Anda di halaman 1dari 12

PEMERINTAHAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

DINAS PENDIDIKAN KOTA MAKASSAR


UPT SMA NEGERI 12 MAKASSAR
Jl. Moha Lasuloro No.57, Antang, Kec. Manggala, Kota Makassar, Sulawesi Selatan 90234

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING


(RPL BK)
“BIMBINGAN KLASIKAL”

IDENTITAS
Sekolah : SMAN 12 Makassar Komponen Layanan : Layanan Dasar
Kelas/Semester : XII/Ganjil Bidang Layanan : Belajr
Waktu : 1 x 40 Menit Tema/Topik : Konsentrasi Belajar

A. TUJUAN LAYANAN
Standar Kompetensi Kematangan Intelektual
Kemandirian Peserta Didik
(SKKPD)
Tujuan Umum/Rumusan 1. Mempelajari cara-cara pengambilan keputusan dan pemecahan
Kompetensi (RK) masalah secara objektif (Pengenalan)
2. Menyadari akan keragaman alternatif keputusan dan konsekuensi
yang dihadapinya (Akomodasi)
3. Mengambil keputusan dan pemecahan masalah atas dasar
informasi/data secara objektif (Tindakan)

Tujuan Khusus/Indikator 1. Peserta didik dapat menganalisis permasalahan konsentrasi


Pencapaian Kompetensi (IPK) belajar (C4)
2. Peserta didik dapat mengatasi faktor yang mempengaruhi
konsentrasi belajarnya (P4)
3. Peserta didik dapat menganalisis penyebab terganggunya
konsentrsi belajar (C4)
4. Peseta didik dapat memilih stategi agar dapat berkonsentrasi
dalam belajar (A2)
5. Peserta didik dapat menerapkan strategi konsentrasi dalam belajar
(P2)

B. KEGIATAN LAYANAN
Strategi/Model/Teknik
Media/Alat Sumber
Layanan
Klasikal/ Problem Based  Vidio  Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan
Learning/ Diskusi, Permainan  Kertas Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Sebut Warna warna  Sumarno, U. 2004. Kemandirian Belajar: Apa
 Power Mengapa dan Bagaimana Dikembangkan
Point Pada Peserta Didik. Bandung: Laporan
 LCD penelitian Hibah Pasca Sarjana UPI.
 Laptop  Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor
 Mind yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka
Mapping Cipta.
 LKPD  Olivia, Femi. 2010. Visual Mapping
Memaksimalkan Otak Kiri dan Kanan
Dengan Pemetaan Visual. Jakarta: Alex
Media Komputindo.
 Nugroho, W. 2007. Belajar Mengatasi
Hambatan Belajar. Surabaya: Prestasi
Pustaka.
 https://youtu.be/GFdOnd3Gxfk

LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN
TAHAP 1. Guru Bk mengucapkan salam, berdoa
AWAL/PENDAHULUA 2. Guru Bk menyampaikan tujuan layanan, menjelaskan langkah-langkah
N kegiatan
3. Guru Bk mengarahkan kegiatan yang akan dilakukan

TAHAP INTI Aktivitas Guru Aktivitas Peserta Didik

1. Guru Bk menjelaskan tentang 1. Peserta didik menyimak vidio


materi yang akan di bahas yang ditayangkan
2. Guru Bk menayangkan vidio 2. Peserta didik memberikan
berkaitan dengan konsentrasi pertanyaan kepada guru
belajar 3. Peserta didik mengerjakan
3. Guru Bk memberikan tanya jawab LKPD tentang faktor yang
tentang masalah konsentrasi mempengaruhi terganggunya
belajar yang sering dialami konsentrasi belajar serta
4. Curah pendapat tentang manfaat menganalisis penyebab tidak
konsentrasi berkonsentrasi belajar
5. Guru Bk mengajak peserta didik 4. Peserta didik membuat Mind
bermain game konsentrasi “Sebut mapping tentang strategi
warna” yang ditayangkan melalui
konsentrasi belajar
PPT, dengan cara peserta didik
diminta untuk menyebutkan warna 5. Masing-masing kelompok
bukan tulisannya mempresentasikan mind
6. Guru Bk membagikan kertas mapping kemudian kelompok
warna kepada peserta didik lain memberi masukan dan
berkelompok sesuai dengan warna penilaian
kertas yang diberikan
7. Guru Bk menjelaskan tugas
masing-masing kelompok
8. Guru Bk membagikan LKPD
kepada peserta didik

TAHAP PENUTUP 1. Guru BK menginformasikan bahwa kegiatan akan segera berakhir.


2. Guru BK bersama peserta didik menyimpulkan apa yang dapat
dipelajari
3. Guru BK melakukan refleksi dengan menanyakan bagaimana
perasaan peserta didik dalam mengikuti layanan.
4. Guru BK memberikan penguatan dan merencanakan tindak lanjut.
5. Guru BK menutup kegiatan layanan dengan mengucapkan terima
kasih atas partisipasi, antusias, dan semangat peserta didik selama
kegiatan, mengajak peserta didik bersyukur/berdoa dan mengakhiri
kegiatan dengan salam.

C. PENILAIAN

PENILAIAN PROSES Guru Bk melakukan evaluasi dengan memperhatikan proses keaktifan


peserta didik selama mengikuti layanan klasikal
 Melakukan refleksi hasil materi “konsentrasi belajar”, setiap
peserta didik menuliskan dikertas yang sudah disiapkan
 Mengamati sikap atau antusias peserta didik dalam mengikuti
kegiatan bimbingan klasikal
 Mengamati cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat
atau bertanya
PENILAIAN HASIL Guru BK melakukan penilaian terhadap hasil pelayanan untuk
mengetahui pemahaman pemahaman konseli terhadap materi layanan
yang telah diberikan.
Lampiran-lampiran :
1. Materi/Bahan Layanan
2. LKPD
3. Penilaian

Makassar, 15 November 2022

Mengetahui
Kepala Sekolah Guru BK

Dra. Hj. Ariani S. Pd, M.Pd Ainun Nur Isliani Asis


NIP. 19690301 199702 2 006 NIM. 210404502004
Lampiran 1

Topik Layanan

Konsentrasi Belajar

Konsentrasi belajar adalah sebuah perilaku pemusatan pikiran, perhatian dan kesadaran yang dilakukan
siswa untuk mempelajari dan memahami isi materi bahan pelajaran maupun proses pengajaran serta
menghalau dan mengesampingkan hal-hal yang tidak berhubungan dengan kegiatan belajar tersebut.

Menurut Dimyati dan Mudjiono (2009), konsentrasi belajar adalah kemampuan memusatkan perhatian
pada pelajaran. Pemusatan perhatian tersebut tertuju pada isi bahan belajar maupun proses
memperolehnya.

Aspek-aspek Konsentrasi Belajar


Menurut Nugroho (2007), konsentrasi belajar memiliki beberapa aspek pendukung, antara lain yaitu
sebagai berikut:
1. Pemusatan pikiran. Suatu keadaan yang memerlukan ketenangan, kenyamanan, dan juga
perhatian dalam proses belajar agar dapat memahami pelajaran yang sedang dipelajari.
2. Motivasi. Suatu dorongan atau keinginan yang muncul dari dalam diri individu yang berusaha
untuk mengubah tingkah laku agar lebih baik dari sebelumnya.
3. Rasa khawatir. Merupakan suatu perasaan tidak tenang karena merasa kurang optimal dalam
melakukan suatu pekerjaan.
4. Perasaan tertekan. Merupakan suatu dorongan atau tuntutan dari orang lain ataupun dari
lingkungan.
5. Gangguan pemikiran. Merupakan suatu hambatan dari dalam diri individu ataupun dari orang
lain. Misalnya: masalah keluarga, ekonomi, dan masalah pribadi dari individunya.
6. Gangguan kepanikan. Merupakan suatu hambatan berkonsentrasi dalam bentuk rasa waswas yang
dapat mengganggu hasil yang sudah dilakukan maupun hasil yang akan dilakukan.
7. Kesiapan belajar. Suatu keadaan atau kondisi dimana seseorang sudah siap untuk menerima
pelajaran, sehingga individu tersebut dapat mengembangkan setiap potensi yang dimilikinya.
Indikator Konsentrasi Belajar
Menurut Makmun (2003), konsentrasi belajar yang dilakukan oleh siswa memiliki beberapa indikator atau
ciri-ciri, yaitu sebagai berikut:
1. Konsentrasi perhatian. memperhatikan sumber informasi dengan saksama (guru atau buku),
fokus pandangan tertuju pada guru atau papan tulis, dan memperhatikan hal yang lain (menengok
ke arah teman yang bertanya atau menanggapi jawaban).
2. Sambutan lisan (verbal response). yaitu bertanya mencari informasi tambahan penguji, pendapat
hipotetiknya, menjadi pembicara.
3. Memberikan pernyataan. Seperti menguatkan, menyetujui, menentang dan menyanggah atau
membandingkan (dengan alasan, tanpa alasan).
4. Menjawab. Menjawab jawaban hasil diskusi atau jawaban teman sesuai dengan masalah atau
menyimpang dari masalah (ragu-ragu).
5. Sambutan psikomotorik. Dengan membuat catatan atau menulis informasi, membuat jawaban
atau mengerjakan tugas.

Faktor Penyebab Rendahnya Konsentrasi Belajar


Menurut Surya (2009), beberapa faktor yang dianggap dapat mempengaruhi rendahnya konsentrasi belajar
siswa antara lain, yaitu sebagai berikut:
1. Lemahnya minat dan motivasi pada pelajaran. Kurangnya minat dan motivasi belajar yang akan
menyebabkan siswa mudah terpengaruh pada hal-hal yang lebih menarik perhatian ketika proses
belajar berlangsung.
2. Timbulnya perasaan negatif seperti gelisah, tertekan, marah, khawatir, takut, benci dan
dendam. Perasaan tidak enak yang ditimbulkan oleh adanya konflik dengan pihak lain atau rasa
khawatir karena suatu hal sehingga menyita sebagian besar perhatian. Perhatian yang terpecah ini,
tentu menyulitkan anak untuk mengikuti pelajaran dengan baik. Oleh sebab itu, siswa mudah sekali
kehilangan konsentrasi saat belajar.
3. Suasana lingkungan belajar yang berisik dan berantakan. Suara hiruk-pikuk kendaraan, suara
musik yang keras, suara TV, suara orang yang sedang bertengkar dan lain-lain dapat memecahkan
perhatian kita saat ingin berkonsentrasi belajar. Selain itu keadaan ruang kelas atau ruang belajar
yang berantakan juga membuat tidak nyaman belajar sehingga menjadi tidak berkonsentrasi.
4. Bersifat pasif dalam belajar. Anak yang tidak dilibatkan secara langsung dalam proses belajar
mengajar disebut sebagai bersifat pasif dalam belajar. Bersifat pasif akan membawa anak pada
perilaku-perilaku impulsif serta menurunnya konsentrasi karena mereka merasa tidak dilibatkan
dalam proses belajar mengajar terebut.
5. Tidak memiliki kecakapan dalam cara-cara belajar yang baik. Konsentrasi belajar dibutuhkan
pada anak ketika ingin mendapatkan prestasi yang baik, hal ini banyak ditemukan pada anak-anak
yang mampu menciptakan cara-cara belajar yang baik dan efektif. Sementara itu, apabila anak
tidak mampu menciptakan cara belajar yang efektif, konsentrasi belajar sulit untuk dimunculkan.
6. Gangguan kebugaran jasmani. Ketika anak sedang belajar dalam keadaan tidak bugar jasmani,
hal ini akan mengganggu konsentrasinya. Keadaan yang tidak nyaman karena merasa lesu, letih,
atau mengantuk akan mengganggu pemusatan perhatian siswa pada pelajaran yang sedang
berlangsung.
Cara Meningkatkan Konsentrasi Belajar
Menurut Nugroho (2007), terdapat berbagai strategi dan upaya yang bisa dilakukan untuk meningkatkan
konsentrasi dalam belajar, antara lain yaitu sebagai berikut:
a. Kenali karakter
Setiap individu memiliki gaya belajar yang berbeda-beda, tidak semua individu memiliki gaya belajar
yang sama. Gaya belajar seseorang bermacam macam, ada yang dapat berkonsentrasi jika keadaan sekitar
benar-benar sunyi dan sepi, ada juga yang dapat berkonsentrasi jika ada suara musik (tidak dalam keadaan
sunyi).
b. Pergunakan konsep reward dan punishment dalam belajar
Reward dan punishment ditujukan kepada orang tua untuk memberikan penghargaan jika anak mencapai
suatu prestasi. Hal ini terbukti dapat meningkatkan konsentrasi dalam belajar anak untuk mencapai suatu
prestasi tertentu. Karena dengan reward seseorang akan berusaha seoptimal mungkin untuk belajar secara
bersungguh-sungguh untuk mendapatkan prestasi yang baik. Jika prestasi menurun akan diberikan
punishment yang telah di sepakati sebelumnya.
c. Mengubah kebiasaan belajar
Mengubah cara belajar bertujuan untuk mengurangi ketegangan serta kejenuhan dalam belajar untuk
meningkatkan konsentrasi belajarnya. Belajar tidak selamanya harus di dalam kamar. Tidak ada salahnya
apabila sekali-sekali siswa diajak belajar di luar rumah. Bahkan bila perlu belajar di mal atau pun tempat
yang menyenangkan lainnya. Yang penting siswa dapat melakukan belajar dengan baik. Hal ini juga dapat
mengurangi ketegangan serta kejenuhan siswa dalam belajar.
d. Persiapan sarana dan prasarana yang mendukung
Kebutuhan yang diperlukan pada saat belajar diusahakan dekat dan mudah terjangkau, hal ini dilakukan
agar individu tidak perlu berpindah dari tempat atau posisinya untuk mengambil barang tersebut, sehingga
konsentrasi belajar tidak akan terpecah. Kelengkapan saran dan prasarana pendukung belajar dapat pula
meningkatkan konsentrasi belajar. Sebisa mungkin posisikan ruangan belajar siswa jauh dari TV. Dengan
meletakkan semua kebutuhan yang diperlukan selama proses belajar dekat dengan posisi siswa, diharapkan
siswa tidak perlu meninggalkan posisi belajarnya hanya sekedar untuk mengambil beberapa kebutuhan
perlengkapan belajar. Dengan demikian konsentrasi siswa tidak akan terpecah.
Lampiran 2

MIND MAPPING

Gejala yang nampak saat mengalami kesulitan dalam konsentrasi


belajar
MIND MAPPING

Aspek-aspek konsentrasi belajar


Lampiran 2
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Nama Kelompok :
Anggota Kelompok :
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Berdasarkan gambar diatas tentukan dan analisislah faktor penyebab yang mempengaruhi terganggunya
konsentrasi bel
Lampiran 3

Lembar Penilaian Proses Bimbingan Klasikal

Tema :
Kelas :
Waktu Pelaksanaan :

Petunjuk :

1. Berilah tanda centang ( √ ) pada kolom skor sesuai dengan hasil penilaian Anda !
2. Kolom skor angka 1 = kurang baik, 2 = cukup baik, 3 = baik, dan 4 = sangat baik.

No. Pernyataan 1 2 Skor 3 4

1 Peserta didik terlibat aktif bertanya dan menjawab dalam


kegiatan layanan.
2 Peserta didik antusias dalam mengikuti kegiatan layanan.
3 Peserta didik kreatif dalam mengikuti kegiatan layanan.
4 Peserta didik saling menghargai dalam mengikuti
kegiatan layanan.
5 Peserta didik saling mengeluarkan pendapat selama
kegiatan layanan.
6 Peserta didik berargumentasi mempertahankan
pendapat masing-masing dalam mengikuti kegiatan.
7 Layanan terselenggara dengan menyenangkan.
8 Layanan klasikal berjalan dengan lancar sesuai alokasi
waktu yang telah direncanakan.
Jumlah
Total skor

Keterangan :
1. Skor minimal yang dicapai adalah 1 x 8 = 8, dan skor tertinggi adalah 4 x 8 = 32
2. Kategori hasil :
a. Sangat baik = 28 - 32
b. Baik = 23 - 27
c. Cukup = 18 - 22
d. Kurang = 8 - 21
Lembar Penilaian Hasil Bimbingan Klasikal

Nama :
Kelas :
Waktu Pelaksanaan :

Petunjuk :

1. Berilah tanda centang ( √ ) pada kolom skor sesuai dengan kondisi Anda !
2. Kolom skor angka 1 = kurang sesuai, 2 = cukup sesuai, 3 = sesuai, 4 = sangat sesuai.

No. Pernyataan 1 2 Skor 3 4

1 Saya memahami dengan baik tujuan yang diharapkan


dari materi yang disampaikan oleh guru BK saya.
2 Saya memperoleh banyak pengetahuan dan informasi
dari materi yang disampaikan oleh guru BK saya.
3 Saya menyadari pentingnya bersikap sesuai dengan
materi yang disampaikan oleh guru BK saya.
4 Saya meyakini diri akan lebih baik, apabila bersikap
sesuai dengan materi yang disampaikan oleh guru BK
saya.
5 Saya dapat mengembangkan perilaku yang lebih positif
setelah mendapatkan materi yang disampaikan oleh guru
BK saya.
6 Saya dapat mengubah perilaku sehingga kehidupan saya
menjadi lebih teratur dan bermakna.
Jumlah
Total skor

Keterangan :
1. Skor minimal yang dicapai adalah 1 x 6 = 6, dan skor tertinggi adalah 4 x 6 = 24
2. Kategori hasil :

a. Sangat baik = 21 - 24
b. Baik = 17 - 20
c. Cukup = 13 - 16
d. Kurang = 6 - 12

Anda mungkin juga menyukai