Anda di halaman 1dari 5

TUGAS KOMUNIKASI KEPERAWATAN

PEMBERIAN OBAT MELALUI ORAL (PUYER YANG TELAH DIENCERKAN DENGAN


SYRUP OBAT)

Nama :
Bayu Rizky Putra Suryana
(113063C119009)
Nama Pembimbing :
Sr. Margareta M, SPC

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUAKA INSAN


PROGRAM PROFESI S1
BANJARMASIN
2020 - 2021
LAPORAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI (SP – KOMUNIKASI)
ILUSTRASI KASUS
Praktek pemberian obat melalui Oral
Seorang Pria berumur 12 tahun dirawat dirumah sakit dengan diagnosis Gastroenteritis.
Berdasarkan pemeriksaan fisik diketahui bahwa suhu pasien 37.7°C, pasien kadang
mengalami kram perut, sakit kepala, dan kadang- kadang mual dan muntah, pasien merasa
tidak enak dengan kondisinya sekarang, Pasien direncanakan terapi secara Pemberian obat
melalui Oral untuk meredakan sakit kepala mual.
STRATEGI PELAKSANAAN (SP) KOMUNIKASI
A. Fase Prainteraksi/Praorientasi
Kondisi Pasien:
Pasien Pria berumur 12 tahun dirawat dirumah sakit dengan diagnosis Gastroenteritis.
Pemeriksaan fisik diketahui bahwa suhu pasien 37.7C dan BBnya 39, pasien kadang
mengalami sakit kepala, dan kadang- kadang mual dan muntah.
Pasien direncanakan terapi secara Pemberian obat melalui Oral puyer untuk meredakan
sakit kepala dan mual.
Diagnosis Keperawatan :
Gastroenteritis akut yang disebabkan oleh bakteri Campylobacter bacterium, pasien
mengalami sakit kepala, dan kadang-kadang mual dan muntah.
Rencana Keperawatan :
1. Istirahat pasien di atas tempat tidur (bedrest)
2. Kolaberasi dengan dokter untuk pemberian obat secara oral puyer dengan 780 mg
amoxilin setiap 8 jam, Loperamide 2 mg setiap setelah BAB, 390 mg Paracetamol
setiap 6 jam, 10 mg Domperidone setiap 8 jam.
Tujuan :

 Tidak terjadi komplikasi, pasien kooperatif selama perawatan.


Persiapan diri perawat dan pasien :

 Posisikan pasien setengah duduk atau duduk di tempat tidur bila memungkinkan
 Pasien yang tidak bisa mobilisasi, posisikan kepala pasien untuk miring ke salah
satu bagian tubuh
Persiapan alat dan tempat :

 Ruang pasien
 Meja baki berisi :
 Obat-obat yang diperlukan dalam tempatnya
 Gelas obat
 Sendok
 Gelas ukuran (jika diperlukan)
 Air minum pada tempatnya
 Lap makan atau tissue
 Martil dan lumpang penggerus (bila diperlukan)
 Spuit steril
 Kartu atau buku berisi rencana pengobatan
 Kalau perlu kartu obat berisi
1. Nama pasien
2. Nomor tempat tidur
3. Dosis obat
4. Jadwal pemberian obat
A. Fase Orientasi
Salam terapeutik :
“Selamat pagi adik, saya perawat Bayu, apakah benar ini ruangan adik?”
Evaluasi dan validasi :
“Selamat pagi juga adik, bagaimana keadaannya, apakah baikan?” (Perawat sambil
memperhatikan tanda ekspresi dan perasaan pasien, pasien tampak lesu dan kurang
bertenaga)
Kontrak :
“Baiklah, saya disini akan menyiapkan obat untuk adik minum, tidak lama ya dik,
saya hanya meminta waktunya selama 10 menit ya”.
(perawat mendekatkan alat yang telah dipersiapkan sebelumnya didekat pasien, setelah
mendapatkan persetujuan)
B. Fase Kerja (Tuliskan Kata-kata sesuai Tujuan dan Rencana yang Akan
Dicapai/Dilakukan)
Perawat : “Baiklah, apakah adik bisa duduk? Adik perlu posisi terduduk agar obatnya
bisa masuk dengan enak”
Pasien : (Respon anak : mengubah posisi menjadi duduk)
Perawat : “Baiklah, apakah adik sudah minum air beberapa waktu yang lalu? Apakah
adik bisa minum dengan sendiri?”
Pasien : (Respon anak : menjawab sudah minum air dan bisa minum sendiri)
Perawat : “baik, ini obatnya adik, sudah saya siapkan disendok ini,obat ini gunanya untuk
menyembuhkan adik, tolong ya pelan -pelan saja meminumnya jika mulai mual”
Pasien : (Respon anak : dengan meminum obat, kemudian merasa tidak enak)
Perawat : “Ini airnya dek, minum airnya pelan-pelan ya”
Pasien : (Respon anak : meminum air secara pelan-pelan)
Perawat : “apakah adik merasa baikan? Obatnya harus diminum habis supaya sakit perut
adik cepat sembuh”
Pasien : (Respon anak : Pasien merasa lebih baik dari sebelumnya)
Perawat : “Apakah adik ada pertanyaan dan dari keluarganya? Terimakasih yak karena
mas dan keluarganya sudah sangat kooperatif dan bisa bekerjasama dengan baik.”
C. Fase Terminasi
Evaluasi subjektif/objektif : “Bagaimana rasanya sesudah meminum obatnya?”

Rencana tindak lanjut : ““Saya akan datang secara teratur untuk memastikan bahwa adik
meminum obatnya secara baik dan teratur

Kontrak yang akan datang : “Saya akan datang kembali dalam 8 jam untuk memeriksa keadaan
adik ya”

Mengakhiri interaksi/komunikasi dengan salam dan berjabat tangan : “Jika ada yang perlu
dibantu, silahkan pencet bel yang ada disamping tempat tidur, saya atau perawat yang akan
datang untuk membantu, saya permisi dulu kembali ke ruang perawat.”

D. Evaluasi dan Dokumentasi


(sesampainya di ruang perawat, Perawat Bayu melakukan evaluasi, mencek seluruh alat yang
digunakan apakah sudah dibawa kembali, kemudian membersihkan alat, dan mencuci tangan.
Perawat Bayu mulai mencacat semua intervensi keperawatan yang telah dilakukan)

1. Mencatat pada status pasien dan mengevaluasi apakah pelaksanaan komunikasi tadi
sudah sesuai dengan fase-fase interaksi
2. Mencatat hasil interaksi/tindakan pada status keperawatan klien serta rencana tindakan
selanjutnya.
3. Mencatatat dan mengkomunikasikan hasil kegiatan kepada klien/keluarga
4. Mendokumentasikan obat yang telah diberikan dan mencatat dan memeriksa
jadwal untuk obat yang belum diminum oleh pasien
5. Mencatat nama si pemberi
DAFTAR PUSTAKA
https://posperawat.blogspot.com/2017/12/sop-memberikan-obat-oral.html
https://www.klikdokter.com/penyakit/flu-perut
https://www.gooddoctor.co.id/hidup-sehat/penyakit/flu-perut-gastroenteritis/
https://primaqu.blogspot.com/2016/05/sop-pemberian-obat-melalui-oral.html
https://posperawat.blogspot.com/2017/12/sop-memberikan-obat-oral.html
https://hellosehat.com/obatan-suplemen/obat/loperamide/
https://www.alodokter.com/gastroenteritis
https://www.medicalnewstoday.com/articles/amoxicillin-oral-tablet#dosage
https://www.alodokter.com/domperidone
https://www.alodokter.com/mual

Anda mungkin juga menyukai