Anda di halaman 1dari 11

Idea Nursing Journal Vol. IV No.

1 2013
ISSN : 2087-2879
 

PENGETAHUAN PERAWAT PELAKSANA DAN PENCEGAHAN PNEUMONIA


PADA PASIEN TIRAH BARING DI RSUDZA BANDA ACEH
Nurses Knowledge and the Prevention of Pneumonia among Bedrest Patients in
RSUDZA Banda Aceh
Marlina1, Hairanisa2
1
Bagian Keilmuan Keperawatan Medikal Bedah, PSIK-FK Universitas Syiah Kuala
2
Prodi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
Medical Surgical Nursing Department, School of Nursing, Faculty of Medicine,
Syiah Kuala University, Banda Aceh
E-mail: linanajnan @yahoo.co.id

ABSTRAK
Pasien dengan dengan tirah baring lama dapat mengalami pneumonia akibat dari penumpukan sekret pada
mukosa saluran pernapasan, perawat pelaksana harus memiliki pengetahuan untuk mencegah terjadinya
penumpukan sekret yang menyebabkan terjadinya pneumonia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui hubungan antara pengetahuan perawat pelaksana dengan pencegahan pneumonia pada pasien
tirah baring di Ruang Rawat Inap Kelas III Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh
Tahun 2012. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah descriptive corelational dengan desain
cross sectional study. Pengambilan sampel menggunakan teknik proportional sampling, menggunakan rumus
Slovin dengan jumlah sampel sebanyak 65 responden. Alat pengumpulan data berupa kuesioner dengan
pernyataan dalam bentuk multiple choise dan skala Likert. Hasil penelitian bivariat didapatkan ada hubungan
antara pengetahuan perawat pelaksana tentang konsep dasar dengan pencegahan pneumonia pada pasien tirah
baring dan ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan perawat pelaksana tentang asuhan keperawatan
dengan pencegahan pneumonia pada pasien tirah baring. Didapatkan gambaran bahwa perawat pelaksana
mempunyai pengetahuan baik. Hasil analisa bivariat menunjukkan bahwa hubungan antara pengetahuan
tentang konsep dasar dengan pencegahan pneumonia nilai p-value 0,014 dan pengetahuan tentang asuhan
keperawatan dengan pencegahan nilai p-value 0.009. Berdasarkan hasil penelitian, dapat direkomendasikan
kepada perawat pelaksana untuk berupaya mempertahankan pengetahuan yang dimiliki dalam hal melakukan
tindakan pencegahan pneumonia

Kata Kunci: Pengetahuan perawat, Pencegahan pneumonia, Tirah baring

ABSTRACT
Patients bed rest may affect pneumonia as a result of the secretion accumulation in respiratory tract mucosa.
The nurse practitioner must have knowledge to prevent accumulation of secretions that causes pneumonia.
The purpose of this research was to find out the relationship between nurse practitioner knowledge with the
prevention of pneumonia in patients bed rest at inpatient ward class III in dr. Zainoel Abidin General
Hospital of Banda Aceh, 2012. The method used in this research was descriptive corelational with cross-
sectional research design. Proportional sampling technique was used in collected sample by using Slovin
formula with the number of samples was 65 respondents. Data collection tools used was questionnaire with
statements in form of multiple choice and likert scale. The results of bivariat test found that there was a
relationship between the nurse practitioner knowledge with the prevention of pneumonia in patients bed rest
and there was a significant relationship between nurse practitioner knowledge about nursing care with the
prevention of pneumonia in patients bed rest. It was found a description that the nurses practitioner have
good knowledge. The results of bivariate analysis indicated that the relationship between the knowledge of
basic concepts with pneumonia prevention p-value was 0,014 and the knowledge of nursing care to the
prevention p-value was 0,009. Based on the research results, it is recommended to nurse practitioner to
retain the knowledge gained in terms of pneumonia prevention.

Keywords: Knowledge nurses, Pneumonia Prevention, Bed Rest

PENDAHULUAN dan Bare, 2004). Pneumonia secara umum


Pneumonia merupakan suatu proses dapat didefinisikan sebagai batuk filek yang
imflamatori parenkim paru yang umumnya disertai napas cepat yang ditandai dengan
disebabkan oleh agent infeksius (Smeltzer dinding dada bawah tertarik kedalam atau

51
 
Idea Nursing Journal Marlina, dkk
 

nafas cepat yakni 40-50 kali atau lebih tiap tentang pencegahan ini didapat melalui
menit (Misnadiarly, 2008). pendidikan, pelatihan atau pengalaman
Di Indonesia, pneumonia merupakan selama bekerja dimana dengan mengetahui
penyabab kematian nomor tiga setelah faktor-faktor dan situasi yang umumnya
kardiovaskuler dan tuberkulosis. Faktor menjadi predisposisi individu terhadap
sosial ekonomi yang rendah mempertinggi pneumonia akan membantu perawat dalam
angka kematian. Menurut survei kesehatan mengidentifikasi pasien-pasien yang
rumah tangga tahun 2002, penyakit saluran beresiko pneumonia (Smeltzer dan Bare,
napas merupakan peyebab kematian nomor 2004).
dua di Indonesia. Data dari Shout East Asia Fenomena yang ada di Rumah Sakit
Medical Center (SEAMIC) Health Statistic Umum Daerah dr. Zainoel Abidin tentang
tahun 2001 menunjukkan bahwa ISPA dan pasien tirah baring yang berada di ruang
pneumonia merupakan penyebab kematian Mamplam I kebanyakan dikarenakan oleh
nomor 6 di Indonesia, nomor 9 di Brunei, penyakit-penyakit kronis diantaranya
nomor 7 di Malaysia, nomor 3 di Singapura penyakit Diabetes mellitus tipe 2 dengan
dan Vietnam. Laporan dari Wolrd Heatlh gangren diabetik, Serosis Hepatis dan Gagal
Organization (WHO) tahun 1999 Ginjal Kronik. Penyakit tersebut
meyebutkan bahwa penyebab kematian mengharuskan pasien untuk tirah baring
akibat infeksi saluran napas akut termasuk sehingga, terjadi kelemahan pada otot dan
influenza dan pneumonia (Misnadiarly, mobilisasi yang terbatas. Akibat dari tirah
2008). baring tersebut terjadi akumulasi sekret
Data Fakultas Kedokteran Universitas disemua lobus paru yang menimbulkan
Indonesia menyebutkan, ada sekitar 4 juta peningkatan morbiditas, mortalitas,
warga Indonesia yang menderita penyakit penurunan produktifitas kerja serta terjadi
pneumonia per tahun. Dari jumlah itu, penurunan kualitas hidup.
terdapat 12 orang dewasa per 1.000 orang Pengumpulan data awal yang
dewasa yang menderita penyakit tersebut. dilaksanakan diRumah Sakit Umum Daerah
Pasien rawat inap mencapai 600.000 per dr. Zainoel Abidin Banda Aceh dari bulan
tahun dengan kerugian materil Rp 23 milyar. januari sampai dengan September 2012
(Yawarmansyah, 2011). terdapat 76 pasien kasus pneumonia
Pada tahun 2010 tercatat 233 kasus dengan jumlah kematian 3 pasien
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di (Registrasi Geulima II Rumah Sakit Umum
Aceh. Jumlah tertinggi di Bireuen dengan Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh,
108 kasus, kemudian Aceh Utara 47 kasus, 2012). Berdasarkan hal tersebut diatas maka
dan Pidie 28 kasus. Dikhawatirkan akan penulis tertarik melakukan penelitian untuk
mengakibatkan penyakit radang paru atau di mengetahui Hubungan Pengetahuan Perawat
sebut pneumonia (Risnawaty,2010). Dampak Pelaksana Dengan Pencegahan Pneumonia
yang ditimbulkan oleh pneumonia Pada Pasien Tirah Baring di Rumah Sakit
diantaranya berupa penimbunan sekret di Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda
rongga alveoli sehingga paru menjadi kaku Aceh Tahun 2012. Tujuan penelitian adalah
dan terjadi penurunan kapasitas vital (CV), untuk mengetahui hubungan pengetahuan
atelaktasis paru, hipoksemia akibat perawat pelaksana dengan pencegahan
rendahnya tekanan oksigen parsial, pneumonia pada pasien tirah baring di
hipoventilasi serta gangguan pertukaran gas Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel
(Ignatavicius dan Workman, 2006). Abidin Banda Aceh tahun 2012.
Oleh karena itu pengetahuan perawat
METODE
tentang pencegahan pneumonia merupakan
modal yang sangat penting untuk Jenis penelitian yang digunakan
pelaksanaan tindakan pencegahan pada dalam penelitian ini adalah deskriptif
beberapa situasi. Pengetahuan ini korelasional yang mempunyai tujuan untuk
menentukan keberhasilan tindakan melihat hubungan antara variabel satu
pencegahan pneumonia. Pengetahuan dengan variabel lain (Notoatmodjo, 2005,

52
 
Idea Nursing Journal Vol. IV No. 1 2013
   
Tabel 1. Distribusi Sampel dari Populasi Penelitian Ruang Rawat Inap Kelas III di RSUDZA Banda Aceh
Tahun 2012

No Ruang Rawat Inap Jumlah Perawat Pelaksana Jumlah Sampel

1 Ruang Seureune I 15 64/174*15 = 6 orang


2 Ruang Seureune II 13 64/174*13 = 5 orang
3 Ruang Jeumpa I 16 64/174*16 = 6 orang
4 Ruang Jeumpa II 15 64/174*15 = 6 orang
5 Ruang Jeumpa III 16 64/174*16 = 6 orang
6 Ruang Jeumpa IV 19 64/174*19 = 7 orang
7 Ruang Geulima I 16 64/174*16 = 6 orang
8 Ruang Geulima II 16 64/174*16 = 6 orang
9 Ruang Mamplam I 16 64/174*16 = 6 orang
10 Ruang Mamplam II 14 64/174*14 = 5 orang
11 Ruang Mamplam III 18 64/174*18 = 7 orang
TOTAL 174 Perawat 66 Responden

 
p.142) Penelitian ini akan mengidentifikasi pernyataan yang berbentuk kuesioner
hubungan pengetahuan perawat pelaksana sebagai alat pengukur untuk mengukur tiap-
dengan pencegahan pneumonia pada pasien tiap variabel.
tirah baring di RSUD dr. Zainoel Abidin Setelah kuesioner diisi dan
Banda Aceh. Desain penelitian yang dikumpulkan, peneliti memeriksa
digunakan adalah cross sectional study, kelengkapannya dan peneliti mengakhiri
yaitu cara pengumpulan data melalui angket pertemuan dengan responden. Selanjutnya
dan pengukuran variabel yang dilakukan peneliti melaporkan kembali pada bidang
sekaligus pada suatu saat (Notoatmodjo, penelitian dan pengembangan untuk
2002, p.142).Teknik sampling yang mendapatkan surat keterangan telah selesai
digunakan dalam penelitian ini adalah melakukan penelitian dari direktur Rumah
nonprobability sampling dengan metode Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin
purposive sampling dimana penetapan Banda Aceh Pengolahan Data yaitu dengan
sampel dengan cara memilih sampel diantara cara: Setelah data diperoleh, maka
populasi sesuai dengan yang dikehendaki selanjutnya data tersebut diolah melalui
peneliti (tujuan/masalah penelitian) sehingga beberapa tahap sebagai berikut:
sampel tersebut dapat mewakili karakteristik Editing,Coding,Transferring dan tabulating.
populasi yang telah dikenal sebelumnya. Analisa data pada penelitian ini meliputi
dalam penelitian ini pengambilan sampel analisa univariat dan bivariat sesuai dengan
yang dilakukan adalah: Propotional desain penelitian yaitu deskriptif korelatif
Sampel.Untuk menentukan tiap ruangan yang bertujuan untuk mengetahui hubungan
berapa jumlah perawat yang dijadikan pengetahuan perawat pelaksana dengan
sebagai sampel, akan dihitung dengan pencegahan pneumonia pada pasien tirah
menggunakan rumus proportional sampling baring di Ruang Rawat Inap Kelas III
(Supranto, 2000, p.151). Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel
Abidin Banda Aceh Tahun 2012.
Cara Pengambilan Sampel
Untuk pengambilan sampel dari tiap HASIL
ruangan diambil dengan menggunakan Data demografi pada penelitian ini
Random Samping dari data yang diperoleh meliputi: umur responden, jenis kelamin,
peneliti, sehingga jumlah sampel dari tiap- lama masa kerja, dan tingkat pendidikan.
tiap ruangan yang terpilih sebanyak 66 Data demografi pada penelitian ini adalah
orang perawat pelaksana. Alat pengumpulan sebagai berikut:
data dilakukan dengan menggunakan daftar

53
 
Idea Nursing Journal Marlina, dkk
 

Tabel 2. Distribusi frekuensi Data Demografi Responden Di Ruang Rawat Inap Kelas III Rumah Sakit
Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda AcehTahun 2012 (n=66)
No. Kategori Frekuensi Persentasi
1. Umur
< 30 Tahun 32 49.2
30-45 Tahun 29 44.6
> 45 Tahun 4 6.2
Total 65 100.0
2. Jenis Kelamin
Laki-laki 6 9.2
Perempuan 59 90.8
Total 100.0 100.0
3. Masa Kerja
1-5 Tahun 42 64.6
6-10 Tahun 14 21.5
> 10 Tahun 9 13.8
Total 65 100.0
4. Pendidikan
Akper 51 78.5
D-IV Keperawatan 4 6.1
S1-Keperawatan 4 6.1
Profesi (Ners) 6 9.2
Total 65 100.0

  Berdasarkan hasil penelitian diketahui Berdasarkan tabel 2 diatas, terlihat


bahwa distribusi responden yang paling bahwa pengetahuan perawat pelaksana
banyak adalah umur < 30 tahun dengan tentang konsep dasar dari pneumonia
frekuensi sebanyak 32 responden perawat tergolong baik dengan frekuensi sebanyak
pelaksana (49.2%), responden dengan jenis 34 orang (52.3%).
kelamin tertinggi adalah perempuan dengan Berdasarkan hasil pengolahan data
frekuensi 59 perawat pelaksana (90.8%), variabel pengetahuan tentang asuhan
masa kerja responden tertinggi adalah 1-5 keperawatan pneumonia, dikategorikan baik
tahun sebanyak 42 perawat pelaksana jika nilai x ≥ 5.0 dan kurang jika nilai x <
(64.6%). Sedangkan distribusi pendidikan 5.0. Lampiran Distribusi frekuensi dapat
terakhir yang paling banyak adalah Akademi dilihat pada tabel 4 berikut:
Keperawatan (Akper) sebanyak 51 orang Tabel 4. Distribusi Frekuensi Pengetahuan
perawat pelaksana (78.5%). Perawat Pelaksana Tentang Asuhan
Keperawatan Pneumonia di Ruang Rawat Inap
ANALISIS UNIVARIAT Kelas III Tahun 2012 (n=66)
No Pengetahuan Frekuensi Persentase
Berdasarkan hasil pengolahan data Perawat
variabel pengetahuan tentang konsep dasar Pelaksana
pneumonia, dikategorikan baik jika nilai x ≥ 1 Baik 46 70.8
9.4 dan kurang jika nilai x < 9.4. Lampiran 2 Kurang 19 29.2
Distribusi frekuensi dapat dilihat pada tabel Jumlah 65 100
3 berikut ini:

Tabel 3. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Perawat Pelaksana Tentang Konsep Dasar Pneumonia di Ruang
 
RawatInap Kelas III Tahun 2012 ( n=66).
No Pengetahuan Perawat Pelaksana Frekuensi Persentase

1 Baik 34 52.3
2 Kurang 31 47.7
Jumlah 65 100

 
54
 
Idea Nursing Journal Vol. IV No. 1 2013
   
Berdasarkan tabel 5 terlihat bahwa total skor 2792, nilai rata-rata 27.92.
pengetahuan perawat pelaksana tentang Masing-masing responden dikategorikan
konsep dasar dari pneumonia tergolong baik berdasarkan kriteria baik dan kurang.
dengan frekuensi sebanyak 46 orang Pencegahan pneumonia dikategorikan baik
(70.8%). jika nilai x ≥ 28 dan kurang jika nilai x < 28
Berdasarkan hasil pengolahan data (Lampiran 16). Hasil pengkategorian dapat
variabel pengetahuan pneumonia, dilihat pada tabel 6.
dikategorikan baik jika nilai x ≥ 14.6 dan Berdasarkan tabel 6 diatas dapat
kurang jika nilai x < 14.6. Lampiran diketahui bahwa pengetahuan perawat
Distribusi frekuensi dapat dilihat pada tabel pelaksana tentang pencegahan pneumonia
5 berikut ini: pada pasien tirah baring tergolong baik
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Pengetahuan dengan frekuensi sebanyak 33 orang (50.8%.
Perawat Pelaksana Tentang Konsep Dasar dan
Asuhan Keperawatan di Ruang Rawat Inap ANALISIS BIVARIAT
Kelas III Tahun 2012 (n=66) Hubungan Pengetahuan Perawat
No Pengetahuan Frekuensi Persentase Pelaksana Tentang Konsep Dasar Dengan
Perawat Pencegahan Pneumonia di Ruang Rawat
Pelaksana Inap Kelas III Rumah Sakit Umum
1 Baik 36 55.4 Daerah dr.Zainoel Abidin Banda Aceh
2 Kurang 29 44.6
Untuk mengetahui ada tidaknya
Jumlah 65 100
hubungan pengetahuan perawat pelaksana
tentang konsep dasar dengan pencegahan
Berdasarkan tabel 5.3 diatas, terlihat pneumonia pada pasien tirah baring di
 
bahwa pengetahuan perawat pelaksana Ruang Rawat Inap Kelas III Rumah sakit
tentang konsep dasar dari pneumonia Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda
tergolong baik dengan frekuensi sebanyak AcehTahun 2012, dilakukan analisa bivariat
dengan menggunakan metode analisa
Tabel 6. Distribusi Frekuensi Pengetahuan statistic Chi Square Test (χ2 ) dengan nilai
Pencegahan Pneumonia Pada Pasien Tirah alpha (α) = 5% (0,05). Pengolahan data
Baring di Ruang Rawat Inap Kelas III Tahun penelitian ini menggunakan nilai
2012 (n = 66) probabilitas dengan kriteria Continuity
Pengetahuan
Correction yaitu memiliki tabel kontigensi
No Perawat Frekuensi Persentase
Pelaksana 2x2 dan tidak ada nilai E (harapan) < 5 dan
1 Baik 33 50.8 degree of freedom (df) 1. Perhitungan
2 Kurang 32 48.5 dilakukan dengan paket program komputer.
Jumlah 65 100 Keputusan statistik diambil berdasarkan p
value. Bila p value ≤ 0,05 maka H0 ditolak,
 36 orang (55.4%). dan bila p value > 0,05 maka H0 diterima.
Berdasarkan hasil pengolahan data Perhitungan dilakukan dengan paket
variabel pencegahan pneumonia diperoleh program komputer. Keputusan statistik
diambil berdasarkan p value. Bila p value ≤
Tabel 7. Hubungan Pengetahuan Perawat Pelaksana Tentang Konsep Dasar Dengan Pencegahan Pneumonia
Pada Pasien Tirah Baring di Ruang Rawa Inap Kelas III Tahun 2012 (n=66)
Pencegahan Pneumonia
Total
Pengetahuan Perawat Pelaksana Tentang Konsep Baik Kurang α P
Dasar value
f %
F % f %
Baik 22 66.7 12 37.5 34 52.3
Kurang 11 33.3 20 62.5 31 47.7 0,05 0,014
Jumlah 33 100 32 100 65 100

55
 
Idea Nursing Journal Marlina, dkk
 

0,05 maka H0 ditolak, dan bila p value > Berdasarkan pada tabel 8, dapat
0,05 maka H0 diterima. diketahui bahwa dari 46 responden (70.8%)
Berdasarkan pada tabel diatas dapat dengan pengetahuan tentang asuhan
disimpulkan bahwa dari 34 responden keperawatan yang baik terdapat 29
(52.3%) dengan konsep dasar yang baik responden (85.3%) baik, sedangkan dari 19
terdapat 22 responden (67,6%) yang responden (29.2%) dengan pengetahuan
melakukan upaya pencegahan pneumonia, tentang asuhan keperawatan yang kurang
sedangkan dari 31 responden (31,0%) hanya terdapat 5 responden (14.7%) dengan
dengan konsep dasar kurang hanya terdapat pencegahan baik terhadap pencegahan
11 responden (32,4%) dengan pencegahan pneumonia pada pasien tirah baring. Melalui
baik terhadap pencegahan pneumonia pada uji statistik didapatkan bahwa nilai p-value
pasien tirah baring. Melalui uji statistik 0,009< 0,05sehingga hipotesa null (H0)
didapatkan bahwa nilai p-value 0,014< 0,05 ditolak dan Ha diterima yang berarti terdapat
sehingga hipotesa null (H0) ditolak dan Ha hubungan bermakna antara pengetahuan
diterima yang berarti terdapat hubungan perawat pelaksana tentang asuhan
bermakna antara konsep dasar dengan keperawatan dengan pencegahan pneumonia
pencegahan pneumonia pada pasien tirah pada pasien tirah baring di Ruang Inap Kelas
baring di Ruang Inap Kelas III Rumah Sakit III Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel
Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Abidin Banda Aceh
Aceh.
Hubungan Pengetahuan Perawat Pelaksana
Hubungan Pengetahuan Perawat Pelaksana Tentang Konsep Dasar dan Asuhan
Tentang Asuhan Keperawatan Dengan Keperawatan Dengan Pencegahan
Pencegahan Pneumonia di Ruang Rawat Pneumonia Pada Pasien Tirah Baring di
Inap Kelas III Rumah Sakit Umum Daerah Ruang Rawat Inap Kelas III Rumah Sakit
dr.Zainoel Abidin Banda Aceh Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda
Untuk mengetahui ada tidaknya Aceh
hubungan pengetahuan perawat pelaksana Untuk mengetahui ada tidaknya
tentang asuhan keperawatan dengan hubungan antara pengetahuan perawat
pencegahan pneumonia pada pasien tirah pelaksana dengan pencegahan pneumonia
baring di Ruang Rawat Inap Kelas III pada pasien tirah baring di Ruang Rawat
Rumah sakit Umum Daerah dr. Zainoel Inap Kelas III Rumah sakit Umum Daerah
Abidin Banda Aceh Tahun 2012, dilakukan dr. Zainoel Abidin Banda Aceh Tahun 2012,
analisa bivariat dengan menggunakan dilakukan analisa bivariat dengan
metode analisa statistic Chi Square Test (χ2 ) menggunakan metode analisa statistic Chi
dengan nilai alpha (α) = 5% (0,05). Square Test (χ2 ) dengan nilai alpha (α) =
Pengolahan data penelitian ini menggunakan 5% (0,05). Perhitungan dilakukan dengan
nilai probabilitas dengan kriteria Continuity paket program komputer. Keputusan statistik
Correction yaitu memiliki tabel kontigensi diambil berdasarkan p value. Bila p value ≤
2x2 dan tidak ada nilai E (harapan) < 5 dan 0,05 maka H0 ditolak, dan bila p value >
degree of freedom (df) 1. Perhitungan 0,05 maka H0 diterima.
dilakukan dengan paket program komputer.
Keputusan statistik diambil berdasarkan p
value. Bila p value ≤ 0,05 maka H0 ditolak,
dan bila p value > 0,05 maka H0 diterima.
Tabel 8. Hubungan Pengetahuan Perawat Pelaksana Tentang Asuhan Keperawatan Dengan Pencegahan
Pneumonia Pada Pasien Tirah Baring di Ruang Rawat Inap Kelas III Tahun 2012 (n=66)
Pencegahan
Pengetahuan Perawat Pelaksana Tentang Asuhan Pneumonia P
Keperawatan Baik Kurang Total α value
f % f % f %
Baik 28 84.8 18 56.2 46 70.8
Kurang 5 15.6 14 43.8 19 29.2 0,05 0,009
Jumlah 33 100 32 100 65 100
56
 
Idea Nursing Journal Vol. IV No. 1 2013
   
Tabel 9. Hubungan Pengetahuan Perawat Pelaksana Tentang Konsep Dasar dan Asuhan Keperawatan
Dengan Upaya Pencegahan Pneumonia Pada Pasien Tirah Baring di Ruang Rawat Inap Kelas III Tahun 2012
(n=66)
Pencegahan Pneumonia

Baik Kurang Total α P value


Pengetahuan Perawat Pelaksana
F % f % F %
Baik 24 72.7 12 37.5 36 55.4
Kurang 9 27.3 20 62.5 29 44.6 0,05 0,003
Jumlah 33 100 32 100 65 100

Berdasarkan pada tabel 5.8, dapat dan pelaksanaan asuhan keperawatan sehari-
diketahui bahwa dari 36 responden (55.4%) hari kepada pasien.
dengan pengetahuan yang baik terdapat 24 Semakin tingginya tingkat pendidikan
responden (72.7%) melakukan upaya maka diharapkan akan mudah dalam
pencegahan pneumonia dengan baik, menyerap informasi dan cepat pula dalam
sedangkan dari 29 responden (44.6%) mengimplementasikan pengetahuan yang
dengan pengetahuan tentang konsep dasar dimiliki oleh perawat khususnya untuk
dan asuhan keperawatan yang kurang hanya mencegah pneumonia pada pasien tirah
terdapat 9 orang (27.3%) yang melakukan baring. Hal ini sesuai dengan pendapat
upaya pencegahan pneumonia yang baik Santoso (dalam Rusimah, 2010. p.63) yang
pada pasien tirah baring. Melalui uji statistik menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat
didapatkan bahwa nilai p-value 0,003< 0,05 pendidikan yang pernah ditempuh maka
sehingga hipotesa null (H0) ditolak dan Ha semakin mudah dalam menyerap informasi
diterima yang berarti terdapat hubungan baru.
bermakna antara pengetahuan perawat Dari uraian tersebut di atas maka
pelaksana dengan pencegahan pneumonia peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa
pada pasien tirah baring di Ruang Inap Kelas pengetahuan yang baik tentang konsep dasar
III Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel pneumonia dipengaruhi oleh tingkat
Abidin Banda Aceh. pendidikan sebanyak 56 orang dengan
Akademi Keperawatan 51 orang (77,3%)
DISKUSI dan Ners 6 orang (9,1%), massa kerja juga
Berdasarkan hasil penelitian bahwa banyak yang > 10 tahun sebanyak 10 orang
sebagian besar pengetahuan perawat (15,2), dan juga banyak perawat dengan
pelaksana berada pada kategori baik 35 umur < 30 tahun yang terbilang masih
(53%). Hasil penelitian ini menunjukkan produktif dalam menerima ilmu dan
bahwa sebagian besar responden mengetahui informasi.
konsep dasar pneumonia. Hal ini berkaitan Hasil penelitian ini sejalan dengan
dengan pendidikan perawat, di mana penelitian yang dilakukan oleh Valentina
perawat pelaksana yang berada di RSUDZA (2011) hubungan pengetahuan dan sikap
kebanyakan dengan tingkat pendidikan perawat terhadap pencegahan pneumonia di
perguruan tinggi yakni Akademi RS. Immanuel Bandung, dengan jumlah
keperawatan (78.5) dan profesi (9.2). sampel 33 responden, yang menunjukkan
Pendidikan formal tinggi cenderung akan bahwa 23% responden dengan pengetahuan
mempunyai pengetahuan yang lebih tinggi, baik dan variabel sikap menunjukkan
oleh karena itu mereka yang berpengetahuan bahwa 19 responden (58%) memiliki sikap
tinggi akan lebih mengetahui tentang mendukung (unfavorable). Dapat
pneumonia. Tingkat pendidikan dan disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang
pengetahuan yang lebih tinggi akan bermakna antara pengetahuan perawat
memudahkan seseorang khususnya perawat dengan tindakan pencegahan pneumonia dan
untuk menyerap informasi dan terdapat juga hubungan yang bermakna
mengimplementasikannya dalam perilaku

57
 
Idea Nursing Journal Marlina, dkk
 

antara sikap perawat dengan tindakan motivasi terdapat hubungan yang bermakna
pencegahan pneumonia. dengan tindakan pencegahan pneumonia.
Berdasarkan hasil penelitian bahwa Berdasarkan hasil penelitian bahwa
sebagian besar pengetahuan perawat berada sebagian besar respoden baik (50.8%)
pada kategori baik (55.4%). Hasil penelitian terhadap pencegahan pneumonia pada
ini menunjukkan bahwa sebagian besar pasien tirah baring. Hal ini menunjukkan
responden mengetahui asuhan keperawatan bahwa adanya kesadaran perawat dalam
pada pneumonia. mencegah terjadinya pneumonia. Seperti
Umur juga mempengaruhi yang diketahui perawat pelaksana yang
pengetahuan tentang pencegahan pneumonia bertugas dalam memberikan asuhan
pada pasien tirah baring. Berdasarkan hasil keperawatan kepada pasien harus
penelitian proporsi tertinggi adalah <30 mengetahui hal-hal yang dapat dilakukan
tahun. Masih tergolong usia produktif dalam upaya mencegah timbulnya penyakit
dimana pada usia ini perawat memiliki yang mungkin muncul akibat tirah baring
wawasan yang luas dan masih memiliki sehingga perawat mampu membantu
energi untuk memberikan tindakan preventif meningkatkan kenyamanan dan menurunkan
dalam asuhan keperawatan pada pasien. lamanya hari rawatan bagi pasien. Adanya
Hal ini berkaitan dengan lamanya komplikasi-komplikasi yang mungkin
masa kerja seperti pada data demografi muncul pada pasien dengan tirah baring
tabel 5.1 terdapat 1-5 tahun (64,6%) dan 6- memicu perawat untuk mencari tahu dan
10 tahun (21,6%), perawat dengan masa mencegah masalah-masalah kesehatan
kerja yang sudah terbilang lama akan lainya khususnya pneumonia yang mungkin
mempunyai tingkat pengetahuan lebih baik timbul pada pasien..
dan pengalaman yang banyak dalam Hal ini berkaitan dengan lamanya
memberikan asuhan keperawatan khususnya masa kerja seperti pada data demografi
pada pasien tirah baring. Asuhan tabel 5.1 terdapat 1-5 tahun (63,6%) dan 6-
keperawatan disini dapat berupa preventif 10 tahun (21,2%), perawat dengan masa
kerja yang sudah terbilang lama akan
Pengetahuan perawat dalam
mempunyai tingkat pengetahuan lebih baik
memberikan asuhan keperawatan pada
dan pengalaman yang banyak dalam
pasien tirah baring umumnya dihadapkan
memberikan asuhan keperawatan khususnya
dengan berbagai pasien yang mempunyai
pada pasien tirah baring, yang mana asuhan
berbagai masalah dengan gangguan system
keperawatan disini dapat berupa pencegahan
pernapasan. Agar dapat mengahadapi pasien
pneumonia.
dengan gangguan system pernapasan
Hasil penelitian ini sejalan dengan
perawat harus memiliki pengetahuan tentang
penelitian yang dilakukan oleh Yuldanita
asuhan keperawatan pada pasien untuk
(2009) hubungan pengetahuan dan sikap
menyelamatkan kehidupan maupun
perawat dengan tindakan pencegahan
mencegah terjadinya pneumonia yang
ventilator associated pneumonia (VAP) di
mungkin akan memperburuk keadaan
unit perawatan intensif RS. DR. M. Djamil
pasien.
Padang dengan jumlah sampel 25
Hasil penelitian ini sejalan dengan responden, yang menunjukkan bahwa 60%
penelitian yang dilakukan oleh Nazwa responden dengan pengetahuan baik.
(2012) hubungan pengetahuan, sikap dan Terdapat hubungan yang bermakna antara
motivasi perawat terhadap pencegahan pengetahuan perawat dengan tindakan
terjadinya ventilator associated pneumonia pencegahan VAP dan terdapat juga
(VAP) pada pasien yang terpasang ventilator hubungan yang bermakna antara sikap
di ruang ICU RSUP Fatmawati dengan perawat dengan tindakan pencegahan VAP.
jumlah sampel 40 responden, yang
menunjukkan bahwa 60% responden dengan Hasil pengolahan data menunjukkan
pengetahuan baik. Hasil penelitian bahwa dari 34 (52.3%) responden dengan
menunjukan pengetahuan, sikap dan pengetahuan yang baik terdapat 25 (73.5%)

58
 
Idea Nursing Journal Vol. IV No. 1 2013
   
responden baik terhadap pencegahan pasien tirah baring, dengan adanya
pneumonia pada pasien tirah baring. pengetahuan yang baik tentang konsep dasar
Berdasarkan analisa chi square test, tersebut maka akan mempengaruhi
diperoleh nilai p-value = 0,014 atau dengan pengetahuan perawat sebelum memberikan
kata lain p ≤ α, maka dapat disimpulkan tindakan keperawatan berupa pencegahan
bahwa hipotesa null (H0) ditolak, yang pneumonia pada pasien tirah baring.
berarti ada hubungan antara pengetahuan Hasil pengolahan data menunjukkan
perawat pelaksana dengan pencegahan bahwa dari 46 (70.8 %) responden dengan
pneumonia pada pasien tirah baring di ruang pengetahuan yang baik tentang asuhan
rawat inap kelas III Rumah Sakit Umum keperawatan terdapat 28 (84.8%) responden
Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. baik terhadap pencegahan pneumonia,
Perawat pelaksana yang mempunyai Berdasarkan analisa chi square test,
pengetahuan konsep dasar yang baik diperoleh nilai p-value = 0,009 atau dengan
memungkinkan perawat tersebut untuk kata lain p ≤ α, maka dapat disimpulkan
memberikan tindakan keperawatan yang bahwa hipotesa null (H0) ditolak, yang
benar kepada pasien untuk mencegah sedini berarti ada hubungan antara pengetahuan
mungkin penyakit-penyakit yang dapat perawat pelaksana dengan pencegahan
memperburuk keadaan pasien khususnya pneumonia pada pasien tirah baring di ruang
penyakit pneumonia. rawat inap kelas III Rumah Sakit Umum
Pencegahan adalah suatu bentuk Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh.
perilaku atau upaya untuk mengatasi suatu Perawat pelaksana yang mempunyai
masalah kesehatan berupa preventif dan pengetahuan yang baik tentang asuhan
rehabilitative. Perilaku seseorang terhadap keperawatan memungkinkan perawat
kesehatan sebagian besar terbentuk oleh tersebut untuk memberikan tindakan mandiri
variabel intelektual yang terdiri dari dalam memberikan asuhan keperawatan
pengetahuan. Pengetahuan ini akan kepada pasien untuk mencegah sedini
mempengaruhi pola pikir seseorang dan mungkin penyakit yang mungkin muncul
menggunakan pengetahuan yang dimilikinya pada pasien tersebut khususnya penyakit
dalam upaya memberikan tindakan pneumonia karena pneumonia bukan hanya
keperawatan berupa tindakan pencegahan akan memperburuk status kesehatan dari
pneumonia. pasien saja akan tetapi juga menambah hari
Berdasarkan pengalaman dan rawatan juga biaya pengobatan selama
penelitian terbukti bahwa seseorang yang pasien di rawat.
memiliki pengetahuan tentang konsep dasar Mengingat begitu pentingnya
dari pneumonia akan lebih baik dalam tindakan pencegahan yang harus dilakukan,
memberikan tindakan keperawatan. seorang perawat pelaksana di tuntut untuk
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan memiliki pengetahuan tentang asuhan
hubungan pengetahuan perawat pelaksana keperawatan dalam memberikan tindakan
tentang konsep dasar dengan pencegahan keperawatan kepada pasien dimana
pneumonia dimana hal ini disebabkan oleh pencegahan adalah suatu bentuk perilaku
tingkat pendidikan perawat pelaksana yang atau upaya untuk mengatasi suatu masalah
bertugas di ruang rawat inap kelas III sudah kesehatan berupa preventif dan
berada pada pendidikan tinggi dimana rehabilitatife. Perilaku seseorang terhadap
terdapat perawata dengan tingkat pendidikan kesehatan sebagian besar terbentuk oleh
D-III Keperawatan, D-IV Keperawatan, variabel intelektual yang terdiri dari
Sarjana Keperawatan (S1) dan sudah pengetahuan. Pengetahuan ini akan
terdapat perawat pelaksana dengan tingkat mempengaruhi pola pikir seseorang dan
pendidikan Profesi (Ners). menggunakan pengetahuan yang dimilikinya
Dari uraian di atas dapat diperoleh untuk menjaga kesehatan pasien dalam
kesimpulan bahwa pengetahuan perawat upaya mencegah terjadinya pneumonia. Hal
pelaksana tentang konsep dasar berpengaruh ini sesuai dengan pernyataan Smeltzer dan
terhadap pencegahan pneumonia pada Bare (2002, p. 47) yang menyebutkan bahwa

59
 
Idea Nursing Journal Marlina, dkk
 

variabel pengetahuan mempengaruhi Tingkat pengetahuan seseorang juga


pencegahan pneumonia pada pasien tirah mempengaruhi persepsi dan perilaku
baring. individu, yang mana makin tinggi
Dari uraian di atas dapat diperoleh pengetahuan seseorang maka makin baik
kesimpulan bahwa pengetahuan perawat menafsirkan sesuatu. Pengetahuan yang baik
pelaksana tentang asuhan keperawatan akan mendorong perawat untuk memberikan
berpengaruh terhadap pencegahan asuhan keperawataan dan tindakan
pneumonia pada pasien tirah baring, dengan pencegahan. Pengetahuan responden dalam
adanya pengetahuan yang baik tentang penelitian ini sebagian besar baik. Dalam hal
asuhan keperawatan tersebut maka perawat ini perawat sudah mengerti tentang konsep
akan mampu memberikan tindakan mandiri dasar dan asuhan keperawatan guna
dalam memberikan tindakan keperawatan mencegah timbulnya pneumonia pada pasien
untuk mencegah pneumonia pada pasien tirah baring.
tirah baring. Pengetahuan/kognitif merupakan
Hasil penelitian ini sesuai dengan domain yang sangat penting bagi
penelitian yang dilakukan Wahdaniah (2012, terbentuknya perilaku. Pencegahan adalah
p.41) tentang gambaran pengetahuan suatu bentuk perilaku atau upaya untuk
perawat pelaksana tentang fisioterafi dada di mengatasi suatu masalah kesehatan berupa
Ruang Rawat Inap Kelas III Rumah Sakit preventif dan rehabilitatif. Perilaku
Umum Daerah dr.Zainoel Abidin Banda seseorang terhadap kesehatan sebagian besar
Aceh Tahun 2012 menunujukkan bahwa terbentuk oleh variabel intelektual yang
pengetahuan perawat pelaksana tentang terdiri dari pengetahuan. Pengetahuan ini
fisioterapi dada terhadap pencegahan resiko akan mempengaruhi pola pikir seseorang
pneumonia berada pada kategori baik. Berrti dan menggunakan pengetahuan yang
ada hubungan antara pengetahuan perawat dimilikinya untuk menjaga kesehatan pasien
tentan asuhan keperawatan dengan upaya dalam upaya mencegah terjadinya
pencegahan pneumonia. pneumonia.
Hal ini berarti bahwa jika
Hasil pengolahan data menunjukkan pengetahuan perawat semakin baik, maka
bahwa dari 36 (55.4%) responden dengan perilaku mereka untuk mencegah terjadinya
pengetahuan yang baik tentang konsep dasar pneumonia pada pasien tirah baring juga
dan asuhan keperawatan terdapat 24 (72.7%) akan semakin baik. Hal ini sesuai dengan
responden baik terhadap pencegahan teori Green (dalam Notoatmodjo,2003, p.
pneumonia pada pasien tirah baring. 129) yang menyatakan bahwa terdapat
Berdasarkan analisa chi square test, hubungan antara pengetahuan dan perilaku
diperoleh nilai p-value = 0,003 atau dengan seseorang.
kata lain p ≤ α, maka dapat disimpulkan Hasil penelitian ini sesuai dengan
bahwa hipotesa null (H0) ditolak, yang penelitian yang dilakukan Yusfi (2009, p.
berarti ada hubungan antara pengetahuan 41) tentang tingkat pengetahuan perawat
perawat pelaksana tentang konsep dasar dan mengenai fisioterafi dada pada pasien
asuhan keperawatan dengan pencegahan gangguan system pernapasan di ruang rawat
pneumonia pada pasien tirah baring di ruang inap paru dan penyakit dalam RSUD
rawat inap kelas III Rumah Sakit Umum dr.Zainoel Abidin Banda Aceh
Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. menunujukkan bahwa pengetahuan perawat
Perawat pelaksana yang mempunyai tentang fisioterapi dada terhadap
pengetahuan yang baik memungkinkan pencegahan resiko pneumonia berada pada
perawat tersebut untuk memberikan kategori baik.
tindakan mandiri dalam memberikan asuhan
keperawatan kepada pasien-pasien yang KESIMPULAN
sedang dirawat dan mencegah sedini
1) Ada hubungan antara pengetahuan
mungkin penyakit-penyakit yang dapat
muncul pada pasien tersebut khususnya perawat tentang konsep dasar pneumonia
penyakit pneumonia. pada pasien tirah baring di Ruang Rawat

60
 
Idea Nursing Journal Vol. IV No. 1 2013
   
Inap Kelas III Rumah Sakit Umum Daerah Notoatmodjo, S(2003). Metodologi
dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. 2) Ada Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT
hubungan antara pengetahuan perawat Rineka Cipta
tentang asuhan keperawatan pneumonia
______________(2005). Metodologi
pada pasien tirah baring di Ruang Rawat Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT
Inap Kelas III Rumah Sakit Umum Daerah Rineka Cipta
dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. 3) Ada
hubungan antara pengetahuan perawat Supranto. (2000). Biostatistik Untuk
dengan pencegahan pneumonia pada pasien Kedokteran Dan Kesehatan
tirah baring di Ruang Rawat Inap Kelas III Masyarakat. Jakarta: EGC
Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel
Wahdaniah. (2012). Gambaran
Abidin Banda. Pengetahuan Perawat Pelaksana
Terhadap Fisioterapi Dada di
KEPUSTAKAAN Ruang Rawat Inap Kelas III Rumah
Ignativacius & D.D., & Workman, M.L. Sakit Umum Daerah dr. Zainoel
(2006), Medical-Surgical Nusing: Abidin Banda Aceh Tahun 2012. FK
Critical Thinking For Unsyiah: Tidak Dipublikasikan.
Collaborative Care. Edisi 4, St.
Louis, Missouri: Elsevier Saundres. Yawarmansyah. (2011). http: // id. Work
press. Com/ pengetahuan-faktor2
Misnadiarly. (2008). Penyakit Infeksi yang berhubungan.pdf. diakses
Saluran Napas Pneumonia . tanggal 24 September 2012
Jakarta: Pustaka Obor Populer
Yuldanita. (2009). Hubungan Pengetahuan
Nazwa, N. (2012). Hubungan Pengetahuan, dan Sikap Perawat Dengan Tindakan
Sikap dan Motivasi Perawat Pencegahan Ventilator Associated
Terhadap Pencegahan Terjadinya Pneumonia (VAP) di Unit Perawatan
Ventilator Associated Pneumonia Intensif RS. DR. M. Djamil Padang.
(VAP) Pada Pasien Yang Terpasang http://repository.unand.ac.id/5802/Yu
Ventilator di Ruang ICU RSUP aldanita.pdf. Di akses pada 2
Fatmawati. http://psik- Desember 2012, dari
umj.ac.id/library/index.php?p=show .
_detail&id=1318. Di Akses Pada 02
Desember 2012 dari.pdf

61
 

Anda mungkin juga menyukai