Anda di halaman 1dari 52

OTOPSI JARINGAN

(HISTOPATOLOGI dan
TOKSIKOLOGI)
Ryan Muhammad N 111 16 019
Latifa Fadillah N 111 16 054
Haifa Az-Zahra N 111 17 010
Nur Hardiyanti N 111 17 042

PEMBIMBING
Dr. dr. Annisa Anwar Muthaher, S.H, M.Kes, Sp.F
PENDAHULUAN

OTOPSI
FORENSIK
.

Fungsi otopsi forensik dalam proses pengadilan adalah untuk mengetahui


perusakan tubuh dan kesehatan serta membinasakan nyawa manusia, yang
mungkin disediakan atau diajukan pada sidang pengadilan secara mutlak
harus diganti oleh hasil otopsi.
TOKSIKOLOGI

TOKSIKOLOGI
FORENSIK

Efek samping pada


Pembuktian Bahaya potensial yang
manusia akibat pajanan
obat/zat kimia keamanan terkait penggunaannya
Menurut Society of Forensic Toxicologist, Inc. (SOFT), bidang kerja
toksikologi forensik meliputi

• 1) Analisis dan evaluasi racun penyebab kematian,


• 2) Analisis ada/tidaknya kandungan alkohol, obat terlarang di dalam
cairan tubuh atau nafas yang dapat mengakibatkan perubahan
perilaku (menurunnya kemampuan mengendarai kendaraan
bermotor dijalan raya, tindak kekerasan dan kejahatan serta
penggunaan dopping)
• 3) Analisis obat terlarang di darah dan urin pada kasus
penyalahgunaan narkotika, psikotropika dan obat terlarang lainnya
TOKSIKOLOGI

Tujuan lain dari analisis toksikologi forensik adalah membuat suatu


rekaan rekostruksi suatu peristiwa yang terjadi, sampai sejauh
mana obat atau racun tersebut dapat mengakibatkan perubahan
prilaku (menurunnya kemampuan mengendarai, yang dapat
mengakibatkan kecelakaan yang fatal, atau tindak kekerasan dan
kejahatan).

Tujuan lain dari analisis toksikologi forensik adalah dapat


membuat suatu rekaan rekonstruksi suatu peristiwa yang
telah terjadi, sampai mana obat tersebut telah dapat
mengakibatkan suatu perubahan perilaku.
Klasifikasi Racun
Racun adalah suatu zat yang apabila kontak atau masuk kedalam tubuh dalam jumlah tertentu
(dosis toksik) merusak faal tubuh baik secara kimia mauppun fisiologis sehingga menyebabkan sakit
atau pun kematian
Racun Anorganik:
-Racun korosif
-Racun Metalik dan non-metalik

Racun Organik:
-Racun Volatil
-Racun non Volatil dan non alkaloid
Racun gas

Racun lain–lain
Racun makanan
Racun binatang
Racun tumbuh–tumbuhan
Dan lain–lain
ACID KOROSIF
Alkaline Corrosive
Asam Organik Halogenida
Organic Corrosive
Racun Metalik

Racun Volatil
TOKSIKOLOGI

Pemeriksaan toksikologi forensik


Korban mati akibat keracunan umumnya dapat dibagi menjadi 2 golongan,
yang sejak semula sudah dicurigai kematian akibat keracunan dan kasus yang
sampai saat sebelum di autopsi dilakukan, belum ada kecurigaan terha
Dalam menangani kasus kematian akibat keracunan perlu dilakukan beberapa
pemeriksaan penting, yaitu :
1. Pemeriksaan di tempat kejadian perkara (TKP)
2. Pemeriksaan luar
TOKSIKOLOGI
Pengambilan sampel
Memastikan dimana racun itu berada, didasarkan dari anamnesa dan
tanda klinis yang dijumpai pada pemeriksaan luar dan pemeriksaan dalam.
Pada korban yang meninggal, diperlukan informasi sisa racun dan
dicocokkan dengan kelainan yang dijumpai pada jenazah. Selanjutnya
menentukan sampel yang perlu diambil untuk pemeriksaan toksikologi,
disesuaikan dengan jenis racun yang masuk kedalam tubuh.
TOKSIKOLOGI
Langkah-langkah analisis toksikologi forensic
Secara umum tugas analisis toksikolog forensik (klinik) dalam melakukan analisis
dapat dikelompokkan ke dalam tiga tahap yaitu:
• Penyiapan sampel “sample preparation”,
• Analisis meliputi uji penapisan “screening test” atau dikenal juga dengan “general
unknown test” dan uji konfirmasi yang meliputi uji identifikasi dan kuantifikasi
• Langkah terakhir adalah interpretasi temuan analisis dan penulisan laporan
analisis.
TOKSIKOLOGI
Interpretasi temuan analisis
Temuan analisis sendiri tidak mempunyai makna yang berarti jika tidak
dijelaskan makna dari temuan tersebut. Seorang toksikolog forensik
berkewajiban menerjemahkan temuan tersebut berdasarkan kepakarannya ke
dalam suatu kalimat atau laporan yang dapat menjelaskan atau mampu
menjawab pertanyaan yang muncul berkaitan dengan permasalahan/kasus
yang dituduhkan.
TOKSIKOLOGI

Terdapat beberapa pertanyaan yang harus dijawab oleh toksikolog forensik


dalam melakukan analisis:
a. Senyawa apa yang terlibat dalam tindak kriminal tersebut (senyawa apa yang
menyebabkan keracunan, menurunnya kemampuan mengendarai kendaraan
dalam berlalulintas, atau narkoba apa yang telah disalah gunakan) ?
b. Berapa besar dosisnya?
c. Efek apa yang ditimbulkan?
d. Kapan tubuh korban terpapar oleh senyawa tersebut?
e. Pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat terungkap dari hasil analisis
toksikologi dan didukung oleh penguasaan ilmu pendukung lainnya seperti
farmakologi dan toksikologi, biotransformasi, dan farmakokinetik.
HISTOPATOLOGI FORENSIK
Definisi
Pemeriksaan Histopatologi merupakan pemeriksaan mikroskopik pada
salah satu bagian jaringan menggunakan teknik histologist. Pemeriksaan
histopatologi dalam perkara pidana antara lain dilakukan pada uji apung
paru untuk menentukan ada atau tidaknya pembunuhan bayi setelah
dilahirkan atau tidak lama setelah dilahirkan.
HISTOPATOLOGI FORENSIK
Tujuan utama bidang ini dapat diringkas sebagai berikut:
1. Meningkatkan penemuan dasar otopsi forensik.
2. Verifikasi atau tiruan penemuan kasar dari otopsi forensik yang mungkin
timbul perselisihan.
3. Bantu dalam proses memperkirakan usia cedera atau lesi tertentu yang
dapat menyebabkan masalah medikolegal.
4. Menentukan umur secara histomorphologi (infark lama/umur luka)
HISTOLOGI FORENSIK
Pentingnya histopatologi forensik
Histopatologi forensik penting dalam memastikan kualitas pemeriksaan
postmortem karena dalam konteks kedokteran berbasis bukti yang
dipraktikkan saat ini, pemeriksaan postmortem forensik tidak lagi terbatas
pada diseksi atau pemeriksaan makroskopik saja, tetapi harus dilakukan
pada tingkat mikroskopis juga.
Laboratorium Histopatologi Forensik

Laboratorium Histopatologi Forensik terdiri dari peralatan dasar yang akan


melalui proses sebagai berikut
1. Grossing
2. Pengolahan jaringan
3. Embedding
4. Cold plate
5. Microtome sectioning & Water bath
6. H & E Pewarnaan atau pewarna khusus (atas permintaan)
7. Mikroskop
HISTOLOGI FORENSIK
HISTOLOGI FORENSIK

Luka tampak jelas


melalui histopatologi
HISTOPATOLOGI FORENSIK

LUNG CANCER
Sel perkejuan dan sel
datia langhans
KESIMPULAN
Otopsi atau nekropsi adalah pemeriksaan jenazah yang dilakukan dengan cara bedah
jenazah untuk mengetahui penyebab kematian, waktu kematian, apa yang dialami sebelum
kematian dan perubahan yang terjadi pada tubuh/organ yang berhungan ataupun tidak
berhubungan dengan sebab kematian
Histopatologi forensik adalah bidang keahlian patologi yang melibatkan penggunaan
teknik histologis dan pemeriksaan dalam praktek patologi forensik. Dibandingkan dengan
histopatologi klinis dimana pemeriksaan histologis dan skrining dilakukan pada jaringan dan
sampel biopsi bedah untuk tujuan diagnostik dan prognostik, histopatologi forensik
melibatkan pemrosesan dan pemeriksaan histologis sampel jaringan yang diperoleh dari
otopsi forensik untuk tujuan diagnosis kematian

Anda mungkin juga menyukai