0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
13 tayangan3 halaman
1. Mahasiswa merencanakan program layanan bimbingan dan konseling untuk membantu mengurangi perilaku bullying di sekolah.
2. Program tersebut dinamakan "Don't Bully, Be A Friend" dan akan dilaksanakan beberapa bulan mendatang.
3. Kelompok mahasiswa melakukan diskusi dan presentasi untuk memperoleh masukan terkait program yang akan diterapkan.
1. Mahasiswa merencanakan program layanan bimbingan dan konseling untuk membantu mengurangi perilaku bullying di sekolah.
2. Program tersebut dinamakan "Don't Bully, Be A Friend" dan akan dilaksanakan beberapa bulan mendatang.
3. Kelompok mahasiswa melakukan diskusi dan presentasi untuk memperoleh masukan terkait program yang akan diterapkan.
1. Mahasiswa merencanakan program layanan bimbingan dan konseling untuk membantu mengurangi perilaku bullying di sekolah.
2. Program tersebut dinamakan "Don't Bully, Be A Friend" dan akan dilaksanakan beberapa bulan mendatang.
3. Kelompok mahasiswa melakukan diskusi dan presentasi untuk memperoleh masukan terkait program yang akan diterapkan.
PENENTUAN STRATEGI KOMUNIKASI DAN PROPOSAL PROJEK KEPEMIMPINAN INI MENGGUNAKAN MODEL REFLEKSI 5M.
Nurfawdziyah Arsyad
229020485015
PPG PRAJABATAN BIMBINGAN DAN KONSELING
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
GELOMBANG 2
2023 REFLEKSI 5M.
1. Mendeskripsikan (Reporting): menceritakan ulang peristiwa yang terjadi.
Jawaban: Sebelum turun kelapangan melaksanakan kegiatan proyek kepemimpinan, Langkah awal yang dilakukan pertama kali adalah pembuatan rencana awal tentang pelaksanaan kegiatan layanan bimbingan dan konseling yang akan di laksanakan di salah satu sekolah di Sulawesi Selatan yaitu SMP Pesantren Guppi Samata. Nama kegiatan yang telah disepakati dengan tim yaitu “Don’t Bully, Be A Friend”. Setelah itu menyepakati nama kegiatan selanjutnya waktu pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling, waktu pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan Maret - April 2023. Kemudian kordinator kelompok membagi kepada setiap anggota kelompok tugas apa saja yang akan dilakukan. Berikut adalah pembagian tugas masing-masing setiap anggota kelompok: Koordinator : Irmawati Riska Ananda : Ice Breaking Raodatujannah Alief Syam : Media Blackbox Nur Resky Amelia : Pemateri Nurfawdziyah Arsyad : Pemateri Eril Budiawan : Evaluasi Kegiatan Hari berikutnya yaitu, kami mahasiswa berdiskusi di ruang kolaborasi dengan membicarakan tentang program yang akan dilaksanakan bersama dengan kelompok kami memikirkan ide-ide prakarsa yang akan kami bawa ke instansi untuk membawa perubahan positif bagi diri kami dan kelompok, bagi peserta didik, dan instansi yang akan berkolaborasi dengan kami. Hari Ketiga, Setelah berdiskusi tentang program maka di pendidikan selanjutnya yaitu mempersentasikan hasil diskusi dengan kelompok lainnya. Mengupload tugas hasil diskusi serta menganalisis sejauh mana kepemimpinan peserta didik di dorong untuk mempromosikan suara. Terakhir, Melaksanakan refleksi terbimbing dengan menjawab beberapa pertanyaan yang diajukan dalam LMS. 2. Merespon (Responding): menjabarkan tanggapan yang diberikan dalam menghadapi peristiwa yang diceritakan, misalnya melalui pemberian opini, pertanyaan, ataupun tindakan yang diambil saat peristiwa berlangsung. Jawaban: Setelah mempresentasikan program layanan bimbingan dan konseling yang akan dibawakan disekolah untuk peserta didik ada beberapa masukan dan pertanyaan dari dosen maupun kelompok lain. Kegiatan merespon ini menurut kami sangat bermanfaat untuk menambah pengetahuan saya dan anggota kelompok tentang bagaimana membuat sebuah program yang mana nantinya bisa berdampak pada peserta didik serta dapat dijadikan sebuah strategi. 3. Mengaitkan (Relating): menghubungkan kaitan antara peristiwa dengan pengetahuan, keterampilan, keyakinan atau informasi lain yang dimiliki. Jawaban: Sbelumnya kami telah melakukan wawancara dengan salah satu guru BK atau kordiantor BK di SMP Pesantren Guppi Samata mengenai bullying, berdasarkan hasil wawancara yang telah kami lakukan ternyata peserta didik disekolah tersebut banyak melakukan perilaku bullying. Fenomena bullying telah lama menjadi bagian dari dinamika kehidupan bersosial terutama dalam lingkup sekolah. Umumnya orang-orang lebih mengenalnya dengan sebutan pengucilan, pemalakan, penekanan, pennggencetan, intimidasi, dan lain - lain. Disinilah peranan penting kami sebagai calon guru profesional bimbingan dan konseling memberikan layanan yang menjadi wadah bagi pembentukan karakter anak atau siswa agar lebih perhatian dan terhadap apapun yang berhubungan dengan proses perkembangan mereka. Selain peran sekolah dan komponennya, disini guru Bimbingan Konseling (BK) Sangat berperan penting. Beberpa penanganan yang dilakukan untuk bullying yang jauh untuk mengantisipasi fenomena yang terjadi saat ini. Seperti memberikan layanan yang bersifat preventif dengan memberikan layanan klasikal. 4. Menganalisis (Reasoning): menganalisis dengan detail mengapa peristiwa tersebut dapat terjadi, lalu mengambil beberapa perspektif lain, misalnya dari teori atau kejadian lain yang serupa, untuk mendukung analisis tersebut. Jawaban: Pembuatan program layanan “Don’t Bully, Be A Friend”, dapat dilaksanakan dengan memperhatikan langkah, strategi dan kebutuhan peserta didik serta dukungan dari berbagai pihak seperti guru BK, kepala sekolah, dosen pengampuh mata kuliah proyek kepemimpinan, peserta didik, serta sarana prasarannya. Selain itu kita juga dapat mempertimbangkan hambatan yang akan dihadapi dalam program layanan “Don’t Bully, Be A Friend”, dengan cara memperhatikan dan mengelola sumber daya yang tersedia secara maksimal. 5. Merancang ulang (Reconstructing): menuliskan rencana alternatif jika menghadapi kejadian serupa di masa mendatang. Jawaban: Dasar pertimbangan atau pemikiran tentang pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah SMP Pesantren Guppi Samata , bukan semata-mata untuk memenuhi tugas dari dosen. Namun yang lebih penting adalah adanya kesadaran atau komitmen untuk memfasilitasi siswa agar mampu mengembangkan potensi dirinya ataum mencapai tugas-tugas perkembangannya. Kemudian dari pelaksanaan pemberian layanan ini dapat meminimalisir bahaya bullying di SMP Pesantren Guppi Samata