DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 5 MAKASSAR
Jalan Taman Makam Pahlawan No.4, Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia
Tel./Faks : 0411-442055 / 0411-442055
B. TUJUAN LAYANAN
Tujuan Khusus/Indikator 1. Peserta didik mampu menilai cara berkomunikasi yang baik (C5)
Pencapaian Kompetensi (IPK) 2. Peserta didik mampu memilih perilaku sesuai etika yang benar dalam
berkomunikasi (A2)
3. Peserta didik mampu menerapkan perilaku sesuai dengan nilai dan
norma yang berlaku di masyarakat (P3)
C. KEGIATAN LAYANAN
Strategi/Model/Teknik Media/Alat Sumber
layanan
Ceramah PPT, Laptop, LCD, Jurnal
Diskusi Video Artikel
Modeling Google
Youtube
LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN
TAHAP 1. Guru BK mengucapkan salam dan menanyakan kabar siswa
AWAL/PENDA 2. Guru BK mengajak siswa untuk berdoa sebelum memulai
HULUAN kegiatan
3. Guru BK memberikan pengantar singkat tentang tujuan layanan
bimbingan klasikal
4. Guru BK membina hubungan baik dengan peserta didik serta
membuat suasana kegiatan menjadi lebih semangat/bergairah
dengan diawali ice breaking
D. PENILAIAN (ASESMEN)
Penilaian Proses Guru BK menilai keaktifan peserta didik dalam kegiatan layanan yang
diberikan
Guru BK meminta peserta didik mengisi lembar penilaian hasil
Penilaian Hasil
A. TUJUAN LAYANAN
Tujuan Khusus/Indikator 1. Peserta didik mampu menganalisis bakat dan minat yang dimilikinya
Pencapaian Kompetensi (IPK) (C4)
2. Peserta didik mampu memilih karir yang sesuai dengan bakat dan
minat yang dimiliki (A1)
3. Peserta didik mampu mengembangkan potensi dirinya (P3)
B. KEGIATAN LAYANAN
Strategi/Model/Teknik Media/Alat Sumber
layanan
Ceramah PPT, Laptop, LCD, Jurnal
Diskusi LKPD Artikel
Games edukatif Google
LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN
TAHAP 1. Guru BK mengucapkan salam dan menanyakan kabar siswa
AWAL/PENDA 2. Guru BK mengajak siswa untuk berdoa sebelum memulai
HULUAN kegiatan
3. Guru BK memberikan pengantar singkat tentang tujuan layanan
bimbingan klasikal
4. Guru BK membina hubungan baik dengan peserta didik serta
membuat suasana kegiatan menjadi lebih semangat/bergairah
dengan diawali ice breaking
TAHAP INTI 1. Guru BK memberikan apersepsi tentang topik pemahaman diri dan
potensi diri
2. Guru BK memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 5 MAKASSAR
Jalan Taman Makam Pahlawan No.4, Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia
Tel./Faks : 0411-442055 / 0411-442055
C. PENILAIAN (ASESMEN)
Penilaian Proses Guru BK menilai keaktifan peserta didik dalam kegiatan layanan yang
diberikan
Guru BK meminta peserta didik mengisi lembar penilaian hasil
Penilaian Hasil
Tema :
Kelas :
Waktu penilaian :
Identitas
Nama siswa :
Kelas :
Nis :
Opsi jawaban
No Pernyataan
Ya Tidak
Media :
1. PPT
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 5 MAKASSAR
Jalan Taman Makam Pahlawan No.4, Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia
Tel./Faks : 0411-442055 / 0411-442055
Materi
MEMAHAMI DIRI DAN POTENSI DIRI
D. TUJUAN LAYANAN
Tujuan Khusus/Indikator 1. Peserta didik mampu menjelaskan pentingnya rasa percaya diri (C2)
Pencapaian Kompetensi (IPK) 2. Peserta didik mampu merumuskan proses pembentukan rasa percaya
diri (A4)
3. Peserta didik mampu membangun rasa percaya diri (P5)
E. KEGIATAN LAYANAN
Strategi/Model/Teknik Media/Alat Sumber
layanan
Ceramah PPT, Laptop, LCD, Jurnal
Diskusi Video Artikel
Modeling Google
(Penayangan Youtube
Video)
LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN
TAHAP 5. Guru BK mengucapkan salam dan menanyakan kabar siswa
AWAL/PENDA 6. Guru BK mengajak siswa untuk berdoa sebelum memulai
HULUAN kegiatan
7. Guru BK memberikan pengantar singkat tentang tujuan layanan
bimbingan klasikal yang dilaksanakan
8. Guru BK menjelaskan teknik yang digunakan dalam bimbingan
klasikal yaitu penayangan video
9. Guru BK membina hubungan baik dengan peserta didik serta
membuat suasana kegiatan menjadi lebih semangat/bergairah
dengan diawali ice breaking (Bercermin)
TAHAP INTI 1. Guru BK memberikan apersepsi tentang topik penanaman rasa percaya
diri
2. Guru BK memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya
tentang materi percaya diri
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 5 MAKASSAR
Jalan Taman Makam Pahlawan No.4, Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia
Tel./Faks : 0411-442055 / 0411-442055
F. PENILAIAN (ASESMEN)
Penilaian Proses Guru BK menilai keaktifan peserta didik dalam kegiatan layanan yang
diberikan
Guru BK meminta peserta didik mengisi lembar penilaian hasil
Penilaian Hasil
Tema :
Kelas :
Waktu penilaian :
Identitas
Nama siswa :
Kelas :
Nis :
Opsi jawaban
No Pernyataan
4 3 2 1
Skor
Berilah tanda chek list (V) pada kolom yang tersedia
MEDIA :
1. PPT
2. https://www.youtube.com/watch?v=yc58ONk9MAA
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 5 MAKASSAR
Jalan Taman Makam Pahlawan No.4, Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia
Tel./Faks : 0411-442055 / 0411-442055
Percaya Diri (Self Confidence) adalah meyakinkan pada kemampuan dan penilaian,
(judgement) diri sendiri dalam melakukan tugas dan memilih pendekatan yang efektif. Hal ini
termasuk kepercayaan atas kemampuannya menghadapi lingkungan yang semakin menantang
dan kepercayaan atas keputusan atau pendapatnya. Sedangkan kepercayaan diri adalah sikap
positif seorang individu yang memampukan dirinya untuk mengembangkan penilaian positif
baik terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungan atau situasi yang dihadapinya. Hal ini
bukan berarti induvidu tersebut mampu dan kompeten melakukan segala sesuatu seorang diri.
Rasa percaya diri yang tinggi sebenarnya hanya merujuk pada adanya beberapa aspek dari
kehidupan induvidu terseburt dimana ia merasa memiliki kompetensi, yakin, mampu dan
percaya bahwa dia bisa karena didukung oleh pengalaman, potensi aktual, prestasi serta
harapan yang realistik terhadap diri sendiri. Percaya diri adalah suatu keyakinan seseorang
terhadap segala aspek kelebihan yang dimiliki seseorang dan keyakinan tersebut membuatnya
merasa mampu untuk bisa mencapai tujuan dalam hidupnya. (Hakim, 2004:6). Pengertian
Kepercayaan Diri. Dalam bahasa gaul harian, pede yang kita maksudkan adalah percaya diri.
Semua orang sebenarnya punya masalah dengan 15 istilah yang satu ini. Ada orang yang
merasa telah kehilangan rasa kepercayaan diri di hampir keseluruhan wilayah hidupnya.
Mungkin terkait dengan soal krisis diri, depresi, hilang kendali, merasa tak berdaya menatap
sisi cerah masa depan, dan lain-lain. Ada juga orang yang merasa belum pede/percaya diri
dengan apa yang dilakukannya atau dengan apa yang ditekuninya.
B. Faktor Penghambat Rasa Percaya Diri
Ada beberapa pendapat pakar tentang faktor-faktor yang bisa menghambat kepercayaan
diri pada seseorang. Berikut dipaparkan beberapa di antaranya:
1. Takut dan cemas
Syaifullah (2010: 114-115) menyebutkan takut dan cemas merupakan penyebab yang
bisa menghambat tumbuhnya rasa percaya diri seseorang. Takut adalah suatu mekanisme
pertahanan tubuh dasar yang terjadi sebagai respon terhadap suatu stimulus tertentu, seperti
rasa sakit atau ancaman bahaya. Ketika seseorang mengalami ketakutan, ia tidak bisa berbuat
apa-apa, yang bisa dilakukan hanyalah mendramatisirnya dengan berlebihan, bisa menjadikan
seseorang terpuruk dan bisa saja depresi. Sedangkan kecemasan merupakan perasaan subjektif
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 5 MAKASSAR
Jalan Taman Makam Pahlawan No.4, Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia
Tel./Faks : 0411-442055 / 0411-442055
Negative Thinking adalah pikiran buruk terhadap suatu objek yang dihadapi oleh
seseorang. Berpikiran negatif dalam kehidupan hanya akan menyebabkan seseorang menjadi
gelisah dalam menjalani kehidupannya. Jika dengan cara positif seseorang bisa merancang
langkahlangkah dalam kehidupannya, maka ketika berpikir negatif ia justru mengalami
berbagai hambatan, karena konsentrasi yang dibangunnya sudah mulai buyar (Amrin, 2009:
19-20).
3. Menutup diri
Menutup diri adalah suatu sikap yang cenderung diam terhadap apa-apa yang
dirasakannya. Ketika itu dia akan memberatkan dirinya sendiri, dengan menyendiri dan tidak
akan membiarkan dirinya diganggu orang lain. Orang yang selalu menyendiri atau tertutup
biasanya sayap relasinya tidak lebar. (Syaifullah, 2010: 149-150).
C. Proses Pembentukan percaya diri
Dalam situs tempo.com yang tayang pada 18 September 2019 dengan artikel berjudul
“5 Tips Meningkatkan Rasa Percaya Diri” menjelaskan cara membangun rasa percaya diri,
sebagai berikut:
1. Berhenti membandingkan diri sendiri dengan orang lain
Hidup bukanlah sebuah kompetisi. Anda mungkin sering merasa kalah dari pencapaian rekan
Anda, tidak percaya diri karena fisik orang lain menurut Anda lebih baik. Membandingkan
diri dengan orang lain, kerap membuat Anda iri, dan perilaku tersebut bukanlah hal yang sehat.
2. Sayangi diri dengan gaya hidup sehat dan self-care
Dalam sebuah studi yang dimuat dalam Neuropsychiatric Disease and Treatment, beraktivitas
fisik dengan teratur, terbukti dapat menghadirkan citra tubuh yang positif. Citra tubuh yang
positif membantu Anda untuk lebih percaya diri. Kombinasikan gaya hidup sehat, yang
diiringi dengan selfcare. Melalui langkah ini, berarti Anda meluangkan waktu untuk
menyenangkan diri, dengan cara yang positif.
3. Menerima keraguan diri
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 5 MAKASSAR
Jalan Taman Makam Pahlawan No.4, Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia
Tel./Faks : 0411-442055 / 0411-442055
Sebuah riset yang dimuat di Psychology of Sport and Exercise membuktikan, keraguan diri
yang muncul, sebenarnya membantu Anda memberikan performa yang baik. Menerima
keraguan, bukan berarti melakukan suatu kegiatan tanpa persiapan.
4. Menerapkan self-compassion
Istilah self-compassion merujuk pada pemahaman untuk diri sendiri, tatkala dilanda momen
yang tidak mengenakkan. Dengan menerapkan self-compassion, pahami bahwa diri Anda
adalah manusia yang seutuhnya. Mengalami kegagalan dan melakukan kesalahan, amatlah
manusiawi.
5. Melawan pikiran negatif
Cara terbaik untuk merespons pikiran negatif yakni dengan melawannya. Tak sedikit orang
yang bisa menyembunyikan rasa minder. Rendahnya rasa percaya diri rendah, dapat berakar
dari penyebab yang lebih parah, seperti pengalaman traumatis di masa lalu