TIDAK SADAR/DPO
KETERBATASAN MOBILITAS
TIRAH BARING
DEKUBITUS
MUTU KEPERAWATAN
Dekubitus berasal dari bahasa latin, yaitu ‘cubitum’ yang
berarti siku, dihubungkan dengan kebiasaan orang Romawi
yang bertumpu pada siku mereka saat berbaring.
• Faktor Intrinsik
a) Usia
b) Termperatur
c) Nutrisi
• Adapun faktor lainnya adalah
a) Menurunnya persepsi sensori
b) Immobilisasi, dan
c) Keterbatasan Aktivitas
Iskemik
Nekrosis
• Manifestasi klinis pada dekubitus untuk
pertama kali ditandai dngan kulit eritma atau
kemerahan, terdapat ciri khas dimana bila
ditekan dengan jari, tanda eritma akan lama
kembali lagi atau persisten.
• Diikuti dengan kulit mengalami edema., dan
temperatur di area tersebut meningkat atau
bila diraba akan merasa hangat.
• Dapat timbul rasa nyeri dan tanda-tanda sistemik
peradangan, termasuk demam dan peningkatan
hitung sel darah putih.
• Tanda pada luka dekubitus ini akan dapat
berkembang hingga sampai ke jaringan otot dan
tulang.
• Dapat terjadi infeksi sebagai akibat dari
kelemahan dan perawatan di Rumah Sakit yang
berkepanjangan bahkan pada ulkus kecil.
Bagian tubuh yang sering mengalami ulkus
dekubitus adalah bagian dimana terdapat
penonjolan tulang, yaitu sikut, tumit,
pinggul, pergelangan kaki, bahu, punggung
dan kepala bagian belakang.
Tingkat/stadium I
Adanya eritma atau kemerahan pada kulit
setempat yang menetap, atau bila ditekan
dengan jari, tanda eritma atau kemerahan
tidak kembali.
Tingkat/stadium II
Adanya kerusakan pada epitel kulit yaitu
lapisan epidermis dan, atau dermis. Kemudian
dapat ditandai dengan adanya luka lecet, atau
melepuh.
Tingkat/stadium III
Kerusakan pada semua lapisan kulit atau
sampai jaringan subkutan, dan mengalami
nekrosis dengan tanpa kapisitas yang dalam.
Tingkat/stadium IV
Adanya kerusakan pada ketebalan kulit dan
nekrosis hingga sampai ke jaringan otot
bahkan tulang atau tendon dengan kapasitas
yang dalam.
Mobilitas dan aktivitas
Penurunan sensori persepsi
Kelembaban
Tenaga yang merobek ( shear )
Pergesekan ( friction)
Nutrisi
Usia
Tekanan arteriolar yang
rendah
Stress emosional
Merokok
Temperatur kulit
Pengkajian
• Aktivitas/istirahat
Tanda : penurunan kekuatan, ketahanan,
keterbatasan rentang gerak.pada area yang sakit
gangguannya misalnya otot perubahan tunas.
• Sirkulasi
Tanda : hipoksia, penurunan nadi perifer distal
pada ekstremitas yang cidera, vasokontriksi
perifer umum dengan kehilangan nadi, kulit putih
dan dingin, pembentukan edema jaringan
Eliminasi
Tanda : keluaran urin menurun adalah tidak
adanya pada fase darurat, warna mungkin
hitam kemerahan , bila terjadi, mengidentifiasi
kerusakan otot.
Makanan/cairan
Tanda : edema jaringan umum, anoreksia, mual
dan munta
Neurosensori
Gejala : area kebas/kesemutan
Pernapasan
Gejala :menurunnya fungsi medulla spinalis,
edema medulla, kerusakan neurology, paralysis
abdominal dan otot pernapasan.
• Kerusakan integritas jaringan berhubungan
dengan destruksi mekanis jaringan sekunder
terhadap tekanan, gesekan dan fraksi.
• Kerusakan mobilitas fisik berhubungan
dengan pembatasan gerak yang diharuskan,
status yang dikondisikan, kehilangan control
motorik akibat perubahan status mental.
• Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan
pemasukkan oral.
Risiko tinggi terhadap infeksi berhubungan
dengan pemajanan dasar dekubitus,
penekanan respons inflamasi.
Risiko tinggi terhadap inefektif
penatalaksanaan regimen terapeutik
berhubungan dengan ketidakcukupan
pengetahuan tentang etiologi, pencegahan,
tindakan dan perawatan dirumah.
Kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan destruksi mekanis
jaringan sekunder terhadap tekanan, gesekan dan fraksi.