Posisi semifowler 30⁰), kemudian
melakukan ROM pasif (ekstremitas atas : fleksi dan ekstensi jari tangan, fleksi
dan ekstensi pergelangan tangan, adduksi dan abduksi pergelangan tangan, fleksi
dan ekstensi siku, fleksi dan ekstensi bahu; ekstemitas bawah : fleksi dan ekstensi
jari kaki, dorsofleksi, plantarfleksi, fleksi dan ekstensi lutut, adduksi dan abduksi
memposisikan pasien miring kanan dan miring kiri. Hal-hal yang perlu
2018):
b. Mengurangi tekanan