J
DENGAN DIAGNOSA MEDIK DIABETIK FOOT
RUANG RANAP BEDAH DI RUMAH SAKIT SULTAN SURIANSYAH
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Stage Keperawatan Medikal Bedah
Disusun Oleh :
I. DATA DEMOGRAFI
1. Biodata
- Nama ( inisial ) : Ny. J
- Usia / tanggal lahir : 51 tahun / 01-06-1971
- Jenis kelamin : Perempuan
- Alamat : Pemurus Indah
- Suku / bangsa : Banjar/Indonesia
- Status pernikahan : Menikah
- Agama / keyakinan : Islam
- Pekerjaan / sumber penghasilan :-
- Diagnosa medik : Diabetik foot
- No. medical record : 02-24-xx
- Tanggal masuk : 05-11-2022
- Penanggung jawab
- Nama : Nur Rahimah
- Usia : 20 tahun
- Jenis kelamin : Perempuan
- Pekerjaan / sumber penghasilan : -
- Hubungan dengan klien : Orang tua
2. Tanda-tanda vital
- Suhu : 36,50C
- Nadi : 98x/menit
- Pernafasan : 20x/menit
- Tekanan darah : 105/83 Mmhg
- SPO2 : 95 (tanpa O2)
3. Sistem pernafasan
- Hidung : hidung tampak simetris, , tidak ada polip dan passase udara.
- Leher : tidak ada pembesaran kelenjar dan tumor
- Dada :
Bentuk dada : Normal
Perbandingan ukuran anterior-posterior dengan transversi : Tidak terkaji
Gerakan dada : Tidak terdapat retraksi
Keadaan proxsesus xipoideus : Normal
Suara nafas : Normal
Apakah ada suara nafas tambahan ? : Tidak terdapat suara nafas tambahan
Apakah ada clubbing finger : Tidak ada clubbing finger
4. Sistem kardiovaskuler
- Conjunctiva : conjunctiva tidak anemis
- Arteri carotis : Teraba
- Tekanan vena jugularis : Terdapat tekanan vena jugularis
- Ukuran jantung : Tidak terkaji
- Ictus cordis/apex : Tidak terkaji
- Suara jantung : Tidak terkaji
- Capillary refilling time : < 2 detik
5. Sistem perncernaan
- Bibir : Bibir tampak sedikit kering dan tampak pucat
- Mulut : tidak ada stomatitis, tidak ada palatoskizis, pasien mampu menelan
- Gaster : kembung dengan gerakan peristaltik normal
- Abdomen : Teraba sedikit keras
- Anus : Tidak terkaji
6. Sistem indra
- Mata : Bagian mata pasien tampak simetris, tidak terdapat benjolan maupun
trauma, konjungtiva pasien anemis, sklera normal.
- Hidung : Fungsi penciuman baik, tidak ada perih maupun trauma pada hidung
pasien, pasien tidak ada mimisan serta tidak ada secret yang
menghalangi penciuman
- Telinga : Keadaan daun telinga normal, tidak pernah operasi telinga, kondisi
membrane tympani pasien normal dan pasien tidak menggunakan alat
bantu pendengaran.
1. Sistem saraf
a. Fungsi cerebral
- Status mental : Compos mentis
- Kesadaran (eyes, motorik, verbal) dengan GCS : E4 V5 M6
- Bicara (ekspresive dan resiptive )
b. Fungsi kranial (saraf kranial I s/d XII) : Tidak terkaji
c. Fungsi motorik (massa, tonus dari kekuatan otot) : Tidak terkaji
- Fungsi sensorik : Tidak terkaji
- Fungsi cerebellum : Tidak terkaji
- Refleks : Tidak terkaji
- Iritasi meningen : Tidak terkaji
1. Sistem musculoskeletal
- Kepala : kepala tampak simetris, tidak terdapat benjolan, dan tidak ada luka pada
bagian kepala
- Vertebrae (bentuk, gerakan, ROM ) : ROM aktif
- Pelvis (Thomas test, trendelenberg test, ortolani/barlow test, ROM) : ROM aktif
- Lutut (ROM) : ROM aktif pada lutut sebelah kiri, dan ROM pasif pada lutut
sebelah kanan
- Kaki (keutuhan ligamen, ROM) : ROM aktif pada kaki sebelah kiri, dan ROM
pasif pada kaki sebelah kanan
- Bahu : ROM aktif
- Tangan : ROM aktif
2. Sistem integumen
- Rambut : Rambut tampak berwarna hitam, rambut tampak bersih.
- Kulit : kulit tampak kecoklatan, akral teraba hangat tidak terdapat ruam pada kulit
- Kuku : CRT< 2 detik, kuku tampak bersih
3. Sistem endokrin
- Kelenjar tiroid : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
- Percepatan pertumbuhan : Pertumbuhan dan perkembangan normal dari sisi usia
- Gejala kreatinisme atau gigantisme : Pertumbuhan dan perkembangan normal dari
sisi usia
- Ekskresi urine berlebihan , polydipsi, poliphagi : 3x sehari tanpa alat bantu
- Suhu tubuh yang tidak seimbang , keringat berlebihan, leher kaku) : Tidak ada
- Riwayat bekas air seni dikelilingi semut : Tidak ada
4. Sistem perkemihan
- Edema palpebra : Tidak ada
- Moon face : Tidak ada
- Edema anasarka : Tidak terkaji
- Keadaan kandung kemih : Tidak terkaji
- Nocturia, dysuria, kencing batu : Tidak terkaji
- Penyakit hubungan sexual : Tidak terkaji
5. Sistem reproduksi
a. Wanita
- Payudara (putting, areola mammae, besar, perbandingan kiri dan kanan) :
Tidak terkaji
- Labia mayora dan minora : Tidak terkaji
- Haid pertama : Tidak terkaji
- Siklus haid : Tidak terkaji
- Sistem immune
- Allergi ( cuaca, debu, bulu binatang, zat kimia ) : Tidak ada
- Immunisasi : Tidak ada
- Penyakit yang berhubungan dengan perubahan cuaca : Tidak ada
- Riwayat transfusi dan reaksinya : Tidak ada
VII.AKTIVITAS SEHARI-HARI
A. Kebutuhan Nutrisi
- Selera makan : Pasien mengatakan selera makan berkurang
- Menu makan dalam 24 jam : Nasi ¼ porsi
- Frekuensi makan dalam 24 jam : frekuensi makan 3 kali sehari yaitu pagi,
siang dan sore.
- Makanan yang disukai dan makanan pantangan : pasien mengatakan suka
memakan nasi dan tidak memiliki pantangan dalam makanan
- Pembatasan pola makanan : Tidak ada batasan dalam pemberian makanan
- Cara makan (bersama keluarga, alat makan yang digunakan) :
pasien mengatakan pasien makan dibantu dengan keluarga
- Ritual sebelum makan : pasien mengatakan sebelum makan berdoa terlebih
dahulu.
B. Kebutuhan Cairan
- Jenis minuman yang dikonsumsi dalam 24jam : Pasien mengatakakan bahwa
sering minum air putih
- Frekuensi minum : Pasien mengatakan bahwa pasien sering minum
air putih, 1 hari lebih dari 2 gelas
- Kebutuhan cairan dalam 24 jam : Tidak terkaji
A. Kebutuhan Eliminasi ( BAB & BAK )
- Tempat pembuangan : pasien mengatakan mampu eliminasi ke toilet
- Frekuensi ? Kapan ? Teratur ? : pasien mengatakan BAB hanya 3x selama
dirawat dirs, dan BAK 3 kali sehari
- Konsistensi : BAB cair dan BAK kuning jernih
- Kesulitan dan cara menanganinya : Tidak ada
- Obat-obat untuk memperlancar BAB/BAK : Tidak ada
B. Kebutuhan Istirahat Tidur
- Apakah cepat tertidur: pasien mengatakan kadang tidur cepat dan kadang lambat
- Jam tidur (siang/malam) : pasien mengatakan pasien tidur biasanya di jam 1
siang ataupun dijam 3 sore, dan malam kadang- kadang jam 10 malam
- Bila tidak dapat tidur apa yang dilakukan : pasien mengatakan hanya berbaring
- Apakah tidur secara rutin : pasien mengatakan pasien tidur tidak rutin
C. Kebutuhan Olahraga:
- Program olahraga tertentu : Tidak terkaji
- Berapa lama melakukan dan jenisnya : Tidak terkaji
- Perasaan setelah melakukan olahraga : Tidak terkaji
D. Rokok / alkohol dan obat-obatan
- pasien mengatakan tidak meroko dan tidak mengonsumsi obat-obatan apalagi
alkohol.
E. Personal hygiene
- Mandi (frekuensi, cara, alat mandi, kesulitan, mandiri/dibantu) :
pasien mengatakan bahwa pasien hanya diseka dan tidak mandi saat sakit
- Cuci rambut : pasien mengatakan tidak mencuci rambutnya namun hanya
dibasahi dengan menggunakan air biasa/hangat
- Gunting kuku : pasien mengatakan gunting kuku dibantu keluarga
- Gosok gigi : pasien mengatakan gosok gigi sehari 2x tanpa dibantu oleh
keluarga
F. Aktivitas / mobilitas fisik
- Kegiatan sehari-hari : pasien mengatakan sehari-hari hanya berbaring dan
kadang-kadang duduk diatas bed rawat
- Pengaturan jadwal harian : Tidak terkaji
- Penggunaan alat bantu untuk aktivitas : pasien menggunakan alat bantu
untuk aktivitas
- Kesulitan pergerakan tubuh : pasien mengatakan terdapat kesulitan saat
menggerakkan tubuh
- Skala aktivitas : 3
- Skala kekuatan otot : 4
J. Rekreasi
- Bagaimana perasaan anda saat bekerja ? : Tidak terkaji
- Berapa banyak waktu luang ? : Tidak terkaji
- Apakah puas setelah rekreasi ? : Tidak terkaji
- Apakah anda dan keluarga menghabiskan waktu senggang ? : Tidak terkaji
- Bagaimana perbedaan hari libur dan hari kerja ? : Tidak terkaji
Inj. Omeprazole Omeprazole 40 Obat resep dan Penyakit yang disebabkan oleh 2 x 400 mg Intravena
mg Obat Keras asam lambung, seperti: masalah
perut dan kerongkongan, Sindrom
Zollinger-Ellison, masalah
pencernaan langka yang disebabkan
oleh kemunculan tumor pada
pankreas atau pada duodenum).
Inj. Mengandung Analgetik dan Mencegah serta meredakan mual 3x10 mg Intravena
Metodopamind Metoklopramida antipiretik dan muntah
HCl 10 mg.
Infus Asering Calcium obat keras dan untuk terapi pengganti cairan 20tpm Intravena
chloride, resep dokter selama dehidrasi (kehilangan
potassium cairan) secara akut.
chloride,
sodium
chloride,
sodium acetate,
anhydrous
dextrose
Insulin lavemir Insulin detemir. obat keras dan Insulin buatan yang digunakan - Im
resep dokter untuk membantu kontrol gula darah
pada pasien diabetes, baik diabetes
tipe satu maupun tipe dua, untuk
memasukkan glukosa ke dalam sel
dan memecahnya menjadi energi.
Pada pasien diabetes, insulin yang
dihasilkan biasanya tidak dalam
jumlah yang tepat untuk membantu
pemecahan glukosa. Itu sebabnya
dibutuhkan bantuan insulin
tambahan untuk menjaga agar kadar
gula dalam darah tetap dalam
keadaan normal.
Inj. Katerolac Ketorolac 10 obat keras dan Ketorolac diindikasikan untuk 3 x 1 mg Intravena
mg injeksi, resep dokter penatalaksanaan jangka pendek
Ketorolac 30 terhadap nyeri akut sedang sampai
mg injeksi berat setelah prosedur bedah
Inj. Nevorapid insulin aspart obat keras dan Novorapid digunakan untuk - Im
resep dokter memasukkan insulin guna
membantu memperbaiki produk
insulin yang dihasilkan tubuh
dengan cepat dengan cara
disuntikkan ke dalam tubuh.
Inj. meropenem Meropenem 1 g obat keras dan obat untuk menangani berbagai 3 x 1 mg Intravena
resep dokter penyakit infeksi bakteri, seperti
meningitis, infeksi kulit yang parah,
infeksi organ dan lapisan perut, atau
infeksi saluran pernapasan. Selain
digunakan sebagai terapi tunggal,
obat ini dapat dikombinasikan
dengan antibiotik lain.
XI. ANALISIS DATA
NO Tanggal/Jam Data Fokus Etiologi Problem
1. 14/11/2022 DS : Asupan Diet Kurang. Ketidakseimbangan
09.00 - Pasien mengatakan Nafsu makan nutrisi kurang dari
berkurang, kebutuhan tubuh
- Pasien mengatakan mual muntah (Domain. 2. Kelas. 1.
saat makan Kode Diagnosis 00002
-
DO :
- TTV :
Suhu : 36,50C
Nadi : 98x/menit
Pernafasan : 20x/menit
Tekanan darah : 105/83 Mmhg
SPO2 : 95 (tanpa O2)
- Terlihat makanan pasien hanya
habis setengah porsi
- bibir pasien tampak sedikit pucat
dan kering
- abdomen terasa keras
- Inj. Omeprazole 2 x 1mg
- Inj. Metodopamind 3 x 10mg
- Infus Aserin 20 tpm
2. 14/11/2022 DS : Faktor mekanis Gangguan integritas
09.00 - Pasien mengatakan sakit dibagian kulit/jaringan
kaki sebelah kanan (SDKI 2017, D.0129)
- Pasien mengatakan memiliki
riwayat diabates sejak lama.
DO :
- TTV :
Suhu : 36,50C
Nadi : 98x/menit
Pernafasan : 20x/menit
Tekanan darah : 105/83 Mmhg
SPO2 : 95 (tanpa O2)
- Terlihat kaki sebelah kanan pasien
ada luka diabetes
- Terlihat pada luka keluar cairan
(pus)
- Insulin lavemir
- Inj. Nevorapid
3. 14/11/2022 DS : Gejala Penyakit Gangguan rasa nyaman
09.30 - Pasien mengatakan merasa tidak (SDKI 2017, D.0074)
nyaman dengan kondisinya.
- Pasien juga mengatakan sulit untuk
tidur.
DO :
- TTV :
Suhu : 36,50C
Nadi : 98x/menit
Pernafasan : 20x/menit
Tekanan darah : 105/83 Mmhg
SPO2 : 98 (tanpa O2)
- Terdapat distres pernapasan
- Pasien tampak sedikit tidak tenang
- Bibir terlihat sedikit pucat
4. 14/11/2022 DS : Ketidakcukupan Asupan Serat Resiko Konstipasi
09.30 - Pasien mengatakan bahwa BAB (SDKI 2017, D.0052)
cair selama dirawat dirumah sakit
- Pasien mengatakan hanya bak (3x
selama dirawat dirumah sakit)
DO :
- TTV :
Suhu : 36,50C
Nadi : 98x/menit
Pernafasan : 20x/menit
Tekanan darah : 109/80 Mmhg
SPO2 : 98 (tanpa O2)
- Abdomen teraba keras
3. 11.30 (SDKI 2017, Pasien mengatakan - Keadaan Masalah sedikit Lanjutkan intervensi
D.0074) perasaannya sudah umum pasien teratasi kembali
sedikit tenang dan terlihat baik 1. Mengindentifikasi
nyaman, namun - Pasien masalah yang tidak
masih sulit untuk nampak menyenangkan
tidur. terlihat sedikit yaitu mual/muntah,
tenang nyeri dll
2. Ciptakan
lingkungan yang
nyaman
3. Ajarkan teknik
distraksi
4. 11.50 (SDKI 2017, Pasien mengetakan - Pasien Masalah sedikit Lanjutkan intervensi
D.0052) sudah mulai BAB nampak teratasi - Indentifikasi faktor
akan tetapi berbaring resiko konstipasi
konsitensi masih - Keadaan - Mengindentifikasi
cair umum pasien tanda dan gejala
baik konstipasi
- Ajarkan melakukan
massage abdomen
- Anjurkan diet (cairan
dan serat)
2. 14.30 (SDKI 2017, Pasien mengatakan - Keadaan umum Masalah sedikit Intervensi
D.0129) sakit pada bagian pasien terlihat baik teratasi dihentikan
kaki kanan sudah - Pasien terlihat duduk (pasien pulang)
sedikit mulai dan berkomunikasi
berkurang, karna dengan baik kepada
sudah dilakukan orang sekitar
dresing luka (luka - Tanda-tanda vital
sudah dibersihkan) pasien dalam batas
normal
Banjarmasin, ...........................2022