Anda di halaman 1dari 6

Selamat pagi, Bapak/Ibu………… Saya senang bertemu Anda hari ini untuk membicarakan

peningkatan keterampilan coaching Anda. Saya ingin memberikan dukungan. Bagaimana


saya dapat membantu Anda?

Coach (CGP B):


Terima kasih, bu……... Saya ingin Anda membimbing saya dalam meningkatkan kemampuan
presence, mendengarkan aktif, dan mengajukan pertanyaan yang bermakna.

Supervisor (CGP A):

Baik, saya akan mendukung Anda dalam hal itu. Bagian mana yang ingin Anda fokuskan pada
observasi?

Coach (CGP B):


Saya berharap bu……………. dapat memerhatikan cara saya mendengarkan aktif dan cara saya
mengajukan pertanyaan yang bermakna.

Supervisor (CGP A):


Sudah saya catat. Bagaimana menurut Anda, sejauh mana tingkat kemampuan Anda dalam
hal ini?

Coach (CGP B):


Saya percaya peningkatan dalam mendengarkan aktif dan merumuskan pertanyaan yang
efektif akan sangat berguna dalam proses coaching. Dengan meningkatkan keterampilan ini,
saya yakin bisa lebih baik membimbing murid dalam pembelajaran.

Supervisor (CGP A):


Saya paham. Apa harapan Anda dari observasi kita nanti?
Coach (CGP B):
Saya berharap observasi ini memberikan umpan balik yang membangun untuk membantu
perkembangan saya, khususnya dalam mendengarkan aktif dan mengajukan pertanyaan
yang bermakna.

Supervisor (CGP A) melakukan observasi terhadap proses percakapan coaching yang


dilakukan antara supervisee/coach (CGP B) dan coachee (CGP C), serta mencatat hal-hal
yang diamati.

Tahap 2

Coach (CGP B) melakukan percakapan coaching kepada coachee (CGP C).


Dalam melakukan percakapan coaching, Coach (CGP B) dapat menjadikan TIRTA, RASA, dan
kompetensi coaching sebagai acuan, sementara coachee (CGP C) dapat menyampaikan topik
terkait target pribadi.

Coach (CGP B):

Selamat pagi, CGP C. Hari ini kita akan melakukan sesi coaching menggunakan model TIRTA.
Pertama-tama, mari kita mulai dengan menetapkan tujuan dari sesi coaching kita hari ini.
Apa yang ingin Anda capai dari sesi coaching ini?

Coachee (CGP C):


Praktik Coaching Kasus 1

Coachee : M. FLAVIANA ANDRIANI, S.Pd. (ANDRI)

Coach : DIAN ISWIBOWOSARI, S.Pd. (DIAN)

ANDRI : Assalamualaikum ibu Dian?

DIAN : Waalaikumsalam bu Andri, bagaimana kabarnya bu Andri?

ANDRI : Alhamdulillah baik bu, begini bu.. apakah ibu ada waktu berbincang-bincang dengan

saya?

DIAN : Tentu saja bu ada apa ya?


ANDRI : Begini bu, saya ada sedikit permasalahan dalam pembelajaran di kelas. Apakah ibu

bersedia untuk berbagi solusi dengan saya?

DIAN : Tentu saja ibu, memangnya setelah berbincang-bincang dengan saya apakah yang
ingin ibu harapkan?

TUJUAN

ANDRI : Alhamdulillah ibu berkenan, dengan masalah yang sedang saya hadapi ini saya
berharap untuk ke depannya menemukan solusi dari bu Dian.

DIAN : ooo.. begitu ya bu, dengan senang hati saya bisa berbagi. Kalau boleh tau
permasalahan ibu seperti apa ya?

ANDRI : Iya bu, permasalah yang terjadi dengan murid-murid dalam pembelajaran di kelas

IDENTIFIKASI

DIAN : Kalau boleh tau permasalahan dengan murid ibu seperti apa ya bu?

ANDRI : Begini bu, dalam kelas saya terdapat 2 murid yang mengalami kesulitan dalam
memahami materi pelajaran.

DIAN : Kalau boleh tahu kira-kira penyebab dari murid ibu tidak memahami atau kurang
memahami pelajaran kenapa ya bu?

ANDRI : Sepertinya ada berapa faktor yg membuat mereka kesulitan dalam memahami
materi

DIAN : Ooo..kalau boleh tau kira-kira faktor apa yg menyebabkan hal ini trjadi?

ANDRI : Sudah saya tanyakan bahwa yang satu menjawab belum sarapan sehingga tidak
fokus belajar, bawaannya ingin istirahat saja dan yang satunya memang daya serap anak tersebut
lemah.

DIAN : Ooo.. begitu ya bu, ada yan g tidak sarapan dan ada yg daya serapnya memang
lambat, jadi sebenarnya seberapa besar harapan bu Andri pada murid rersebut dalammnerima
pembelajaran yang ibu sampaikan?

ANDRI : Harapan saya setelah memberikan materi pelajaran, anak-anak mampu menyerap
semua materi yang saya sampaikandengan baik dan paham jika saya bertanya. Kedua anak tersebut
hanya diam dan geleng kepala jika saya tanya, berarti mereka berdua tidak fokus

DIAN : Iya.. ya bu. Paling tidak mereka merespon pelajaran dengan baik

RENCANA AKSI

DIAN : Setelah bu Andri menegtahui penyebab permasalahan ini, kira-kira bagaimana


langkah-langkah atau rencana bu Andri untuk mengatasinya?

ANDRI : Saya berpikir untuk mencari tau ke orang tua murid yang selalu tidak sarapan dan
memberi informasi bahwa sarapan itu penting supaya anak fokus belajar jadi anak harus diberi
sarapan.
Sedangkan anak yang lambat pemahamannya akan saya berikan tambahan pelajaran diluar
pembelajaran. Saya akan membimbingnya sampai anak faham akan materi dan soal-soal yang saya
berikan.

DIAN : Baik ibu itu solusi yang baik untuk dan rencana yang bagus untuk meningatkan orang
tua bahwa sarapan itu penting untuk membentuk fokus anak. Sedangkan anak yang lambat, menurut
ibu bimbingan seperti apa yang akan ibu berikan?

ANDRI : Saya akan memberikan bimbingan yang lebih dari teman-teman lainnya setelah jam
pelajaran selesai.

DIAN : Berarti akan dibimbing terus ya bu? Kapan bu Andri akan membimbingnya?

ANDRI : Tentu tidak mengganggu teman yang lain, setelah pulang sekolah.

TANGGUNG JAWAB

Dian : Bagus itu bu, lalu apa komitmen ibu atas rencana penyelesain permasalahan ini yang
akan diterapkan nanti?

ANDRI : Saya akan melaksanakan secara kontinyu dan konsisten bagi murid saya tersebut
samapai ada perubahan yang terjadi dalam diri murid saya

DIAN : Terus kira-kira siapa saja yang akan membentu untuk menjaga komitmen ibu atas
permasalahan ini?

ANDRI : Dalam hal ini saya akan berkolaborasi dengan Kepala sekolah, orang tua dan rekan
sejawat

DIAN : Iya bu. Saling kolaborasi ya bu, lalu bagaimana hasil tindak lanjut ibu untuk
kedepannya?

ANDRI : Tindak lanjut yang akan saya lakukan adalah saya akan menjalin komunikasi yang
baik dengan orang tua siswa dan menjaga komitmen untuk sama-sama membimbing murid yang
membutuhkan dalam kesulitan belajar

DIAN : Bagus sekali rencana ibu. Jadi solusinya untuk kedepannya agar siswa lebih fokus
belajar bu Andri akan memberi informasi ke orangtua siswa yang tidak pernah sarapan bahwa
sarapan itu sangat penting untuk membentuk fokus anak belajar. Sedangkan murid yang lambat
pemahamannya akan dibimbing setelah jam pelajaran selesai.

REFLEKSI

DIAN : Baik bu Andri. Bagaimana perasaan ibu setelah berbagi cerita dengan saya?

ANDRI : Alhamdulilh sudah lega bu Dian karena sudah berbagi cerita dan mendapat solusi
yang baik untuk permasalahan dalam kelas saya.

DIAN : Alhamdulillah, saya rasa perbincangan ini sungguh luar biasa dan saya harap bu
Andri bisa melaksanakan rencana tadi dengan penuh semangat ya bu?

ANDRI : Iya bu Dian, saya akan tetap semangat membimbing murid

DIAN : Kira-kira adakah hal lain yang masih ingin kita bincangkan bu Andri?
ANDRI : Saya kira sudah cukup bu Dian untuk masalah saya ini. Terima kasih waktu yang
sudah diluangkan untuk saya

DIAN : Sama-sama bu Andri, baiklah saya undur diri dulu ya bu. Wassalamualaikum wr.wb.

ANDRI : Waalaikumsalam wr.wb

Supervisor (CGP A):

Boleh saya berbagi hasil pengamatan saya? Saya melihat bahwa Bapak/Ibu telah melakukan
mendengarkan aktif dan mengajukan pertanyaan berbobot dengan sangat baik, sesuai
dengan standar yang kita rujuk. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu tentang ini?

Coach (Andri)

Saya senang mendengarnya. Terima kasih atas umpan baliknya.

Supervisor (CGP A):

Namun demikian, saya juga melihat aspek-aspek yang masih dapat ditingkatkan. Misalnya,
saat observasi tadi, saya perhatikan saat... Bapak/Ibu melakukan ............, yang sebetulnya
seharusnya sesuai dengan standar.... Bagaimana pandangan Bapak/Ibu?

Coach (Andri)

Saya mengerti. Saya akan berusaha untuk lebih meningkatkan lagi.

Supervisor (CGP A):

Dari diskusi kita, apa langkah konkret yang akan Bapak/Ibu ambil untuk meningkatkan
performa di area ini?
Coach (CGP B):

Saya berencana untuk melakukan latihan lebih intensif dalam mendengarkan aktif dan
merumuskan pertanyaan yang lebih efektif.

Supervisor (CGP A):

Itu adalah langkah yang baik. Saya akan mencatat hasil observasi ini ke dalam form Supervisi
Akademik. Terakhir, apa yang Bapak/Ibu peroleh dari proses ini?

Coach (CGP B):

Saya merasa lebih memahami area di mana saya perlu berkembang, dan saya berterima
kasih atas bimbingan dan umpan balik yang diberikan.

Dalam skenario ini, Supervisor (CGP A) memberikan umpan balik berbasis coaching kepada
Coach (CGP B) dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang membantu dalam
pengembangan kompetensi coaching berdasarkan hasil observasi, sehingga memastikan
bahwa proses supervisi berjalan dengan baik.

Melalui eksplorasi Naskah Pra Supervisi dan Pasca Supervisi Demonstrasi Kontekstual Modul
2.3 Coaching dan Supervisi Akademik, kita melibatkan diri dalam perjalanan pencerahan
untuk mengembangkan keterampilan coaching dan supervisi. Modul ini bukan hanya
menjadi panduan unggul, tetapi juga menjadi pendorong pertumbuhan profesional dalam
dunia pendidikan. Dengan semangat yang membara, kita sambut setiap fase, menggali
potensi yang tersembunyi dalam diri kita, dan bersama-sama membawa perubahan positif
dalam ranah pendidikan kita.

Anda mungkin juga menyukai