Anda di halaman 1dari 3

Pasien gawat adalah pasien anak maupun dewasa yang terancam jiwanya tetapi belum memerlukan pertolongan RJP.

Pasien  gawat darurat


adalah pasien anak maupun dewasa yang berada dalam ancaman kematian dan memerlukan resusitasi jantung paru (RJP) segera. Perawat
terlatihadalah perawat yang telah mendapatkan pelatihan RJP sehingga memiliki keterampilan khusus untuk melakukan proses asuhan kegawat
daruratan. Perawat pelaksana adalah seorang tenaga kesehatan yang bertanggung jawab dan diberikan wewenang untuk memberikan pelayanan
keperawatan pada instansi kesehatan di tempat atau ruang dia bekerja.

Tim terdiri dari dokter dan perawat yang sudah terlatih dalam penanganan kondisi cardiacrespiratory arrest. Adapun tujuan resusitasi
Mencegah berhentinya sirkulasi atau berhentinya respirasi (nafas) dan Memberikan bantuan eksternal terhadap sirkulasi (fungsi jantung dan ventilasi
(fungsi pernafasan / paru) pada pasien / korban yang mengalami henti jantung atau henti nafas melalui Resusitasi Jantung Paru (RJP). Tim Blue Code
dapat dipanggil dengan mengaktifkan code blue. Beberapa rumah sakit di Indonesia telah menerapkan sistem pengaktifan Blue Code dengan
menggunakan jaringan telpon ke nomor tertentu yang disepakati tiap rumah sakit. Saat ditemukan pasien yang mengalami kondisi henti nafas dan
henti jantung maka petugas kesehatan yang menemukan pasien tersebut akan mengaktifkan tanda / code blue. Operator sentral akan menyebarkan
informasi ke kapten tim Blue Code berupa lokasi kejadian. Setelah Leader tim Blue Code menerima pemberitahuan, leader dan anggota tim Blue Code
langsung menuju lokasi kejadian dengan durasi waktu yang dibutuhkan.

Blue Code adalah kata sandi yang digunakan untuk menyatakan bahwa pasien dalam kondisi gawat darurat yang memerlukan bantuan hidup segera,
yaitu suatu tindakan resusitasi, terutama oleh karena henti jantung dan henti nafas baik pasien anak maupun dewasa di Rumah Sakit.
Blue Code adalah merupakan salah satu kode prosedur emergency yang harus segera diaktifkan jika ditemukan seseorang dalam kondisi
cardiacrespiratory arrest di dalam area rumah sakit. Blue Code respone team atau tim Blue Code adalah suatu tim yang dibentuk oleh rumah sakit
yang bertugas merespon kondisi Blue Code di dalam area rumah sakit.

Kualifikasi Perawat yang tergabung dalam Blue Code :


1. Perawat yang memberikan layanan resusitasi harus telah mengikuti peatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD/BLS).
2. Perawat anggota TMRC harus telah mengikuti Pelatihan Bantuan Hidup Lanjut (BHL/ALS). Perawat anggota TMRC harus telah mengikuti
Pelatihan TMRC
3. Lingkup Pelayanan
Pelayanan resusitasi diberikan kepada orang dewasa, anak, bayi baru lahir. Pemberian bantuan hidup dasar dan lanjutan dilakukan di seluruh
area rumah sakit dan diberikan selama 24 jam setiap hari. Seluruh Instalasi di Rumah Sakit Windu Husada khususnya sebagai tempat
pelayanan kesehatan harus mampu memfasilitasi pelayanan pasien yang membutuhkan tindakan resusitasi jantung paru.
4. Pelatihan dan Peningkatan SDM
Guna menjaga dan meningkatkan kualitas kemampuan anggota tim, maka dibuatkan suatu pendidikan dan pelatihan meliputi teori dan
praktek sesuai kebutuhan tim, sebagai berikut :

Menghentikan upaya resusitasi jantung paru, Pada anak, belum ada laporan yang valid mengenai keputusan maupun aturan klinis sebagai
panduan untuk menghentikan upaya resusitasi, dan keputusan untuk menghentikan upaya resusitasi dapat bervariasi tergantung pada dokter dan
institusi yang menangani. Dengan tidak adanya panduan yang jelas ini, klinisi atau tenaga medis dapat menghentikan upaya resusitasi bila didapatkan
tingkat kepastian yang tinggi bahwa pasien tidak akan berespon meskipun dilakukan bantuan hidup tingkat lanjut.

Anda mungkin juga menyukai