chindyclaritha@gmail.com
Pendahuluan
Bersamaan dengan terjadinya peningkatan angka penyakit akibat kerja (PAK) dan juga
peningkatan kesadaran masyarakat akan konsekuensinya, perhatian terhadap berbagai aspek
penyakit dan peningkatan kesehatan dan keselamatan kerja telah menjadi sesuatu yang sangat
penting. Oleh karena itu, terbentuklah kebutuhan akan alat pengelolaan informasi yang tepat
seperti informasi untuk mengenali pola penyakit dan kemudian mengambil keputusan tentang
pencegahan, deteksi dini dan penanganannya. PAK memiliki karakteristik yang berbeda di
berbagai negara sesuai dengan prioritas kesehatan kerja mereka.1
Pembahasan
Penyakit Akibat Kerja (PAK) adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan dan
lingkungan kerja. Beberapa faktor yang dapat menimbulkan dampak negatif adalah faktor bahaya
yang ada di tempat kerja yang meliputi faktor fisik, biologis, kimia, mental psikologis, hubungan
antar manusia dan mesin maupun lingkungan kerja yang kurang ergonomis, gizi kerja yang kurang
memadai dan faktor lain penyebab timbulnya penyakit akibat kerja dan kecelakaan kerja. Faktor
tersebut di dalam lingkungan kerja merupakan penyebab yang pokok dan menentukan terjadinya
penyakit akibat kerja. Faktor lain seperti kerentanan individual juga berperan dalam perkembangan
penyakit di antara pekerja yang terpajan.2,3
Diagnosis Okupasi
Dalam melakukan penegakan diagnosis okupasi diperlukan 7 langkah penting yang saling
berkaitan. Standar kompetensi untuk 7 langkah diagnosis okupasi ini disusun berdasarkan
konsensus PERDOKI: Langkah pertama menentukan diagnosis klinis dengan anamnesis yang
baik, pemeriksaan fisik diagnostik dan pemeriksaan penunjang, kemudian langkah kedua
menentukan pajanan terhadap faktor risiko dengan melakukan anamnesis mengenai riwayat
pekerjaan secara cermat dan teliti yang mencakup: Kapan pertama kali bekerja, sudah berapa lama
bekerja, apa yang dikerjakan, bahan yang digunakan, informasi bahan yang digunakan (Material
Safety Data Sheet/MSDS), jumlah pajanan, kapan mulai timbul gejala, kejadian sama pada pekerja
lain, pemakaian alat pelindung diri, pekerjaan lain yang dilakukan, kegemaran (hobi) dan
kebiasaan lain (merokok, alkohol).
Kemudian langkah selanjutnya yaitu langkah ketiga; membandingkan gejala penyakit
sewaktu bekerja dan dalam keadaan tidak bekerja, melihat apakah pada saat bekerja maka gejala
timbul atau menjadi lebih berat, tetapi pada saat tidak bekerja atau istirahat maka gejala berkurang
atau hilang. Kemudian perhatikan juga kemungkinan pemajanan di luar tempat kerja. Langkah
keempat ialah pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan catatan: tanda dan gejala yang muncul
mungkin tidak spesifik, pemeriksaan laboratorium penunjang membantu diagnostik klinis, dugaan
adanya penyakit akibat kerja dilakukan juga melalui pemeriksaan laboratorium khusus atau
pemeriksaan biomedis.
Langkah kelima yaitu pemeriksaan laboratorium khusus atau pemeriksaan biomedis,
seperti pemeriksaan spirometri dan rontgen paru (pneumokoniosis-pembacaan standar ILO),
pemeriksaan audiometric, pemeriksaan hasil metabolit dalam darah atau urin, pemeriksaan atau
pengujian lingkungan kerja atau data hygiene perusahaan. Langkah terakhir adalah melakukan
konsultasi keahlian medis dan keahlian lain sehingga diagnosis okupasi dapat ditegakkan.2,4
Pencegahan
Berikut ini adalah penerapan konsep lima tingkatan pencegahan penyakit (five level of
prevention disease) pada penyakit akibat kerja, yakni:
Kesimpulan
Penyakit Akibat Kerja (PAK) adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan dan
lingkungan kerja. Beberapa faktor yang dapat menimbulkan dampak negatif adalah faktor bahaya
yang ada di tempat kerja yang meliputi faktor fisik, biologis, kimia, mental psikologis, hubungan
antar manusia dan mesin maupun lingkungan kerja yang kurang ergonomis, gizi kerja yang kurang
memadai dan faktor lain penyebab timbulnya penyakit akibat kerja dan kecelakaan kerja. Dalam
melakukan penegakan diagnosis okupasi diperlukan 7 langkah penting yang saling berkaitan.
Standar kompetensi untuk 7 langkah diagnosis okupasi ini disusun berdasarkan konsensus
PERDOKI.
Daftar Pustaka