Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“LATIHAN FISIK OSTEOARTHRITIS”


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah : Keperawatan Keluarga

Dosen pengampu :Rus Andraini A.Kp., M.P.H

Disusun oleh
Sakila Okta D. (NIM : P07220118103)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN


KALIMANTAN TIMUR
PRODI D-III KEPERAWATAN KELAS BALIKPAPAN
TINGKAT III/SEMESTER V
TAHUN AJARAN
2020/2021

A. SATUAN ACARA PENYULUHAN


Pokok Bahasan            : Osteoartritis
Tema                          : Latihan Fisik Osteoarthritis
Sasaran                       : Ny.A dan Keluarga
Hari/Tanggal               : Jum’at, 01 Januari 2014
Jam                            : 14.00 WIB
Waktu                         : 50 menit
Tempat                        : Rumah Ny.A

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan selama 50 menit diharapkan Ny.A dapat mengetahui
tentang osteoarthritis, pencegahan dan cara mengatasinya di rumah.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan, Ny.A mampu:
a. Ny.A dapat menyebutkan pengertian osteoartritis
b. Ny.A dapat menyebutkan penyebab osteoartritis
c. Ny.A dapat menyebutkan tanda dan gejala osteoartritis
d. Ny.A dapat menyebutkan dan mempraktekan cara latihan fisik dirumah

C. MATERI
1. Pengertin osteoarthritis
2. Penyebab osteoarthritis
3. Tanda dan gejala osteoarthritis
4. Cara latihan fisik dirumah

D. METODE
1.    Ceramah
2.    Simulasi
3.    Tanya jawab

E.  MEDIA
1.    Leaflet
2.    Alat peraga (latihan fisik: matras atau kasur)

F. Evaluasi
1. Pasien dapat menjawab dengan benar apa yg disampaikan
2. Pasien mengerti latihan fisik pada osteoartrithis
3. Pasien mampu menjalakan latihan fisik setelah di berikan penyuluhan

G. Sumber
https://psikstikma.blogspot.com/2014/01/satuan-acara-penyuluhan-osteoartritis.html
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/2148/10/Lampiran%203%20Sap%20Osteoarthritis.pdf

H. Kegitan penyuluhan
N
WAKTU KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN PESERTA
O
1. 5 Pembukaan :
Menit 1.   Membuka kegiatan dengan Menjawab salam
mengucapkan salam
2.   Memperkenalkan diri Mendengarkan
3.   Menjelaskan tujuan dari Memperhatikan
penyuluhan
4.   Menyebutkan materi yang Memperhatikan
akan diberikan
2. 30 Pelaksanaan :
Menit 1.   Menjelaskan tentang : Memperhatikan
a.       Pengertian Osteoartritis
b.      Penyebab Osteoartritis
c.       Manifistasi klinis
Osteoartritis
d.      Pencegahan Osteoartritis
2.   Memberi kesempatan kepada Bertanya dan menjawab
peserta untuk bertanya pertanyaan yang diajukan

3.   Menjelaskan dan Memperhatikan


mendemonstrasikan latihan
fisik pada osteoartritis Bertanya dan
4.   Memberi kesempatan kepada mendemonstrasikan
peserta untuk bertanya dan perawatan OA
mempraktekan perawatan
osteoarthritis
3. 10 Evaluasi :
menit Menanyakan kepada peserta
tentang materi yang telah Menjawab pertanyaan
diberikan, dan reinforcement
kepada pengunjung yang
dapat menjawab pertanyaan.
4. 5 Terminasi :
Menit 1.      Mengucapkan terima kasih Mendengarkan
atas peran serta peserta.
2.      Mengucapkan salam penutup Menjawab salam

I. Uraian materi
1. Pengertian osteoarthritis
Penyakit Osteoarthritismerupakan akibat dari konsumsi zat purin secara
berlebihan. Purin diolah tubuh menjadi asam urat, tetapi jika kadar asam urat
berlebih, ginjal tidak mampu mengeluarkan sehingga kristal asam urat menumpuk di
persendian. Akibatnya sendi terasa nyeri, bengkak dan meradang.
Osteoarthritisadalah penyakit dari sisa metabolisme zat purin yang berasal dari sisa
makanan yang kita konsumsi. Purin sendiri adalah zat yang terdapat dalam setiap
bahan makanan yang berasal dari tubuh makhluk hidup. Dengan kata lain, dalam
tubuh makhluk hidup terdapat zat purin ini, lalu karena kita memakan makhluk hidup
tersebut, maka zat purin tersebut berpindah ke dalam tubuh kita. Berbagai sayuran
dan buahbuahan juga terdapat purin. Purin juga dihasilkan dari hasil perusakan selsel
tubuh yang terjadi secara normal atau karena penyakit tertentu. Biasanya asam urat
menyerang pada usia lanjut, karena penumpukan bahan purin ini.

2. Faktor Penyebab Osteoarthritis


Menurut (Ahmad, 2011) penyebab osteoarthritisyaitu:
1. Faktor dari luar
Penyebab yang paling utama adalah makanan atau faktor dari luar.
Asam urat dapat meningkat dengan cepat antara lain disebabkan
karena nutrisi dan konsumsi makanan dengan kadar purin tinggi.
2. Faktor dari dalam
Adapun faktor dari dalam adalah terjadinya proses penyimpangan
metabolisme yang umumnya berkaitan dengan faktor usia, dimana usia
diatas 40 tahun atau manula beresiko besar terkena asam urat. Selain
itu, asam urat bisa disebabkan oleh penyakit darah, penyakit sumsum
tulang dan polisitemia, konsumsi obat – obatan, alkohol, obesitas,
diabetes mellitus jugabisa menyebabkan asam urat.
103
Makanan penyebab osteoarthritisdan pantangan bagi penderita:
1. Makanan jeroan: hati, otak, babat, ginjal, limpa, usus,dan paru.
2. Daging: daging sapi, daging kuda dan daging kambing.
3. Ekstrak daging: dendeng dan abon.
4. Seafood: kepiting, cumi-cumi, kerang, sotong, remis, ikan sarden, ikan
teri,tiram, udang.
5. Bebek: kalkun dan angsa.
6. Makanan kaleng: sarden, kornet sapi dll.
7. Buah-buahan: nanas dan durian.
8. Sayuran: bayam, buncis, kembang kol, jamur kuping, daun pepaya,
daun singkong, kangkung dan asparagus.
9. Kacang-kacangan: kacang tanah, tauge, kacang hijau, melinjo, emping,
kacang kedelai termasuk kedelai olahan seperti tempe,susu kedelai,
oncom dan tauco.
10. Makanan gorengan, makanan yang dimasak dengan mentega atau
margarin, makanan bersantan.
11. Makanan yang mengandung lemak dan protein tinggi.
12. Keju, kaldu, kuah daging yang kental, es krim, air kelapa dan telur.

3. Tanda dan Gejala Osteoarthritis


Beberapa gejala osteoarthritisyang biasa dialami oleh penderita
penyakitosteoarthritis:
1. Pada waktu pagi yaitu pada saat bangun tidur dan pada waktu malam hari biasanya
persendian terasa nyeri.
2. Rasa nyeri pada sendi biasanya terjadi berulang kali.
3. Tanda yang ditimbulkan seperti rasa nyeri di persendian, linu, ngilu, kesemutan,
membengkak dan meradang berwarna kemerahan.
4. Nyeri di persendian biasanya terjadi di bagian seperti jari tangan, jari kaki,
pergelangan tangan, siku, tumit dan dengkul.
5. Untuk kasus yang lebih parah persendian akan mengalami sakit saat mengalami
pergerakan.

4. LATIHAN FISIK OSTEOARTRITIS


Hal yang harus diperhatikan dalam mendesain program latihan fisik untuk
osteoartritis adalah memahami masalah fungsional yang paling menggangu pasien.
Pada tahap awal program diarahkan pada latihan untuk mengatasi keluhan yang
menimbulkan masalah fungsional seperti nyeri, keterbatasan ruang gerak sendi, atau
kelemahan otot. Latihan fisik disesauikan dengan kondisi pasien. Apabila ada gejala-
gejala seperti nyeri sendi selama aktivitas, nyeri masih terasa 1-2 jam sesudah
latihan, bengkak dan rasa lelah yang berlebihan, program latihan harus dievaluasi
lagi (American geriatric society,2001:810). Tujuan latihan fisik yaitu memperbaiki
fungsi sendi, proteksi sendi dari kerusakan dengan mengurangi stres pada sendi,
meningkatkan kekuatan sendi, mencegah disabilitas, mengurangi nyeri dan
meningkatkan kebugaran jasmani.
JENIS LATIHAN FISIK
A. Terapi Manual
Terapi manual adalah gerakan pasif yang dilakukan oleh fisioterapis dengan
tujuan meningkatkan gerakan sendi dan mengurangi kekakuan sendi. Teknik
yang dipakai adalah melatih ROM secara pasif, melatih jaringan-jaringan sekitar
sendi secara pasif, meregangkan otot atau mobilisasi jaringan lunak, dan
massage

B. Latihan Fleksibilitas (ROM)


     

Mobilitas sendi sangat penting untuk memaksimalkan ruang gerak sendi,


meningkatkan kinerja otot, mengurangi cidera dan memperbaii nutrisi kartilago.
Latihan fleksibilitas yang dilakukan pada latihan fisik tahap pertama dapat
meningkatkan panjang dan elastisitas otot dan jaringan sekitar sendi. Untuk
pasien osteoartritis, latihan fleksibiitas ditujuakan untuk mengurangi kekakuan,
meningkatkan mobilitas sendi, dan mencegah kontraktur jaringan lunak latihan
fleksibilitas sering dilakukan selama periode pemanasan atau tergabung dalam
latihan ketahanan atau aktivitas aerobik (Lee dkk2005:11).
Teknik peregangan dilakukan untuk memperbaiki ruang gerak sendi.
Latihan peregangan ini dilakukan dengan menggunakan otot-otot, sendi-sendi,
dan jaringan sekitar sendi. Semua gerakan sebaiknya menjangkau ruang gerak
sendi yang tidak menimbulkan rasa nyeri aplikasi terapi panas sebelum
peregangan dapat mengurangi rasa nyeri dan meningkatkan gerakan.
Latihan fleksibilitas dapat dimulai dari latihan peregangan tiap kelompok
otot, setidaknya tiga kali seminggu. Apabila sudah terbiasa, latihan ditingkatkan
repetisinya per kelompok otot secara bertahap. Latihan harus melibatkan
kelompok otot dan tendon utama pada ekstremitas atas dan bawah (American
society geriatrics, 2001:815).

C.  Latihan Kekuatan
Latihan kekuatan mempunyai efek yang sama dengan latihan aerobik dalam
memperbaiki disabilitas, nyeri dan kinerja. Latihan kekuatan ada tiga macam,
yaitu: latihan isometrik, latihan isotonik, dan isokinetik yang ketiganya dapat
mengurangi nyeri dan disabilitas serta memperbaiki kecepatan berjalan pada
pasien osteoartritis.
Latihan isotonik memberikan perbaikan lebih besar dalam menghilangkan
nyeri. Latihan ini dianjurkan untuk latihan kekuatan awal pada pasien OA
dengan nyeri lutut saat latihan. Latihan isokinetik menghasilkan peningkatan
kecepatan berjalan paling besar dan pengurangan disabilitas sesudah terapi dan
saat evaluasi, sehingga latihan ini disarankan untuk memperbaiki stabilitas sendi
atau ketahanan berjalan (Lee dkk,2005:12).
Latihan isometrik diindikasikan apabila sendi mengalami peradangan akut
atau sendi tidak stabil. Kontraksi isometrik memberikan tekanan ringan pada
sendi dan ditoleransikan  baik oleh penderita osteoatritis dengan pembengkakan
dan nyeri sendi latihan ini dapat memperbaiki kekuatan otot da ketahanan ststis
(static endurance) dengan cara menyiapkan sendi untuk gerakan yang lebih
dinamis dan merupakan titik awal program penguatan. Peningkatan kekuatan
terjadi  saat kontraksi isometrik dikenakan pada otot saat panjang otot sama
dengan kondisi istirahat. Perbaikan kekuatan terutama pada sudut otot yang
dilatih apabila instabilitas sendi dan nyeri berkurang program latihan secara
bertahap diubah kelatihan yang dinamis (isotonik).
Latihan kekuatan isometrik harus memperhatikan tipe latihan,intensitas,
volume,dan frekuensi. Latihan sebaiknya melibatkan kelompok otot utama.
Kontraksi isometrik dimulai pada intensitas rendah. Untuk menetapkan
intensitas latihan,diberitahukan pada pasien untuk memaksimalkan kontraksi
otot yang menjadi target penguatan. Intensitas latihan dimulai sekitar 30% usaha
maksimal(maximal effort). Jika bisa ditoleransi  oleh pasien intensitas
ditingkatkan secara bertahap sampai 75% kontraksi maksimal.
Kontraksi dipertahankan tidak lebih dari enam detik. Pada awalnya satu
kontraksi untuk tiap kelompok otot, kemudian jumlah pengulangan  ditingkatkan
8-10, sesuai toleransi pasien.
Pasien diinstuksikan untuk bernapas selama masing-masing kontraksi. Jarak
antar kontraksi dianjurkan 20 detik.latihan dilakukan dua kali sehari pada
periode peradanagan  akut. Selanjutnya jumlah latihan secara bertahap
ditingkatkan menjadi 5-10 kali per hari, disesuaikan dengan kondisi pasien. Hal
yang harus diperhatikan adalah adanya resiko peningkatan tekanan darah bial
kontraksi dilakukan lebih dari 10 detik.
Kontraksi isotonik digunakan untuk aktivitas  sehari-hari. Latihan kekutan
isotonik memperlihatkan efek positif pada metabolisme energi kerja insulin,
kepadatan tulang dan status fungsional pada orang sehat. Jika tidak terdapat
peradangan akut maupun instabilitas sendi, bentuk latihan ini ditoleransi baik
oleh pasien osteoatritis (American geriatics society,2001:817)

D. Latihan Aerobik
Latihan aerobik (berjalan,bersepeda,berenang,senam aerobik dan latihan
aerobik di kolam renang) dapat meningkatkan kapasitas aerobik, memperkuat
otot, meningkatkan ketahanan, mengurangi berat badan, dan mengurangi
konsumsi obat pada pasien osteoatritis. Suatu systemtic rivew memperlihatkan
bahwa latihan aerobik efektif menghilangkan nyeri dan memperbaiki fungsi
sendi(van Baar,19999:16).
Pemilihan aktivitas aerobik tergantung pada beberapa faktor, yaitu status
penyakit,stabilitas sendi,sumber daya dan minat pasien latihan aerobik di kolam
air  hangat dapat mengurangi  nyeri otao dan sendi, mengurangi beban sendi,
meningkatkan  gerakan yang tidak menimbulkan nyeri, dan memperkuat otot-
otot di sekitar sendi yang sakit.

J. Lampiran

Anda mungkin juga menyukai