TORAJA UTARA
2018
DAFTAR ISI
BAB I DEFINISI.....................................................................................................1
BAB II RUANG LINGKUP....................................................................................3
BAB III TATA LAKSANA......................................................................................5
BAB IV DOKUMENTASI.....................................................................................11
BAB I
DEFINISI
1
5. Pasien gawat darurat adalah pasien anak maupun dewasa yang berada
dalam ancaman kematian dan memerlukan Resusitasi Jantung Paru
(RJP) segera.
6. Perawat terlatih adalah perawat yang telah mendapatkan pelatihan
BTCLS sehingga memiliki keterampilan khusus untuk melakukan
proses asuhan.
7. Dokter terlatih adalah dokter umum Rumah Sakit Elim
Rantepao dengan pelatihan RJP baik ATLS maupun ACLS.
8. Perawat pelaksana adalah seorang tenaga kesehatan yang
bertanggung jawab dan diberikan wewenang untuk memberikan
pelayanan keperawatan pada instansi kesehatan di tempat atau ruang
dia bekerja.
2
BAB II
RUANG LINGKUP
A. Uraian tugas
1. Koordinator Tim (Dokter
Anestesi) Bertugas :
a. Mengkoordinasikan segenap anggota tim Code Blue Rumah Sakit
Elim Rantepao.
b. Bekerja sama dengan diklat membuat pelatihan
kegawatdaruratan yang dibutuhkan oleh anggotatim.
c. Memastikan bahwa setiap shift harus ada dokter dan
perawat yang terlatih.
2. Penanggung Jawab Medis
Bertugas :
a. Memimpin penanggulangan pasien saat
terjadi kegawatdaruratan.
b. Memberikan bantuan hidup dasar kepada pasien gawat/gawat
darurat di seluruh unit Rumah Sakit Elim Rantepao, baik
pasien anak maupun dewasa.
c. Melakukan resusitasi jantung paru kepada pasien gawat
darurat di seluruh unit Rumah Sakit Elim Rantepao baik pasien
anak maupun dewasa.
d. Menentukan sikap selanjutnya.
3
3. Perawat
Terlatih
Bertugas :
a. Perawat terlatih bersama dokter penanggung jawab medis
mengidentifikasikan pasien di ruang perawatan/tempat
kejadian.
b. Bersama dokter penanggung jawab medis menangani pasien
gawat dan gawat darurat di seluruh unit Rumah Sakit Elim
Rantepao.
4
BAB III
TATA LAKSANA
5
memberi pertolongan Bantuan Hidup Dasar dan Resusitasi Jantung,
Paru Dan Otak (RJP).
Kriteria pasien yang membutuhkan tindakan resusitasi :
1. Pasien anak :
a. Pasien anak yang mengalami henti napas dan ataupun henti
jantung tiba-tiba.
b. Pasien dengan ancaman gangguan jalan napas.
c. Pasien dengan saturasi O2 <90%.
d. Pasien dengan perubahan laju respirasi yang disesuaikan umur
0 – 3 bulan >60 x/mnt, 4 – 12 bulan > 50x/mnt, 1 – 4 tahun >
40 x/mnt, 5 – 13 tahun > 30 x/mnt, >12tahun > 30 x/mnt.
e. Pasien dengan perubahan GCS >2 tiba-tiba. Pasien
yang mengalami henti napas dan ataupun henti
jantung.
2. Pasien dewasa :
a. Pasien dengan henti jantung tiba-tiba.
b. Pasien dengan ancaman gangguan jalan napas.
c. Pasien dengan saturasi O2 <90%.
d. Pasien dengan laju respirasi >30x/mnt.
e. Pasien dengan perubahan GCS > 2 tiba-tiba.
6
semakin mengalami penurunan maka dilakukan tindakan sesuai
penanganan pasien dalam kondisi Gawat Darurat, dengan
sebelumnya memberikan informasi mengenai tindakan yang akan
dilakukan termasuk di dalamnya persetujuan untuk memakai alat
bantu pernafasan bila diperlukan dan risiko tindakan yang mungkin
terjadi kepada pasien/pihak keluarga pasien.
Bila dilakukan resusitasi diruang perawatan, maka dokter yang
bertugas dalam Tim Code Blue wajib memberitahukan kondisi setelah
resusitasi kepada DPJP.
Secara ringkas dapat dilihat dalam alur sebagai berikut :
Informed
7
kompresi dan ventilasi untuk mencegah kelelahan penolong
setiap 2 menit atau 5 siklus petugas yang melakukan kompresi
harus berganti. Masing-masing penolong bekerja secara tim
dengan 1 orang sebagai pemimpin atau leader.
d. Bantuan hidup dasar dengan kualitas tinggi dilakukan terus
sambil menunggu tim code blue datang (respon code blue 5
menit).
e. Jika resusitasi jantung paru berhasil, ditandai dengan
kembalinya fungsi sirkulasi dan pernapasan korban, maka
korban akan ditransfer menuju ke ruang dengan peralatan
monitoring (untuk pasien di ruang rawat inap ditransfer ke
HCU sedangkan yang bukan pasien ditransfer ke IGD) untuk
selanjutnya dilakukan penatalaksanaan yang sesuai untuk
pasien dengan pasca henti jantung termasuk kemungkinan
rujukan ke rumah sakit lain.
2. Korban ditemukan petugas medis
a. Pasien di IGD, ruang perawatan, instalasi rawat jalan dan ruang
tindakan, harus dipantau secara kontinyu sesuai dengan
kondisi masing-masing pasien. Monitoring harus dicatat dan
jika pasien menunjukan perubahan atau penurunan kondisi
maka kondisi pasien harus dilaporkan kepada dokter
penanggungjawab pasien dan dilakukan terapi untuk sementara
dan monitoring yang lebih ketat.
b. Jika pasien menunjukan tanda-tanda kegawatan, yaitu pasien
kritis atau potensial kritis (obstruksi jalan napas, jika RR > 36
kali atau < 5 kali per menit, jika nadi > 140 kali per menit atau
< 40 kali per menit, jika tekanan dara sistolik > 220 mmHg atau
<80 mmHg, penurunan kesadaran dan kejang → maka petugas
medis akan mengaktifkan alarm code blue dengan cara menelepon
ke 117.
c. Tim Code Blue datang (respon maksimal 10 menit) dengan
membawa peralatan emergensi, melakukan assesmen awal pada
pasien dan melakukan resusitasi apabila diperlukan
8
Jika kondisi pasien sudah membaik dan layak transport, pasien
akan dipindahkan ke ruang ICU untuk melakukan monitoring
yang lebih ketat termasuk kemungkinan proses merujuk ke
rumah sakit yang lebih sesuai.
d. Tim Code Blue melaporkan kepada dokter penanggung jawab
pasien.
3. Area Kerja
Area adalah wilayah yang dicover oleh layanan Code Blue. Area
di Rumah Sakit Elim Rantepao yaitu :
AREA 1 AREA 2
NO. UNIT NO. UNIT
1. LABORATORIUM 1. INTERNA
2. POLIKLINIK LT.1 2. ANAK
3. LT.2/KANTOR/AULA LT.3 3. FARMASI/GUDANG
FARMASI
4. BEDAH 4. LOGISTIK/KIOS
5. UGD 5. PRASARANA/IPAL/INC
6. HCU 6. LAUNDRY
7. IMT 1 7. GIZI
8. IMT 2 8. CRYSAN
9. LAVENDER 9. ANTORIUM
10. ASOKA 10. OBGYN
11. KAPEL 11. KAMAR OPERASI
12. RUMAH DUKA 12. CSSD
13 POS SECURITY 13. RADIOLOGI
14 PARKIRAN DEPAN 14. RUMAH PENDETA
9
h. Suction manual
i. Ambu bag anak, bayi, dewasa
j. Endotracheal Tube ( Anak, Bayi, Dewasa )
k. Nasofaringeal tube
l. Nasal Kanule anak, Bayi, dewasa
m. Sungkup Anak, Bayi, Dewasa
n. Infus set Makro/Micro
o. IV chateter 24,22,20,18,16
p. Cairan RL + Dex 5 %
q. Alkohol 70 %
r. Kasa gulung
s. Turniket
Obat-obatan:
a. Lidokain inj. 10 buah
b. Adrenalin inj. 5 buah
c. Amiodaron inj. 3 buah
10
BAB IV
DOKUMENTASI
1. Formulir CPPT
2. Formulir Code blue
3. SPO Pengaktifan Sistem Code Blue
4. SPO Pengisian Formulir Code Blue
11