Anda di halaman 1dari 3

TOPIK 5

KONEKSI ANTAR MATERI


PENENTUAN STRATEGI KOMUNIKASI DAN PROPOSAL PROJEK
KEPEMIMPINAN INI MENGGUNAKAN MODEL REFLEKSI 5M.

Nurfawdziyah Arsyad

229020485015

PPG PRAJABATAN BIMBINGAN DAN KONSELING

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

GELOMBANG 2

2023
REFLEKSI 5M.

1. Mendeskripsikan (Reporting): menceritakan ulang peristiwa yang terjadi.


Jawaban:
Sebelum turun kelapangan melaksanakan kegiatan proyek kepemimpinan, Langkah
awal yang dilakukan pertama kali adalah pembuatan rencana awal tentang pelaksanaan
kegiatan layanan bimbingan dan konseling yang akan di laksanakan di salah satu sekolah
di Sulawesi Selatan yaitu SMP Pesantren Guppi Samata. Nama kegiatan yang telah
disepakati dengan tim yaitu “Don’t Bully, Be A Friend”. Setelah itu menyepakati nama
kegiatan selanjutnya waktu pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling, waktu
pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan Maret - April 2023. Kemudian kordinator
kelompok membagi kepada setiap anggota kelompok tugas apa saja yang akan dilakukan.
Berikut adalah pembagian tugas masing-masing setiap anggota kelompok:
Koordinator : Irmawati
Riska Ananda : Ice Breaking
Raodatujannah Alief Syam : Media Blackbox
Nur Resky Amelia : Pemateri
Nurfawdziyah Arsyad : Pemateri
Eril Budiawan : Evaluasi Kegiatan
Hari berikutnya yaitu, kami mahasiswa berdiskusi di ruang kolaborasi dengan
membicarakan tentang program yang akan dilaksanakan bersama dengan kelompok
kami memikirkan ide-ide prakarsa yang akan kami bawa ke instansi untuk membawa
perubahan positif bagi diri kami dan kelompok, bagi peserta didik, dan instansi
yang akan berkolaborasi dengan kami.
Hari Ketiga, Setelah berdiskusi tentang program maka di pendidikan selanjutnya
yaitu mempersentasikan hasil diskusi dengan kelompok lainnya. Mengupload tugas
hasil diskusi serta menganalisis sejauh mana kepemimpinan peserta didik di dorong
untuk mempromosikan suara. Terakhir, Melaksanakan refleksi terbimbing dengan
menjawab beberapa pertanyaan yang diajukan dalam LMS.
2. Merespon (Responding): menjabarkan tanggapan yang diberikan dalam
menghadapi peristiwa yang diceritakan, misalnya melalui pemberian opini,
pertanyaan, ataupun tindakan yang diambil saat peristiwa berlangsung.
Jawaban:
Setelah mempresentasikan program layanan bimbingan dan konseling yang akan
dibawakan disekolah untuk peserta didik ada beberapa masukan dan pertanyaan dari
dosen maupun kelompok lain. Kegiatan merespon ini menurut kami sangat bermanfaat
untuk menambah pengetahuan saya dan anggota kelompok tentang bagaimana
membuat sebuah program yang mana nantinya bisa berdampak pada peserta didik
serta dapat dijadikan sebuah strategi.
3. Mengaitkan (Relating): menghubungkan kaitan antara peristiwa dengan
pengetahuan, keterampilan, keyakinan atau informasi lain yang dimiliki.
Jawaban:
Sbelumnya kami telah melakukan wawancara dengan salah satu guru BK atau kordiantor
BK di SMP Pesantren Guppi Samata mengenai bullying, berdasarkan hasil wawancara
yang telah kami lakukan ternyata peserta didik disekolah tersebut banyak melakukan
perilaku bullying. Fenomena bullying telah lama menjadi bagian dari dinamika kehidupan
bersosial terutama dalam lingkup sekolah. Umumnya orang-orang lebih mengenalnya
dengan sebutan pengucilan, pemalakan, penekanan, pennggencetan, intimidasi, dan lain -
lain. Disinilah peranan penting kami sebagai calon guru profesional bimbingan dan
konseling memberikan layanan yang menjadi wadah bagi pembentukan karakter anak
atau siswa agar lebih perhatian dan terhadap apapun yang berhubungan dengan proses
perkembangan mereka. Selain peran sekolah dan komponennya, disini guru Bimbingan
Konseling (BK) Sangat berperan penting. Beberpa penanganan yang dilakukan untuk
bullying yang jauh untuk mengantisipasi fenomena yang terjadi saat ini. Seperti
memberikan layanan yang bersifat preventif dengan memberikan layanan klasikal.
4. Menganalisis (Reasoning): menganalisis dengan detail mengapa peristiwa tersebut
dapat terjadi, lalu mengambil beberapa perspektif lain, misalnya dari teori atau
kejadian lain yang serupa, untuk mendukung analisis tersebut.
Jawaban:
Pembuatan program layanan “Don’t Bully, Be A Friend”, dapat dilaksanakan dengan
memperhatikan langkah, strategi dan kebutuhan peserta didik serta dukungan dari
berbagai pihak seperti guru BK, kepala sekolah, dosen pengampuh mata kuliah proyek
kepemimpinan, peserta didik, serta sarana prasarannya. Selain itu kita juga dapat
mempertimbangkan hambatan yang akan dihadapi dalam program layanan “Don’t
Bully, Be A Friend”, dengan cara memperhatikan dan mengelola sumber daya yang
tersedia secara maksimal.
5. Merancang ulang (Reconstructing): menuliskan rencana alternatif jika menghadapi
kejadian serupa di masa mendatang.
Jawaban:
Dasar pertimbangan atau pemikiran tentang pelaksanaan program bimbingan dan
konseling di sekolah SMP Pesantren Guppi Samata , bukan semata-mata untuk memenuhi
tugas dari dosen. Namun yang lebih penting adalah adanya kesadaran atau komitmen
untuk memfasilitasi siswa agar mampu mengembangkan potensi dirinya ataum mencapai
tugas-tugas perkembangannya. Kemudian dari pelaksanaan pemberian layanan ini dapat
meminimalisir bahaya bullying di SMP Pesantren Guppi Samata

Anda mungkin juga menyukai