ORGANOFOSFAT
DAN ALKOHOL
Kadek putra pradnyana
Presentasi Oleh Devi ma’ariful akliyah
Definisi
Organofosfat adalah nama umum ester dari asam fosfat. Organofosfat adalah
kelompok senyawa yang memiliki potensi dan bersifat toksik dalam menghambat
cholinesterase yang mengakibatkan akumulasi asetilkolin pada reseptor muskarinik,
nikotinik, SSP sehingga dapat menyebabkan kematian
Faktor
predisposisi
Faktor internal Faktor eksternal
1) Dosis
1) Umur 2) Lama kerja
2) Status gizi 3) Tindakan penyemprotan pada arah angin
PENDAHULUAN
DEFINISI ALKOHOL
• Minuman beralkohol : minuman yang mengandung etil alkohol atau etanol (C2H5OH)
• Dalam bentuk murni etanol bersifat tidak berwarna, transparan, - mudah menguap &
memiliki titik didih 78 derajat celcius
• Jenis alkohol yang dapat dikonsumsi : etanol, karena diperoleh/diproses dari bahan hasil
pertanian melalui fermentasi gula menjadi etanol yang merupakan salah satu reaksi
organik.
• Jika menggunakan bahan baku pati/karbohidrat, maka pati diubah lebih dulu menjadi gula
oleh amilase untuk kemudian diubah menjadi etanol.
02
KERACUNAN
ALKOHOL
Keracunan alkohol atau mabuk adalah kondisi yang timbul akibat mengkonsumsi alkohol
daam jumlah yang besar sampai terjadi penurunan kemampuan mental dan fisik
03
KONDISI
KERACUNAN
Mengkonsumsi alkohol berlebihan dapat mengganggu saraf, pada kasus paling parah
keracunan alkohol menyebabkan koma, pingsan, hipotermia hingga kematian. Di Indonesia,
alkohol terbagi menjadi tiga golongan, yaitu:
LANGKAH - LANGKAH
PENANGANAN
• Deteksi dini dan tegakkan diagnosis 4. Terapi
dengan segera 5. Kubah lambung, induksi muntah/gunakan
• lakukan anamnesis & pemeriksaan segera karbon aktif untuk mengeluarkan alkohol dari
dalam waktu singkat saluran cerna (gastrointestinal) jika pasien
• Pemeriksaan fisik & laboratorium : Gejala datang kurang dari 60 menit setelelah minum
utama lebih waspada berlebihan, gelisah & alkohol
agresif & alat pernapasan 6. Pemberian etanol/femopizole untuk
memperlambat atau mencegah terbentuknya
metabolit toksik
05
LANGKAH - LANGKAH
PENANGANAN
7. Jika dalam kondisi koma :Instruksikan posisi
10. Kondisi hipoglikemi maka berikan 50 ml
miring untuk mencegah aspirasi dan observasi
Dextrose 40%
ketat TTV setiap 15 menit
11. Perawatan dan monitoring yang intensif
8. Dialisi (hemodialisis, peritoneal dialisis)
12. Problem Prilaku (gaduh/gelisah)
untuk mengeluarkan alkohol & metabolit
toksik yang mungkin terbentuk dan memberi • Petugas keamanan dan perawat siap bila pasien agresif
basa pada pasien untuk mengatasi metabolik • Terapis harus toleran dan tidak membuat pasien takut atau
merasa terancam
asidosis • buat suasana tenang
9. Inj Thamine 100 untuk profilaksis • beri dosisrendah sedatif Lorazepam 1-2 mg atau Haloperidol
(pencegahan infeksi) terjadinya Wernicke 5 mg per oral, bila gaduh gelisah berikan secara parenteral
Encephalopathy
TERIMA KASIH