Disusun oleh
Sakila Okta D. (NIM : P07220118103)
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan selama 50 menit diharapkan Ny.A dapat mengetahui
tentang osteoarthritis, pencegahan dan cara mengatasinya di rumah.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan, Ny.A mampu:
a. Ny.A dapat menyebutkan pengertian osteoartritis
b. Ny.A dapat menyebutkan penyebab osteoartritis
c. Ny.A dapat menyebutkan tanda dan gejala osteoartritis
d. Ny.A dapat menyebutkan dan mempraktekan cara latihan fisik dirumah
C. MATERI
1. Pengertin osteoarthritis
2. Penyebab osteoarthritis
3. Tanda dan gejala osteoarthritis
4. Cara latihan fisik dirumah
D. METODE
1. Ceramah
2. Simulasi
3. Tanya jawab
E. MEDIA
1. Leaflet
2. Alat peraga (latihan fisik: matras atau kasur)
F. Evaluasi
1. Pasien dapat menjawab dengan benar apa yg disampaikan
2. Pasien mengerti latihan fisik pada osteoartrithis
3. Pasien mampu menjalakan latihan fisik setelah di berikan penyuluhan
G. Sumber
https://psikstikma.blogspot.com/2014/01/satuan-acara-penyuluhan-osteoartritis.html
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/2148/10/Lampiran%203%20Sap%20Osteoarthritis.pdf
H. Kegitan penyuluhan
N
WAKTU KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN PESERTA
O
1. 5 Pembukaan :
Menit 1. Membuka kegiatan dengan Menjawab salam
mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri Mendengarkan
3. Menjelaskan tujuan dari Memperhatikan
penyuluhan
4. Menyebutkan materi yang Memperhatikan
akan diberikan
2. 30 Pelaksanaan :
Menit 1. Menjelaskan tentang : Memperhatikan
a. Pengertian Osteoartritis
b. Penyebab Osteoartritis
c. Manifistasi klinis
Osteoartritis
d. Pencegahan Osteoartritis
2. Memberi kesempatan kepada Bertanya dan menjawab
peserta untuk bertanya pertanyaan yang diajukan
I. Uraian materi
1. Pengertian osteoarthritis
Penyakit Osteoarthritismerupakan akibat dari konsumsi zat purin secara
berlebihan. Purin diolah tubuh menjadi asam urat, tetapi jika kadar asam urat
berlebih, ginjal tidak mampu mengeluarkan sehingga kristal asam urat menumpuk di
persendian. Akibatnya sendi terasa nyeri, bengkak dan meradang.
Osteoarthritisadalah penyakit dari sisa metabolisme zat purin yang berasal dari sisa
makanan yang kita konsumsi. Purin sendiri adalah zat yang terdapat dalam setiap
bahan makanan yang berasal dari tubuh makhluk hidup. Dengan kata lain, dalam
tubuh makhluk hidup terdapat zat purin ini, lalu karena kita memakan makhluk hidup
tersebut, maka zat purin tersebut berpindah ke dalam tubuh kita. Berbagai sayuran
dan buahbuahan juga terdapat purin. Purin juga dihasilkan dari hasil perusakan selsel
tubuh yang terjadi secara normal atau karena penyakit tertentu. Biasanya asam urat
menyerang pada usia lanjut, karena penumpukan bahan purin ini.
C. Latihan Kekuatan
Latihan kekuatan mempunyai efek yang sama dengan latihan aerobik dalam
memperbaiki disabilitas, nyeri dan kinerja. Latihan kekuatan ada tiga macam,
yaitu: latihan isometrik, latihan isotonik, dan isokinetik yang ketiganya dapat
mengurangi nyeri dan disabilitas serta memperbaiki kecepatan berjalan pada
pasien osteoartritis.
Latihan isotonik memberikan perbaikan lebih besar dalam menghilangkan
nyeri. Latihan ini dianjurkan untuk latihan kekuatan awal pada pasien OA
dengan nyeri lutut saat latihan. Latihan isokinetik menghasilkan peningkatan
kecepatan berjalan paling besar dan pengurangan disabilitas sesudah terapi dan
saat evaluasi, sehingga latihan ini disarankan untuk memperbaiki stabilitas sendi
atau ketahanan berjalan (Lee dkk,2005:12).
Latihan isometrik diindikasikan apabila sendi mengalami peradangan akut
atau sendi tidak stabil. Kontraksi isometrik memberikan tekanan ringan pada
sendi dan ditoleransikan baik oleh penderita osteoatritis dengan pembengkakan
dan nyeri sendi latihan ini dapat memperbaiki kekuatan otot da ketahanan ststis
(static endurance) dengan cara menyiapkan sendi untuk gerakan yang lebih
dinamis dan merupakan titik awal program penguatan. Peningkatan kekuatan
terjadi saat kontraksi isometrik dikenakan pada otot saat panjang otot sama
dengan kondisi istirahat. Perbaikan kekuatan terutama pada sudut otot yang
dilatih apabila instabilitas sendi dan nyeri berkurang program latihan secara
bertahap diubah kelatihan yang dinamis (isotonik).
Latihan kekuatan isometrik harus memperhatikan tipe latihan,intensitas,
volume,dan frekuensi. Latihan sebaiknya melibatkan kelompok otot utama.
Kontraksi isometrik dimulai pada intensitas rendah. Untuk menetapkan
intensitas latihan,diberitahukan pada pasien untuk memaksimalkan kontraksi
otot yang menjadi target penguatan. Intensitas latihan dimulai sekitar 30% usaha
maksimal(maximal effort). Jika bisa ditoleransi oleh pasien intensitas
ditingkatkan secara bertahap sampai 75% kontraksi maksimal.
Kontraksi dipertahankan tidak lebih dari enam detik. Pada awalnya satu
kontraksi untuk tiap kelompok otot, kemudian jumlah pengulangan ditingkatkan
8-10, sesuai toleransi pasien.
Pasien diinstuksikan untuk bernapas selama masing-masing kontraksi. Jarak
antar kontraksi dianjurkan 20 detik.latihan dilakukan dua kali sehari pada
periode peradanagan akut. Selanjutnya jumlah latihan secara bertahap
ditingkatkan menjadi 5-10 kali per hari, disesuaikan dengan kondisi pasien. Hal
yang harus diperhatikan adalah adanya resiko peningkatan tekanan darah bial
kontraksi dilakukan lebih dari 10 detik.
Kontraksi isotonik digunakan untuk aktivitas sehari-hari. Latihan kekutan
isotonik memperlihatkan efek positif pada metabolisme energi kerja insulin,
kepadatan tulang dan status fungsional pada orang sehat. Jika tidak terdapat
peradangan akut maupun instabilitas sendi, bentuk latihan ini ditoleransi baik
oleh pasien osteoatritis (American geriatics society,2001:817)
D. Latihan Aerobik
Latihan aerobik (berjalan,bersepeda,berenang,senam aerobik dan latihan
aerobik di kolam renang) dapat meningkatkan kapasitas aerobik, memperkuat
otot, meningkatkan ketahanan, mengurangi berat badan, dan mengurangi
konsumsi obat pada pasien osteoatritis. Suatu systemtic rivew memperlihatkan
bahwa latihan aerobik efektif menghilangkan nyeri dan memperbaiki fungsi
sendi(van Baar,19999:16).
Pemilihan aktivitas aerobik tergantung pada beberapa faktor, yaitu status
penyakit,stabilitas sendi,sumber daya dan minat pasien latihan aerobik di kolam
air hangat dapat mengurangi nyeri otao dan sendi, mengurangi beban sendi,
meningkatkan gerakan yang tidak menimbulkan nyeri, dan memperkuat otot-
otot di sekitar sendi yang sakit.
J. Lampiran