M DENGAN
MASALAH OKSIGENASI
STASE PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN DASAR
DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SULTAN SURIANSYAH
Disusun Oleh:
Nama : Bayu Rizky Putra Suryana
NPM : 2314901110228
Kelompok/Ruangan : 23D. 3/Ruang Paru
Preseptor Akademik : Evy Noorhasanah, S.Kep., Ns. M.Imun
Preseptor Klinik : M. Rizwan Setiawan, S.Kep., Ns
I. DATA DEMOGRAFI
1. Biodata
- Nama ( inisial ) : Tn. M
- Usia / tanggal lahir : 62 Tahun / 10-02-1961
- Jenis kelamin : Laki-laki
- Alamat : Jl. XXX Komplek XXX
- Suku / bangsa : Banjar
- Status pernikahan : Menikah
- Agama / keyakinan : Islam
- Pekerjaan / sumber penghasilan : Pensiun
- Diagnosa medik : PPOK / Asma
- No. medical record : 00-72-99
- Tanggal masuk : 18-03-2024
- Penanggung jawab
- Nama : Tn. A
- Usia : 40
- Jenis kelamin : Laki-laki
- Pekerjaan / sumber penghasilan : Karyawan Bumn
- Hubungan dengan klien : Keluarga
Keterangan :
Laki- laki
Perempuan
Pasien
V. RIWAYAT SPIRITUAL
- Kaji ketaatan klien beribadah dan menjalankan kepercayaannya :
- Support sistem dalam keluarga : pasien di support oleh keluarganya
- Ritual yang biasa dijalankan : Sholat
- Identifikasi kesulitan/hambatan klien dalam menjalankan ibadah di RS : Pasien tidak
mengalami kesulitan / hambatan dalam menjalankan ibadah
VI. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum klien
- Tanda-tanda dari distress : Pasien tidak ada tanda-tanda distress
- Penampilan dihubungkan dengan usia : Normal
- Ekspresi wajah, bicara, mood : Normal
- Berpakaian dan kebersihan umum : Berpakaian rapid an bersih
- Tinggi badan, BB, IMT : 158 cm, 67,8 Kg
- Gaya berjalan : Normal
2. Tanda-tanda vital
- Suhu : 36.8˚C
- Nadi : 89
- Pernafasan : 22
- Tekanan darah : 128/78
- Spo2 : 99%
3. Sistem pernafasan
- Hidung : Hidung Simetris, pada rongga hidung pernafasan normal, sekret tidak ada
- Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar dan tidak ada tumor
- Dada :
Bentuk dada (normal,barrel,pigeon chest) : Normal
Perbandingan ukuran anterior-posterior dengan transversi : ukuran anteriot –posterior
simetris
Gerakan dada (kiri dan kanan, apakah ada retraksi) : gerakan dada simetris
Keadaan proxsesus xipoideus : Normal
Suara nafas (trakhea, bronchial, bronchovesikular) : Trakhea
Apakah ada suara nafas tambahan ? : Wheezing dan rhonci di kedua paru
- Apakah ada clubbing finger : Tidak ada
4. Sistem kardiovaskuler
- Conjunctiva (anemia/tidak), bibir (pucat, cyanosis) : Tidak Anemia, Bibir merah muda
- Arteri carotis : Teraba
- Tekanan vena jugularis : 8 cmH2O
- Ukuran jantung : Ctr kurang dari 50%
- Ictus cordis/apex : Teraba di ruang interkostal kiri V
- Suara jantung (mitral,tricuspidalis,S1,S2,bising aorta,murmur,gallop) : S1,S2 tunggal
- Capillary refilling time : Kembali kurang dari 2 detik
5. Sistem perncernaan
- Bibir (lembab, kering, pecah-pecah, labio skizis) : Lembab
- Mulut (stomatitis, apakah ada palatoskizis, jumlah gigi, kemampuan menelan,
gerakan lidah ) : Mulut normal, gigi berjumlah 10, dapat menelan dan
mengerakan lidah
- Gaster (kembung, gerakan peristaltik ) : 11 – 12 kali
- Abdomen (periksa sesuai dengan organ dalam tiap kuadran) : terdengar suara di kuadran 2
- Anus (kondisi, spinkter ani, koordinasi) : Tidak ada hemoroid
6. Sistem indra
- Mata : Kelopak mata, bulu mata, alis, lipatan epikantus dengan ujung atas telinga,
visus (gunakan snellen card) , lapang pandang, sklera, dan konjungtiva. : Kelopak
mata normal, bulu mata normal, Lapang pandang -300 , visus 6 ke 6
- Hidung: Penciuman, perih dihidung, trauma, mimisan, sekret yang menghalangi
penciuman :dapat mencium aroma dengan baik
- Telinga : keadan daun telinga, operasi telinga, membrana tympani, fungsi
pendengaran . :dapat mendengar dengan baik
7. Sistem saraf
a. Fungsi cerebral
- Status mental (orientasi, daya ingat, perhatian dan perhitungan, bahasa) : daya ingat
normal
- Kesadaran (eyes, motorik, verbal) dengan GCS : 4,5,6 = 15
- Bicara (ekspresive dan resiptive ) : Resiptive
b. Fungsi kranial (saraf kranial I s/d XII) :
c. Fungsi motorik (massa, tonus dari kekuatan otot) : Normal (Skor 5)
- Fungsi sensorik (suhu, nyeri, getaran posisi dan diskriminasi ) : Normal
- Fungsi cerebellum (koordinasi dan keseimbangan) : Normal
- Refleks (ekstremitas atas, bawah dan superficial) : Normal
- Iritasi meningen (kaku kuduk, kernig sign, brudzinski sign) : Tidak ada Kaku kuduk
8. Sistem muskuloskeletal
- Kepala ( bentuk kepala ) : Normal, Bulat
- Vertebrae (bentuk, gerakan, ROM ) : Tidak ada kelainan
- Pelvis (Thomas test, trendelenberg test, ortolani/barlow test, ROM) : Normal
- Lutut (ROM) : Normal
- Kaki (keutuhan ligamen, ROM) : Normal
- Bahu : Normal
- Tangan : Normal
9. Sistem integumen
- Rambut ( distribusi ditiap bagian tubuh, texture, kelembaban, kebersihan ) : Rambut lebat,
hitam, lurus, bersih
- Kulit (perubahan warna, temperatur, kelembaban,bulu kulit, erupsi, tahi lalat, ruam,
- texture ) : Normal
- Kuku ( warna, permukaan kuku, mudah patah, kebersihan ) : Normal
2 D.0055 Gangguan Setelah dilakukan Dukungan Tidur (1.05174) Dukungan Tidur (1.05174) Tindakan :
Pola Tidur asuhan keperawatan Tindakan : a. Observasi
selama 1x24 jam a. Observasi 1) Mengidentifikasi pola aktivitas tidur
maka diharapkan 1) Identifikasi pola aktivitas 2) Mengidentifikasi faktor pengganggu
Keadekuatan dan tidur tidur
kualitas dan 2) Identifikasi faktor 3) Mengidentifikasi makan dan minuman
kuantitas tidur pengganggu tidur mengganggu tidur
membaik dengan 3) Identifikasi makan dan 4) Mengidentifikasi obat tidur yang di
kriteria hasil: minuman yang mengganggu konsumsi
Pola Tidur tidur b. Terapeutik
(L.05174) 4) Identifikasi obat tidur yang 1) Memodifikasi lingkungan agar nyaman
- Keluhan sulit dikonsumsi 2) Membatasi waktu tidur siang
tidur menurun b. Terapeutik 3) Agar Stress berkurang
- Keluhan sering 1) Modifikasi lingkungan. 4) Menetapkan jadwal tidur rutin
terjaga Keluhan 2) Batasi waktu tidur siang jika 5) Mengajarkan terapi relaksasi otot
sulit tidur perlu progresif untuk meningkatkan kualitas
menurun 3) Fasilitasi menghilangkan tidur
- Keluhan tidak stress sebelum tidur 6) Menyesuaikan pemberian obat agar
4) Tetapkan jadwal tidur rutin siklus tidur terjaga
puas tidur
5) Lakukan prosedur untuk c. Edukasi:
Keluhan sulit
meningkatkan kenyamanan 1) Menjelaskan pentingnya tidur selama
tidur menurun
6) Sesuaikan pemberian obat sakit
- keluhan pola dan/atau tindakan untuk 2) Agar waktu istirahat tercukupi
tidur berubah
Keluhan sulit menunjang siklus tidur 3) Menganjurkan menghindari makanan
tidur menurun terjaga dan minuman yang mengganggu tidur
- Keluhan c. Edukasi: 4) Menganjurkan penggunaan obat tidur
istirahat tidak 1) Jelaskan pentingnya tidur yang tidak mengandung supresor agar
cukup Keluhan cukup selama sakit waktu tidur tecukupi
sulit tidur 2) Anjurkan menepati 5) Mengajarkan faktor-faktor yang
menurun kebiasaan waktu tidur berkontribusi terhadap gangguan pola
- Kemampuan 3) Anjurkan menghindari tidur
beraktivitas makanan/minuman yang 6) Mengajarkan relaksasi otot progresif
meningkat menggangu tidur untuk meningkatkan kualitas tidur.
4) Anjurkan penggunaan obat
tidur yang tidak mengandung
supresor terhadap tidur
5) Ajarkan faktor-faktor yang
berkontribusi terhadap
ganguan pola tidur
6) Ajarkan relaksasi otot
autogenik atau cara
nonfarmakologi lainya
3 D.0019 Defisit Setelah dilakukan Manajemen Nutrisi (1.03119) Manajemen Nutrisi (1.03119) Tindakan :
Nutrisi asuhan keperawatan Tindakan : a. Observasi:
selama 1x24 jam a. Observasi: 1) mengetahui kebutuhan nutrisi yang
maka diharapkan 1) Identifikasi status nutrisi. diperlukan sehingga dapat menentukan
Status nutrisi 2) Identifikasi alergi dan perencanaan yang akan diberikan
membaik dengan intoleransi makanan. 2) agar dapat dilakukan perencanaan dalam
kriteria hasil: 3) Identifikasi makanan yang pemberian makanan atau obat-obatan
Status Nutrisi disukai. pada klien
(L.03030) 4) Identifikasi kebutuhan kalori 3) jika makanan yang disukai pasien dapat
- Porsi makanan dan jenis nutrient. dimasukkan dalam perencanaan
yang dihabiskan 5) Identifikasi perlunya makanan, maka mempermudah dalam
meningkat pengunaan selang pemenuhan nutrisi.
- Kekuatan otot nasogastric. 4) untuk menentukan jenis kalori dan
penguyah 6) Monitor asupan makanan. nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan
meningkat 7) Monitor berat badan. klien.
- Kekuatan otot 8) Monitor hasil pemeriksaan 5) mengidentifikasi perlunya pengunaan
menelan laboratorium. selang nasogastric pada pasien
meningkat b. Terapeutik 6) untuk menilai asupan makanan yang
- Serum albumin 1) Lakukan oral hygiene adekuat
meningkat sebelum makan, jika perlu. 7) membantu dalam mengidentifikasi
- Verbalisasi 2) Fasilitas menentukan defisit nutrisi dan kebutuhan diet
keinginan untuk pedoman diet (mis. Piramida 8) untuk mengetahui hasil lab seperti
meningkatkan makanan). glukosa, albumin, haemoglobin,
nutrisi 3) Sajikan makanan secara elektrolit.
meningkat menarik dan suhu yang b. Terapeutik
- Pengetahuan sesuai. 1) membuat mulut menjadi bersih dan
tentang pilihan 4) Berikan makanan tinggi serat segar
makanan yang untuk mencegah konstipasi. 2) membantu klien dalam pemenuhan
sehat meningkat 5) Berikan makanan tinggi kebutuhan nutrisinya
- Pengetahuan kalori dan tinggi protein. 3) makanan secara menarik dapat
6) Berikan suplemen makanan, meningkatkan nafsu makan pasien.
tentang pilihan
jika perlu. 4) makanan yang tinggi serat untuk
minuman yang
7) Hentikan pemberian makan mencegah terjadinya konstipasi
sehat meningkat
melalui selang nasogatrik 5) untuk membantu proses dalam
- Pengetahuan
jika asupan oral dapat pemenuhan kebutuhan nutrisi.
tentang asupan
ditoleransi. 6) membantu proses
nutrisi yang
sehat meningkat c. Edukasi: pemenuhan/pemulihan nutrisi.
- Penyiapan dari 1) Anjurkan posisi duduk, jika 7) menhentikan pemberian makan melalui
penyimpanan perlu. selang nasogatrik jika pasien dapat
makanan yang 2) Ajarkan diet yang makan melalui oral.
sehat meningkat diprogramkan. c. Edukasi:
- Penyiapan dari d. Kolaborasi: 1) membantu pasien pada saat makan
penyimpanan 1) Kolaborasi pemberian 2) agar pasien bisa menerapkan diet yang
minuman yang medikasi sebelum makan telah diajarkan dalam kehidupan sehari-
sehat meningkat (mis. Pereda nyeri, hari sehingga mempercepat pemulihan
- Sikap terhadap antiemetic), jika perlu. asupan nutrisi.
makanan/minu 2) Kolaborasi dengan ahli gizi d. Kolaborasi:
man sesuai untuk menentukan jumlah 1) menghilangkan mual yang mengganggu.
dengan tujuan kalori dan jenis nutrient yang 2) untuk menentukan jumlah dan jenis
kesehatan dibutuhkan, jika perlu. kalori yang dibutuhkan.
meningkat Promosi Berat Badan (I.03136) Promosi Berat Badan (I.03136) Tindakan :
- Perasaan cepat a. Observasi : a. Observasi :
kenyang 1) Identifikasi kemungkinan 1) Agar dapat identifikasi kemungkinan
menurun penyebab BB kurang penyebab BB kurang pada pasien
- Nyeri abdomen 2) Monitor adanya mual dan 2) mual dan muntah mempengaruhi
menurun muntah pemenuhan nutrisi
- Sariawan 3) Monitor jumlah kalori yang 3) Monitor jumlah kalori yang di konsumsi
menurun di konsumsi sehari-hari sehari-hari
- Rambut rontok 4) Monitor berat badan 4) kebutuhan nutrisi dapat diketahui
5) Monitor albumin, limfosit, melalui peningkatan berat badan 500
menurun
dan elektrolit serum gr/minggu
- Diare menurun
b. Terapeutik 5) untuk memonitor kadar albumin,
- Berat badan
1) Berikan perawatan mulut limfosit, dan elektrolit serum pada
membaik sebelum pemberian makan, pasien
- Indeks masa jika perlu b. Terapeutik
tubuh (IMT) 2) Sediakan makanan yang 1) membuat mulut menjadi bersih dan
membaik tepat sesuai kondisi pasien segar
- Frekuensi (mis: makanan dengan 2) pemberian kembali secara dini makanan
makan membaik tekstur halus, makanan yang yang biasa dikonsumsi akan membawa
- Nafsu makan diblender, makanan cair yang manfaat mengurangi frekuensi defekasi
membaik diberikan melalui NGT atau dan meminimalkan penurunan berat
- Bising usus gastrostomy, total parenteral badan serta memperpendek lama sakit
membaik nutrition sesuai indikasi) 3) pemberian makanan secara menarik
- Tebal lipatan 3) Hidangkan makanan secara dapat menambah nafsu makan pasien
kulit trisep menarik 4) membantu proses
membaik 4) Berikan suplemen, jika perlu pemenuhan/pemulihan nutrisi.
- Membran 5) Berikan pujian pada 5) memberikan sebuah pujian kepada
mukosa pasien/keluarga untuk pasien maupun keluarga agar semangat
membaik peningkatan yang dicapai untuk menambah nafsu makan dan
c. Edukasi: meningkatkan BB
1) Jelaskan jenis makanan yang c. Edukasi:
bergizi tinggi, namun tetap 1) memberikan penjelasan tentang jenis
terjangkau makanan yang bergizi tinggi dapat
2) Jelaskan peningkatan asupan menambah pengetahuan tentang
kalori yang dibutuhkan kebutuhan nutrisi pasien
2) penjelasan tentang peningkatan kalori
dapat menambah pengetahuan keluarga
maupun pasien akan kebutuhan kalori
yang dibutuhkan pasien.
XIV. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Hari /Tanggal: 21-03-2024
NO Jam Nomor Tindakan Evaluasi Tindakan Paraf
Tindakan Diagnosa
NANDA
1 08:00 (1.01011) Manajemen Jalan Napas (1.01011) Manajemen Jalan Napas (1.01011)
Tindakan: Tindakan:
a. Observasi: a. Observasi:
1) Memonitor pola napas (frekuensi, 1) mendeteksi tanda bahaya
kedalaman, usaha napas) 2) Penurunan bunyi nafas dapat
2) Memonitor bunyi napas tambahan menunjukkan atelektasis. Ronki,
(mis. gurgling, mengi, wheezing, mengi menunjukkan akumulasi
ronchi kering) sekret/ketidakmampuan untuk
3) Memonitor sputum (jumlah, warna, membersihkan jalan nafas yang
aroma) dapat menimbulkan penggunaan
b. Terapeutik: otot aksesori pernafasan dan
1) Memposisikan semi-fowler atau peningkatan kerja
fowler 3) Pengeluaran sulit bila sekret sangat
2) Memberikan minum hangat tebal (mis. efek infeksi dan/atau
3) Melakukan fisioterapi dada, jika tidak adekuat hidrasi). Sputum
perlu berdarah kental atau darah cerah
4) Melakukan penghisapan lendir diakibatkan oleh kerusakan
kurang dari 15 detik (kavitasi) paru atau luka bronkial
5) Memberikan oksigen, jika perlu dan dapat memerlukan
c. Edukasi: evaluasi/intervensi lanjut
1) Menganjurkan asupan cairan 2000 b. Terapeutik:
ml/hari, jika tidak kontraindikasi 1) Posisi membantu memaksimalkan
2) Mengajarkan tehnik batuk efektif ekspansi paru dan menurunkan
d. Kolaborasi: upaya pernafasan. Ventilasi
1) Berkolaborasi pemberian maksimal membuka area atelektasis
bronkodilator, ekspektoran, dan meningkatkan gerakan sekret
mukolitik, jika perlu kedalam jalan nafas besar untuk
dikeluarkan.
2) Pemasukan cairan hangat
membantu untuk mengencerkan
sekret, membuatnya mudah
dikeluarkan
3) membantu mengeluarkan dahak di
paru
4) Mencegah obstruksi/aspirasi.
Penghisapan dapat diperlukan bila
pasien tak mampu mengeluarkan
sekret.
5) Meningkatkan pengiriman oksigen
ke paru untuk kebutuhan sirkulasi
c. Edukasi:
1) Pemasukan tinggi cairan membantu
untuk mengencerkan sekret,
membuatnya mudah dikeluarkan
2) Agar Pasien dapat mengeluarkan
sekret secara efektif
d. Kolaborasi:
1) Membantu mengencerkan secret,
sehingga mudah untuk dikeluarkan
2 09:00 (1.05174) Dukungan Tidur (1.05174) Tindakan : Dukungan Tidur (1.05174) Tindakan :
a. Observasi a. Observasi
1) Mengidentifikasi pola aktivitas dan 1) Identifikasi pola aktivitas dan tidur
tidur 2) Identifikasi faktor pengganggu
2) Mengidentifikasi faktor tidur
pengganggu tidur 3) Identifikasi makan dan minuman
3) Mengidentifikasi makan dan yang mengganggu tidur
minuman yang mengganggu tidur 4) Identifikasi obat tidur yang
4) Mengidentifikasi obat tidur yang dikonsumsi
dikonsumsi b. Terapeutik
b. Terapeutik 1) Modifikasi lingkungan.
1) Memodifikasi lingkungan. 2) Batasi waktu tidur siang jika perlu
2) Membatasi waktu tidur siang jika 3) Fasilitasi menghilangkan stress
perlu sebelum tidur
3) Memfasilitasi menghilangkan stress 4) Tetapkan jadwal tidur rutin
sebelum tidur 5) Lakukan prosedur untuk
4) Menetapkan jadwal tidur rutin meningkatkan kenyamanan
5) Melakukan prosedur untuk 6) Sesuaikan pemberian obat dan/atau
meningkatkan kenyamanan tindakan untuk menunjang siklus
6) Menyesuaikan pemberian obat tidur terjaga
dan/atau tindakan untuk menunjang c. Edukasi:
siklus tidur terjaga 1) Jelaskan pentingnya tidur cukup
c. Edukasi: selama sakit
1) Menjelaskan pentingnya tidur 2) Anjurkan menepati kebiasaan
cukup selama sakit waktu tidur
2) Menganjurkan menepati kebiasaan 3) Anjurkan menghindari
waktu tidur makanan/minuman yang
3) Menganjurkan menghindari menggangu tidur
makanan/minuman yang 4) Anjurkan penggunaan obat tidur
menggangu tidur yang tidak mengandung supresor
4) Menganjurkan penggunaan obat terhadap tidur
tidur yang tidak mengandung 5) Ajarkan faktor-faktor yang
supresor terhadap tidur berkontribusi terhadap ganguan
5) Mengjarkan faktor-faktor yang pola tidur
berkontribusi terhadap ganguan 6) Ajarkan relaksasi otot autogenik
pola tidur atau cara nonfarmakologi lainya
6) Mengajarkan relaksasi otot
autogenik atau cara nonfarmakologi
lainya
3 10:00 (1.03119) Manajemen Nutrisi (1.03119) Tindakan Manajemen Nutrisi (1.03119) Tindakan
: :
a. Observasi: a. Observasi:
1) Mengidentifikasi status nutrisi. 1) mengetahui kebutuhan nutrisi yang
2) Mengidentifikasi alergi dan diperlukan sehingga dapat
intoleransi makanan. menentukan perencanaan yang
3) Mengidentifikasi makanan yang akan diberikan
disukai. 2) agar dapat dilakukan perencanaan
4) Mengidentifikasi kebutuhan kalori dalam pemberian makanan atau
dan jenis nutrient. obat-obatan pada klien
5) Mengidentifikasi perlunya 3) jika makanan yang disukai pasien
pengunaan selang nasogastric. dapat dimasukkan dalam
6) Memonitor asupan makanan. perencanaan makanan, maka
7) Memonitor berat badan. mempermudah dalam pemenuhan
8) Memonitor hasil pemeriksaan nutrisi.
laboratorium. 4) untuk menentukan jenis kalori dan
b. Terapeutik nutrisi yang sesuai dengan
1) Melakukan oral hygiene sebelum kebutuhan klien.
makan, jika perlu. 5) mengidentifikasi perlunya
2) Memfasilitas menentukan pedoman pengunaan selang nasogastric pada
diet (mis. Piramida makanan). pasien
3) Mensajikan makanan secara 6) untuk menilai asupan makanan
menarik dan suhu yang sesuai. yang adekuat
4) Memberikan makanan tinggi serat 7) membantu dalam mengidentifikasi
untuk mencegah konstipasi. defisit nutrisi dan kebutuhan diet
5) Memberikan makanan tinggi kalori 8) untuk mengetahui hasil lab seperti
dan tinggi protein. glukosa, albumin, haemoglobin,
6) Memberikan suplemen makanan, elektrolit.
jika perlu. b. Terapeutik
c. Edukasi: 1) membuat mulut menjadi bersih dan
1) Menganjurkan posisi duduk, jika segar
perlu. 2) membantu klien dalam pemenuhan
2) Mengajarkan diet yang kebutuhan nutrisinya
diprogramkan. 3) makanan secara menarik dapat
d. Kolaborasi: meningkatkan nafsu makan pasien.
1) Berkolaborasi pemberian medikasi 4) makanan yang tinggi serat untuk
sebelum makan (mis. Pereda nyeri, mencegah terjadinya konstipasi
antiemetic), jika perlu. 5) untuk membantu proses dalam
2) Berkolaborasi dengan ahli gizi pemenuhan kebutuhan nutrisi.
untuk menentukan jumlah kalori 6) membantu proses
dan jenis nutrient yang dibutuhkan, pemenuhan/pemulihan nutrisi.
jika perlu c. Edukasi:
1) membantu pasien pada saat makan
Promosi Berat Badan (I.03136) 2) agar pasien bisa menerapkan diet
Tindakan : yang telah diajarkan dalam
(I.03136) a. Observasi : kehidupan sehari-hari sehingga
1) mengidentifikasi kemungkinan mempercepat pemulihan asupan
penyebab BB kurang nutrisi.
2) memonitor adanya mual dan d. Kolaborasi:
muntah 1) menghilangkan mual yang
3) memonitor jumlah kalori yang di mengganggu.
konsumsi sehari-hari 2) untuk menentukan jumlah dan jenis
4) memonitor berat badan kalori yang dibutuhkan.
5) memonitor albumin, limfosit, dan
elektrolit serum Promosi Berat Badan (I.03136)
b. Terapeutik Tindakan :
1) memberikan perawatan mulut a. Observasi :
sebelum pemberian makan, jika 1) Agar dapat identifikasi
perlu kemungkinan penyebab BB kurang
2) menyediakan makanan yang tepat pada pasien
sesuai kondisi pasien (mis: 2) mual dan muntah mempengaruhi
makanan dengan tekstur halus, pemenuhan nutrisi
makanan yang diblender, makanan 3) Monitor jumlah kalori yang di
cair yang diberikan melalui NGT konsumsi sehari-hari
atau gastrostomy, total parenteral 4) kebutuhan nutrisi dapat diketahui
nutrition sesuai indikasi) melalui peningkatan berat badan
3) menghidangkan makanan secara 500 gr/minggu
menarik 5) untuk memonitor kadar albumin,
4) memberikan suplemen, jika perlu limfosit, dan elektrolit serum pada
5) memberikan pujian pada pasien
pasien/keluarga untuk peningkatan b. Terapeutik
yang dicapai 1) membuat mulut menjadi bersih dan
c. Edukasi: segar
1) Menjelaskan jenis makanan yang 2) pemberian kembali secara dini
bergizi tinggi, namun tetap makanan yang biasa dikonsumsi
terjangkau akan membawa manfaat
2) Menjelaskan peningkatan asupan mengurangi frekuensi defekasi dan
kalori yang dibutuhkan meminimalkan penurunan berat
badan serta memperpendek lama
sakit
3) pemberian makanan secara menarik
dapat menambah nafsu makan
pasien
4) membantu proses
pemenuhan/pemulihan nutrisi.
5) memberikan sebuah pujian kepada
pasien maupun keluarga agar
semangat untuk menambah nafsu
makan dan meningkatkan BB
c. Edukasi:
1) memberikan penjelasan tentang
jenis makanan yang bergizi tinggi
dapat menambah pengetahuan
tentang kebutuhan nutrisi pasien
2) penjelasan tentang peningkatan
kalori dapat menambah
pengetahuan keluarga maupun
pasien akan kebutuhan kalori yang
dibutuhkan pasien.
Banjarmasin,............................2024
Preseptor akademik Preseptor klinik
(................................................................ (................................................................)
)