Anda di halaman 1dari 39

BAB I

PENDAHULAUAN

Perguruan tinggi memiliki tanggung jawab yang besar terhadap pembangunan


sumber daya manusia dalam berbagai aspek kehidupan. Melalui Tri Darma
Perguruan tinggi, sebuah perguruan tinggi dituntut dapat mengintegrasikan
pemikiran secara teoritis-akademis dengan pengabdian kepada Masyarakat,
sebagaimana UU no. 12 tahun 2012. Dalam undang undang ini Pengabdian
diartiakn sebagai kegiatan akademisi dalam mendayagunakan ilmu pengethuan
dan teknologiuntuk memajukan kesejahteraan masyarakat dan mencerdsakab
kehidupan bangsa.

Dalam rangka melaksanakan tanggung jawab dharma Pengabdian masyarakat,


perguruan Tinggi STAINU Temanggung melakukan implementasi pengabdian
kepada Masyaraka-t melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mandiri berbasis
kompetensi Program Studi. KKN ini didesain untuk membantu menyelesaiakan
permasalahan dan kebutuhan di masyarakat sesuai teori akademik
terkonsentrasi program studi di perguruan tinggi. KKN Mandiri berbasis
kompetensi Program Studi ini juga dilakukan agar Perguruan Tinggi tidak
hanya berlangsung dalam kontek menjalakna tanggung jawabnya sebagai
institusi yang melakukan transfer knowledge dan share knowledge, melainkan
harus mampu membantu menjawab permasalahan masyarakat.

Melalui KKN Mandiri berbasis kompetensi Program Studi, Mahasiswa


diharapkan mampu mendorong masysarakat untuk dapat melakukan aksi
transformatif dan inovatif dalam mengatasi permasalaha pendidikan, ekonomi,
sosial-budaya dan sosial keagamaan serta permaslahan hukum secara
berkelanjutan.

Dengan pendekatan Participatory Action Recearch (PAR), Mahasiswa diharapakan


mamapu menjadi fasilitator dan menempatkan masyarakat sebagai satu unit
komunitas yang mempunyai kuasa, dan kendali atas aset dan sumber daya
serta maslahanya sendiri. Didukung dengan paradigma social change
(tarnsformasi sosial) yang menjunjung tinggi nilai-nilai keadlina dan keraifan
lokal, menjadikan pengabdian Mahasiwa menitikberatkann pada hubungan
intra-masyarakat sebagai satu kesatuab wraga yang setara dan dengan
pemangku kepentingan lainnya secara proposrsional. Mahasiswa diharapakan
mampu mendorong masayarakat sebagai mitra yang mamapu menjadi pelaku
utama dalam menemukenali dan menggali masalah, potensi serta solusi tentang
permasalahan pendidikan, hukum, ekeonomi, sosial-kebudayaan dan sosial-
keagamaan maupun permasalahn lainnya secara mandiri.

Dalam Kontek Pengabdian kepada Masyarakat, Perguruan Tinggi harus mampu


menciptakan hubungan perguruan Tinggi dengan masyarakat sebagai mitra
(university community engagement) yang setara dan proporsional. Peguruan
Tinggi dan Masyarakat menciptakan ruang bersama untuk bekerjasama dalam
mewujudkan kehiupan yang lebih baik ke depan. Masyarakat tidak hanya
sebagai objek pemberdayaan maupun pembangunan dari pihak Perguruan
Tinggi, melainkan subjek atau pelaku di dalam pembangunan, baik dalam
perencanaan, pelaksaan, evaluasi berkelanjutan terhadap pelaksanaan
pembangunan dan pemecahan permasalahan masyarakat.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka Perguruan Tinggi STAINU


Temanggung perlu melaksanakan KKN dengan konsep KKN Mandiri yang
dilaksanakan secar individual Mahasiswa, baik mulai perencanaan, penentuan
maslah dan subjek mitra masyarakat hingga pelaksanaa, evaluasi dan pelapora
BAB II

KOMPETENSI, TUJUAN, OUTPUT DAN PRINSIP KKN

1. Kompetensi KKN

Berikut ini adalah kompetensi yang harus dikuasai oleh mahasiswa dalam KKN:

1. Menerapkan sikap, keterampilan, dan pengetahuan ilmu-ilmu keislaman


dalam hidup bermasyarakat;

2. Memiliki dan menunjukkan tanggung jawab sosial sebagai warga negara


dengan nilai-nilai kebangsaan, kebinekaan, demokrasi, dan solidaritas sosial;

3. Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga sebagai
bagian dari masyarakat dan rasa percaya diri;

4. Menunjukkan kemampuan bekerja sama dengan masyarakat secara


emansipatif, partisipatif dan kolaboratif;

5. Memiliki kesadaran, pengetahuan, dan keterampilan memberdayakan


kelompok-kelompok yang lemah, tertinggal, terdiskriminasi, dan terpinggirkan;

6. Berkomunikasi dengan masyarakat secara empatik, simpatik, apre- siatif,


assertif, dan santun;

7. Mengembangankan desain/rancangan program pendampingan pemberdayaan


masyarakat;

8. Memfasilitasi pengembangan potensi masyarakat untuk mengaktualisasikan


berbagai potensi yang dimiliki mereka;

9. Memanfaatkan dan menggunakan berbagai media pemberdayaan masyarakat


baik yang bersifat popular atau teknologis;

10. Melakukan tindakan reflektif untuk mengembangankan pengetahuan,


keterampilan, dan sikap yang berkenaan dengan disiplin ilmu yang dipelajari;
3. Tujuan KKN

Setelah mengikuti program KKN ini, mahasiswa diharapkan mampu:

1. Meningkatkan kesadaran diri akan tanggung jawab sosial mahasiswa dan


civitas akademika terhadap kehidupan masyarakat;

2. Meningkatkan kualitas intelektual dalam berbagai disiplin ilmu sebagai bekal


untuk memberdayakan masyarakat;

3. Memfasilitasi masyarakat mampu belajar bersama masyarakat untuk


memahami dan memecahkan masalah sehingga memperoleh penga- laman dan
pengetahuan dari kehidupan nyata di masyarakat;

4. Mempertajam kepekaan, empati, simpati dan kepedulian sosial mahasiswa


terhadap berbagai masalah sosial yang akan terjadi di masyarakat;

5. Memiliki sikap tanggap aksi dalam menangani masalah sosial dan aset- aset
pemberdayaan yang ada di masyarakat;

6. Mengintegrasikan diri dengan masyarakat melalui partisipasi aktif bersama


masyarakat dalam merancang sampai mengevaluasi pro- gram pemberdayaan
masyarakat;

7. Menggunakan beragam metode dan teknik sebagai sarana untuk menggali


dan mengerakkan seluruh potensi dan yang ada di masyarakat;

8. Menginternalisasi nilai-nilai yang dinamis, konstruktif dan reformatif yang


mampu melakukan perubahan sosial melalui beragam improvisasi dan inovasi
terhadap pola-pola pemecahan problem sosial;

9. Mensinergikan potensi keilmuan yang diperoleh mahasiswa selama di kampus


dengan pengetahuan yang dimiliki masyarakat dalam rangka pemecahan
problem sosial;

10. Meningkatkan kerjasama dengan stakeholder dalam rangka pemberdayaan


masyarakat;
11. Melatih Mahasiswa sebagai penggerak aksi transformatif masyarakat agar
masyarakat mampu mengindentifikasi dan menemukan masalah, potensi serta
solusi inivatif dan kreatif untuk menjawab kebutuhan masyarakat.

4. Output
1. Terujwudnya komunitas masyarakat aksi tranformatif yang mampu
mengananlisis masalah, potensi dan solusi mereka sendiri dengan
difasilaitasi Mahasiswa;
2. Terwujudnya inovasi dan kreasi komunitas masyarakat berkolaborari
dengan perguruan Tinggi dalam menjawajb kebutuhan dan masalah
ekonomi, hukum, pendidikan, sosial budaya dan sosial kegaamaan;
3. Terwujudnya komunitas penggerak di bidanag ekonomi, hukum,
pendidikan, sosial budaya dan sosial kegaamaan yang berkelanjutan;
4. Terwujudnya berbagai macam produk inovatif dan kreatif yang mampu
menjawab masalah dan kebutuhan yang apresiatif;
5. Terwujudnya kesadaran masyarakat tentang peran aktif masyarakat
dalam mewujudkan mayarakat yang mandiri;
6. Terwujudnya aksi tansformatif dan partisipatf serta apresiatif masyarakat
dan pemerintah dalam pembangunan sdm dan/atau SDA.

5. Prinsip KKN
a. Partisipatif
Prinsip ini menjadikan masyarakat dampingan sebagai subyek bukan
sebagai objek aktif dalam perencanaa, pelaksanaan, monitoring, evaluasi
dan pelaporan, serta diseminasi program KKN Mandiri.
7. Pemberdayaan
Prinsip ini menegdepankan keterlibatan subjek dampingan untuk
mampu menganalisis dan memetakan masalah, potensi dan solusi
tentang masalah ekonomi, hukum, pendidikan, sosial budaya dan sosial
kegaamaan.
b. Kemitraan
Perinsip ini mengarusutamakan kegiatan inovatif meruoakan kegiatan
yang diciptakan dan dikelola bersama subjek. Prinsip ini juga
mengedapankan kerjasama dan jejaring pengabdian kepada masyarakat
dengan berbagai pihak yang saling menguntungkan.
c. Keberlanjutan
Prinsip ini menerapkan adanya kesinambungan kegiatan yang dimotori
oleh komunitas yang telah diorganisir pasca kegiatan KKN berlangsung.
d. Kesukarelaan
Subjek dampingan bersedia melakukan program dan kegiatan tanpa
paksaan, baik atas prakarsa sendiri maupun atas permintaan
masyarakat dan pihak lain.
e. Kebermanfaatan
Setiap program dan kegiatan pengabdian kepada masyarakat harus
bermanfaat seluas-luasnya bagi semua pihak, baik dari segi keilmuan,
sosial, ekonomi, politik, budaya dan manfaat lainnya bagi pengembangan
masyarakat ke depan. Manfaat pengabdian adalah untuk mendorong
masyarakat mengembangkan aset mereka.
BAB III

METODE PELAKSANAAN DI LAPANGAN

A. Metode Pendampingan KKN


Metode pendekatan KKN Mandiri STAINU Temanggung adalah dengan
menggunakan pendekatan Participatory Action Research (PAR), yaitu
kegiatan riset yang dilaksanakan secara partisipatif di antara masyarakat
warga dalam komunitas dan melibatkan lingkup sosial yang lebih luas
untuk mendorong terjadinya aksi-aksi transformatif (perubahan kondisi
hidup yang lebih baik). PAR merupakan pendekatan yang prosesnya
bertujuan untuk pembelajaran dalam mengatasi masalah dan pemenuhan
kebutuhan praktis masyarakat, serta produksi ilmu pengetahuan dan
proses perubahan sosial.
Setelah peserta mendapatka perijinan dari kepala desa dan/atau
kelurahan masing-masing atas pendampingan DPL masing-masing, maka
peserta KKN mulai melakukan langkah-langkh sebagaimana langkah yang
terdapat dalam metode PAR sebagai berikut:
1. Penyiapan sosial (Membangun komnikasi kemanusiaan)
Langakah-langkah membagun inkulturasi di atas adalah dalam rangaka
menggali data dan permasalahan yang muncul dari masyarakat dan
masyaraat memhamai mereka punya maslaha yang tekah disepekati (meeting
of mind), goal dari langkah di bawah ini adalah meeting of mind. Adapun
Langkah praktis tahap penyiapan sosial ini adalah sebagai berikut:

1. Mahasiswa hendaknya terlibat secara langsung dalam kehidupan


kelompok masyarakat atau disebut dengan inkulturasi.
2. Agar mahasiawa dapat melakukan inkulturasi atau masuk ke masyarakat,
hendaknya mahasiswa memahami kelompok tidak teroganisir dalam
masyarakat seperti kelompok ibu ibu jemaah yasinan, remaja masjid,
kelompok seni dan budaya, ibu-ibu pengajian dan sebagainya
3. Mahasiwa dapat melakukan asesemen secara cepat analisis kelompok
masyarakat seperti kelompiom petani, ibu yasinan, kelompom seni
budaya, pengajian dll.
4. Dalam tahap ini hendaknya mahasiwa mmapu mengenali tradisi, pola
hidup, bahasa yang diguanakan, kepoekaan kepekaan khusus, hal hal
yang sensitif,
5. Mahasiwa harus mamapu memaahami fungsi dan peran tokoh masyarakt
kunci (tidak harus kepala) tardisi-tradis dan pola kuminikasi masyarakat
6. Dalam menjalin komunikasi yang komukatif dan interaktif hendaknya
mahasiwa menggunakan bahasa yang mudah diapahami masyarakat;
sederhanakan bahasa sesuai pemahaman mereka, kalalu bahasa mereka
jawa gunakan dengan bahasa jawa;
7. Hendaknya mahasiswa menjadi pendengar yang baik, dan tidak
mendominasi lawan bicara dalam berbicara. Mahasiwa dituntut lebih
banyak mendengarkan apa yang disampaikan kelompok agar tidak terjadi
dominasi dalam dialog.
8. Duduk bersama secara setara dan hindari mewancarai secara introgatif.
Lakukan wawancara dan dialog secara mengalir, agar kelompok merasa
nayaman ;
9. Hindari menggurui.Apalagi ketika melihat hal-hal yang tidak sesuai
dengan ideologi kita.
10. Jika dalam diskusi muncul isu yang negatif jagna terburu
menayalahkan dan bahaka memprovokasi
11. Peran kan pososi anada sebagai oarang yang sedang belajar
bersama.
12. Membangun komunikasi berdasarakan topik yang menjadi aktiftas
komunitas. Jika kiat masuk ke dalam komunitas ibu-ibu PKK, minimal
kipta harus msedikit paham tentang program PKK aagar komunikasi lebih
komunikatif
13. Selalu bersikap baik dalam kondisi apapun

Langkah ini kita laukan untuk menggali masalah yang muncul dari
masyarakat dan untuk memepertemukan persamaan pengetahuan dan
pemahaman bahwa masyaraa punya maslaah. Maslaha dapat digalij dari
keluhan-keluahan yang menjadi kesepakatan bahwa ada maslaha teretntu di
amasyarakat dan kesepakatan berbuat tindakan anatar kita dan masyarakat
(meeting of mind)

Setelah mind of mid terbenagun, maka kita dapat tindaklajnuti dengan


membentuk Tim untuk melakukan proses berikutnya untuk mengatasi
maslaha.

B. Community Riset Social Problem Diagnosti (analisi sosial)


Yaitu menganalisis masalah yang ada di masyarakat. Dengan mengetahui
dan memahami keseharian masyarakat maka pendamping dapat
mengidentifikasi masalah. Selain itu pendamping juga melakukan FGD
bersama masyarakat untuk mengetahui dan memahami permasalahan yang
ada. Pohon masalah pun juga di buat bersama masyarakat.
Goal analisis sosial pada tahap ini adalah untuk menemukn isu senbtral
atau fokus maslaha atau rumusan maslaha utama masyarakat.
Mahasiswa dapat mendiskusikan dan menggali terus meneur sebab sebab
maslaha itu terjadi. Mengagali hubungan antar kelompok sosial dan menilai
posisi masyarakat dalam hubaungan dengan kelompok masyarat tersebut
samapai rumusan maslah terjadi.

C. Community Strategic Planning (mengorganisir komunitas)


Istilah pengorganisasian rakyat (people organizing) atau yang lebih juga
dikenal dengan istilah pengorganisir masyarakat (community organizing)
sebenarnya adalah suatu peristilahan yang sudah menjelaskan dirinya sendiri.
Istilah ini memang mengandung pengertian yang luas dari dua akar katanya.
Istilah rakyat disini tidak hanya berarti satu perkauman (community)yang
khas, dalam konteks yang lebih luas juga pada masyarakat (society)pada
umumnya. Istilah pengorganisasian disini lebih diartikan sebagai suatu
kerangka proses menyeluruh untuk memecahkan masalah di tengah
masyarakat. Sehingga bisa juga diartikan suatu cara pendekatan dalam
melaksanakan kegiatan dalam rangka memecahkan masalah tersebut.
Planning adalah pemecahan masalah. Pemecahan masalah ini di
lakukan bersama masyarakat. Dari pohon masalah yang di buat bersama
masyarakat maka muncul pohon harapan yang berisikan harapan-harapan
masyarakat dalam memecahkan masalah tersebut. Pendamping bersama
masyarakat merencanakan program yang akan di laksanakan. Dengan
membuat proposal dan bekerja sama dengan pihak-pihak terkait.
Pendamping bersama masyarakat mengadakan pertemuan-pertemuan dalam
perencanaan kegiatan yang akan di laksanakan.
Setelah ketymu inti masalah, kemudian kiata melakaukan comunity
strategic planning untuk mengorgaisir gagasan-gagasan yang muncul gunna
menrumuskan peluang peluag yang dapat digunakan untuk memmecahkan
maslah dengan memperhatukan pengalaman masyarakat di masa lalu
(keberhasilan dan kegagalan)
1. Dalam membangun strategi perencanaan harus memebangun visoning
(dampak strategis pada perubahan/satu kjegaiatan meminliki damapak
positif pada banyak aspek) (makna operubahan) yang betul-betul
membangun perubahan sosial, tidak hanya sekedar pelatihan atau
proyek selesai.
2. Setelah itu dianalisis dengan SWOT
3. Merumuskan strategi perencanaan berdasarkan inti masalah. Kegiatan
yang akan disusun harus berdasarakan rumusan maslah. Kegatan
direncanaka untuk menjawab masalah. Jangan samapai masalah
dengan rencana kegiatan tidak ada hubungan apapun.
4. Menyusun action Plan. Setelah rencana kegiatan telah ditentukan
(misalnya akan membuat koperasi ibu pengajian) maka langkah lagkah
untuk melaksanakan program. Penyiapan langkah disipakn berdasarkan
target pada kegiatan.

D. Political Action

Yaitu membentuk kelompok-kelompok social baru. Hal ini dilakukan untuk


pemecahan masalah. Dengan membangun leadership atau seorang pemimpin
yang dapat mengorganisir masyarakat dan dapat melakukan analisis terarah
sehingga mendorong proses transparansi atas semua pihak dan semua
permasalahan. Kegiatan ini dilakukan bersama partisipasi masyarakat. Aksi
yang di lakukan ini menjawab harapan-harapan masyarakat.
1. Pemebntukan Kelompok sosial baru berdasarkn analiss kualifikasi
lidership, trah,
2. Hal ini dapat dilakukan dengan penigkatan kapasitas komunitas
penggerak sesuai renca kegiatan yang telah ditentukan.
3. Mobilisasi sumberdaya. Dari sda, sdm, dana, insfrastruktur, budaya,
sosila untuk diguanakan mendukung rencana kegiatan.
E. Refleksi
,menilai kegagalam dan keberhasilan dari sebuah proses yang telah dilakukan

B. Mekanisme KKN
1. Pelaksanaan KKN Mandiri STAINU Temanggung mulai dari; 1)
sosisalisasi, 2) pendaftaran, 3) pembekalan, 4) perumusan masalah, 5)
penyusunan proposal, 6)rewiew proposal, 6)pelaksanan 7) pelaporan,
dilaksanakan secara daring keculai pada kegiatan yang harus dilakukan
secara luring (tatap muka), maka kagiatan harus diminamili dan mematuhi
protokol kesehatan COVID-19.
2. Pelaksanan dilakukan secara invidual dan mandiri tidak berkelompok
pada lokasi domisili masinng masing mahasiswa.
3. kelompok KKN Mandiri disediakan hanya untuk memudahkan
koordinasi dan diskusi tentang pelaksanaan KKN secara daring.
C. Lokasi KKN
KKN Mandiri STAINU Temanggung dilaksanakan di tempat desa tempat
domisili masing-masing peserta KKN di wilayah Kabupaten Temangung dan
sekitarnya.

D. Alokasi Waktu
KKN Mandiri STAINU Temanggung dilaksanakan pada tanggal 14
Desember 2020 s.d 23 Januari 2021, dengan perincian sebagi berikut:
1. PengumumanPendaftaran KKN : 25 Oktober 2020

2. Pendaftaran KKN : 9 November sd 5 Desember 2020

3. Koordinasi LP3M dan Prodi : 5 Desember 2020

4. PembekalanPeserta KKN : 11sd 12 Desember 2020

5. Observasi dan penyusunan proposal: 14-19 Desember 2020

6. Pengusulan Proposal KKN : 20 Desember 2020

7. Review proposal : 21-22 Desember

8. Revisi proposal : 23 Desember 2020

9. Pelaksanaan KKN :14 Desember – 23 Januari


2020
10. Pelaporan KKN :24-31 Januari 2020

E. Tugas dan Fungsi Mahasiswa KKN

1. Fasilitator, membantu masyarakat untuk menyadari, mengenali,


merumuskan dan mencari pemecahan masalah yang dihadapi. Tugasnya
adalah:
a. Bersama masyarakat menggali potensi dan sumber daya aktual yang
ada pada dirinya dan ligkungannya;
b. Menggali harapan-harapn yang ada pada masyarakat;
c. Bersama masyarakat menggali dan merumuskan solusi masalah-
masalah yang dihadapai;
d. Membangun kesepahaman bersama tentang kegiatan yang akan
dilakukan.
2. Animator, yaitu menciptakan proses yang dapat membantu masyarakat
untuk mandayagunakan potensi dan keswadayaannya untuk mengatasi
masalah.
Tugasnya adalah:
a. Mendorong masyarakt untuk berfikir kritis terhadap permasalahn
yang dihadapi;
b. Mendorong masyarakt untuk memiliki kepedulian yang tinggi didalam
informasi, gagasan dan ide;
3. Motivator, mendorong, mengajak dan mempengaruhi masyarakat untuk
melakukan berbagai upaya untuk mengatasi maslalahnya.
4. Katalisator, menghubungkan masyarakat dengan pihak-pihak terkait
untuk mengatasi masalah yang dihadapai.

E. Subjek Dampingan
Dalam menentukan kegiatan pendampingan menggunakan pendekatan PAR
baru akan dapat dirumuskan bentuk kegiatan poendampingannya apabila
telah melakukan tahapan tahapan PAR terutama Community Riset Social
Problem Diagnosti (analisi sosial). Hal ini karena PAR merupaka riset yang
dibagun untuk belajar berasama anatar mahassiwa KKN dengan masyarakat
dalam menganalisis masalah serta rencana strategis pemecahan masalah
komunitas masyarakat. Akan tetapi guna memberikan isu strategis masalah
masyarakat khususnya di wilayah Temanggung, maka dapat dipatakan
secara garis besar rencana pendampingan sebagai berikut:
a. Bidang ekonomi

1. pendampingan komunitas home industry komoditi ungggulan ibu-ibu PKK,


pengajian dan remaja
2. Pendampingan ekonomi mikro ibu-ibu
3. Pendampingan koperasi syariah komunitas ibu-ibu PKK, Pengajian
Yasinan, Remaja dan sebagainya
4. gerakan koperasi atau komunitas ekonomi berbasis prisnsip syariah

b. Bidang pendidikan

1. Perpustakaan desa dan bimbingan belajar masyarakat


2. Pendampingan multimedia pembelajaran online komunitas orang tua dan
anak
3. Gerakan sadar gizi usia lanjut dan remaja
4. Rumah gizi ibu-ibu PKK
5. Pendampingan rumah anak potensi dan putus sekolah
6. Perpustakaan ramah anak dan lansia

c. Hukum keluarga

1. Pendampingan rumah ramah hukum (pryeksi agar masyarakat melek


hukum dan berani melaporkan atas tindakan kasus perdata dan pidana)
2. Gerakan remaja siap nikah
3. Gerakan tidak menikah usia dini usia remaja
4. Desa tanpa Kekerasan Perempuan dan Anak

Beberapa tema besar subjek dampingan di atas merupakan sebatas contoh.


Bentuk kegiatan pendampingan relevan sangat ditentukan berdsarakan
analisi maslaha dna strategi pemecahan maslaha di lapangan, sehingga isu
strategis di atas akan tergantung pada kebutuhan pada masyarakat
dampingan yang lebih spesisfik.
BAB IV

HAK, TUGAS,WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB

Untuk mengelola kegiatan KKN Mandiri dibentuk Panitia Pelaksana KKN


(PP-KKN) STAINU Temanggung yang diketuai oleh kepala LP3M STAINU
Temanggung dengan dibantu oleh anggota LP3M dan beberapa orang yang
ditunjuk dan ditetapkan dengan Surat Keputusan Ketua STAINU Temanggung.

Untuk kegiatan operasioal dilapangan PP-KKN dibantu oleh para Dosen


Pembimbing Lapangan (DPL) dan ketua Kelompok KKN untuk memperlancar
proses kegiatan KKN.

A. Hak, Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab PP-KKN


1.Menetapkan program KKN Mandiri.
2.Mengadakan konsultasi dan koordinasi dengan pimpinan STAINU
Temanggung, Pemerintah Kabupaten serta jajaran terkait.
3.Menetapkan hak, kewajiban dan wewenang serta tanggung jawab DPL dan
Reviewer.
4.Menyelenggarakan orientasi dan pemebekalan KKN bagi peserta, DPL dan
reviewer.
5.Melaksanakan seluruh kegiatan KKN sejak persiapan, pelaksanaan,
penarikan sampai dengan evaluasi akhir.
6.Menyelenggarakan komunikasi dan koordinasi dengan DPL dan peserta
KKN.
7.Membuat dan menetapkan Buku Pedoman Pelaksanaan KKN.
8.Bertanggungjawab kepada Ketua dan para Pembantu Ketua tentang
pelaksanaan KKN STAINU Temanggung.
9.Membuat laporan akhir secara tertulis tentang pelaksanaan KKN Mandiri.

B. Kewajiban DPL
1. Tahap Pembekalan
b. Pada tahap ini DPL menjelaskan tugasnya kepada mahasiwa di
bawah bimbingannya.
c. Melakukan general mapping sesuai dengan hasil pembekalan untuk
reencana aksi di lapangan.
d. Berdiskusi dan melakukan koreksi secara daring terhadap proposal
KKN yang sedang atau telah disusun oleh mahasiswa calon peserta
KKN Mandiri
e. Memberikan informasi potensi tempat KKN Mandiri kepada
mahasiswa.
f. Mendampingi mahasiswa dalam menyusun program KKN Mandiri
secara Daring.
g. Berkoordinasi dengan pihak terkait pada lokasi kegiatan mahasiswa
secara daring.
h. Mengarahkan dan menyarankan mahasiswa bimbingannya tentang
perlengkapan yang perlu dipersiapkan sebelum melakukan kegiatan
KKN Mandiri.
i. Menyepakati jadwal dan aturan main dalam pembimbingan atau
pendampingan dalam pelaksanaan KKN Mandiri.

2. Tahap Pelaksanaan di Lapangan


a. Menghubungi pihak terkait secara daring di lokasi KKN Tematik
Mandiri untuk memastikan kelancaran perijinan dan persiapan
pelaksanaan program kerja mahasiswa.
b. Melakukan bimbingan dan pendampingan kepada mahasiswa sesuai
tahapan PAR mulai dari Penyiapan sosial (Membangun komnikasi
kemanusiaan), Community Riset Social Problem Diagnosti (analisi
sosial), Community Strategic Planning (mengorganisir komunitas),
Political Action dan Refleksi;
c. Membimbing dan mendampingi mahasiswa dalam menyusun
proposal KKN.
d. Memantau dan memonitoring pelaksanaan secara daring program
KKN Mandiri secara berkala yang telah disusun dan disepakati
bersama antara pihak mahasiswa dan pihak-pihak terkait.
e. Mengarahkan mahasiswa jika menghadapi masalah dalam
pelaksanaan program kerja yang telah dirancang.
f. Menegur, memotivasi, dan memberikan saran kepada mahasiswa jika
ada mahasiswa yang tidak aktif, kurang kreatif, dan kurang
berpartisipasi dalam pelaksanaan KKN Mandiri.
g. Menolak atau membatalkan rencana program pendampingan baru
yang disusun oleh mahasiswa jika secara akademik dipandang tidak
berkaitan dengan capaian KKN Mandiri.
h. Mendampingi mahasiswa peserta KKN Mandiri secara daring dalam
mengkoordinasi hasil-hasil KKN bersama Kepala Desa atau pimpinan
lembaga atau pihak berwenang lainnya di wilayah tempat KKN
Mandiri berlangsung.
i. Mendampingi dan memberikan bimbingan secara daring kepada
mahasiswa dalam penyusunan laporan 3 hari sekali (progres report)
dan laporan akhir.
j. Mendampingi mahasiswa dalam menyusun laporan akhir KKN
Mandiri

3. Tahap Evaluasi
a. Melakukan evalusi dan monitoring proses kagaitan penadmapinagn
mahasiswa sesuai tahapan PAR mulai dari Penyiapan sosial
(Membangun komnikasi kemanusiaan), Community Riset Social
Problem Diagnosti (analisi sosial), Community Strategic Planning
(mengorganisir komunitas), Political Action dan Refleksi;
b. Mengevaluasi penyusunan proposal KKN Mandiri, sesuai dengan
ketentuan KKN Mandiri;
c. Mereview dan mengevalusi secara daring progress report (laporan
kemajuan) KKN Mandiri setiap 3 tiga hari sekali;
d. Mengevaluasi laporan akhir sesuai dengan ketentuan penyusunana
laporan KKN Mandiri.
e. Menerima dan mengolah laporan dan penilaian KKN Mandiri
mahasiswa dari tokoh masyarakat.
f. Mengusulkan nilai akhir kelulusan mahasiswa peserta KKN Mandiri
g. Memberikan saran dan rekomendasi dalam peningkatan
keberhasilan pelaksanaan KKN berikutnya kepada LP3M.

C. Tugas dan wewenang Ketua Kelompok


1. Memimpin rapat koordinasi dan mengkoordinir pelaksanaan observasi
dan penyusunan proposal kegiatan KKN Mandiri masing-masing individu
di bawah kepemimpinannya.
2. Memfasilitasi koordinasi antar peserta KKN Mandieri dalam pelaksanaan
dan pelaporan KKN di desa yang bersangkutan.
3. Melakukan pengawasan tentang kedisiplinan, etika, dan kinerja
anggotanya secara daring.
4. Membantu fasilitasi teknis terkait dengan operasional piranti daring
dalam perencanaa, pelaksaan dan pelaporan KKN.
5. Berkoordinasi dengan DPL untuk mensukseskan rencana dan
pelaksanaan program KKN Mandiri.
6. Dalam melaksanakan tugasnya, Ketua kelompok bertanggungjawab
kepada DPL, LP3M dan Kepala Desa.
7. Mengikuti rapat koordinasi bersama LP3M sekali dalam seminggu di
ruang LP3M secara daring.
BAB V
KEWAJIBAN, LARANGAN DAN SANKSI PESERTA KKN

A. Kewajiban Peserta KKN:


Peserta KKN adalah mahasiswa yang telah memenuhi syarat
akademik, syarat administratif, telah mengikuti kegiatan pembekalan dan
berhak mengikuti seluruh kegiatan KKN sesuai dengan peraturan yang
berlaku. Selama kegiatan KKN berlangsung setiap mahasiswa
berkewajiban :

1. Menghormati, menjunjung tinggi dan menjaga nama baik almamater


STAINU Temanggung, citra diri mahasiswa Islam dan masyarakat
setempat.
2. Menghormati, mematuhi menjunjung tinggi peraturan pemerintah
setempat dan norma susila yang berlaku di tengah masyarakat.
3. Bertempat tinggal atau mondok di lokasi KKN sesuai dengan waktu
yang telah ditentukan selama kegiatan KKN berlangsung.
4. Melaksanakan seluruh tugas kegiatan KKN dengan penuh
tanggungjawab dan dedikasi yang tinggi sejak penyerahan oleh Ketua
STAINU kepada camat setempat sampai pada penarikan kembali dari
lokasi KKN.
5. Menyusun dan menyerahkan laporan akhir kegiatan KKN sesuai
dengan buku pedoman yang telah ditetapkan.
6. Tambah dengan kwajiban Observasi..................
B. Larangan Peserata KKN.
Setelah obsevasi selasai dan peserta telah diserah terimakan oleh
DPL untuk Selama kegiatan KKN berlangsung setiap mahasiswa dilarang
melakukan hal-hal sebagi berikut :

1. Menyalahgunakan stempel, kertas kop dan atribut lain atas nama KKN
STAINU.
2. Mencari bantuan dana atau sumbangan untuk keperluan kegiatan
KKN, baik diwilayah sekitar lokasi KKN maupun diluar tanpa
sepengetahuan DPL dan kepala desa dimana mahasiswa melakukan
KKN.
3. Bermalam di posko desa lain diluar lokasi KKN yang telah ditentukan,
kecuali dengan seijin DPL atau PP-KKN karena ada alasan tertentu
yang sangat penting dan mendesak.
4. Meninggalkan lokasi, termasuk mengikuti kegiatan akademik di
Kampus tanpa seijin DPL atau PP-KKN.
5. Membawa teman atau siapapun yang tinggal bersama dilokasi KKN
untuk melaksanakan tugas pekerjaan KKN yang dibebankan
kepadanya.
6. Melaksanakan fungsi lain seperti berfungsi sebagai wartawan,
pengurus atau anggota ormas, Orpol dan sebagainya.
7. Melaksanakan kegiatan politik praktis serta memihak kepada salah
satu orpol ormas tertentu.
8. Mengeluarkan ucapan atau melakukan tindakan yang dapat merusak
nama baik Tim KKN dan Almamater STAINU Temanggung
9. Mengeluarkan ucapan atau melakukan tindakan yang dapat
menggaggu keamanan, ketertiban maupun dapat meresahkan
masyarakat.
10. Tambah dengan larangan
observasi............
C. SANKSI
Setiap peserta KKN yang melanggar tata tertib akan dikenai sanksi
sebagai berikut:

1. Bagi mahasiswa yang melalaikan tugas dan tidak mematuhi tata tertib
yang berlaku akan mendapatkan sanksi :
a. Diperingatkan secara lisan,
b. Diperingatkan secara tertulis dengan tembusan dengan tembusan
dikirim kepada Ketua STAINU Temanggung dan Kajur terkait.
c. Diambil tindakan.
2. Peserta KKN yang karena perbuatannya dapat merugikan Tim KKN,
mencemarkan nama baik almamater STAINU Temanggung atau
pemerintah setempat, tanpa melalui peringatan sebelumnya dapat
diambil tindakan langsung. Tindakan yang dimaksud pada butir 1.c dan
butir 2 adalah sebagai berikut:
a. Peserta KKN yang bersangkutan ditarik dari lokasi.

b. Peserta yang bersangkutan dinyatakan tidak lulus.

c. Diambil tindakan lain sesuai dengan perbuatan yang telah dilakukan


berdasar ketentuan yang berlaku.
BAB VI

SOSIALISASI, PENDAFTARAN DAN PEMBEKALAN KKN

A. Sosialisasi KKN Mandiri


Sosialisasi pelaksanaan KKN Mandiri STAINU Temanggung
dilakukan secara daring pada laman
https://stainutmg.ac.id/informasi-kkn-mandiri-tahun-akademik-
2020-2021/

B. Pembagian Kelompok KKN


1. KKN Mandiri STAINU Temanggung merupakan KKN yang
dikerjakan oleh Mahasiswa secara mandiri dan individual di
lokasi atau desa Mahasiwa bertempat tinggal masing-masing.
Mahasiswa akan bekerja secara individu dan mandiri serta
berbeda dalam jenis program antar mahasiswa satu dengan
lainnya, akan tetapi guna memudahkan koordinasi dan
monitoring serta problem solving secara online, maka kerja
individual Mahasiswa di lokasi masing- masing tetap di berada
dalam kerja sama sesuai dengan tim kelompok masing-masing.
2. Pelaporan KKN Mandiri STAINU Temanggung juga disusun secara
mandiri dan individu di bawah kerjasama dan evaluasi tim
kelompok pada lokasi dan program masing-masing individu
peserta KKN.
3. Setiap kelompok terdiri dari 5 s.d. 10 Mahasiswa.
4. Ploting kelompok KKN dapat dilihat pada laman:
C. Pendaftaran KKN
D. Pendaftaran secara Daring dilakukan mulai tanggal 8 – 9 Juli 2020 bagi
Mahasiswa yang telah memenuhi persyaratan secara administratif untuk
mengikuti KKN Mandiri. Pendaftaran dapat melakukan registrasi ulang
melalui laman berikut :
http://bit.ly/FormulirPendaftaranKKN2021Pembakalan KKN
Mekanisme Pembekalan dilakukan secara Daring melalui Zoom dan
Youtube Live.

E. Peserta Pembekalan
1. Peserta Pembekalan KKN adalah mahasiswa yang dinyatakan telah
memenuhi syarat administratif dan akademik sebagai calon
peserta KKN.
2. Kegiatan pembekalan KKN merupakan bagian yang wajib diikuti
oleh peserta KKN Mandiri secara Daring.
3. Setiap calon peserta KKN yang telah mengikuti pembekalan
dengan mematuhi tata tertib serta memenuhi persyaratan lain
akan ditetapkan sebagai peserta KKN Mandiri STAINU
Temanggung.
4. Setelah mengikuti acara pembekalan, peserta KKN wajib
melakukan koordinasi bersama DPL secara online untuk
merancang program.

F. Tujuan Pembekalan
Memberi bekal pengetahuan tentang KKN Mandiri dan penguasaan
metode pendampingan di lapangan.
1. Menciptakan kondisi siap mental, fisik dan konsepsional bagi
calon peserta KKN sebelum melaksanakan tugasnya di lapangan.
2. Menyiapkan rancangan program umum KKN di masing-masing
Desa.
G. Materi dan Waktu Pembekalan
1. Materi Pembekalan antara lain :
a. Konsep KKN Mandiri dan Capaiannya .
b. Metodologi Pendampingan Partisipatory Action Recearch (PAR)
c. Kebijakan Pembangunan Pemerintah Daerah
d. Teknik Penggunaan TI KKN Mandiri.
2. Waktu pembekalan pada tanggal 11 sd 12 Desember 2020

H. Tata Tertib Peserta Pembekalan.


1. Setiap calon peserta KKN wajib mengikuti seluruh acara
pembekalan KKN dari pembukaan sampai selesai.
2. Peserta KKN wajib mngikuti pembekalan secara daring sesuai
melalui sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dalam jadwal
pembekalan, kecuali atas ijin dan sepengetahuan panitia KKN
atau karena keterbatasan sinyal.
3. Setiap peserta mengisi daftar hadir melalui link yang telah
disediakan pada tiap-tiap session.
4. Bagi peserta yang berhalangan mengikuti pembekalan secara
daring melalui baik melalui aplikasi zoom maupun live youtube
wajib ijin kepada Panitian KKN.
5. Bagi peserta wajib menjaga ketertiban dan ketenangan, serta
menjunjung tinggi sopan santun selama kegiatan pembekalan
secara daring berlangsung.

BAB V

PELAPORAN PROGRAM DAN PENILAIAN


A. PELAPORAN
Pelaporan KKN disusun bertuuan untuk memudahkan untuk proses
monotoring dan evalusi kegaiatan KKN berlangsung. Laporan KKN
Mandiri terdiri dari laporan pada tahap perencanaan, pelaksnaan
dantahap akhir pelaksaann KKN.
Laporan KKN Mandiri terdiri atas tiga macam yaitu:
1. Laporan hasil Observasi (Proposal KKN)
2. Laporan Kemajuan (progress report)
3. Laporan Akhir
1. Laporan Hasil Observasi (Proposal KKN)
Penyusunan laporan hasil observasi gharus didasarkan pada langkah
penyususnna proposal dengan mengacu padalanglah langah pendektan
PAR. Proposal didisn dengan mengacu pada analisis sosial, analisi
masalah, analisis strategi perubahan pada prinsip metodologi PAR.

Proposal dari hasil general mapping dan Observasi harus


disusudilaporkan secara tertulis dalam bentuk pdf ke email masing-
masing kelompok KKN dalam format setelah disahkan oleh DPL, LP3M
dan Kepala Desa, dengan format dan bentuk isi seperti contoh blanko
yang telah tersedia, yaitu:

a. Teknik penulisan laporan sebagai berikut:


1) Menggunakan font Times New Roman 12 ukuran 1,5 spasi.
2) Menggunakan ukuran kertas kuarto.
3) Diunggah dalam bentuk pdf ke lama:,,,,,,,,,,,,.
4) Di serahkan ke kapala desa dalam bentuk hard copy 1 eksemplar.
b. Isi Proposal Kegiatan KKN ditetapkan sebagai berikut:

(2) Halaman Judul


(3) Halaman Pengesahan
(4) Isi Proposal Kegiatan KKN:
a) Latar Belakang
Berisi tentang latar belakang state of the art, research gap serta
justifikasi lokasi pendampingan dan inovasi perlu dilakukan
pendmapingan. Latar belakang menjadi ukuran urgensi dan
masalah komunitas, kelompok, atau masyarakat perlu
dilakukan pendampingan atau tidak, maka perlu dipaparakn
denga logis dan empiris. Latar belakang hendaknya
menggunakan data kuantitatif dan kualitatif untuk menguatkan
urgensi kegiatan.
b) Rumusan Masalah
uraian masalah yang ditemukan pada subejk dampingan.
Usahakan permasalahan bersifat spesifik, konkret dan benar-
benar permasalahan yang relevan dan signifikan.

b) Kajian Teori Relevan


Berisi teori-teori yang relevan yang dapat mendukung kegiatan
pendampingan.
c) Tujuan
Berisi tujuan kegiatan perlu dilakukan

d) Luaran
Berisi hasil atau produk inovatif yang terukur,
besar, signifikan, dan nyata.
2) Metode dan Teknik Pengabdian
Berisi pendekatan dan langkah-langkah teknis pendampingan
menggunakan pendektan PAR.
3) Rencana Pengabdian
Berisi: tahapan kegiatan, alokasi waktu, subjek dampingan,
sumber biaya, mitra kerjasama. Hal ini untuk pemetaan
kapasitas rencana pendampingan terukur.

4) Penutup
5) Rencana Anggaran Belanja
RAB disusun m
6) Daftar Pustaka

2. Laporan Kemajuan
1. Halaman Sampul
2. Tahapan Kegiatan dan Hasil yang diperoleh.
Berisi laporan progres atau capaian kegiatan yang telah dilaksnakan
disertai dengn bukti foto kegiatan atau domukumen bukti kegiatan
lainynya.
3. Kendala yang dihadapi dan Langkah Pemecahannya.
Berisi kendala dilapangan terkait dengan proses pendampingan pada
tiapa tahapan PAR
4. Laporan Penggunaan Anggaran.
5. Tahapan Rencana Berikutnya.
Rencana berikutnya berdasarakan analisis kendala pada tiap tahap PAR

1. Laporan Akhir KKN


Pada akhir pelaksanaan KKN Mandiri, Mahasiswa wajib meyusun laporan
akhir dengan ketentuan berikut:
b. Laporan ini merupakan hasil pegumpulan data dengan
pendekata secara PAR dan laporan kemajuan tiga hari
sekali pelaksanaan KKN yang telah terlaksana. Laporan
tersebut diperiksa dan disahkan oleh DPL, Kepala Desa
Lokasi dan LP3M.
c. Laporan akhir tertulis yang sudah disahkan ke LP3M
melalui :.............................................dalam format Pdf
sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
d. Ketentuan laporan akhir ditulis menggunakan font Times
New Roman 12 ukuran 1,5 spasi, dengan ukuran kertas
kuarto. Sedangkan sistematika penulisan sebagai berikut:
Halaman Judul
Halaman Pengesahan
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHUALUAN
a. Monografi dan Demografi desa
b. Latar Belakang
Berisi tentang latar belakang state of the art, research gap
serta justifikasi lokasi pendampingan dan inovasi perlu
dilakukan pendmapingan. Latar belakang menjadi ukuran
urgensi dan masalah komunitas, kelompok, atau
masyarakat perlu dilakukan pendampingan atau tidak,
maka perlu dipaparakn denga logis dan empiris. Latar
belakang hendaknya menggunakan data kuantitatif dan
kualitatif untuk menguatkan urgensi kegiatan.
b. Rumusan Masalah
uraian masalah yang ditemukan pada subejk dampingan.
Usahakan permasalahan bersifat spesifik, konkret dan
benar-benar permasalahan yang relevan dan signifikan.
c. Kajian Teori Relevan
Berisi teori-teori yang relevan yang dapat mendukung
kegiatan pendampingan.
d. Tujuan
Berisi tujuan kegiatan perlu dilakukan
e. Luaran
Berisi hasil atau produk pendampingan yang terukur,
besar, signifikan, dan nyata.
10. Metode dan Teknik Pengabdian
Berisi pendekatan dan langkah-langkah teknis pendampingan
menggunakan pendektan PAR.

BAB II PELAKSANAAN KKN

Pelaksanaan KKN dideskripsikan berdasarakan langkah-langkah metodologi PAR berikut


ini:

a. Community Riset Social dan Problem Diagnosti (hasil analisis sosial),


b. Community Strategic Planning (strategi organisir komunitas),
c. Political Action (hasil pembentukan kelompok sosial baru)
d. Refleksi (hasil refleksi/evaluasi proses yang telah dicapai)

BAB III PENUTUP

a. Kesimpulan
b. Saran dan Rekomendasi
Saran dan rekomnedasi hasil pendapingan kepada
semua pihak, baik perguruan tinggi, pemerintah,
meupun masyarakat dampingan, dll.
c. Lampiran-lampiran

BAB VI
PENUTUP

Buku Pedoman KKN Mandiri disusun guna sebagai acuan kerja dan evaluasi dala
pelakasanan KKN Mandiri. Semoga dapat memberika mafaat secara akdemis dan praktis
guna menjawab permaslahan dan kebutuhan masyarakat di lapangan selama KKN.
Lampiran 6 : Contoh Cover Proposal KKN Mandiri

PROPOSAL
RENCANA PROGRAM
KULIAH KERJA NYATA (KKN) MANDIRI

Di Desa Ngipik Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung


Diajukan untuk melengkapi Persyaratan Penyelesaian KKN Mandiri

Disusun
Oleh: Martina Zuhairina Adria
Kholiq
NIM: 21009011

LEMBAGA PENELITIAN, PENGEMBANGAN DAN


PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LP3M)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA
TEMANGGUNG
2020
Lampiran 15: Cover Laporan Akhir Kegiatan KKN

LAPORAN

KULIAH KERJA NYATA (KKN) MANDIRI

Di Desa Ngipik Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung


Diajukan untuk melengkapi Persyaratan Penyelesaian KKN Mandiri

Disusun
Oleh: Martina Zuhairina Adria
Kholiq
NIM: 21009011

LEMBAGA PENELITIAN, PENGEMBANGAN DAN


PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LP3M)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA
TEMANGGUNG
2020
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
NAHDLATUL ULAMA (STAINU)
TEMANGGUNG

SK DIREKTUR JENDRAL PENDIDIKAN Nomor:


593 Tahun 2012

TERAKREDITASI (SK.BAN-PT
NO.105/SK/BAN-PT/Ak-PKP/PT/IV/2020

Jl.Suwandi-Suwardi No. 01 (0293) 493361


Temanggung

PENGESAHAN

Setelah diadakan bimbingan dan perbaikan seperlunya dari Dosen


Pembimbing Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mandiri STAINU Temanggung
Tahun Akademik 2019/2020 atas saudara:

Nama : Martina Zuhairina Adria Kholiq

NIM :21009011

Prodi :
Pendidikan Agama Islam (PAI)
Jurusan : Tarbiyah

Maka laporan ini dinyatakan memenuhi syarat untuk diajukan


sebagai Proposal Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mandiri STAINU Temanggung.
Temanggung,20 Desember 2020

DPL Kepala Desa

........................... .........................
.. NIDN. NPK....................
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
NAHDLATUL ULAMA (STAINU)
TEMANGGUNG

SK DIREKTUR JENDRAL
PENDIDIKAN Nomor: 593 Tahun
2012

TERAKREDITASI (SK.BAN-PT
NO.105/SK/BAN-PT/Ak-PKP/PT/IV
/2020

Jl.Suwandi-Suwardi No. 01 (0293)


493361 Temanggung

PENGESAHAN

Setelah diadakan bimbingan dan perbaikan seperlunya


dari Dosen Pembimbing Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mandiri
STAINU Temanggung Tahun Akademik 2019/2020 atas
saudara:

Nama : Martina Zuhairina Adria


Kholiq

NIM :21009011

Prodi :
Pendidikan Agama Islam
(PAI) Jurusan :
Tarbiyah

36
Maka laporan ini dinyatakan memenuhi syarat untuk
diajukan sebagai laporan Akhir Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mandiri
STAINU Temanggung.

Temanggung,20
Desember 2020

DPL Kepala Desa

........................... .......
.................... NIDN.

NPK....................

BAB

37
Daftar Pustaka

38
Leonard Jason, ed., Participatory Community Research: Theories and
Methods in Action, 1st ed., APA decade of behavior volumes
(Washington, DC: American Psychological Association, 2004).

Norman K. Denzin dan Yvonnas S. Lincoln, Handbook of Qualitative


Research, (Yogjakarta: Pustaka
Pelajar, 2009)

39

Anda mungkin juga menyukai