Anda di halaman 1dari 5

KASUS 1

Seorang teman sejawat sedang bercerita jika muridnya sering terlambat


mengumpulkan tugas, guru tersebut menggungkapkan akhir- akhir ini banyak
menemukan siswa yang malas mengerjakan tugas, dari 17 anak terdapat 4 sampai 8
anak yang terlamabat mengumpulkan tugas.

Coach : “ assalamualaikum selamat siang ?


Coachee :” walaikumsalam selamat siang bu titik.”
Coach : “Ada apa bu? , sepertinya saya lihat ada sesuatu yang mengganggu
pikiran anda. Bagaimana bu apa ada yang bisa saya bantu?”
Coachee : “ Mohon maaf bu saya jadinya menganggu waktunya bu titik, begini bu
saya ingin menceritakan masalah yang saya hadapi dan saya berfikir bu
titik bisa membantu mencarikan solusi pemecahan dari masalah saya.
Coach : “ dengan senang hati bu, kira – kira apa yaa yang bisa saya bantu? Dan
kira – kira setelah diskusi ini apa yang bu devi harapkan? (TUJUAN )
Coachee :” Begini bu saya ingin mendapatkan solusi pemecahan dari masalah
yang saya hadapi, dan saya harap setelah diskusi kita saya mampu
meningkatkan semangat siswa dalam mengerjakan tugas.”
Coach : “ Oo begitu, coba bu devi bisa ceritakan .”
Coachee : “ jadi akhir akhir ini ada beberapa siswa di kelas saya yang malas
mengerjakan tugas dari 17 anak terdapat 4 sampai 8 anak yang selalu
terlambat mengumpulkan tugas padahal saya sudah melakukan
refleksi ke anak anak bagian mana materi yang belum dipahami namun
setelah evaluasi hanya beberapa anak yang aktif mengerjakan sisanya
pasif dan menunggu tugas itu dibuat PR.”(IDENTIFIKASI)
Coach : “ Apakah keterlambatan mengumpulkan tugas ini terjadi pada semua
mapel?”
Coachee :” sebenarnya tidak bu , hanya pada mata pelajaran bahasa Indonesia
saja.”
Coach :” oh kenapa ya kira- kira bisa begitu bu?
Coachee :” pada pelajaran bahasa indonesia di kelas anak anak kurang antusias
bu, sehingga anak anak itu pasif dan ada pula yang bermain sendiri.”
Coach :” bagaimana cara bu devi mengajar mata pelajaran bahasa indonesia?
Coachee :”pada waktu itu anak anak saya suruh membuka buku kemudian saya
menjelaskan di depan kelas lalu saya ajak anak anak untuk bertanya
jawab.
Coach : “ bagaimana respon anak anak terhadap pembelajaran yang ibu
terapkan.
Coachee : “ ada satu dua anak yang respon aktif diajak bertanya jawab namun
sebagian lagi pasif dan tidak bersemangat.
Coach :” jadi seperti itu bu permasalahannya.anak anak tidak aktif saat
pelajaran sehingga banyak yang terlambat mengumpulkan tugas, nah
sekarang bu devi kan sudah tau akar permasalahannya lalu upaya apa
yang akan bu devi lakukan.”
Coachee : “ Selama ini saya sering mengingatkan di wa grub agar anak anak
mengerjakan tugas
Coach :” sudah diingatkan ya, jadi hasilnya masih tetap sama meskipun sudah
diingatkan. Tadi bu devi sudah bercerita pada waktu pembelajaran
menggunakan metode cerita serta tanya jawab dan hanya beberapa
anak yang aktif.mungkin bu devi ingin merubah metode sesuai dengan
kemampuan anak dalam menyerap materi”
Coachee : oiya kenapa saya tidak menerapkan metode pembelajaran yang lebih
menarik serta menggunakan media pembelajaran
Coach : “ yaaa itu adalah upaya yang bagus bu,mungkin selama ini hanya
dengan bercerita dan tanya jawab anak anak merasa jenuh dan kurang
memahami materi.
Coachee : “ “ iya bu mungkin selama ini metode pembelajaran saya
membosankan dan belum berpihak kepada siswa,
Coach : iya benar itu, jadi apa yang akan bu devi lakukan scepatnya?”
Coachee : : saya akan merefleksi pembelajaran bahasa indonesia yang selama ini
saya lakukan, saya akan menggunakan metode lain yang menarik dan
media pembelajaran yang interaktif.( RENCANA AKSI)
Coach : ya benar, langkah yang bu devi ambil sudah tepat dan saya setuju.
Coachee : syukurlah sekarang saya menjadi lega bu saya sudah menemukan
solusi dari maslah yang saya hadapi
Coach : setelah diskusi ini komitmen apakah yang bu devi lakukan?
Coachee : saya akan melaksanakan pembelejaran yang menarik dengan cara
menyiapkan bebrapa media pembelajaran serta metode yang
bervariatif sesuai dengan minat belajar siswa dan mengikuti berbagai
pelatihan tentang pengembangan diri dalam pembelajaran
(TANGGUNG JAWAB)
Coach : Wah keren sekali pasti bu devi mampu melakukannya semangat ya bu
Coachee : sama sama bu terima kasih yaaa
KASUS 2
Pada hari Rabu kemarin, Bu Devi mendapati salah seorang muridnya yang bernama
Titik terlihat murung dan hanya duduk diam di kelas sendiri tanpa ada teman yang
menemaninya. Padahal Titik mempunyai sifat yang tidak mau berdiam diri, suka
menjahili temannya sehingga tidak sedikit temannya merasa terganggu karena sikap
Titik.
Coach : Selamat siang Titik, bolehkah Bu Devi duduk di samping Titik ?
Kita ngobrol sebentar ya .. !
Coachee : Selamat siang bu, Iya bu boleh.
Coach : Titik tahu alasan Bu Devi menghampiri Titik, Ada apa ….., sepertinya Bu
Devi lihat Titik tidak ceria seperti biasanya. Apa ada yang bisa ibu bantu?
Coachee : Mohon maaf ya bu, saya malah jadi perhatian ibu.
Coach : Loo… tidak apa apa donk tik, kan sudah menjadi kewajiban Bu Devi
memperhatikan murid – muridnya.
Coachee : Begini bu, apa Bu Devi bersedia mendengarkan cerita saya dan apa bu
Devi mau membantu saya mencarikan solusi dari masalah saya ya bu ?
Coach : Dengan senang hati donk , kira – kira apa yang bisa ibu bantu ?
Coachee : Saya hanya ingin mendapatkan solusi dari masalah saya dengan teman
– teman bu. Teman – teman tidak mau lagi berteman dengan saya.
Mungkin Bu Devi bisa membantu ?
Coach : oh begitu.., kira – kira setelah ngobrol ini apa yang Titik harapkan ?
( TUJUAN )
Coacee : Saya berharap teman – teman mau berteman lagi dengan saya bu,
sehingga saya tidak merasa sendirian.
Coach : Masalahnya apa tik, coba ceritakan ! apa yang sedang Titik rasakan,
mungkin Bu Devi bisa membantu.
Coachee : Begini Bu, teman- teman menjauhi saya, saya selalu ditinggal tidak
diajak bermain bersama. ( IDENTIFIKASI )
Coach : Apakah hal ini terjadi setiap hari ?
Coachee : Sebenarnya tidak bu, akhir – akhir ini saja sikap teman – teman
berubah menjauhi saya bu.
Coach : Ohh begitu, kira – kira kenapa bisa begitu tik?
Coachee : Apa mungkin mereka benci dan dendam kepada saya ya bu ?
Coach : Ehh… memang kamu tahu alasan mereka membencimu ?
Coachee : Nganu buuu…. Saya selalu bersikap tidak baik pada mereka, saya sering
mengejek dan menjahili mereka bu.
Coach : Pada waktu itu, bagaimana respon teman – temanmu?
Coachee : Teman – teman takut dan nurut kepada saya bu, sampai – sampai ada
yang menangis karena sikap saya.
Coach : Jadi seperti itu permasalahan yang kamu hadapi. Teman – teman
menjauhimu karena sikapmu yang tidak baik kepada mereka. Nah
sekarang kamu tahu akar permasalahnnya. Lalu upaya apa yang akan
kamu lakukan nak ?
Coachee : Saya sudah merubah sikap saya lo bu.
Coach : Emm…Jadi hasilnya masih tetap meskipun Titik sudah merubah sikap
kepada mereka. Apakah Titik sudah merefleksi sikap Titik selama ini,
mungkin Titik ingin melakukan sesuatu agar teman – teman mau
berteman lagi denganmu nak?
Coachee : Oh iya bu, Kenapa saya tidak meminta maaf kepada mereka ya bu. Coba
nanti setelah istirahat saya meminta maaf kepada mereka.
Coach : Ya… itu adalah upaya yang bagus nak.
Coachee : Iya ya bu, mungkin selama ini sikap saya sangat tidak baik kepada
mereka, sehingga mereka membenciku semua.
Coach : Iya benar itu, selanjutnya apa yang akan Titik lakukan ?
Coachee : Saya akan merefleksi sikap saya yang selama ini saya lakukan kepada
teman – teman. Saya akan meminta maaf kepada teman – teman bu.
( RENCANA AKSI )
Coach : Bagus sekali, itu langkah yang sudah tepat nak , ibu setuju.
Coachee : Yee… syukurlah bu. Saya menjadi lega sudah menemukan solusinya.
Coach : Setelah ini , komitmen apa yang akan kamu lakukan ?

Coachee : Saya akan segera meminta maaf kepada teman – teman dan saya
berjanji untuk merubah sikap saya menjadi lebih baik, tidak
mengganggu dan menjahili mereka lagi bu. ( TANGGUNG JAWAB )
Coach : Keren sekali ….. semoga kamu dapat menepatinya dengan baik ya nak .
Coachee : Iya donk bu, tentu … Terimakasih ya bu.
Coach : Iya sama – sama.

Anda mungkin juga menyukai