Oleh :
2A
2020
LAPORAN PENDAHULUAN HIPERTENSI
A. DEFINISI
seperti penyakit syaraf, ginjal, pembuluh darah, dan makin tinggi tekanan
NOC, 2015)
B. ETIOLOGI
2. Hipertensi Sekunder
mmHg.
. (mmHg)
1. Optimal <120 <80
2. Normal 120-129 80-84
3. High normal 130-139 85-89
4. Hipertensi
5. Grade 1 (ringan) 140-159 90-99
6. Grade 2 (sedang) 160-179 100-109
7. Grade 3 (berat) 180-209 100-119
8. Grade 4 (sangat berat) >210 >120
C. MANIFESTASI KLINIS
Tanda dan gejala pada hipertensi dalam buku NANDA NIC NIC 2015 di
bedakan menjadi:
yang memeriksa. Hal ini berarti hipertensi arterial tidak akan pernah
pertolongan medis.
2. Lemas, kelelahan
3. Sesak nafas
4. Gelisah
5. Mual
6. Muntah
7. Epitaksis
8. Kesadaran menurun.
D. PATOFISIOLOGI
terletak dipusat vasomotor, pada medulla diotak. Dari pusat vasomotor ini
bermula jaras saraf simpatis, yang berlanjut ke bawah ke korda spinalis dan
keluar dari kolumna medulla spinalis ganglia simpatis di toraks dan abdomen.
ke bawah melalui system saraf simpatis ke ganglia simpatis. Pada titik ini,
aldosteron oleh korteks adrenal. Hormon ini menyebabkan retensi natrium dan
terhadap perubahan tekanan darah yang terjadi pada usia lanjut. Perubahan
penurunan dalam relaksasi otot polos pembuluh darah, yang pada gilirannya
(Smeltzer, 2001).
ke sel jugularis. Dari sel jugularis ini bisa meningkatkan tekanan darah. Dan
apabila diteruskan pada ginjal, maka akan mempengaruhi eksresi pada rennin
Perubahan struktur Perubahan situasi Krisis situasional Metode koping tidak efektif
Respon RAA
Penurunan curah jantung Afterload Nyeri
Dalam buku NANDA NIC NOC 2015, pemeriksaan penunjang yang bisa
di lakukan meliputi:
1. Pemeriksaan Laboratorium
hipokoagutabilitas, anemia.
ginjal.
perbaikan ginjal.
pembesaran jantung.
kebutuhan oksigen.
5. Ketidakefektifan koping.
7. Resiko cidera.
8. Defisiensi pengetahuan.
G. DISCHARGE PLANNING
1. Berhenti merokok.
secara rutin.
A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
1. Aktivitas/istirahat
Takipnea
2. Integritas ego
kronik.
dengan pekerjaan).
kalori.
Mual, muntah.
Nyeri abdomen.
5. Sirkulasi
6. Eleminasi
Gangguan ginjal saat ini atau yang lalu seperti infeksi atau obtruksi
7. Neurosensori
Keluhan pusing.
8. Pernapasan
Dispnea yang berkaitan dengan aktifitas/kerja
Riwayat merokok
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
(hal34SDKI)
(hal172SDKI)
dengan peningkatan
Kriteria hasil:
afterload, 1. Monitor TD, nadi, suhu,
1. Tanda-tanda vital
vasokonstriksi, dan pernapasan
dalam rentang normal
hipertrofi/rigitas 2. Auskultasi TD pada
2. TD pada kedua lengan
ventrikuler, iskemia kedua lengan
kanan dan kiri tidak
miokard.
mengalami perbedaan
yang jauh
Cardiac care
Cardiac pulmo
effectiveness
Kriteria hasil:
3. Evaluasi adanya nyeri
3. Tidak terdapat nyeri
dada (intensitas, lokasi,
dada.
dan durasi)
4. Catat kemungkinan
4. Irama jantung normal
adanya disritmia jantung
2. Nyeri akut berhubungan penigkatan tekanan vaskular serebral dan iskemia.
Rencana Keperawatan
Tujuan dan Kriteria Intervensi
Diagnosa Keperawatan
Hasil
Nyeri akut berhubungan NOC : NIC :
nyeri, mampu
menggunakan teknik
non-farmakologis
untuk mengurangi
nyeri).
2. Observasi isyarat non-
2. Melaporkan bahwa
verbal ketidaknyamanan
nyeri berkurang
dengan
menggunakan
manajemen nyeri
Pain level
Kriteria hasil:
3. Berikan posisi yang
3. Mampu mengenali
nyaman
nyeri (skala
intensitas, frekuensi
dan tanda nyeri)
Comfort level
Kriteria hasil:
4. Ajarkan teknik
4. Menyatakan rasa
nonfarmakologi: nafas
nyaman setelah nyeri
dalam, relaksasi, atau
berkurang
flashback pengalaman
yang menyenangkan .
Medicine
administration
5. Kolaborasi terhadap
pemberian antihipertensi
kelemahan,
Kriteria hasil:
ketidakseimbangan 1. Monitor tanda-tanda
1. Menunjukkan
suplai dan kebutuhan vital
peningkatn toleransi
O2.
terhadap aktifitas fisik.
2. Berikan posisi
2. Mampu melakukan
trendenlenburg pada
aktifitas sehari-hari
klien
(ADLs) secara mandiri
3. Bantu klien untuk
3. Mampu berpindah tanpa
mengidentifikasi
bantuan alat.
aktifitas yang dapat
dilakukan
Vital sign
Self care
Kriteria hasil:
4. Pantau adanya defisit
4. Tanda-tanda vital
perawatan diri
normal
Energy conservation
Energy management
1. Defenisi nyeri
Tanda dan gejala yang terjadi pada penderita hipertensi salah satunya
akibat dari kerusakan jaringan yang bersifat aktual ataupun potensial dan
akibat dari adanya kerusakan atau ancaman jaringan, atau nyeri terjadi
produksi bagi tubuh yaitu nyeri, dimana akan timbul nyeri ketika jaringan
individu, dalam hal ini sensasi nyeri yang dirasakan pasien berbeda-beda.
2. Terdapat stimulus yang memberi peringatan akan kerusakan jaringan
yang merugikan
3. Pola respon dari individu terhadap nyeri digunakan sebagai alat proteksi
yang melindungi pasien dari kerugian yang bisa ditimbulkan oleh nyeri.
2. Fisiologi nyeri
Biologis, zat kimia, panas, listrik serta mekanik merupakan bagian dari
serabut bermiyelin yaitu serabut A (delta) dan serabut lambam (serabut C).
melalui akar dorsal dan sinaps pada dorsal hurn.Dorsal hurn ini terdiri dari
tulang belakang yang ada pada interneuron dan bersambung dengan jalur
membawa informasi mengenai sifat dan lokasi nyeri. Terdapat dua jalur
mekanisme nyeri sebagai akibat dari proses transmisi nyeri yaitu jalur
(Alimul, 2008)
3. Klasifikasi nyeri
Nyeri secara umum dibagi menjadi dua, yaitu nyeri akut dan kronis. Nyeri
akut yaitu nyeri yang timbul secara mendadak dan cepat menghilang
dengan waktu tidak melebihi enam bulan dan ditandai dengan adanya
penegangan otot. Nyeri kronis yaitu nyeri yang timbul secara perlahan-
lahan dan berlangsung lama dan dalam waktu lebih dari enam bulan.
Kategori nyeri kronis yaitu nyeri terminal, sindrom nyeri kronis dan nyeri
psikosomatis.
1. Usia
Anak yang masih kecil memiliki perbedaan dengan orang dewasa
2. Jenis kelamin
nyeri.
3. Kebudayaan
4. Makna nyeri
7. Ansietas
8. Keletihan
9. Pengalaman sebelumnya
Seseorang yang pernah mengalami nyeri akan lebih mudah dan siap
Berikut ini beberapa cara menghitung skala nyeri yang paling populer dan
sering digunakan.
indicator tersebut, VAS bisa diisi dengan indikator redanya rasa nyeri.
verbal dari rasa nyeri yang dialami oleh pasien ini jadi lebih spesifik.
VRS lebih sesuai jika digunakan pada pasien pasca operasi bedah
karena prosedurnya yang tidak begitu bergantung pada koordinasi
Metode Numeric Rating Scale (NRS) didasari pada skala angka 1-10
Connie Baker. Cara mendeteksi skala nyeri dengan metode ini yaitu
a. Pengkajian
1) Data demografi
(a) Biodata
2) Keluhan utama
mmHg.
4) Riwayat kesehatan
saja pulang dari sawah, setelah pasien tiba dirumah kemudian kepalanya
(3) Keadaan penyakit apakah sudah membaik, parah atau tetap sama?
lalu
Kebiasaan :
(2) Makanan :
nyeri?
(a) Nonton :√
(b) Nyanyi :-
(c) Cerita :-
(e) Dll; :-
(1) Tidur :-
(2) Makan :-
(3) Bekerja :√
(b)Selama berada di RS
(1)Tidur :√
(2)Makan :-
(3)Bekerjaaktivitas :√
(4)Interaksi Sosial :√
a. Mual :-
b. Muntah :-
c. Pusing :√
d. Konstipasi :-
e. Suhu Tubuh :√
f. Menggigil :-
g. Dll; :-
Pasien mengatakan merasa cemas dan stres karena baru pertama kali di rawat di
Rumah Sakit
9) Pemeriksaan fisik
a) Tanda-tanda vital
b) Therapi Medis
c) Mulut
2 2
2 2
e) Status neurologis
E :4
V :5
M :6
1) Pemeriksaan diagnostik
(a) Laboratorium :
a. Glukosa Darah
a. Bilirubin 1. 0,1-1,2
1. Total 2. ≤0,2
c. Creatinine 1, 0 P :0.5-1,0
1. DS :
peningkatan kolestrol.
h) Q : Seperti berdenyut
l) T : Hilang timbul
2. DO :
c) Tanda-tanda vital
(2)Pernapasan :26×/menit
(5)Therapi Medis :
(d)Furosemid/24 jam
(6)Pemeriksaan Diagnostik
hasil
1. Nyeri akut b.d NOC :
peningkatan
3 × 24 jam, dalam
nyeri
1. Mampu b. Ajarkan
dalam)
c. Memonitor c. Nyeri
darah akibat
hipertensi,
dengan
memonitor
vital sign
dapat diketahui
penyebab nyeri
d. Kolaborasi d. Pemberian
pendukung
dari tindakan
farmakologi
hidup dapat
menyebabkan
berbagai
macam
penyakit,
salah satunya
yaitu hipertensi
diharapkan pasien
mandiri
aktivitas pasien
4. Beri support 4.
semangat
pasien
5. Anjurkan 5. Agar
kebutuhannya
6. Instruksikan 6. Agar pasien
teknik penghemat
energi.
n diri terpenuhi
f. Implementasi keperawatan
kepala
O: Skala nyeri 5
b) N : 90×/ menit
c) P : 24×/ menit
d) S : 36, 7°C
dalam
O: Pasien nampak
dalam melakukan
yang diajarkan
4. Pemberian cairan RL 20 tpm, S: Pasien mengatakan
perubahan penurunan
tekanan darah
b) Pasien nampak
berbaring
menit
c) P : 22×/ menit
d) S : 36°C
e) Skala nyeri 3
O: Tekanan darah
mengalami penurunan
perawat.
mandiri.
tampak membantu
pasien.
9 Juli 2020 1 1. Menanyakan skala nyeri S: Pasien mengatakan
menjadi 1
mmHg b) N : 90×/
menit
c) P : 22×/ menit
d) S : 36°C
e) Skala nyeri 1
g. Catatan Perkembangan
e) Q : berdenyut
f) R : Oksipital kepala
h) T : Hilang timbul
O:
a) TD : 200/120 mmHg
b) N :100×/m
c) S :36°C
d) P : 24×/menit
P:
dalam
c) Anjurkan pasien untuk tidak banyak fikiran (HE)
8 Juli 2020 1 S:
mulai berkurang
berulang-ulang
d) Q : Berdenyut
g) T : Hilang timbul
O:
a) TD : 190/110 mmHg
b) N : 90×/ menit
c) P : 22×/ menit
d) S : 36°C
A:
nafas dalam
anjuran dokter
P : Lanjutkan intervensi
keluarga
A: Masalah teratasi
P: Hentikan intervensi
9 Juli 2020 1 S:
b) P :-
d) R : - e) S : 1
f) T : Hilang timbul
O:
e) S : 36°C
f) P :22 ×/menit
A : Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi
h. Evaluasi
P : Hentikan intervensi
A: Masalah teratasi
P: Hentikan intervensi
LAMPIRAN
(Teknik Relaksasi)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
OPERASIONAL
PROSEDUR .........
Pengertian Memberikan rasa nyaman kepada pasien yang mengalami nyeri
2. Pasien ansietas.
Petugas Perawat
4) Mencuci tangan.
B. Fase Orientasi
pasien.
dan merasakan saat udara mengalir dari tangan, kaki, menuju paru
paru.
lebih cepat.
D. Fase Terminasi
merasa nyeri.
5) Mencuci tangan.
Nurarif, Amin Huda & Hardhi Kusuma. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan
Diagnosa Medis & Nanda Nic-Noc Jilid 2. Jogjakarta: Mediaction
Smeltzer, Suzanne C & Brenda G. Bare. 2008. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Ed.8.
Vol. 2. Jakarta: EGC
Wilkinson, Judith M. & Nancy R. Ahern. 2011. Buku Saku Diagnosa Keperawatan Edisi 9
Diagnosa NANDA Intervensi NIC Kriteria Hasil NOC. Jakarta: EGC
Tim Pokja SDKI DPD PPNI 2016 Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia edisi 1 Jakarta:
Dewan Pengurus pusat PPNI