Anda di halaman 1dari 21

PENGENDALIAN INFEKSI

Latar Belakang
 Infeksi nosokomial mengakibatkan kesakitan
dan kematian neonatus,
 Infeksi bisa terjadi di semua unit perawatan
neonatus
 Insidennya lebih tinggi di unit perawatan
khusus dan intensif, pada neonatus dan sakit
 Infeksi neonatus dihubungkan dengan me↑
angka kematian, me↑ lama rawat
 Biaya mencegah ≤ biaya pengobatan
Standar Precaution
Suatu strategi utama untuk menciptakan
suksesnya pencegahan transmisi agen
infeksius antara pasien dan petugas kesehatan
Elemen Standard Precaution
 Penggunaan alat pelindung diri
 Alat kesehatan yang digunakan
 Permukaan lingkungan
 Cuci tangan
Faktor yang Berperan terhadap Infeksi
Nosokomial pada Neonatus
• Imaturitas sistem imun → bayi prematur
• Prosedur invasif : intubasi, kateterisasi dan
jalur intravaskular
• Terlalu penuh/kurang jumlah staf
• Penyalahgunaan antibiotika
• Ketidakpatuhan pada kebijakan pengendalian
infeksi terutama cuci tangan
Penerapan Langkah Pengendalian
Infeksi di Unit Neonatus
 Ruang bayi harus terisolasi dari lingk.jalan,
tidak ada jendela yang terbuka
 Di dekat semua pintu harus ada wastafel
dengan keran yang otomatis dibuka/tutup
dengan siku/kaki, sabun cair, lap tangan sekali
pakai
 Menghindari terlalu banyak orang di ruang
tsb
Harus ada ruang atau daerah isolasi
 Gaun penutup dan fasilitas untuk membuang
benda sekali pakai harus ada di dekat pintu
masuk
 Lantai ruang perawatan harus disapu dan
dipel setiap 8 jam, dan kapanpun diperlukan
 Linen di dalam inkubator diganti sekali sehari,
inkubator harus dilap dengan air steril sekali
sehari atau jika terkontaminasi
 Label untuk menuliskan tanggal penggantian
linen ditempel pada inkubator
 Harus ada area khusus untuk melakukan
desinfeksi inkubator
 Harus ada wastafel dinding di dalam ruang
bayi, satu untuk setiap tiga inkubator
 Permukaan di ruang bayi harus dibersihkan
sedikitnya sekali seminggu dan jika diperlukan
 Limbah cair (darah, cairan suction, sekresi)
dibuang di sanitary sewer dan digelontor dg
air)
Semua limbah tajam dibuang ke dalam
penampungan yang tahan tusukan dan air
Pemisahan Limbah
 Sampah infeksius (kantong berwarna kuning)
kasa, verband, kateter, kapas lidi, masker dll
Sampah domestik/rt (kantong hitam), kertas,
plastik, kaleng, daun, plastik bungkus spuit,
 sampah benda tajam (kotak kuning) : jarum
suntik, pisau cukur, pecahan ampul, object
glass, lancet
Cuci Tangan
 Pengendalian infeksi yang paling penting
 Sebelum masuk ruangan cuci tangan dengan
seksama selama 3 menit dg cairan antiseptik
 Bilas dengan air mengalir
 Keringkan dengan tissue/handuk sekali pakai
Cuci Tangan Pra Bedah
o Lakukan selama 3 menit, sebelum tugas jaga
o Lakukan selama 3 menit, sebelum prosedur
invasif (vena sentral, pipa torakal)
o Lakukan selama 3 menit, sebelum memasuki
R.NICU bagi petugas yang tidak bertugas di
R.NICU ( teknisi radiologi, laboratorium)
o 15-30 detik cuci tangan dengan cairan
antiseptik (tdk mengandung air) sebelum dan
setelah memegang klien
Kapan Cuci Tangan ?
1. Sebelum kontak dengan pasien
2. Sebelum tindakan aseptik
3. Setelah adanya risiko terpapar dengan cairan
tubuh pasien
4. Setelah kontak dengan pasien
5. Setelah kontak dengan lingk.di sekitar pasien
Langkah Pencegahan Infeksi neonatus
1. Neonatus dimandikan 3x/minggu dengan air
hangat
2. Elektroda harus diganti setiap 3 hari
3. Rawat tali pusat dengan air matang/alkohol
setiap pergantian tugas jaga
4. Salep mata profilaktif diberikan kepada
semua neonatus pada hari pertama
Kategori Neonatus yang memerlukan
Isolasi
 Infeksi staphylococcal
 Konjungtivitis bakteri
 Gastroentritis
 Infeksi luka
 Influenza
Tahapan Penggunaan Alat Pelindung
Diri
1. Cuci tangan
2. Pasang masker
3. Pasang kaca mata
4. Pasang baju
5. Ikatkan tali baju dibelakang
6. Pasng sarung tangan
Tahapan Melepas Alat Pelindung Diri
 Buka kedua sarung tangan, buang di tempat
sampah
Lepaskan gaun, gulung ke arah depan dan
lipat, buang ke tempat sampah
 Lepaskan masker
 Cuci tangan sebelum meninggalkan ruangan
pasien
Langkah Pengendalian Infeksi pada
Perlengkapan Pemberian Nutrisi
 Gunakan ASI sebisa mungkin
 Sterilisasi botol minuman harus dilakukan
dengan benar setiap saat
 Penggunaan air steril merupakan keharusan
 Sonde lambung harus diganti setiap 2-3 hari
Langkah Pengendalian Infeksi Pada
Jalur Infus
 Cairan infus harus diganti setiap hari
Periksa kondisi di sekitar tempat tusukan
jarum
 Selang dan spuit infus harus diganti setiap
hari
 Buret harus diganti tiap hari
 Minimalisir interupsi pada jalur infus
Sistem pengobatan tertutup
Pengendalian Infeksi Bagi Petugas yang
Merawat Neonatus
 Petugas harus menyadari kemungkinan
penularan penyakit kepada neonatus
 Melaporkan penyakit menular neonatus
kepada penanggungjawab
 Penyakit menular neonatus : penyakit infeksi
pernafasan, konjungtivitis, gastroentritis
Surveilans Infeksi Pada Unit Perawatan
Neonatus
 Sistem surveilans rutin untuk insiden infeksi
yang terjadi harus dikembangkan dan
dilaksanakan
 Selama KLB, perlu dilakukan kultur bakteri
untuk mengidentifikasi isolasi bakteri
 Harus menyimpan catatan jumlah infeksi,
untuk stratifikasi variabel seperti usia
kehamilan,bbl, prosedur invasif
 Inkubator harus diganti agar bisa dibersihkan
dengan menggunakan hipoklorida 10%
 Setiap 5 hari untuk neonatus <1000 grm
 Setiap minggu untuk neonatus > 1000 gram
 Dianjurkan menggunakan sarung tangan jika
ada kontak dengan darah, cairan tubuh,
selaput lendir dan kulit yang tidak utuh

Anda mungkin juga menyukai