2023
BAB I
PENDAHULUAN
1
selama ini menjadi masalah/pertanyaan besar, bahkan di rumah sakit yang
notabene banyak terdapat tenaga medis dan paramedis. Tenaga medis dan
paramedis di Rumah Sakit sebenarnya sudah memiliki kemampuan dasar
dalam melakukan life saving, akan tetapi belum semuanya dapat
mengaplikasikannya secara maksimal. Dan seringkali belum terdapat
pengorganisian yang baik dalam pelaksanaannya. Masalah inilah yang
kemudian memunculkan terbentuknya tim reaksi cepat dalam penanganan
arrest segera, yang disebut Code Blue.
1.2 Tujuan
Tujuan Umum
Untuk meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien di RSIA Metro
Hospitals Sidoarjo Tujuan Khusus
2
BAB II
PENGERTIAN
3
Advanced Cardiac Life Support (ACLS) adalah bantuan hidup atau
pertolongan tingkat lanjut pada kasus kegawatan jantung. ACLS diberikan
oleh tenaga kesehatan yang sudah memiliki sertifikat lulus pelatihan bantuan
hidup lanjut
4
BAB III
RUANG LINGKUP
A. Sistem Respon
Sistem respon cepat Code Blue dibentuk untuk memastikan bahwa semua
kondisi darurat medis kritis tertangani dengan resusitasi dan stabilisasi
sesegera mungkin. Sistem respon terbagi dalam 2 jenis :
1. Untuk pasien henti jantung / nafas. Petugas pertama kali yang menemukan
(medis/non medis) harus segera memberikan pertolongan bantuan hidup
dasar sesuai dengan SPO. Respon time untuk tim sekunder yang membawa
peralatan lengkap termasuk defibrilator adalah sesegera mungkin dengan
maksimal 5 menit terhitung sejak adanya panggilan code blue sekunder
2. Pasien dengan kegawatan medis. Respon time untuk tim sekunder adalah
segera dengan maksimal 5 menit sejak adanya panggilan code blue
sekunder.
5
BAB IV
TATA LAKSANA
6
B. Pendidikan, Pelatihan dan Jaminan Kualitas Anggota Code Blue
Pendidikan dan pelatihan BLS diwajibkan bagi semua anggota tim Code Blue
primer sekurang-kurangnya 2 tahun sekali dan bagi tim code blue sekunder
harus memiliki sertifikat ACLS yang berlaku / diperbarui 3 tahun sekali bagi
petugas medis (dokter) Program pendidikan dan pelatihan BLS dan ACLS
diberikan kepada tim rumah sakit dan unit. Hal ini bertujuan untuk
meningkatkan standar perawatan dan hasil respon Code Blue sebagai tim
yang memainkan peran penting sebagai responden pertama untuk situasi
Code Blue
Respon Code Blue untuk seluruh Unit di RSIA Metro Hospitals Sidoarjo tidak
dapat ditangani oleh Instalasi Gawat Darurat (IGD) sendiri karena kesulitan
jarak dan lokasi yang tidak terjangkau padahal idealnya waktu antara aktivasi
Code Blue sampai kedatangan Code Blue Team adalah 5 menit. Sehingga
diharapkan setiap unit rumah sakit mempunyai tim yang dapat melakukan
BLS awal sambil menunggu kedatangan tim code blue rumah sakit untuk
meningkatkan harapan hidup pasien.
Pemetaan area kerja dari tim Code Blue di RSIA Metro Hospitals Sidoarjo
adalah sebagai berikut :
a) Local Alert
7
Terbatas dilokasi terjadinya kasus kedaruratan. Setelah local alert diaktifkan,
maka petugas terdekat dari tempat kejadian harus meninggalkan
pekerjaannya dan menuju lokasi terjadinya kedaruratan untuk melakukan
CPR atau BLS
Standar layanan untuk durasi waktu yang dibutuhkan dimulai dari aktivasi
hospital alert (telpon xxx) sampai dengan kedatangan tim Code Blue di lokasi
kejadian adalah tidak boleh lebih dari 5 menit
b) Tim code blue harus meninggalkan pekerjaannya dan segera menuju tempat
kejadian dengan membawa resusitasi kit
f) Jika korban masih dalam fase cardiac atau respiratory arrest ketika tim Code
Blue sekunder tiba di lokasi, maka tim code blue sekunder akan mengambil
alih tugas resusitasi. Tim code blue primer tetap berada di lokasi kejadian
untuk memberikan bantuan tambahan jika diperlukan
8
g) Tim code blue harus meninggalkan pekerjaannya dan segera menuju tempat
kejadian dengan membawa resusitasi kit
k) Jika korban masih dalam fase cardiac atau respiratory arrest ketika tim Code
Blue sekunder tiba di lokasi, maka tim code blue sekunder akan mengambil
alih tugas resusitasi. Tim code blue primer tetap berada di lokasi kejadian
untuk memberikan bantuan tambahan jika diperlukan
4) Perawatan Definitif
Keadaan darurat medis yang terjadi di setiap daerah baik klinis atau non-klinis
dan baik melibatkan rawat inap atau rawat jalan (umum) akan dirujuk ke IGD
atau UPI untuk perawatan definitif dimana di lokasi kejadian biasanya tidak
memiliki infrastruktur yang memadai dan peralatan untuk perawatan lanjutan.
Jika resusitasi tidak berhasil (korban meninggal di TKP), dokumentasikan
di catatan tim Code Blue dan di rekam medis pasien
D. Peralatan
Resusitasi kit yang harus ada di tiap unit / lokasi yang ditentukan yang berisi:
9
ALAT KESEHATAN JUMLAH
Bag valve mask dewasa 1
Bag valve mask anak / pediatrik 1
Sarung tangan steril sekali pakai 2
Orofaringeal dewasa 1
Orofaringeal Anak / pediatrik 1
Handsrub 1
Stetoskop 1
Dasar peralatan resusitasi kit yang dibutuhkan oleh tim Code Blue
Sekunder :
10
E. Alur Code Blue
dokumenta
si
11
BAB V
DOKUMENTASI
12
BAB VI
PENUTUP
Ditetapkan di : Sidoarjo
Pada Tanggal : 03 Maret 2023
Direktur,
13
DAFTAR PUSTAKA
14
15