Anda di halaman 1dari 28

PUJI RAHARJO

RANCANGAN PROJEK P4
• Mendalami data dan fakta dari 3
aspek utama analisis
• Mendalami arah simpulan
• Mengembangkan usulan Projek P3
• Menetapkan kompetensi dan
indikator
• Proses Pelaksanaan Proyek
Penguatan P3
• COVER/JUDUL
• PENDAHULUAN
A. PETUNJUK MODUL
(Berisi penjelasan apa modul, bagaimana menggunakan modul)
B. PENGANTAR MODUL
Berisi tentang rancangan projek yang meliputi :
 Latar belakang (pendalaman simpulan hasil analisis konteks)
 Isu strategis
 Tujuan strategis
 Indikator program
 Kompetensi yang akan dicapai (pelaksana, sasaran, simpel)
 Usulan program (fleksibel : jumlah projek, jumlah sasaran)
 Durasi waktu (akhir semester, maksimal 2 bulan) MODUL
 Sasaran projek (karakteristik, jumlah, lokasi)
 Pelaksana projek (fleksibel pada jenjang, usia, kelompok)
 Daya dukung (pendidik, peserta didik, jejaring, infrastruktur)
 Penilaian (prinsip, jenis, bentuk, strategi, metode)
 Laporan (bentuk, metode, waktu, tempat)
MODUL

UNIT 1 Perencanaan Projek


1.Penentuan individu dalam
kelompok
2.Sosialisasi projek pada
kelompok
3.Konsolidasi kelompok
4.Pembuatan strategi dan rencana
kegiatan kelompok
MODUL

UNIT 2 Pelaksanaan Projek


1.Melakukan hubungan dengan
jejaring terkait
2.Sosialisasi kegiatan kepada
komunitas
3.Identifikasi awal kondisi komunitas
4.Pendampingan/kerjasama pada
komunitas
MODUL

C. Hasil Projek
1.Penguatan kapasitas peserta
didik
2.Ketercapaian rencana dan target
program
3.Dampak pada komunitas
4.Keberlanjutan program
5.Pelaporan kegiatan projek
CONTOH

• Pandemi Covid 19 berdampak pada kerentanan


ekonomi, peserta didik terbatas dalam akses
pendidikan, anak diharapkan membantu ekonomi
keluarga, mencari peluang untuk mencukupi ekonomi
keluarga.
• Lembaga pelaku usaha (seperti PT Kawan Baik)
memiliki program magang bagi siswa di kelas akhir
dengan syarat tertentu, membuka peluang kerjasama
ini dalam bentuk nota kerjasama formal jangka
panjang. Sementara PT Mitra Sejati memiliki potensi
penyaluran produk hasil siswa yang memenuhi kualitas
tertentu dan bersedia melakukan pelatihan
keterampilan. Lembaga bisa menindak-lanjuti dengan
proposal kerjasama.
• Pemerintah desa memiliki program pengembangan sumberdaya
manusia berbasis keterampilan bahan lokal untuk remaja.
Lembaga pendidikan bisa menjadi salah satu mitra penyedia
pelatihan. Sebagai awalan, bisa dengan kerjasama setahun lalu
dievalusi bersama prospek ke depannya.
• Satuan pendidikan secara finansial cukup memadai dalam
operasional lembaga, yang diperoleh dari iuran peserta didik,
meskipun dalam masa pandemi mengalami kendala. Di sisi lain,
satuan pendidikan ada potensi penggalangan dana dengan skema
CSR dan kerjasama jangka panjang dengan pelaku usaha. Fasilitas
transportasi dan akses internet di wilayah lokal sangat baik,
potensi untuk pengembangan program berbasis hasil alam.
• Lembaga tidak menguasai satu sumberdaya berbasis alam apapun.
Masyarakat sekitar lembaga mengelola kebun kopi di halaman dalam
luasan terbatas. Meskipun demikian personel dalam lembaga
digerakkan oleh norma kerelawanan yang masih kuat, sehingga SDM
yang demikian dapat didorong untuk menjalin kerjasama dengan SDM
eksternal yang kompeten dalam pengelolaan kebun kopi. Itu ditunjang
dengan ikatan sosial yang tidak pernah ada konflik personel dan bahkan
kegiatan berbasis keluarga dilakukan untuk memupuk saling percaya.
Generasi dewasa dalam masyarakat tergantung pada ketokohan figur
informal.
Isu Strategis:
 Pemberdayaan ekonomi keluarga berbasis potensi
lokal dengan keragaman pengolahan sebagai bentuk
ketahanan pangan di komunitas
 Memperluas jaringan pasar dengan kerjasama dari
pelaku usaha, perangkat pemerintah desa, dan
penggunaan aplikasi berbasis teknologi
 Penyadaran kritis terhadap pelestarian sumber daya
alam dengan pengolahan yang ramah lingkungan
Tujuan Strategis:
 Terbentuknya kemandirian dalam usaha bersama
potensi lokal berbasis ekonomi
 Peningkatan penguasaan teknologi berbasis
Informasi Teknologi.
 Penguatan kapasitas menjaring mitra (penguatan
kapasitas diri/kelompok dan jejaring)
Indikator Program:
• Kemampuan melakukan
pengorganisasian dalam membangun
usaha ekonomi produktif
• Kemampuan menjalin kerjasama
dengan pelaku usaha dan perangkat
pemerintah tingkat lokal dalam
penyaluran produk potensi lokal
• Kemampuan mengidentifikasi pasar
potensial dengan basis teknologi
1. Mengidentifikasi peluang pasar online
produk potensi lokal
2. Menyusun kesepakatan usaha bersama
dengan pelaku usaha
3. Mengelola kedai makanan lokal di pasar
rakyat
4. Dst
Kompetensi
1. Peserta didik mampu melakukan komunikasi
efektif
2. Peserta didik mnunjukkan sikap tanggung
jawab
3. Dst.
• Durasi waktu
• Daya dukung
• Sasaran
• Pelaksana
• Penilaian
• Laporan
Setiap projek merupakan suatu kerja
kelompok, maka perlu dibentuk kelompok
sesuai minat dan kemampuan peserta didik
agar proyek dapat berjalan dengan baik. Dalam
satu kelompok akan sangat baik apabila terdiri
atas anggota dengan kemampuan/kompetensi
yang beragam sehingga diharapkan dapat
timbul gagasan-gagasan projek yang out of the
box dan pada akhirnya dapat dilaksanakan
dengan baik.
Sosialisasi projek pada kelompok dilakukan
setelah menentukan kesepakatan projek
yang akan dikerjakan. Dengan
mensosialisasikan projek dalam kelompok
akan memiliki kesamaan persepsi tentang
projek yang akan dikerjakan bersama dan
memahami seperti apa projek tersebut akan
dilakukan.
Dalam satu kelompok kerja tentu tiap
anggota kelompok memiliki kemampuan
pengetahuan dan keterampilan yang
berbeda. Perlu kiranya dalam satu
tim/kelompok membuat kesepakatan kerja
bersama, dimana jika ada anggota
kelompok yang mengalami kesulitan
dengan pekerjaannya maka akan saling
bantu atau bergotong royong dalam
menyelesaikan masalah yang dihadapi
secara bersama dengan kelompoknya.
Kelompok perlu merencanakan secara bersama
apa kegiatan- kegiatannya, mengatur strategi
kerjanya, mengidentifikasi alat- bahan yang
diperlukan, strategi pendampingan pada
komunitas, dan juga pembagian tugas setiap
anggota kelompoknya agar projek P3 dapat
berjalan dengan baik. Setiap kegiatan yang
direncanakan hendaknya setiap anggota
kelompok mendapatkan tanggung jawab untuk
melaksanakannya, sehingga tidak ada anggota
kelompok yang porsi kerjanya lebih banyak
dibandingkan anggota lainnya.
Dimaksudkan untuk membangun dan memelihara
hubungan sosial yang pada akhirnya dapat menjalin
kemitraan dalam rangka pemberdayaan pada
komunitas. Diharapkan dengan melakukan
hubungan dengan jejaring terkait peserta didik akan
mendapatkan pengalaman nyata yang sesuai
dengan konteks daerah setempat dan bermanfaat
pada pengembangan hubungan sosial, serta
keberhasilan dalam pendampingan pada komunitas.
Tujuannya adalah memperkenalkan
program pemberdayaan dan
keterampilan yang ada di satuan
pendidikan agar komunitas
memahami dan dapat terjalin
hubungan baik dengan komunitas.
Identifikasi awal kondisi komunitas
dimaksudkan untuk mendapatkan informasi/
gambaran dan data tentang kondisi
komunitas dan faktor-faktor lain yang terkait
guna memecahkan masalah yang ditemui.
Biasanya kegiatan identifikasi yang dilakukan
meliputi mengumpulkan data/informasi,
pengorganisasian data dan
pendokumentasian data.
Melalui pendampingan/kerjasama
pada komunitas bertujuan
membangun sumberdaya manusia
untuk mendapatkan keahlian baik
pengetahuan maupun keterampilan
yang nantinya bermanfaat pada
kemandirian maupun berwirausaha
dalam peningkatan
kualitas hidup.
Dukungan pendidik dan komunitas pada projek
penguatan P3 akan menghasilkan peningkatan
kapasitas peserta didik , terutama rasa keberdayaan
diri peserta didik yang dipraktikkan pada komunitas
untuk keberdayaan kolektif, baik secara sikap/mental,
pengetahuan, dan keterampilan. Mengingat di era
revolusi 4.0 terjadi mobilisasi pengetahuan maupun
keterampilan secara cepat dan massif dengan
pemanfaatan computer, gadget maupun teknologi
lainnya maka perlu terus diperkuat dengan optimal
pembelajaran muatan pemberdayaan dan
keterampilan pada peserta didik.
Projek P3 yang dilaksanakan oleh peserta
didik diharapkan rencana dan target
program tercapai dengan baik dan
memberikan pengalaman nyata pada
individu peserta didik, sehingga menjadi
pribadi sosial dan mencapai kepribadian
yang mumpuni dalam pencapaian Profil
Pelajar Pancasila, serta memiliki kesiapan
terjun di masyarakat.
Projek P3 yang dilakukan satuan
pendidikan hendaknya memberikan
dampak positif pada komunitas, misalnya
membantu dalam pemeliharaan dan
pelestarian nilai-nilai dan norma-norma
sosial, menyelesaikan masalah
masyarakat secara swadaya, mendorong
partisipasi warga di masyarakat,
mengangkat kearifan lokal sebagai sumber
ekonomi, dll.
Program pemberdayaan yang telah dirintis
oleh satuan pendidikan hendaknya tidak
hanya sesaat tetapi dilanjutkan dengan
program pengembangan lainnya dengan
tujuan mewujudkan kesejahteraan
masyarakat.
Pelaporan projek meliputi semua yang
telah dilakukan peserta didik terkait
projek yaitu perencanaan,
pelaksanaan dan hasil projek P3.
Pelaporan dilakukan secara tertulis
dan presentasi oleh kelompok
Projek.

Anda mungkin juga menyukai