Anda di halaman 1dari 30

Materi Sajian Tuweb Sesi ke- 5

Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan


Hari Minggu, 13 Nopember 2022.
1.Sapaan dan Penjelasan Sesi.
2. Presentasi Kelompok mahasiswa tentang jalannya kegiatan diseminasi dan pembahasan
3. Feedback / Pembahasan jawaban soal uraian HOTS ke 2
4. Membahas kompetensi esensial dalam rangka mencapai capaian pembelajaran SAT ke- 5.
4.1.Mahasiswa dapat memahami dan melakukan praktek pembinaan/ pembimbingan pada salah satu program pendidikan masyarakat.
5. Diskusi dan tanya jawab tentang Kegiatan Pembimbingan.
6. Pemberian Tugas Praktek ke- 4.
6.1.Menyusun Laporan Kemajuan / Perkembangan Kegiatan Pembimbingan /Pembinaan
sesuai dengan judul pilihan praktek yang Anda lakukan.
6.2.Adapun format Laporan Kemajuan /Perkembangan Kegiatan Pembimbingan / Pembinaan
dapat dilihat di Tuweb Sesi ke-5 pada Tugas ke-2 pada LMS.
6.3.Tugas dikirim ke aplikasi https://lms.ut.ac.id dan print outnya ke Tutor paling lambat Hari
Kamis, 17 Nopember 2022.
6.4.Pemberian tugas belajar mandiri, untuk pelajari, baca, dan bahas Modul 7,8,9 serta buat
peta konsep, dikirim paling lambat Hari Kamis, 17 Nopember 2022.
Jawaban Soal Uraian HOTS Tugas Mandiri 2
Sesi ke- 4 Mata Kuliah P B K
1.Satuan dan Program Pendidikan Masyarakat
a. Kursus,
Dalam PP No 73 tahun 1991, bahwa kursus adalah
satuan pendidikan luar sekolah yang terdiri dari -
atas sekumpulan warga masyarakat yg memberikan
pengetahuan keterampilan dan sikap mental terten
tu bagi warga belajar. Contoh: kursus menjahit,kur –
sus rias pengantin, kursus akuntansi, kursus kompu
ter, kursus kecantikan rambut, kursus sitir dan mobil.
b. Pelatihan,
Kegiatan pendidikan yang dilaksanakan dengan se
ngaja,terorganisir dan sistematis diluar persekolahan

mal upayakan kurang 4 menit)


untuk memberikan dan meningkatkan suatu pengeta
huan dan keterampilan tertentu kepada kelompok te
naga kerja tertentu dalam waktu yang relatif singkat
dengan mengutamakan praktek dari pada teori, agar
mereka memperoleh pengetahuan, sikap dan keteram
pilan dalam memahami dan melaksanakan suatu pe –
kerjaan tertentu dengan cara yang efisien dan efektif.
Contoh : Pelatihan Tutor Kejar Peket A, Pelatihan Kuri
kulum tiga belas, Pelatihan metode pembelajaran,Pela
tihan kepemimpinan,Pelatihan Guru matematika,dll.
c. Pendidikan Keterampilan,
Pendidikan yg ditujukan untuk membekali warga bela
jar dlm bidang ketrampilan yg dpt dijadikan bekal usaha
Dengan ketrampilan yg dimiliki ini masyarakat diharap
kan dapat meningkatkan kemampuan dirinya dlm rang
ka utk peningkatan kesejahteraan hidupnya.
Contoh : Keterampilan dalam bidang pekerjaan jasa ,
Keterampilan dalam bidang rumah tangga , Keterampi
lan dalam bidang bahasa, dll
2.Yang dimaksud dng pendekatan andragogi dalam pem
belajaran adalah proses pembelajaran apabila metode
dan teknik yg digunakan dapat melibatkan peserta didik
secara maksimal.Sehingga pendidik harus mampu mem
bantu peserta didik antara lain :
a. Menciptakan suasana yg kondusif utk belajar melalui
kerjasama dlm merencanakan program pembelajaran.
b. Menemukan kebutuhan belajar.
c. Merumuskan tujuan dan materi yg cocok utk memenuhi
kebutuhan belajar.
d. Merancang pola belajar dlm sejumlah pengalaman bela
jar untuk peserta didik.
e. Melaksanakan kegiatan belajar dng menggunakan meto
de dan teknik yang tepat.
f. Menilai kegiatan belajar serta mendiagnosis kembali ke
butuhan belajar utk kegiatan pembelajaran selanjutnya.
3. Program Kelompok Belajar (Kejar) Paket B adalah suatu
kegiatan membelajarkan warga masyarakat melalui pro
ses belajar dengan menggunakan buku Paket B sebagai
sarana utama, yang isinya terdiri dati atas Pendidikan da
sar umum dan Pendidikan ketrampilan untuk mengusaha
kan mata pencaharian, yang setara dengan Sekolah Lanju
tan Tingkat Pertama.
Sedangkan menurut PP no. 73 Tahun 1991, Kelompok Belajar (Kejar) Paket B adalah
penyelenggaraan kegiatan membelajarkan bagi sekumpulan warga masyarakat untuk
memperoleh Pendidikan setara SLTP.
4.Pengertian Pendidikan Kecakapan Hidup,
*Interaksi berbagai pengetahuan dan kecakapan yang
sangat penting dimiliki oleh seseorang sehingga mere
ka dapat hidup mandiri.
*Kemampuan dan keberanian untuk menghadapi pro
blema kehidupan, kemudian secara proaktif mencari
dan menemukan solusi untuk memecahkannya.
*Keterampilan untuk bekerja. Orang tidak bekerja/ibu
rumah tangga/pensiunan/pendidik dll tetap membutuh
kan kecakapan hidup, untuk memecahkan permasa -
lahan sendiri dalam kehidupannya.
Pendidikan Kecakapan Hidup diperlukan dalam pendi
dikan karena :
a.Dunia pendidikan dituntut untuk mempersiapkan sum
ber daya manusia yang kompeten,sehingga mampu
bersaing dalam pasar kerja global.
b.Dunia pendidikan dituntut mengubah paradigma de –
ngan pendidikan yang demokratis,mendorong partisipa
si masyarakat dan menghargai keragaman kebutuhan
dan kondisi daerah.
c.Kualitas sumber daya manusia Indonesia masih rendah
Pembangunan pendidikan belum sepenuhnya mampu
memenuhi hak-hak dasar warga negara.
d.Masih rendahnya pertumbuhan ekonomi mengakibat -
kan rendah dan menurunnya tingkat kesejahteraan rak
yat dan munculnya berbagai masalah sosial yang men
dasar.
LAPORAN KEMAJUAN KEGIATAN PROGRAM PEMBIMBINGAN / PEMBINAAN
JUDUL; PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PEMBUATAN KUE DONAT DARI KENTANG
DI DUKUH KARANGTENGAH DESA WONOSEMI KECAMATAN BANJAREJO
KABUAPTEN BLORA.
:
FORMAT LAPORAN :
BAGIAN I.PENDAHULUAN
Uraikan di dalam pendahuluan, latar belakang Anda memilih salah satu Program Kemasyarakatan. Anda harus
menguraikan potensi yang Anda miliki sehingga Anda merasa yakin dapat melaksanakan salah satu program
kemasyarakatan yang anda pilih.
Uraikan pula secara singkat karakteristik warga masyarakat yang anda bimbing. Di lingkungan seperti apa mereka
tinggal, bagaimana latar belakang ekonomi masyarakat tersebut, dan ceritakan sedikit awal mula mereka bersedia
bergabung untuk mengikuti program kemasyarakatan yang anda lakukan.
BAGIAN II. PROSES PEMBIMBINGAN
Uraikan di bagian ini, bagaimana jalannya bimbingan yang Anda berikan. Jika ada ceritakan temuan-temuan unik saat
terjadinya proses pembimbingan. Juga ceritakan hambatan atau masalah yang Anda dan warga yang anda bimbing/bina
hadapi. Selanjutnya, Anda juga harus menjelaskan kemajuan yang dicapai para warga yang Anda bimbing disertai
beberapa foto.
BAGIAN III. KELANJUTAN KEGIATAN PEMBIMBINGAN
Di bagian ini, anda jarus menjelaskan langkah-langkah kegiatan apa yang belum Anda selesaikan atau tuntaskan dan
harapan atau targer apa yang Anda tetapkan dari Program ini.
Lampiran 8.:

Lembar Diseminasi Rancangan Kegiatan Kemasyarakatan.

JUDUL : Pembinaan Program Kepemudaan Pemberdayaan


Remaja Di Dukuh Sobo Desa Wonosemi Kecamatan
Banjarejo Kabuapten Blora.

I. Manfaat Dari Rancangan Kegiatan Kemasysrakatan Yang Dipilih.

II. Strategi Yang Dipilih Untuk Melaksanakan Diseminasi.

III. Produk / Hasil / Target Yang Ingin Dicapai

Dokumentasi / Foto Kegiatan Diseminasi/ Sosialisasi.


1. Arti Pendidikan Kecakapan
Hidup

Yang dimaksud dengan pendidikan


kecakapan hidup adalah pendidikan
kemampuan, kesanggupan dan keterampilan
yang diperlukan oleh seseorang untuk
menjaga kelangsungan hidup dan
pengembangan dirinya. Kemampuan
mencakup daya pikir, daya kalbu dan daya
raga.
Kesanggupan sangat dipegaruhi oleh
kepentingan yaitu sesuatu yang dianggap
penting oleh siapa dalam bentuk apa.
Keterampilan adalah kecepatan, kecekatan
dan ketepatan. Orang yang terampil
mengerjakan sesuatu adalah orang cepat,
cekat dan tepat dalam mengerjakan
sesuatu.
2. Tujuan Pendidikan Kecakapan Hidup

Tujuan utama pendidikan kecakapan hidup


adalah untuk meningkatkan relavansi
pendidikan dengan nilai-nilai kehidupan nyata,
baik nilai yang bersifat preservatif maupun
progressif. Tegasnya, tujuan pendidikan
kecakapan hidup adalah mempersiapkan peserta
didik agar memiliki kemampuan, kesanggupan
dan keterampilan yang diperlukan untuk
menjaga kelangsungan hidup dan
mengembangkan dirinya.
Lebih spesifiknya, pendidikan kecakapan hidup
bertujuan untuk:
1) memberdayakan aset kualitas batiniyah,
sikap dan perbuatan lahiriyah peserta didik
melalui pengenalan nilai (logos),
penghayatan nilai (etos), dan penerapan nilai
(patos) kehidupan sehari-hari sehingga dapat
digunakan untuk menjaga kelangsungan
hidup dan perkembangannya
2) memberi bekal dasar dan dan latihan-latihan
yang dilakukan secara benar mengenai
kehidupan sehari-hari yang dapat
memampukan peserta didik untuk berfungsi
menghadapi masa depan yang sarat persaingan
dan kolaborasi sekaligus;
3) memfasilitasi peserta didik dalam memecahkan
permasalahan hidup yang dihadapi sehari-hari
atau yang akan dihadapi, misal menjaga
kesehatan mental dan fisik, mencari nafkah
dan memilih serta mengembangkan karir.
3. Jenis Kecakapan Hidup

Kecakapan hidup dapat dikategorikan menjadi dua


yaitu kecakapan dasar dan kecakapan
instrumental/fungsional. Kecakapan dasar adalah
kecakapan yang bersifat universal dan merupakan
fondasi/pilar bagi peserta didik untuk bisa
mengembangkan kecakapan hidup yang bersifat
instrumental/fungsional. Sedang kecakapan hidup
yang bersifat universal adalah kecakapan bersifat
kondisional dan dapat berubah-ubah sesuai dengan
perubahan ruang, waktu, situasi dan harus
diperbarui secara terus menerus sesuai dengan
derap perubahan.
Mengingat perubahan kehidupan berlangsung
secara terus menerus, maka diperlukan
kecakapan-kecakapan yang mutakhir, adaptif
dan antisipatif. Oleh karena itu prinsip belajar
sekali selesai dan tidak perlu belajar lagi, sudah
tidak relevan. Adapun kategori dimensi
kecakapan hidup yang bersifat dasar dan
instrumental yang dimaksud dapat dirinci
sebagai berikut
a. Kecakapan dasar
1. Kecakapan belajar terus menerus
2. Kecakapan membaca, menulis dan
mendengar
3. Kecakapan berkomunikasi secara lisan,
tertulis, tergambar, dan mendengar
4. Kecakapan berpikir induktif, deduktif,
ilmiah, nalar, kritis, kreatif, lateral,
eksploratif, diskoveri dan berpikir sistem
5. Kecakapan kalbu: spiritual, emosional, rasa,
moral, dsb
6. Kecakapan mengelola kesehatan badan
7. Kecakapan merumuskan kepentingan dan
upaya-upaya yang diperlukan untuk
memenuhinya, dan
8. Kecakapan berkeluarga dan bersosial
b.Kecakapan Instrumental/ Fungsional

1. Kecakapan menggunakan dan menmanfa


atkan teknologi dalam kehidupan
2 . Kecakapan mengelola sumber daya manusia
dan sumber daya selebihnya (uang, peralatan,
perlengkapan, bahan, dsb)
3. Kecakapan bekerjasama dengan orang lain
4. Kecakapan memanfaatkan informasi
5. Kecakapan menggunakan sistem dalam
kehidupan
6. Kecakapan berwirausaha
7. Kecakapan keterampilan kejuruan, termasuk
olahraga dan seni (citarasa)
8. Kecakapan memilih, menyiapkan dan
mengembangkan karir
9. Kecakapan menjaga harmoni dengan
lingkungan (pisik dan nirpisik)
10.Kecakapan menyatukan bangsa berdasarkan
nilai-nilai Pancasila
Jenis kecakapan hidup juga dapat dipilahkan
dengan cara seperti berikut:
1. Kecakapan hidup yang bersifat generik (generic life
skill/GLS), yang mencakup kecakapan personal
(personal skill/PS) dan kecakapan sosial (social skill/SS).
Kecakapan personal mencakup kecakapan akan
kesadaran diri atau memahami diri (self awareness)
dan kecakapan berpikir (thinking skill), sedangkan
kecakapan sosial mencakup kecakapan berkomunikasi
(communication skill) dan kecakapan bekerjasama
(collaboration skill)
2. Kecakapan hidup spesifik (specific life
skill/SLS), yaitu kecakapan untuk menghadapi
pekerjaan atau keadaan tertentu, yang
mencakup kecakapan akademik (academic skill)
atau kecakapan intelektual dan kecakapan
vokasional (vocational skill). Kecakapan
akademik terkait dengan bidang pekerjaan
yang lebih memerlukan pemikiran, sehingga
mencakup kecakapan mengidentifikasi
variabel dan hubungan antara satu dengan
lainnya (identifying variables and describing
relationship among them),
kecakapan merumuskan hipotesis (constructing
hypotheses), dan kecakapan merancang dan
melaksanakan penelitian (designing and implementing
a research). Kecakapan vokasional terkait dengan
bidang pekerjaan yang lebih memerlukan
keterampilan motorik. Kecakapan vokasional
mencakup kecakapan vokasional dasar (basic
vocational skill) dan kecakapan vokasional khusus
(occupational skill). Secara skematik, rincian
kecakapan hidup ditunjukkan pada gambar 1
Kesadaran diri sbg mahluk
Gambar 1 Tuhan, mahluk sosial dan
Kesadaran Diri mahluk lingkungan
Kesadaran akan potensi diri
dan t erdorong untuk
mengembangkannya
Kecakapan Hidup
Personal (PS) Kecakapan menggali informasi

Kecakapan Kecakapan mengolah informasi


Kecakapan Hidup Berfikir dan mengambil keputusan dg
Generik (GLS) cerdas
Kecakapan memecahkan
masalah secara arif dan kreatif
Kecakapan mendengarkan
Kecakapan Kecakapan berbicara
Komunikasi
Kecakapan Kecakapan Kecakapan menulis pendapat/
Hidup Sosial (SS) gagasan
Kec. sbg teman kerja yg
Kecakapan menyenangkan
Bekerjasama
Kec. sbg pimpinan yg berempati

Kec. mengidentifikasi variabel & hubungan satu dg lainnya


Kecakapan Kec. merumuskan hipotesis
Akademik (AS)
Kecakapan Hidup Kec. merancang & melaksanakan penelitian
Spesifik (SLS)
Kecakapan Sesuai dg kejuruan yg ditekuni dg sikap dasar menjadi
Vokasional (VS) produktif
4. Strategi Pelaksanaan
Pertama:

Kurikulum pendidikan sekolah yang ada sekarang


lebih berorientasi pada penguasaan mata pelajaran
yang cenderung parsial bagi kehidupan nyata dan
berorientasi pada produk, sehingga diperlukan
reorientasi isi yang lebih mengarah pada
penguasaan kecakapan hidup yang holistik,
berorientasi pada produk dan proses sekaligus.
Karena kurikulum yang ada sekarang tidak
sepenuhnya dirancang berdasarkan
kecakapan hidup, maka diperlukan
penyesuaian-penyesuaian terhadap isi
kurikulum yang ada saat ini sehingga lebih
mengarah kepada kompetensi kecakapan
hidup.
Kedua:
Penyelenggaraan proses belajar mengajar juga
perlu disesuaikan dengan tuntutan kompetensi
kecakapan hidup sehingga kesiapan masukan
instrumental sangat diperlukan, seperti
misalnya bahan ajar, guru, metode
pembelajaran, media pembelajaran, fasilitas
pembelajaran, tempat belajar, durasi
pembelajaran dan lingkungan belajar
Ketiga:
Evaluasi yang biasanya hanya difokuskan pada
produk dan kurang memperhatikan proses perlu
ditata kembali agar tidak saja menilai produk,
tetapi juga proses sekaligus, terutama proses
pendidikan diri peserta didik agar mampu belajar
terus menerus. Selain itu, model evaluasi yang
biasanya hanya menekankan pada pencil and
paper test juga perlu ditinjau kembali dan perlu
dirancang alat evaluasi yang benar-benar
komprehensif mencakup dimensi-dimensi
kecakapan hidup. Evaluasi otentik sangat cocok
untuk hal ini.

Anda mungkin juga menyukai