yg digunakan dlm penyampaian vaksin dari pabrik pembuat vaksin sampai dilakukannya penyuntikan TUJUAN Untuk memperkecil kesalahan selama pelayanan terhadap vaksin & dapat diyakinkan bahwa vaksin yg digunakan masih mempunyai potensi menimbulkan kekebalan. Vaksin yg tdk berpotensi lagi apabila tetap digunakan/diberikan akan menimbulkan kerugian, ant. lain :
1. Hilangnya kepercayaan masyarakat
2. Harga vaksin yg mahal tdk dpt mencapai sasaran 3. Biaya operasional menjadi lebih besar. PERALATAN RANTAI VAKSIN :
Seluruh peralatan yg digunakan
dlm pengelolaan vaksin sesuai dgn prosedur untuk menjaga agar vaksin tetap pada suhu yg telah ditetapkan. Unsur – unsur Rantai Dingin : Kamar dingin (Cold room/Storage) Lemari es (Absorbsi dan kompresi) Cold Box yg berisi cold pack Termos es 1. LEMARI ES Berdasarkan sistem pendinginan, lemari es dibagi menjadi 2, yaitu ABSORBSI & KOMPRESI, perbedaannya adalah : Sistem Kompresi : Sistem Absorbsi : 1. Lebih cepat dingin 1. Pendinginan lebih lambat. 2. Tidak menggunakan mekanik 2. Menggunakan kompresor shg tdk ada bag. yg bergerak, sbg mekanik yg dpt tidak ada yg aus. menimbulkan aus. 3. Dapat dgn listrik AC/DC atau 3. Hanya dgn listrik AC/DC nyala api minyak tanah/gas. 4. Bila terjadi kebocoran pd 4. Bila terj. Kebocoran pd sistem sistem mudah diperbaiki tdk dpt diperbaiki. Menurut bentuk pintunya, lemari es dibagi menj. 2, yaitu BUKA ATAS & BUKA DEPAN. Perbedaan antara keduanya adalah :
Bentuk Buka dari Depan: Bentuk Buka dari Atas :
1. Suhu tdk stabil. 1. Suhu lebih stabil. 2. Bila listrik padam relatif 2. bila listrik padam suhu tdk dpt bertahan lama. dpt bertahan lama. 3. Jumlah vaksin yg dpt 3. Jumlah vaksinya dapat ditampung sedikit. menampung lebih banyak. 4. Susunan vaksin lebih 4. Penyusunan vaksin agak mudah & vaksin terlihat sulit jelas dari samping depan. 2. Vaccine Carrier/Thermos adalah alat untuk mengirim/membawa vaksin dari puskesmas ke Posyandu atau t4 plyn imunisasi lainnya yg dpt mempertahankan suhu +2°C sampai +8°C.
3. Kotak dingin cair (Cool Pack)
adalah wadah plastik segi empat yg diisi dgn air yg kemudian di dinginkan pd lemari es selama 24 jam. PENANGANAN VAKSIN A. Penyimpanan Vaksin. 1. Semua vaksin disimpan pd suhu +2°C sampai dgn +8°C. 2. Bagian bawah lemari es diletakkan cool pack sbg penahan dingin & kestabilan suhu. 3. Peletakan dus vaksin mempunyai jarak ant. ± 1-2 cm atau satu jari tangan. 4. Vaksin HS (BCG, Campak, Polio) diletakkan dekat dgn evaporator. 5. Vaksin FS (DPT, TT, DT, Hept.B, DPT/HB) diletakkan jauh dgn evaporator. 6. Vaksin dlm lemari es hrs diletakkan dlm kotak vaksin. Susunan vaksin dlm lemari es buka depan :
Rak I (Freezeer) digunakan utk
menyimpan vaksin Polio, campak dan BCG. Rak II digunakan utk menyimpan vaksin Hept.B-ADS (PID)/Hept.B-vial, DPT. Rak III (dibawah freezeer) digunakan utk menyimpan vaksin DT & TT Lanjutan….. Fungsi cold pack & cool pack : Sebagai penahan dingin suhu ketika terjadi kerusakan pd lemari es, Agar suhu tetap stabil. Sebagai pengontrol suhu pada rak ke-2 diletakkan bersama dgn vaksin. Penyimpanan vaksin dlm Cold Box : Vaksin hrs dikelilingi dgn cold pack pd sisi samping & atas. Vaksin DPT, TT & DT tdk boleh menyentuh langsung dgn es. Penutupnya hrs rapat & terkunci. Identitas cold box hrs jelas Vaksin polio & campak menggunakan es sebanyak mungkin suhu dlm cold box < - 20°C Penyimpanan dlm Termos : Termos tdk pecah & tutup baik, ruang termos di isi es. Es diletakkan diatas vaksin Vaksin DPT & TT hindarkan kontak langsung dgn es (DPT dpt mengumpal) Penempatan vaksin : - Vaksin DPT & TT didasar termos. - Vaksin BCG diatasnya. - Bila di bawa hanya vaksin DPT & TT antara vaksin & es diberi penyekat dgn kertas. Terima kasih atas perhatian Anda