01 - 05 Agustus 2023
di Parma Indah Hotel Pekanbaru
Alhamdulillah puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas
RahmatNya atas selesai nya pelaporan pelatihan BT&CLS yang telah
dilaksanakan oleh Saripa Tanjung, Amd.Kep. Pelatihan BT&CLS ini
bertujuan untuk mempersiapkan perawat agar mampu menangani pasien-
pasien dengan kasus-kasus trauma dan kardiovaskular, sehingga dapat
menekan tingkat kecacatan maupun kematian akibat kasus trauma dan jantung.
Saya menyadari bahwa laporan pelatihan BT&CLS ini jauh dari sempurna,
oleh karena itu kami mohon saran yang bersifat konstrutif untuk
penyempurnaan laporan ini.
A. Latar Belakang
Pada kegiatan BT&CLS terdapat enam fase, yaitu : fase deteksi, fase
supresi, fase pra rumah sakit, fase rumah sakit dan fase rehabilitasi. Fase
deteksi dapat diprediksi tentang frekuensi kajadian, penyebab, korban,
tempat rawan kualitas kejadian dan dampaknya. Misalnya terkait dengan
kecelakaan lalulintas, maka dapat diprediksi frekuansi kecelakaan lalu
lintas, buruknya kualitas helm sepeda motor yang dipakai, jarangnya orang
memakai safety belt, tempat kejadian tersering di jalan raya yang padat dan
sebagainya. Fase supresi Bertujuan untuk menekan agar terjadi penurunan
korban gawat darurat dilakukan dengan berbagai cara seperti perbaikan
konstruksi jalan, peningkatan pengetahuan peraturan lalulintas dan
peningkatan patroli keamanan.
Semantara fase pra rumah sakit keberhasilan penanggulangan gawat
darurat sangat tergantung pada adanya kemampuan akses dari masyarakat
untuk memberikan informasi pertolongan kepada korban kecelakaan atau
bencana. Sedangkan fase rumah sakit dan rehabilitasi merupakan lanjutan
dari fase-fase sebelumnya. Karena dalam fase ini merupakan suatu
pendekatan yang sistematik untuk membawa korban gawat darurat ke suatu
tempat penanganan yang definitif. Dalam konteks inilah sertifikat BTCLS
merupakan suatu tuntutan bagi tenaga kesehatan khususnya perawat dalam
memasuki dunia kerja pada era MEA.
B. Tujuan
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
6. Breathing (Pernapasan)
Setiap bantuan nafas yang diberikan dalam waktu dalam waktu 1 detik
pada panduan yang baru, tindakan ini tidak harus dilakukan oleh masyarakat
awam yang belum mendapatkan pelatihan atau tidak percaya diri untuk
melakukanya. Pemberian nafas bantuan harus cukup untuk meningkatkan
pengembangan dada korban. Pemberianya dapat dilakukan dengan cara mouth
to mouth dan mouth to barrier device breathing (AHA, 2013). Bantuan nafas
untuk korban henti nafas tanpa henti jantung adalah 10 - 12 kali/menit
(bantuan nafas setiap 5 - 6 detik) pada korban dewasa. Korban anak-anak
dan bayi dilakukan sebanyak 12 - 20 kali/menit ( 1 bantuan napas setiap 3 - 5
detik) (pusbankes 118, 2013).
a) Nama Kegiatan
Pelatihan BT&CLS
b) Waktu Pelaksanaan
Tanggal 01-05 Agustus 2023
Direktur Pelatihan : Dr. R. Suhartono, SpB - KBV
Kordinator : Angga Dwiyana
Ko. Kordinator : Rahmat Hidayat
JADWAL PELATIHAN BASIC TRAUMA DAN CARDIAC LIFE SUPPORT
UNTUK PERAWAT DI PARMA INDAH HOTEL PEKANBARU
TANGGAL 1 SD 5 AGUSTUS 2023
08.00 - 08.15WIB PEMBUKAAN & DEMONSTRASI 07.45 -08.30 WIB AIRWAY & BREATHING
M Syukri
08.15 - 08.45 WIB INTRODUCTION + BLC
Angga Dwiyana 08.30 - 09.15 WIB TRAUMA THORAX & ABDOMEN
Atik S
08.45 - 09.30 WIB BIOMEKANIK TRAUMA
Atik S 09.15 - 09.30 WIB BREAK
d) Lama Pelaksanaan
Lama pelaksanaan 5 hari.
e) Surat Penugasan
Surat Penugasan dari PT. Nusa Lima Medika.
f) Penyelenggara Pelatihan
Diselanggarakan oleh AGD 118 dibawah naungan CV. Rabbany.