Anda di halaman 1dari 19

TUGAS MANDIRI KEPERAWATAN JIWA

II: ANALISIS KASUS

DOSEN PENGAMPU :
Maria Frani Ayu Andari Dias

Diususun Oleh :
Bayu Rizky Putra Suryana
113063C119007

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUAKA INSAN
BANJARMASIN
2021
Studi kasus Tn. Y dengan diagnosis Skizophrenia

Seorang pasien laki-laki, Tn.Y, 46 tahun, dirawat di ruang perawatan Pria sudah lebih dari
7 hari. Pasian masuk ke rumah sakit, dijemput oleh pihak Rumah Sakit Jiwa berdasarkan
laporan dari keluarga dan kepada Desa.

Menurut catatan laporan keluarga, pasien dilaporkan karena sering merusak barang-barang
di rumah tanpa sebab, bahkan memaki-maki kasar orang-orang yang lewat di depan rumah
mereka. Menurut pasien, Ia melakukan hal demikian karena ia mendengar orang-orang
yang lewat di depan rumah mereka mengejek dan mengoloknya, yang merupakan seorang
agen penting pemerintah. Pasien mengaku kepada keluarganya bahwa ada mata-mata
pemerintah yang mengincar keberadaan dirinya, karena Ia menyimpan rahasia yang tidak
boleh diketahui oleh siapapun juga kecuali oleh Presiden.Ia juga mengaku sering
mendengar bunyi alat perekam dari dalam rumahnya yang sengaja disembunyikan oleh
pemerintah untuk memonitornya. 

Pasien sebelum sakit bekerja sebagai seorang Satpam di sebuah perusahaan tambang. Tapi,
karena terlibat perkelahian dengan salah satu karyawan, Ia pun diberhentikan. Sejak saat
itu, Ia menjadi pemurung, dan menolak untuk keluar dari rumah. Tidak lama kemudian,
muncul perilaku seperti yang dideskripsikan oleh keluarganya tadi. Ketika masuk ke ruang
perawatan, dokter menulis diagnosis F20. Skizophrenia.
 Lakukanlah pengkajian untuk kasus pasien di atas. Apakah data-data yang ditampilkan di
kasus sudah cukup? Jika belum, data-data apa saja yang  mungkin masih kamu perlukan
untuk menggali lengkap masalah pasien ini ?
 Lakukan analisa kasus dan tarik diagnosa keperawatan yang tepat untuk kasus ini!
(Diagnosa keperawatan bisa lebih dari 1)
 Buat rencana asuhan keperawatan yang meliputi tujuan perawatan dan intervensi yang bisa
kamu berikan untuk pasien (dan mungkin keluarga jika diperlukan).
Tugas dikerjakan dan dikumpulkan dalam bentuk file PDF ke masing-masing Google
Classroom sebagai tugas Mandiri.

Aturan penilaian:
Penilaian tugas mandiri akan dilakukan sesuai dengan poin-poin asuhan keperawatan yang
dikerjakan.
 Pengkajian=40. Penilaian pengkajian dilakukan dengan melihat kemampuan Mahasiswa
untuk mengidentifikasi masalah-masalah yang sudah
terdapat dalam kasus, dan mengidentifikasi data-data apa saja yang masih belum
nampak/muncul dalam kasus.
 Analisis data dan diagnosis keperawatan=30. Penilaian analisis data dilakukan dengan
melihat kemampuan Mahasiswa/I untuk mengidentifikasi masalah-masalah keperawatan
yang muncul berdasarkan kasus, menganalisis masalah keperawatan seperti causa, core
problem dan effect.
 Intervensi Keperawatan Jiwa dan rasional = 30. Penilaian intervensi keperawatan jiwa
dilakukan dengan melihat kemampuan mahasiswa/I untuk menyusun intervensi sesuai
dengan diagnosis keperawatan dan mencantumkan rasional dari setiap intervensi.
FORMAT PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN JIWA
A. Identitas pasien
Nama : Tn. Y
Umur : 46 thn
Alamat : Jln. Mandin RT10. RW.10 Kotabaru
Agama : Islam
Status : Sudah menikah
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Tidak bekerja
Sumber data : Keluarga dan pasien
Tgl pengkajian : 15 Januari 2021
B. Alasan masuk RSJ
a. Data pada saat masuk RSJ
Pasien dirawat di ruangan perawatan khusus pria lebih dari 7 hari
terhitung dari tanggal 15 Januari 2021 di Rumah Sakit Jiwa
Sambang Lihum Banjarmasin Provinsi Kalimantan Selatan
dijemput oleh pihak rumah sakit berdasarkan laporan keluarga dan
kepala desar kepada pihak pelayanan kesehatan karena mengamuk
dirumah tanpa sebab, memaki - maki kasar orang – orang yang
lewat depan rumah mereka dan menghancurkan barang-barang
dirumah.
b. Data pada saat dikaji pada 15 Januari 2021
Keluarga pasien mengatakan bahwa sebelum sakit pasien sempat
bekerja di salah satu perusahaan tambang sebagai Satpam. Tapi
,karena perkalahian dengan salah satu karyawan, ia pun
diberhentikan. Sejak saat itu, klien menjadi pemurung dan menolak
untuk keluar rumah. Tidak lama kemudian, pasien mengaku
kepada keluarga bahwa ada mata- mata pemerintah mengincar
dirinya, karena ia menyimpan rahasia yang tidak boleh diketahui
oleh siapapun juga kecuali oleh presiden. Ia juga mendengar bunyi
alat perekam dari dalam rumahnya yang disembunyikn oleh
pemerintah untuk memonitornya. Munculnya prilaku seperti yang
dideskripsikan oleh keluarganya tadi.
C. Masalah Keperawatan yang muncul :
1. Halusinasi penglihatan
2. Halusinasi pendengaran
D. Factor predisposisi
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ?
[ ] Ya [ √ ] Tidak
Masalah keperawatan : Tidak ada
E. Pemeriksaan fisik
1. Tanda- tanda vital : TD : 130/70 mmHg N: 89×/menit S: 36◦c P:
19×/menit
2. Ukur : TB : 167 cm BB: 75 kg
3. Keluhan fisik : [ ]Ya [ √ ]Tidak
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah
F. Genogram

Keterangan :
: Perempuan : pasien

: Laki-laki

: Hubungan Keluarga

: Meninggal
Jelaskan : Pasien tinggal serumah bersama keluarga pasien berserta anak dan istri
pasien, pengambil keputusan dirumah biasanya ayah pasien dan jika ada masalah
dilakukan musyawarah dengan aggota keluarga lainnya.
Masalah keperawatan : Tidak ada
G. Konsep diri
a. Gambaran diri : pasien partisipan mengatakan suka menyukai
seluruh anggota tubuhnya.
b. Identitas : pasien mengetahui dirinya sebagai anak dan duhulunya
pernah berkerja disalah satu perusahaan tambang sebagai satpam.
Klien mengatakan tidak tau apa penyakitnya sekarang.
c. Peran : pasien mengatakan mengetahui perannya sebagai anak dan
kepala orang tangga yang harus bertanggung jawab karena
partisipan mengerjakan pekerjaan sebagai anak dan kepala rumah
tangga yang berbakti kepada orang tua dan menghidupkan anak
dan istri pasien.
d. Ideal diri : Pasien ingin sembuh dari sakitnya agar bisa kembali
kepada orang tuanya dan keluarganya.
e. Harga diri : Pasien mengatakan kurang percaya dan mudah putus
asa.
Masalah keperawatan :
H. Hubungan social
a. Orang yang berarti :
Orang tua dan keluarga pasien
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/ masyarakat
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain.
Pasien mengatakan mengalami hambtan dalam berhubungan
dengan orang lain karena sifatnya terlalu keras dan ambisi tinggi.
Masalah keperawatan :
I. Status mental
a. Penampilan
[√ ] Tidak rapi [ ] Penggunaan pakaian tdk sesuai [√ ] Cara
berpakaian tdk biasa
Jelasakan : tampak gigi dan mulut kotor, bau mulut akibat pasien
merokok dan pasien jarang gosok gigi karena takut ditangkap
pemerintah
b. Pembicaraan
[√ ]Cepat [ ]Keras [] Gagap [ ]Inkoheren [ ] Apatis [√] Lambat [ ]
Membisu [ ] Tdk mampu memulai pembicaraan
Jelaskan: Saat berbicara pasien cepat dan lambat
Masalah keperawatan:
c. Aktivitas motoric
[√] Lesu [√]Tegang [ ] Gelisah [ ] Agitasi [ ] Tik [ ] Grimasen [ ]
Tremor [ ] Kompulsif
Jelaskan :
Masalah keperawtan:
d. Alam perasaan
[] Sedih [√] Ketakutan [√] Putus asa [√] Khawatir [] Gambira
berlebihan
Jelaskan:
Masalah keperawatan:
e. Afek
[ ] Datar [ ] Tumpul [ ] Labil [ ] Tidak sesuai
Jelaskan :
Masalah keperawatan :
f. Intraksi selama wawancara
[ ] Bermusuhan [√] Tidak kooperatif [ ] Mudah tersinggung [√]
Kontak mata(-) [ ] Defensif [ ]Curiga
Jelaskan:
Masalah keperawatan:
g. Persepsi
[√] Pendengaran [√] Penglihatan [ ] Perabaan [ ] Pengcapan [ ]
Penciuman
Jelaskan : Pasien mengatakan mendengar dan melihat seperti ada
yang menyurunya dan mengajaknya.
Masalah keperawatan : Gangguan persepsi sensosri halusinasi
h. Proses pikir
[] Sirkumtansial [] Tangensial []Kehilangan asosiasi [] Flight of
idea [√] Blocking [] Pengulangan
Jelaskan : Pembicaraab terhenti, lalu dilanjutkan kembali
Masalah keperawatan : Gangguan proses pikir
i. Isi pikir
[√] Obsesi [√] Fobia [] Hipokondria [] Depersonalisasi [] Ide yang
terkait [] Pikir magis
Jelaskan : Pasien mengatakan selalu muncul dipikiran yang
menganggu dirinya
Masalah keperawatan : Gangguan isi pikir
j. Tingkat kesadaran
[ ] Binggung [ ] Sedasi [ ] Stupor [ ] Waktu [ ] Tempat [ ]Orang
Jelaskan :
Masalah keperawatan:
k. Memory
[√] Gangguan daya ingat jangka panjang [] Gangguan daya ingat
jangka pendek [] Gangguan daya ingat saat ini [] konfabulasi
Jelaskan :
Masalah keperawatan:
l. Tingkat konsentrasi dan berhitung
[√] mudah beralih [√] Tidak mampu konsentrasi [] Tidak mampu
berhitung sederhana
Jelaskan:
Masalah keperawatan:
m. Kemampuan penilaian
[√] Gangguan ringan [] Gangguan Bermakna
Jelaskan :
Masalah keperawatan :
n. Daya tilik diri
[] Mengingkari penyakit yang diderita [] Menyalahkan hal-hal
diluar dirinya
Jelaskan :
Masalah keperawatan:
J. Mekanisme koping
Adaptif Malaadaptif
[ ]Bebicara dengan orang lain [ ] Minum alcohol
[ ]Mampu menyelesaikan masalah [√]Reaksi lambat/berlebihan
[ ]Teknik relaksasi [ ]Bekerja berlebihan
[ ]Aktivitas konstruktif [√]Menghindari
[ ] Olahraga [ ]Mencedari diri
[ ] Lainnya [ ]Lainnya
Masalah keperawatan :
K. Masalah Psikososial dan Lingkungan
[ ]Masalah dengan dukungan kelompok,spesifik : Tidak ada
[ √]Masalah berhubungan dengan lingkungan,spesifik : pasien mengatakan
sulit untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.
[ ]Masalah dengan pendidikan,spesifik : Tidak ada
[ √]Masalah dengan pekerjaan,spesifik : Pasien mengatakan sulit dalam
mencari pekerjaan karena keras dan pernah berkelahi dengan orang
diperusahaan
[ ]Masalah ekonomi,spesifik : Tidak ada
[ ]Masalah dengan pelayanan kesehatan,spesifik : Tidak ada
[ ]Masalah lainnya,spesifik : Tidak ada
L. Pengetahuan kurang tentang:
[√ ]Penyakit Jiwa [ ]Sistem pendukung [ ]Faktor
presipitasi
[ ]Penyakit fisik [ √]Koping [ ] Obat-obatan [ ]
lainnya
M. Askep Medik
Diagnosa medic : Skizofrenia
Terapi medic : Haloperidol ( 2×1) , Risperidon 3ml (2×1), Chlorpromazine
(1×1), Trahenski phenidol (2×1), Carbamarzepine (2×1)
ANALISA DATA
Data Masalah
DO : Partisipan tampak binggung, kontak mata kurang Gangguan persepsi sensosri
saat halusinasi
wawancara, saat berbicara pasientiba-tiba berhenti dan pendengar dan penglihatan
kembali melanjutkan pembicaraan.
DS : Partisipan mengatakan ada mendengar suara-suara
seperti mengajak dan menyuruh hamper setiap hari.
FORMAT DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan persepsi sensori halusinasi
FORMAT INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa Rencana Tindakan Keperawatan
keperawatan Tujuan Kriteria hasil Gangguan persepsi
Intervensi
Gangguan Pasien Setelah dilakukan 2-4 SP 1 pasien:
persepsi mampu × pertemuan 1. Identifikasi halusinasi:
sensori : menontrol diharapan pasien Isi,frekuensi,waktu
Halusinasi halusinasi mampu mengontrol terjadi,situasi,pencetus,perasaan,re
sesuai halusinasi dengan cara spon.
strategi : 2. Jelaskan cara menontrol
pelaksanaan 1. Minum obat secara halusinasi minum obat
tindakan teratur. teratur,menghardik,bercakapcakap,
keperawatan 2. Dengan cara latihan melakukan aktivitas sehari-hari.
menghardik 3. 3. Latih cara mengontrol halusinasi
Dengan cara latihan dengan minum obat teratur dan
bercakap-cakap jelaskan 6 benar minum obat.
4. Dengan cara latihan 4. Masukkan ke dalam jadwal
melakukan aktivitas kegiatan harian pasien .
sehari-hari. SP 2 pasien :
1. Evaluasi kegiatan minum
obat,beri pujian 2. Latih cara
mengontrol halusinasi dengan cara
menghardik.
3. Masukkan pada jadwal kegiatan
harian pasien.
SP 3 pasien :
1. Evaluasi kegiatan latihan minum
obat teratur dan latihan
menghardik
2. Latih cara mengontrol halusinasi
dengan bercakap-cakap
3. Masukkan ke dalam jadwal
kegiatan harian pasien.
SP 4 pasien:
1. Evaluasi kegiatan latihan minum
obat, menghardik dan bercakap-
cakap . Beri pujian 2. Latih cara
mengontrol halusinasi dengan
melakukan kegiatan harian.
3. masukkan ke dalam jadwal
kegiatanharian pasien.
Keluarga Setelah dilakukan SP 1 Keluarga
mampu pertemuan 2-4× 1. Diskusikan masalah yang
mengenal pertemuan keluarga dirasakan merawat pasien
masalah mampu mengarahkan halusinasi
halusinasi,m pasien dalam 2. Jelaskan pengertian ,tanda-tanda
ampu mengontrol halusinasi. gejala dan proses terjadinya
merawat halusinasi
pasien 3.Jelaskan cara merawat halusinasi
halusinasi 4. Latih cara merawat halusinasi:
dengan baik minum obat teratur.
memanfaatk 5.Anjurkan membantu pasien
an fasilitas sesuai jadwal. Beri pujian
pelayanan SP 2 Keluarga
kesehatan 1. Evaluasi kegiatan keluarga
untuk follow dalam merawat/ melatih pasien
up pasien minum obat secara teratur ,beri
secara pujian
teratur 2. Jelaskan cara latihan
menghardik 3. Latih cara
menghardik
4. Anjurkan membantu pasien
sesuai jadwal,beri pujian.
SP 3 Keluarga
1. Evaluasi kegiatan keluarga
dalam merawat/melatih pasien
minum obat
teratur ,menghardik,beri pujian.
2. Jelaskan cara bercakap-cakap
dan melakukan kegiatan untuk
mengontrol halusinasi
3. Latih dan sediakan waktu
bercakapcakap dengan pasien
terutama saat halusinasi.
4. Anjurkan membantu pasien
sesuai jadwal, beri pujian.
SP 4
1. Evaluasi kegiatan keluarga
dalam merawat/melatih pasien
minum obat teratur, menghardik,
dan bercakapcakap, beri pujian
2. Latih cara merawat pasien
dengan mengontrol halusinasi
melalui kegiatan sehari-hari.
3. Jelas follow up pkm tanda
kambuh,rujukan
4. Anjurkan membantu pasien
sesuai dengan jadwal dan berikan
pujian
Kerusakan Klien dapat Setelah dilakukan 2-4 SP 1
komunikasi melakukan × pertemuan 1. Bina hubungan saling percaya
verbal komunikasi diharapan pasien dengan klien.
berhubungan verbal mampu :
dengan 1. Klien dapat 2. Jangan membantah dan
perubahan membina hubungan mendukung waham klien.
proses pikir saling percaya - Katakan perawat
(waham). 2. Klien dapat menerima : saya menerima
mengindentifikasi keyakinan anda, disertai ekspresi
kemampuan yang menerima.
dimilki - Katakan perawat tidak
3. Klien dapat mendukung : sadar bagi saya
mengindentifikasi untuk mempercayainya disertai
kebutuhan yang tidak ekspresi ragu dan empati.
terpenuhi - Tidak membicarakan isi
4. Klien dapat waham klien.
berhubungan dengan
realitas 3. Yakinkan klien berada
5. Klien dapat dalam keadaan aman dan
dukungan keluarga terlindung.
6. Klien dapat - Gunakan keterbukaan dan
menggunakan obat kejujuran
dengan benar - Jangan tinggalkan klien
sendirian
- Klien diyakinkan berada di
tempat aman, tidak sendirian.
SP 2
1. Klien dapat mengindentifikasi
kemampuan yang dimilki
2. Beri pujian pada penampilan dan
kemampuan klien yang realitas.
3. Diskusikan dengan klien
kemampuan yang dimiliki pada
waktu lalu dan saat ini yang
realistis.
4. Tanyakan apa yang bisa
dilakukan (aktiviotas sehari – hari)
5. Jika klien selalu bicara tentang
wahamnya, dengarkan sampai
waham tidak ada.
SP 3
1. Klien dapat mengindentifikasi
kebutuhan yang tidak terpenuhi :
2. Observasi kebutuhan klien
sehari – hari.
3. Diskusi kebutuhan klien yang
tidak terpenuhi baik selama di
rumah / di RS.
4. Hubungan kebutuhan yang tidak
terpenuhi dan timbulnya waham.
5. Tingkatkan aktivitas yang dapat
memenuhi kebutuhan klien (buat
jadwal aktivitas klien).

SP 4
1. Klien dapat berhubungan dengan
realitas :
2. Berbicara dengan klien dalam
kontek realita (diri orang lain,
tempat, waktu)
3. Sertakan klien dalam terapi
aktivitas kelompok: orientasi
realitas
4. Berikan pujian pada tiap
kegiatan positif yang dilakukan
klien.

SP 5
1. Klien dapat dukungan keluarga :
2. Gejala waham.
3. Cara merawatnya.
Lingkungan keluarga
SP 6
1. Klien dapat menggunakan obat
dengan benar
2. Diskusikan dengan klien dan
keluarga tentang obat, dosis,
frekuensi, efek samping obat,
akibat penghentian.
3. Diskusikan perasaan klien
setelah minum obat
4. Berikan obat dengan prinsip 5
tepat

Resiko Klien tidak Setelah dilakukan 2-4 SP 1


mencederai mencederi × pertemuan 1. Klien dapat hubungan saling
diri sendiri diri sendiri diharapan pasien percaya :
dan atau dan atau mampu : 2. Bina hubungan saling percaya
orang orang lain / 1. Klien dapat - Salam terapeutik
lain/lingkun lingkungan. hubungan saling - Perkenalan diri
gan percaya - Jelaskan tujuan interaksi
berhubunga 2. Klien dapat - Ciptakan lingkungan yang
n dengan mengenal tenang
perubahan halusinasinya - Buat kontrak yang jelas
persepsi 3. Klien dapat pada setiap pertemuan (topik,
sensori/halu mengontrol waktu dan tempat berbicara).
sinasi halusinasinya 3. Beri kesempatan klien untuk
4. Klien dapat mengungkapkan perasaannya.
dukungan keluarga 4. Dengarkan ungkapan klien
dalam mengotrol dengan empati.
halusinasinya SP 2
5. Klien dapat 1. Klien dapat mengenal
memanfaatkan obat halusinasinya
dengan baik 2. Lakukan kontak sering dan
singkat
rasional : untuk mengurangi
kontak klien dengan
halusinasinya.

3. Obeservasi tingkah laku klien


terkait dengan halusinasinya;
bicara dan tertawa tanpa stimulus,
memandang kesekitarnya seolah –
olah ada teman bicara.

4. Bantu klien untuk mengenal


halusinasinya;
- Bila klien menjawab ada,
lanjutkan; apa yang dikatakan ?
- Katakan bahwa perawat
percaya klien mendengarnya.
- Katakan bahwa klien lain
juga ada yang seperti klien.
- Katakan bahwa perawatan
akan membantu klien.

5. Diskusikan dengan klien


tentang ;
- Situasi yang dapat
menimbulkan / tidak
menimbulkan halusinasi.
- Waktu dan frekuensi
terjadinya halusinasi (pagi, siang
sore, malam atau bila sendiri atau
bila jengkel / sedih).

6. Diskusikan dengan klien


tentang apa yang dirasakan bila
terjadi halusinasi (marah / takut /
sedih / senang) dan
berkesempatan mengungkapkan
perasaan.
SP 3
1. Klien dapat mengontrol
halusinasinya
2. Identifikasi bersama klien
cara / tindakan yang dilakukan
bila terjadi halusinasi
(tidur/marah/menyibukkan diri)
3. Diskusikan manfaat cara yang
digunakan klien, bila bermanfaat
beri pujian.
4. Diskusi cara baru untuk
memutus / mengontrol timbulnya
halusinasi :
- Katakan “saya tidak mau
dengan kamu” (pada halusinasi).
- Menemui orang lain
(perawat / teman / anggota
keluarga untuk bercakap – cakap .
mengatakan halusinaasinya.
- Membuat jadwal kegiatan
sehari – hari agar halusinasi tidak
sempat muncul.
- Meminta orang lain
(perawat / teman anggota
keluarga) menyapa bila tampak
bicara sendiri.
5. Bantu klien memilih dan
melatih cara memutus /
mengontrol halusinasi secara
bertahap.
6. Berikan kesempatan untuk
melakukan cara yang telah dilatih,
evaluasi hasilnya dan pujian bila
berhasil.
7. Anjurkan klien untuk
mengikuti terapi aktivitas
kelompok (orientasi realisasi dan
stimulasi persepsi).
SP 4
1. Klien dapat dukungan keluarga
dalam mengotrol halusinasinya :
2. Anjurkan klien memberitahu
keluarga bila mengalami
halusinasi.
3. Diskusikan dengan keluarga
(pada saat berkunjung / pada saat
kunjungan rumah)
- Gejala halusinasinya yang
dialami klien
- Cara yang dapat dilakukan
klien dan ke-luarga untuk
memutus halusinasi
- Cara merawat anggota
keluarga yang halusinasi di rumah
: Beri kegiatan, jangan biarkan
sendiri, makan bersama,
berpergian bersama
- Berikan informasi waktu
follow up atau kapan perlu
mandapat bantuan; halusinasi tak
terkontrol dan resiko mencederai
orang lain.
SP 5
1. Klien dapat memanfaatkan obat
dengan baik :
2. Diskusi dengan klien dan
keluarga tentang dosis, frekuensi
dan manfaat obat.
3. Anjurkan klien meminta sendiri
obat pada perawat merasakan
manfaatnya.
4. Anjurkan klien bicara dengan
dokter / perawat tentang efek dan
efek samping obat yang
dirasakan.
5. Diskusikan akibat berhenti obat
tanpa kon-sultasi.
6. Bantu klien menggunakan obat,
dengan prinsip 5 (lima) benar
(benar dosis, benar cara, benar
waktu)

Anda mungkin juga menyukai