Anda di halaman 1dari 8

RESUME ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

H DENGAN TB PARU DI
RUANG ZAMRUD RSUD Dr. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN

Tanggal 13 – 18 Maret 2023

Oleh:
SHOFY ARISTIA WARDANI, S.KEP
NIM. 2230913320060

PROGRAM PROFESI NERS KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2023
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. H DENGAN TB PARU DI RUANG


ZAMRUD RSUD Dr. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN

Tanggal 13 – 18 Maret 2023

Oleh:

SHOFY ARISTIA WARDANI, S.KEP

NIM. 2230913320060

Banjarbaru, 18 Maret 2023

Mengetahui,

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

Noor Diani, Ns., M.Kep., Sp.Kep.MB Sulastri, S.Kep., Ns.

NIP. 197803172008122001 NIP. 198427012009032008


RESUME ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. S DENGAN TB PARU DI
RUANG ZAMRUD RSUD Dr. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN

Tanggal 13 – 18 Maret 2023

Oleh:
SHOFY ARISTIA WARDANI, S.KEP
NIM. 2230913320060

PROGRAM PROFESI NERS KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2023
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. S DENGAN TB PARU DI RUANG


ZAMRUD RSUD Dr. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN

Tanggal 13 – 18 Maret 2023

Oleh:

SHOFY ARISTIA WARDANI, S.KEP

NIM. 2230913320060

Banjarbaru, 18 Maret 2023

Mengetahui,

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

Noor Diani, Ns., M.Kep., Sp.Kep.MB Sulastri, S.Kep., Ns.

NIP. 197803172008122001 NIP. 198427012009032008


PATHWAY
ASUHAN KEPERAWATAN ASMA BRONKHIAL
Gangguan Pertukaran Ketidakefektifan Ketidakefektifan Pola Ketidakseimbangan Intoleransi Aktivitas Ketidakseimbangan Ansietas Penurunan Curah
Gas Bersihan Jalan Napas Napas Nutrisi Kurang Dari Perfusi Jaringan Jantung
Kebutuhan Tubuh Perifer

NOC : Toleransi NOC : Tingkat


NOC : Status NOC : Status NOC : Status Terhadap Aktivitas Kecemasan (0402) NOC : Status
Pernapasan : Pernapasan : Pernafasan : Ventilasi NOC : Nafsu Makan (0005) NOC : Perfusi Sirkulasi (0402)
Pertukaran Gas (0402) Kepatenan Jalan Napas (0415) (0402) Jaringan: Perifer Setelah dilakukan
(0410) Setelah dilakukan (0407) tindakan keperawatan Setelah dilakukan
Setelah dilakukan Setelah dilakukan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam, tindakan
tindakan keperawatan Setelah dilakukan tindakan 1 x 24 jam tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam, Setelah dilakukan diharapkan klien keperawatan selama
selama 1 x 24 jam, tindakan keperawatan diharapkan terjadi selama 1 x 24 jam, diharapkan terjadi tindakan keperawatan berkurang dengan 1 x 24 jam,
diharapkan klien selama 1 x 24 jam perubahan pada pasien diharapkan terjadi perubahan pada selama 1 x 24 jam, kriteria hasil : diharapkan klien
berkurang dengan kriteria diharapkan saluran dengan kriteria hasil : perubahan pada pasien pasien dengan kriteria diharapkan klien berkurang dengan
hasil : trakeobronkial terbuka dengan kriteria hasil: hasil : berkurang dengan 1. Perasaan gelisah kriteria hasil :
dan lancar untuk 1. Penggunaan otot kriteria hasil : menurun dari
1. Dispnea menurun bantu nafas 1. Hasrat/ keinginan 1. Kemampuan skala 1 (berat) ke 1. Saturasi
pertukaran gas dengan
dari skala 1 (sangat berkurang dari skala untuk makan melakukan skala 5 (tidak ada) oksigen
kriteria hasil: 1. Edema perifer
berat) ke skala 5 1 (sangat berat) ke ditingkatkan dari aktifitas sehari- 2. Peningkatan meningkat dari
berkurang dari
(tidak ada) skala 5 (tidak ada) skala 1 (sangat hari meningkat frekuensi skala 1
1. Menunjukkan jalan skala 1 (berat) ke
2. Tekanan parsial 2. Saturasi oksigen terganggu) ke skala 5 dari skala 1 pernapasan (deviasi berat
napas yang paten skala 5 (tidak ada)
oksigen di darah dipertahankan pada (tidak terganggu) (sangat menurun dari dari kisara
(tidak ada suara 2. Muka pucat
arteri (PaO2) dalam skala 5 (tidak ada 2. Energi untuk makan terganggu) ke skala 1 (berat) ke normal) ke
napas abnormal) dari berkurang dari
rentang normal dari deviasi dari kisaran ditingkatkan dari skala 5 (tidak skala 5 (tidak ada) skala 5 (tidak
skala 1 (sangat berat) skala 1 (berat) ke
skala 1 (deviasi berat normal) skala 1 (sangat terganggu) 3. Gangguan tidur ada deviasi
ke skala 5 (tidak ada) skala 5 (tidak ada)
dari kisaran normal) NIC : Monitor terganggu) ke skala 5 2. Dispnea saat atau menurun dari dari kisaran
2. Batuk berkurang dari NIC : Terapi Oksigen
ke skala 5 (tidak ada Pernafasan (3350) (tidak terganggu) setelah aktifitas skala 1 (berat) ke normal)
skala 1 (sangat berat) (3320) skala 5 (tidak ada)
deviasi dari kisaran NIC : Manajemen menurun skala 1 2. Suara napas
ke skala 5 (tidak ada)
normal) 1. Lakukan Gangguan Makan (sangat 1. Pertahankan tambahan
NIC: Monitor NIC : Pengurangan
NIC : Manajemen pemberikan (3350) terganggu) ke kepatenan jalan berkurang dari
Pernapasan (3350) skala 5 (tidak Kecemasan (5820) skala 1 (berat)
Pernapasan (3350) oksigenasi pada napas
pasien sesuai 1. Rundingkan dengan terganggu) 2. Berikan oksigen ke skala 5
1. Monitor kecepatan, indikasi dan monitor NIC : Manajemen 1. Jelaskan semua (tidak ada)
1. Monitor rata-rata, ahli gizi dalam tambahan sesuai
irama, kedalaman usaha respirasi prosedur dengan NIC : Pengaturan
kedalaman, irama menentukan asupan Energi (0180) order
dan kesulitan 2. Monitor status jelas
dan usaha respirasi kalori harian 3. Monitor aliran Hemodinamik
bernapas pernafasan dan 2. Dorong keluarga
2. Catat pergerakan 2. Monitor intake/ 1. Monitor oksigen (4150)
2. Monitor suara napas oksigenasi untuk
dada, amati asupan dan asupan kelelahan fisik 4. Monitor saturasi
tambahan seperti 3. Catat pergerakan mendampingi
kesimetrisan, cairan secara tepat dan emosional oksigen 1. Lakukan
wheezing atau mengi dada, amati klien
penggunaan otot 3. Monitor perilaku 2. Sediakan 5. Monitor penilaian
3. Monitor pola napas kesimetrisan, 3. Ciptakan atmosfer
tambahan, retraksi klien yang lingkungan yang efektivitas terapi komprehensif
4. Membuka jalan penggunaan otot rasa aman untuk
otot berhubungan dengan nyaman dan oksigen terhadap status
napas tambahan, retraksi meningkatkan
3. Monitor suara napas pola makan rendah stimulus hemodinamik
5. Berikan bantuan otot. kepercayaan
4. Monitor pola napas 4. Dukung klien untuk 3. Berikan aktifitas 2. Lakukan
terapi pernapasan 4. Monitor saturasi 4. Ajarkan terapi
5. Auskultasi suara mendiskusikan distraksi yang pemantauan
NIC : Manajemen oksigen pasien relaksasi
napas, catat area makanan yang menenangkan pengukuran
penurunan dan tidak Jalan Napas (3140) 5. Sesuaikan selang 4. Anjurkan
disukai hemodinamik
adanya suara 1. Posisikan pasien oksigen sesuai 5. Berikan edukasi melakukan 3. Monitor status
tambahan paru untuk dengan kebutuhan aktifitas secara
setelah tindakan memaksimalkan 6. Memposisikan mengenai kebutuhan bertahap perfusi
untuk mengetahui ventilasi pasien untuk intake makanan yang 5. Kolaborasi 4. Lakukan
hasilnya 2. Auskultasi suara memaksimalkan masuk ke tubuh dengan ahli gizi auskultasi paru
napas ventilasi dengan tentang cara untuk
3. Kelola pemberian miring ke samping meningkatkan mengetahui
bronkodilator jika sesuai indikasi asupan makanan masalah
diperlukan
DAFTAR PUSTAKA

Brunner, D. (2017). Asuhan Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: Buku


Kedokteran EGC.
Djojodibroto, R. D. (2017). Respiratori (Respiratory Medicine) Edisi 2. Jakarta:
Buku Kedokteran EGC.
Padila. (2015). Asuhan Keperawatan Penyakit Dalam. Yogyakarta: Nuha Medika.
Priscilla, L., Karen, M.B., Gerene, B. (2016). Buku Ajar Keperawatan Medikal
Bedah. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Retno, B. (2018). Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Salsabila, P. O., & Faradisi, F. (2021, December). Literature Review: Penerapan
Teknik Pernapasan Buteyko Terhadap Penurunan Frekuensi Kekambuhan
Asma Pada Pasien Asma Bronkhial. In Prosiding Seminar Nasional
Kesehatan (Vol. 1, pp. 969-976).

Anda mungkin juga menyukai