Disusun untuk Memenuhi Tugas Laporan Individu Mata Kuliah Keperawatan Maternitas
Disusun Oleh :
P1337420418061
2A
2020
BAB I
LAPORAN PENDAHULUAN
1. Konsep Dasar
A. Definisi
1) Periode post partum (puerperium) atau juga sering disebut masa nifas adalah
masa sejak ibu melahirkan bayi (bayi lahir) sampai 6 minggu (42 hari) kemudian.
2) Nifas atau puerperium adalah periode waktu atau masa dimana organ-organ
reproduksi kembali kepada keadaan tidak hamil. Masa ini membutuhkan wktu
3) Masa nifas dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan
B. Etiologi
Dimana ibu telag diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan yaitu 0-24 jam post
partum.
2. Puerperium inyermediate.
Waktu 1-7 hari post partum yaitu pulihnya alat-alat genetalia yang lamanya 6-8
minggu.
3. Remote puerperium waktu 1-6 minggu post partum yaitu waktu yang diperlukan
C. Manifestasi Klinis
Selama masa nifas ibu akan mengalami beberapa perubahan dalam tubuhnya,
yaitu:
1. Retrogresif
a. Uterus
Pada kala tiga TFU setinggi umbilikus dan beratnya 1000 gram.
Selama 7-10 hari pertama mengalami involusi dengan cepat. Post natal
2) Otolisis
3) Atrofi
b. Lokia
Yaitu pengeluaran darah dan jaringan desidua yang nekrotik dari dalam
uterus. Jenisnya:
darah.
tidak berwarna.
c. Serviks
e. Perineum
Pada post natal hari ke-5 sudah mendapatkan kembali sebagian besar
tonusnya.
f. Payudara
g. Traktus urinarius
Buang air kecil sulit selama 24 jam pertama. Terdapat spasme spingter
dan edema leher buli-buli. Urin dalam jumlah besar dihasilkan dalam
waktu 12-36 jam post partum. Ureter akan kembali normal dalam
waktu 6 mingu.
1) Sistem Gastrointestinal
2) Sistem Kardiovaskuler
Jumlah sel darah merah dan Hb kembali normal setelah hari ke-
5.
3) Hormonal
post partum.
2. Progresif
yang dihasilkan plasenta). Dimulai pada hari 3-4 post partum dengan hormon
a. Fase taking in
Ibu berperilaku tergantung pada orang lain, perhatian berfokus pada diri
Fokus perhatian lebih luas pada bayinya, mandiri dan inisiatif dalam
c. Fase letting go
Ibu memperoleh peran baru dan tanggung jawab baru, perawatan diri dan
Terputusnya
Proses Parenting Reva Rubing Inkontinyuitas
Jaringan
Luka Jahitan
Mekanis Fase Taking In
Perinium
Penambahan
Gangguan Anggota Baru
Pemenuhuhan ADL
Perubahan Pola
Peran
E. Pemeriksaan Penunjang.
1. Darah: Hemoglobin dan Hematokrit 12-24 jam postpartum (jika HB < 10 g%,
5. Pembengkakan di wajah/tangan
6. Demam, muntah, rasa sakit waktu BAK, merasa tidak enak badan
7. Payudara yang berubah menjadi merah, panas, dan atau terasa sakit
10. Merasa sedih, merasa tidak mampu mengasuh sendiri bayinya/diri sendiri
G. Komplikasi.
1. Perdarahan.
2. Infeksi.
c. Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan
d. Jika ibu mempunyai luka episiotomi atau laserasi, sarankan kepada ibu
berlebihan.
Latihan a. Diskusikan tentang pentingnya latihan beberapa menit setiap hari akan
otot perut selagi menarik napas, tahan napas ke dalam dan angkat dagu
ke dada tahan satu hitungan sampai 5, rileks dan ulangi sampai 10 kali.
sebanyak 5 kali.
cukup.
c. Apabila putting susu lecet oleskan colostrom atau ASI yang keluar
6 jam.
5 menit
6. Payudara dikeringkan.
Hubungan a.Secara fisik aman untuk melakukan hubungan seksual begitu darah
perkawina merah berhenti dan ibu dapat menilai dengan memasukkan 1-2 jarinya
rumah b. Tetapi ada tradisi dan aturan agama tertentu baru boleh melakukan
efektifitasnya.
3. Efek samping
5. Kapan metode itu dapat dimulai dipakai untuk wanita post partum.
n
1 6-8 jam post a. Mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri.
hipotermia.
perdarahan abnormal.
cukup istirahat.
partum
c. Setiap kali bayi BAB atau BAK bersihkan bagian perianal dengan
ASUHAN KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS KLIEN
mengumpulkan data – data yang akurat dari klien sehingga akan diketahui berbagai
a. Identitas Klien
A. Nama Klien
B. Umur
C. Suku / Bangsa
D. Agama
B. RIWAYAT KEPERAWATAN
1) Tanggal / jam
2) Keluhan utama yaitu keluhan yang dirasakan oleh pasien pada saat dilakukan
pengkajian
3) Riwayat kehamilan yaitu riwayat positif/negatif pasien pada saat sebelum hamil
4) Riwayat persalinan
5) Riwayat persalinan:
a) Jenis Pesalinan.
c) Placenta dilahirkan secara spontan atau tidak, dilahirkan lengkap atau tidak,
d) Tali pusat
e) Perineum
f) Perdarahan
b) Nadi pada nifas normal 80 – 100 x/menit. Pernapasan pada nifas normal 16
2500 gr, BBLR < 2500 gr, makrosomi > 4000 gr.
e) Air ketuban: Air ketubannya normal atau tidak. Normalnya putih keruh.
1. Keadaan umum: untuk mengetahui keadaan ibu secara umum. Nifas normal
biasanya baik.
2. Keadaan emosional
Untuk mengetahui apakah keadaan emosional stabil / tidak dan apakah terjadi
post partum blues (depresi) pada post partum pada klien tersebut. Pada ibu nifas
4. Pemeriksaan fisik
a) Muka
c) Leher
iii. Dada
vi. Payudara
vii. Bentuk simetris atau tidak, puting susu menonjol atau tidak, pengeluaran
ix. Posisi tulang belakang : normal atau tidak. Tidak normal bila ditemukan
lordosis.
xi. Abdomen
lain.
d) Uterus
uterus, posisi uterus. Pada ibu nifas 1 hari post partum normal TFU 2 jari di
bawah pusat dan kontraksinya baik. Konsistensinya keras dan posisi uterus di
tengah.
e) Pengeluaran lochea
Untuk mengetahui warna, jumlah, bau konsistensi lochea pada umumnya dan
menentukan adanya kelainan atau tidak. Pada ibu nifas yang normal 1 hari post
partum loceha warna merah jumlah + 50 cc, bau : dan konsistensi encer
f) Perineum
Untuk mengetahui apakah pada perineum terdapat jahitan ataupun bekas
jahitan atau tidak. Pada nifas normal bisa ditemukan bekas jahitan. Kaji
g) Kandung kemih
Untuk mengetahui apakah kandung kemih teraba atau tidak, pada ibu nifas
5. Reflek patella kanan & kiri: normalnya + Reflek patella negatif pada
d. Uji Diagnostik
2. Golongan darah
komplikasi.
C. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah suatu pernyataan yang menjelaskan respon manusia ( status
kesehatan atau resiko perubahan pola ) dari individu atau kelompok dimana perawat secara
akuntabilitas dapat mengidentifikasi dan memberikan intervensi secara pasti untuk menjaga
Diagnosa keperawatan yang muncul pada klien postpartum menurut Marilyn doengoes, 2001
yaitu :
D. Intervensi
masalah masalah klien.
Intervensi keperawatan yang mungkin dilakukan pada pasien dengan Post Partum Normal
indikator : presipitasi.
mengurangi nyeri.
pengurang nyeri/ontrol
nyeri.
komplain tentang
pemberian analgetik
tidak berhasil.
klien tentang
manajemen nyeri.
Administrasi analgetik :
dan frekuensi.
2. Cek riwayat alergi.
3. Tentukan analgetik
analgetik.
nyeri muncul.
6. Evaluasi efektifitas
streples.
2. Monitor proses
insisi
jahitan menggunakan
kapas lidi
5. Gunakan preparat
antiseptic, sesuai
program
( tidak di balut )
sesuai program
E. Implementasi Keperawatan
F. Evaluasi
Evaluasi merupakan langkah terakhir dari proses keperawatan dengan cara melakukan
identifikasi sejauh mana tujuan dari rencana keperawatan tercapai atau tidak.
DAFTAR PUSTAKA
(KASUS)
1. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS KLIEN
Identitas pasien
Nama : Ny. S
Umur : 30 tahun
Pendidikan : SMA
Nama : Tn. G
Umur : 32 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Catatan Medis
B. Keluhan Utama :
Catatan Kronologis
Pada hari Jum’at, pukul 15.00 wib pasien mengeluh sakit perut sampai ke pinggang.
Kemudian pada hari Sabtu tanggal 11 juli 2020 pukul 14.20 wib, ibu masuk ruang
kebidanan diantar oleh keluarga dengan keluhan nyeri disertai dengan keluarnya lendir
bercampur darah, dan dilakukan vt oleh bidan, ibu sudah masuk pembukaan 8 cm.
Kemudian pada pukul 14.50 wib, bidan kembali melakukan VT dan didapatkan hasil ibu
sudah masuk pembukaan lengkap10 cm dan pada pukul 15.40 wit ibu melahirkan bayi
perempuan dengan Berat Badan 3.500 gram dan panjang badan 50 cm, bayi lahir
langsung menangis, kemudian pada pukul 15.55 wib plasenta dilahirkan spontan dengan
dibantu oleh bidan. Ada robekan perineum dan mendapat 4 jahitan dalam dan 4 jahitan
luar.
C. Riwayat Reproduksi
a. Riwayat Haid
1) Menarche : 12 tahun
b. Riwayat Obstetri
G : 1, P : 1, A : 1
Kala I : Pada hari Jum’at , pukul 15.00 wib pasien mengeluh sakit perut
sampai ke pinggang. Kemudian pada hari Sabtu tanggal 11 juli 2020 pukul 14.20 wib,
ibu masuk ruang kebidanan diantar oleh keluarga dengan keluhan nyeri disertai
dengan keluarnya lendir bercampur darah, dan dilakukan vt oleh bidan, ibu sudah
masuk pembukaan 8 cm. Kemudian pada pukul 15.50 wit, bidan kembali melakukan
Total Kala I : 9 jam 20 menit yaitu dari pukul 15.00 wib – 14.20 wib.
Kala II : Berlangsung ± 1 jam 30 menit dari pukul 14.20 wit – 15.50 wib ibu
Kala III :Berlangsung ±15 menit dari pukul 15.40 wib – 15.55 wib
Kala IV :
Observasi Kala IV
pusar
16.10 100/70 80 36ºc 1 jari di Baik Kosong -
bawah
pusar
16.25 100/70 84 36ºc 1 jari di Baik Kosong -
bawah
pusar
bawah
pusar
16.55 100/70 80 36ºc 1 jari di Baik Kosong -
bawah
pusar
TD
Waktu Nadi Suhu Kontraks Kandung
No. (MmHg TFU Perdarahan
(wit) (x/m) (ºc) i Uterus Kemih
)
1 18.55 100/70 80 36ºc 2 jari di Baik Kosong Pindah ke
bawah ruangan
pusar perawatan
22.55 100/70 80 36ºc 2 jari di Baik Kosong Ganti duk yang
bawah kedua
pusar
4) Jenis kelamin bayi : Perempuan
5) Berat badan : 3500 gram
6) Panjang Badan : 50 cm
Bayi lahir dengan warna kulit merah seluruh tubuh (2), detak jantung 96x/menit (1), bayi
menangis kuat (2), gerakan aktif dan fleksi ekstremitas kuat (2), ada refleks bersin dan
batuk (2).
Warna kulit merah seuruh tubuh (2), detak jantung 112x/m (2), bayi menangis kuat (2),
gerakan aktif dan fleksi ekstremitas kuat (2), Ada refleks bersin dan batuk (2)
f. Riwayat imunisasi
1) Tidak ada riwayat penyakit serius seperti DM, Tumor, Hipertensi, PMS, TBC.
2) Tidak ada penyakit yang menyertai kehamilan seperti sakit kepala hebat, nyeri perut hebat
dan kejang.
Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit kronis, menular, dan turunan
2) Pola interaksi klien : pasien dapat berinteraksi dengan petugas, keluarga maupun
3) Harapan ibu : ibu berharap bisa segera sembuh dan cepat pulang
6) Ibu percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa bahwa ia akan segera pulih
Pola minum
2 Pola eliminasi
a. BAB
ada jahitan
b. BAK
1) Frekuensi/hari 4 – 5x/hari
b. Pekerjaan
Tidak ada
Aktivitas dibantu
keluarga
B. Pemeriksaan fisik
1. Pengamatan umum
3. Pengukuran Antropometri
4. Pemeriksaan fisik
a. Kepala
b. Mata
c. Hidung
d. Telinga
e. Leher
f. Dada
Payudara
1) Bentuk : simetris kiri dan kanan
g. Abdomen
1) Inspeksi
2) Palpasi
h. Genetalia
1) Genetalia eksterna
2) Genetalia interna
jahitan
C. Klasifikasi Data
tusuk
setelah melahirkan
S : Skala nyeri 5
DO:
kesakitan
1.
11 juli 2020 DS : klien mengatakan belum Trauma jaringan / Risiko infeksi
vulva hygene
DO : klien tampak kebingungan
D. DIAGNOSA KEPERAWATN :
KRITERIA HASIL
11 juli 2020 1 Setelah dilakukan 1. Observasi keluhan 1. Nyeri insisi
distraksi dan
3. Memberikan
relaksasi dukungan
relaksasi, dan
juga
memfokuskan
ulang perhatian,
meningkatkan
kemampuan
koping.
4.Mengontrol
atau mengurangi
nyeri untuk
meningkatkan
istirahat dan
meningkatkan
kerjasama
dengan cara
terapeutik
5. Perdarahan
pada
jaringan,bengka
k,inflamasi lokal
atau terjadinya
infeksi dapat
menyebabkan
timbulnya
peningkatan
6. Pemberian
analgetik dapat
berguna untuk
membantu
mengurangi
nyeri pasien
11 juli 2020 2 Setelah dilakukan 1. Kaji setiap 8 jam 1. Peningktan
sehari dapat
diketahui
secara dini
adanya tanda
infeksi
sehingga bisa
dicegah
secara dini
4. Diharapkan
dapat
mencegah
perkembangb
iakan kuman
sehingga
infeksi tidak
terjadi
F. IMPLEMENTASI
nyaman
lebih nyaman
TD : 120/80 mmHg
RR : 22x/ menit
N : 100x/menit
S : 39.2OC
TD : 120/80 mmHg
RR : 22x/ menit
N : 100x/menit
S : 39.2OC
DS : klien bersedia
bantuan perawat
S : 37,5 C
N : 85x/mnt
RR : 20x/mnt
bantuan pearawat.
S : 36.0 C
N : 80x/mnt
RR : 20x/mnt
perawat
G. CATATAN PERKEMBANGAN
2020 atas
P : Lanjutkan intervensi
infeksi
P : Lanjutkan intervensi
P : lanjutkan intervensi
P : hentikan intervensi
A : masalah teratasi
P : hentikan intervensi
H. EVALUASI AKHIR
A : masalah tertasi
P : hentikan intervensi
15 juli 2020 II S : klien mengatakan paham tentang tanda-tanda infeksi dan
A : masalah teratasi
P : hentikan intervensi
LAMPIRAN
…………….. ……………..
PENGERTIAN Memberi Rasa nyaman kepada pasien yang mengalami nyeri dengan
membimbing pasien untuk relaksasi dan distraksi.
1. Distraksi
Suatu metode untuk menghilsngksn nyeri dengan cara
mengalihkan perhatian pasien pada hal-hal lain sehingga pasien
akan lupa terhadap nyeri yang dialami ( tidak pada pasien
hipertensi ).
(Prasetyo, 2010)
2. Relaksasi
Merupakan metode efektif untuk mengurangi rasa nyeri pada
pasien yang mengalami nyeri kronis. Rileks sempurna yang
dapat mengurangi ketegangan otot, rasa jenuh,
kecemasansehingga mencegah menghebatnya stimulasi nyeri.
Relaksasi dapat dilakukan dengan cara menganjurkan pasien
untuk melaksanakan teknik nafas dalam.
TUJUAN 1. Untuk mengurangi rasa nyeri.
2. Untuk menurunkan ketegangan otot.
3. Untuk menimbulkan perasaan aman, nyaman, dan damai.
INDIKASI 1. Pasien dengan nyeri akut atau nyeri kronis
2. Pasien ansietas
PETUGAS Perawat