Anda di halaman 1dari 5

3.3.a.8. Koneksi Antar Materi - Modul 3.

3
DIAN ISWIBOWOSARI, S.Pd

CGP ANGKATAN 09

KAB. MADIUN

"Kreativitas melibatkan penghubungan berbagai elemen. Orang-orang kreatif, ketika diminta


menjelaskan proses kreatif mereka, mungkin merasa bersalah karena bagi mereka, proses itu
bukanlah suatu tindakan konkret; mereka hanya melihat sesuatu. Setelah beberapa saat,
sesuatu yang sebelumnya tidak jelas bagi mereka, tiba-tiba menjadi gamblang. Ini karena
mereka mampu mengaitkan pengalaman mereka dan menyintesis elemen-elemen baru." (Steve
Jobs )

Dalam Modul 3.3 tentang Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid, hal ini menjadi
landasan penting bagi para pendidik yang ingin memahami cara menciptakan program yang
tidak hanya sukses secara akademis, tetapi juga memberikan dampak positif pada
perkembangan murid.

Modul ini adalah catatan tugas saya, memperkenalkan paradigma baru dalam pengelolaan
program, dengan mengutamakan murid sebagai fokus utama dan menegaskan pentingnya
keberlanjutan dalam dunia pendidikan.

Tujuan Pembelajaran Khusus

CGP diharapkan dapat mengintegrasikan materi yang telah dipelajari dari modul-modul
sebelumnya, menciptakan sintesa pemahaman yang holistik mengenai program sekolah yang
memiliki dampak positif pada murid.

Pertanyaan Pemantik

Bagaimana saya dapat mengaplikasikan esensi dari materi modul-modul guru penggerak yang
telah saya pelajari menjadi dasar teoritis dalam menyusun rencana program/kegiatan yang
berdampak positif pada murid yang akan saya rancang sebagai seorang calon guru penggerak?

Jawaban:

Sebagai seorang calon guru penggerak, saya bertujuan untuk mengaitkan intisari dari materi
modul-modul guru penggerak yang telah saya pelajari agar dapat menjadi dasar teoritis dalam
menyusun rencana program/kegiatan. Saya akan menggabungkan konsep-konsep tersebut
untuk menciptakan strategi yang lebih holistik dan berdampak positif pada perkembangan
murid.
Dengan memanfaatkan wawasan dan keterampilan yang saya peroleh, saya yakin dapat
merancang program yang tidak hanya inovatif namun juga sesuai dengan kebutuhan unik setiap
siswa, membantu mereka mencapai potensi penuh mereka dalam lingkungan pembelajaran
yang mendukung dan memotivasi.

Berikut adalah beberapa pertanyaan yang dapat membimbing refleksi

1. Bagaimana perasaan Anda setelah menyelesaikan modul ini?

Jawaban:

Setelah mempelajari modul 3.3 pengelolaan program yang berdampak pada murid, pemikiran
reflektif saya melibatkan pengalaman belajar dan beberapa poin kunci.

Saya merasa senang dan terinspirasi dengan ide-ide baru yang dapat meningkatkan
kepemimpinan murid. Dalam keterlibatan saya dalam proses belajar, saya berhasil membimbing
murid untuk berbagi ide dan pemikiran.

Harus saya akui bahwa saat menyelesaikan modul 3.3 ini, perasaan saya sangat kompleks. Rasa
antusias tumbuh di dalam diri saya karena modul ini memberikan wawasan mendalam tentang
pengelolaan program yang berdampak positif pada murid. Saya merasa terpacu untuk menggali
pengetahuan baru yang dapat memberikan kontribusi positif dalam pengembangan murid.

Namun, di sisi lain, saya juga merasakan tantangan yang nyata. Menerapkan konsep-konsep
yang diajarkan dalam modul ini dalam konteks dunia nyata memerlukan keberanian dan
keterampilan praktis yang mungkin belum sepenuhnya saya kuasai. Meskipun demikian, tekad
saya untuk menjadi guru penggerak yang efektif tetap kuat, dan saya siap menghadapi setiap
tantangan dengan semangat belajar yang tinggi.

Meskipun demikian, saya menyadari pentingnya belajar dari rekan guru dan berkomitmen
untuk mengembangkan prakarsa perubahan melalui BAGJA. Saya menyimpulkan bahwa sebagai
guru, saya memahami betapa pentingnya menciptakan program yang melibatkan murid untuk
memberikan dampak positif jangka pendek dan panjang.

2. Apa inti dari pembelajaran yang Anda dapatkan dari modul ini?

Jawaban:

Inti dari pembelajaran Modul 3.3 tentang pengelolaan program yang berdampak positif pada
murid adalah membangun keterlibatan murid dengan komunitas sekitarnya, menjadikan
mereka agen perubahan yang kontributif.
Guru diajak untuk mengoptimalkan potensi sekolah dengan memetakan aset yang baik dan
menggunakan pendekatan berbasis aset. Pemahaman terhadap kebutuhan individu murid,
pembelajaran berdiferensiasi, dan sosial emosional menjadi fokus, memberikan bekal bagi guru
penggerak untuk merancang program yang sesuai.

Melalui pemahaman peran guru penggerak, inti pembelajaran adalah menciptakan lingkungan
belajar efektif dengan memanfaatkan aset sekolah dan pendekatan berbasis kekuatan.

3. Bagaimana Anda melihat hubungan modul ini dengan materi-materi sebelumnya?

Jawaban:

Modul 3.3 Pengelolaan Program yang memberikan dampak positif pada murid memiliki
keterkaitan yang erat dengan modul-modul sebelumnya, seperti Modul 3.2, 3.1, Modul 2, dan
Modul 1.

Modul 3.1 menekankan pada pengambilan keputusan guru sebagai pemimpin pembelajaran
yang bijaksana, berpihak pada murid, dan konsisten dengan nilai-nilai kebajikan. Hal ini
melibatkan penanganan dilema etika atau tantangan moral dalam pengambilan keputusan.

Dalam Modul 3.2, fokusnya adalah pada pemetaan aset baik fisik maupun non-fisik, dengan
pendekatan berbasis aset yang dapat mengoptimalkan potensi sekolah. Pendekatan ini lebih
efektif dibandingkan dengan berbasis masalah atau kekurangan.

Modul 2.3 tentang Coaching memberikan kesempatan kepada murid untuk berkembang dan
mengembangkan kemampuan berpikir pribadi, yang sangat relevan dalam pengelolaan
program berdampak positif pada murid.

Dalam Modul 2.1, pembelajaran berdiferensiasi menjadi fokus dengan orientasi kepada
kebutuhan semua murid. Memanfaatkan keragaman siswa sebagai aset untuk merencanakan
dan mengelola program yang memengaruhi murid secara positif.

Modul 1.2 menyoroti nilai dan peran guru penggerak, yang tidak hanya sebagai pemimpin tetapi
juga sebagai pengarang, pengembang, dan pengelola program berdampak positif pada murid.
Nilai-nilai seperti mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif, dan berpihak pada murid menjadi
landasan dalam menjalankan peran tersebut.

Dalam pengelolaan program berdampak positif pada murid, guru harus memahami kebutuhan
individu siswa, termasuk tingkat kesiapan belajar, minat, dan profil belajar. Pemahaman dan
pemenuhan kebutuhan serta potensi unik setiap murid menjadi esensial dalam proses
pembelajaran.
4. Setelah mengidentifikasi keterkaitan antara modul ini dengan modul-modul lainnya, jelaskan
perspektif Anda mengenai program yang berdampak positif pada murid. Bagaimana sebaiknya
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program atau kegiatan sekolah diatur agar dapat
memberikan dampak positif pada perkembangan murid?

Jawaban:

Menurut perspektif saya sebagai guru, program yang berdampak positif pada murid adalah
desain program yang memperhatikan karakter, bakat, minat, dan kebutuhan individu murid,
menciptakan pengalaman belajar yang holistik.

Dalam melaksanakan Modul 3.3 Pengelolaan Program, saya menyadari pentingnya membangun
keterlibatan murid dengan komunitas sekitarnya, menjadikan mereka agen perubahan yang
berkontribusi pada masyarakat.

Memahami kebutuhan individu murid, menerapkan pendekatan berbasis aset/kekuatan, dan


memahami pembelajaran berdiferensiasi menjadi kunci kesuksesan program berdampak
positif. Sebagai guru penggerak, saya bertekad untuk mengoptimalkan potensi murid,
menciptakan pengalaman bermakna, dan memunculkan ide-ide inovatif yang menumbuhkan
kepemimpinan.

Dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi program atau kegiatan sekolah,


seorang guru perlu menerapkan strategi-strategi berikut:

1. Memahami kebutuhan individu murid: Guru harus memahami tingkat kesiapan belajar, minat,
dan profil belajar masing-masing siswa untuk menciptakan program sesuai dengan kebutuhan
mereka.

2. Membangun keterlibatan murid dengan komunitas: Melibatkan murid dalam komunitasnya


membantu mereka menjadi agen perubahan yang berkontribusi pada masyarakat.

3. Mengoptimalkan potensi murid: Guru harus memunculkan ide dan bakat murid,
menumbuhkan kepemimpinan, dan mengoptimalkan potensi mereka.

4. Memahami pendekatan berbasis aset/kekuatan: Pendekatan ini membantu guru


mengidentifikasi aset sekolah dan memanfaatkannya lebih baik daripada pendekatan berbasis
masalah/kekurangan.

5. Memahami pembelajaran berdiferensiasi: Guru perlu mengerti kebutuhan belajar individual


murid untuk merancang program yang sesuai.
6. Mengelola program yang berdampak positif pada murid secara berkala, menyeluruh,
transparan, dan sistemik: Penilaian berkala membantu mengevaluasi pencapaian standar
nasional pendidikan.

7. Mengelola program pendidikan oleh berbagai lembaga: Guru perlu bekerja dengan lembaga
mandiri, pemerintah, dewan pendidikan, komite sekolah/madrasah, dan perguruan tinggi untuk
meningkatkan mutu pelayanan pendidikan.

Dengan menerapkan strategi ini, guru dapat memberikan pengalaman bermakna dan
memberikan dampak positif terutama pada kepemimpinan murid.

Sebagai penutup eksplorasi ini, kita menyadari bahwa koneksi antarmateri Modul 3.3 bukan
sekadar penyusunan teori, melainkan implementasi berkelanjutan.

Melalui pemahaman mendalam terhadap kebutuhan murid, penerapan pendekatan berbasis


aset, dan pengelolaan program yang memberikan dampak positif, kita mampu membentuk
fondasi yang kokoh untuk menciptakan lingkungan belajar yang tidak hanya produktif, tetapi
juga memberikan pengalaman berharga bagi perkembangan setiap murid.

Anda mungkin juga menyukai