1
Jurnal Pendidikan Masyarakat Volume P-ISSN: 2580-9326E-
5, Nomor 1, Oktober 2020 ISSN: 2580-7714
PENGANTAR
2
Jurnal Pendidikan Masyarakat Volume P-ISSN: 2580-9326E-
5, Nomor 1, Oktober 2020 ISSN: 2580-7714
3
Jurnal Pendidikan Masyarakat Volume P-ISSN: 2580-9326E-
5, Nomor 1, Oktober 2020 ISSN: 2580-7714
Menurut Hasibuan (2004, hlm. 2) pengelolaan atau manajemen adalah ilmu dan
seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya
secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan menurut
Sudjana (2004, hlm. 16-17), pengelolaan atau manajemen adalah kemampuan dan
keterampilan khusus untuk melakukan suatu kegiatan baik bersama orang lain atau
melalui orang lain dalam mencapai tujuan organisasi. Implementasi dari pengertian di
atas dapat disimpulkan bahwa dalam pengertian diatas dapat disimpulkan serangkaian
kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan, mengendalikan dan
mengembangkan terhadap segala upaya dalam mengatur dan mendayagunakan
sumber daya manusia, sarana dan prasarana secara efisien dan efektif untuk mencapai
tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
Dalam menyusun sebuah program pada lembaga perlu adanya perencanaan atau
Planning untuk memberikan arah dalam melaksanakan sebuah program pada lembaga
dan sejalan dengan menurut Menurut Sudjana (2004, hlm. 57), perencanaan adalah
proses yang sistematis dalam pengambilan keputusan tentang tindakan yang akan
dilakukan pada waktu yang akan datang. Disebut sistematis karena perencanaan
dilaksanakan dengan menggunakan prinsip-prinsip tertentu. Prinsip-prinsip tersebut
mencakup proses pengambilan keputusan, penggunaan pengetahuan dan teknik secara
ilmiah, serta tindakan atau kegiatan yang terorganisasi dalam artian bahwa
perencanaan adalah sebagai langkah awal dalam merumuskan sebuah program yang
akan dilaksanakan.
Kemudian selanjutnya adalah melakukan sebuah pelaksanaan atau Implementing
atau Actuating Menurut Sudjana (2004, hlm. 146-147), penggerakan atau
pelaksanaan dapat diartikan sebagai upaya pimpinan untuk menggerakkan seseorang
atau kelompok orang yang dipimpin dengan menumbuhkan dorongan atau motif
dalam diri orang-orang yang dipimpin untuk melakukan tugas atau kegiatan yang
diberikan kepadanya sesuai dengan rencana dalam rangka mencapai tujuan
organisasi. Lebih lanjut Sudjana (2004, hlm. 148), mengemukakan beberapa unsur
penggerakan yaitu situasi, upaya menggerakkan, dan kegiatan yang bertujuan. Dari
pelaksanaan tersebut dapat dilakukan beberapa penguatan pada saat pelaksanaan
program pendidikan masyarakat dengan membuat beberapa rancangan kegiatan atau
desain dalam pelaksanaan program di lembaga pendidikan masyarakat, dapat
disimpulkan bahwa untuk pelaksanaan sendiri berkaitan dengan merumuskan teknis
yang akan dilaksanakan pada suatu program.
Selanjutnya adalah melakukan evaluasi atau evaluating Menurut Suharsimi
Arikunto (2004, hlm. 1), evaluasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi
tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk
menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil keputusan. Dalam hal ini evaluasi
sangat penting dilakukan setelah melakukan program untuk mengetahui kekurangan
dan kelebihan dari suatu program yang telah dilaksanakan serta untuk memberikan
masukan untuk program yang akan dilaksanakan selanjutnya.
Kemudian perlu juga dilakukan evaluasi kebijakan dalam proses pemetaan mutu,
mengingat kebijakan merupakan salah satu komponen dalam menentukan sistem
prosedur mutu itu sendiri. Evaluasi kebijakan harus dipahami sebagai proses yang
bersifat positif berkaitan dengan penaksiran, pemberian angka, dan penilaian
4
Jurnal Pendidikan Masyarakat Volume P-ISSN: 2580-9326E-
5, Nomor 1, Oktober 2020 ISSN: 2580-7714
mengenai nilai atau manfaat hasil kebijakan, (Akdon, 2007 hlm. 180). Dengan
demikian hasil evaluasi kebijakan akan berujung pada proses analisis kebijakan yang
menurut Dunn terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut; (1) identifikasi masalah,
(2) perumusan masalah, (3) perumusan alternatif, (4) penyusunan kriteria dan metode
pemilihan alternatif, (5) hasil pemilihan alternatif kebijakan, (6) penyusunan
rekomendasi kebijakan, dan (7) rencana implementasi kebijakan.
Berkaitan dengan pengelolaan program pendidikan masyarakat seorang pengelola
perlu mengadopsi teori-teori pengelolaa program untuk diterapkan di dalam
menjalankan lembaga pendidikan masyarakat, saat ini program pendidikan
masyarakat sudah dapat menjalankan apa yang diterapkan pada teori-teori berkaitan
dengan lembaga pendidikan masyarakat, tentunya untuk mengelola sebuah lembaga
dibutuhkan dukungan dan pengalaman dalam mengelola lembaga pendidikan
masyarakat, perihal dukungan dari pihak lain juga sangat diperlukan untuk
menunjang dan membantu pengelola dalam mengelola program pendidikan
masyarakat.
Dari hasil wawancara terdapat beberapa hasil seperti kurangnya pengetahuan dan
pengalaman pendidik dalam pembelajaran dengan warga belajar umum dan berbeda
dengan sekolah formal pada umumnya, kemudian kurangnya biaya operasional
bantuan kepada lembaga dalam meningkatkan fasilitas untuk penunjang adanya
pembelajaran, kemudian hambatan lainnya adalah perhatian pemerintah kepada
kepedulian terhadap pendidikan masyarakat di Indonesia pada umumnya, mengingat
pendidikan non formal ini sangat dibutuhkan oleh Kalangan masyarakat untuk bisa
mendapatkan pendidikan secara layak.
Program pemetaan mutu ini merupakan upaya positif untuk membekali
pengetahuan kepada para pengelola lembaga pendidikan masyarakat dalam
menghadapi hambatan pada saat melaksanaan program. Namun tidak hanya upaya itu
saja, program diskusi ini juga dapat memberikan kegiatan positif kepada pihak
lembaga dan pemerintah untuk bisa memberikan mediasi kepada lembaga pendidikan
non formal untuk bisa meningkatkan program pendidikan masyarakat. Pentingnya
diskusi pemetaan mutu ini untuk meningkatkan program pendidikan masyarakat.
Harapannya melalui program ini wawasan dan keterampilan pengelola mengenai
pemetaan mutu meningkat sehingga hambatan dalam menjalankan sebuah lembaga
pendidikan masyarakat dapat dilaksanakan dengan baik.
METODE PENELITIAN
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kualitatif Deskriptif,
dengan mengutamakan pandangan emic, yaitu mementingkan pandangan informan
tanpa paksaan dari peneliti. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan
observasi partisipan. Informan penelitian ini adalah 30 orang Pengelola yang
dilakukan dengan mensurvei data melalui media aplikasi. Analisis data dilakukan
melalui beberapa tahap, yaitu : pekerjaan menuliskan, mengedit, mengklasifikasi
data, mereduksi, interprestasi data atau memberi tafsiran
5
Jurnal Pendidikan Masyarakat Volume P-ISSN: 2580-9326E-
5, Nomor 1, Oktober 2020 ISSN: 2580-7714
6
Jurnal Pendidikan Masyarakat Volume P-ISSN: 2580-9326E-
5, Nomor 1, Oktober 2020 ISSN: 2580-7714
dari itu banyak dari lembaga PKBM yang menggunakan kurikulum 2013 dalam
melaksanakan pembelajaran di lembaga tersebut.
7) Selanjutnya untuk peserta didik yang mengikuti kegiatan pembelajaran menurut
kisaran angka mencapai 95,8 % dengan presentase murid mencapai lebih dari 20,
dalam hal ini apabila banyaknya murid pada suatu lembaga harus diimbangi
dengan keadaan tenaga pendidik dalam pelaksanaan pembelajaran, mengingat dari
hasil tersebut tenaga pendidik yang mencapai lebih dari 8 orang dan maka dari itu
keadaan pembelajaran dapat seimbang dengan keadaan tenaga pendidik di
lembaga PKBM.
8) Pekerjaan peserta yang telah mengikuti pembelajaran di lembaga pendidikan
adalah berbagai macam diantara lainnya adalah 41.7 % melanjutkan untuk bekerja,
37,5 meniti karir pada kegiatan lainnya dan untuk angka 12.5 % melanjutkan ke
jenjang yang lebih tinggi hingga 8,3 % melanjutkan sebagai wirausaha.
9) Proporsi jam pembelajaran lebih banyak yang menerapkan jam teori lebih banyak
dari pada jam praktik dan sementara itu ada juga yang menerapkan jam pelajaran
praktik lebih banyak dari pada jam teori. Maka dari itu untuk proporsi jam
pembelajaran dari tiap lembaga PKBM berbeda-beda tergantung proporsional
yang diterapkan oleh lembaga dan pendidik.
10) Metode pembelajaran yang diterapkan oleh tiap lembaga PKBM adalah lebih
banyak yang menerapkan lebih dari 1 metode, mengingat untuk mempermudah
pendidik dalam menjalankan pembelajaran di kelas dan untuk peralatan yang
tersedia di PKBM adalah 60 % diatas 20 peralatan dan 30,4% mencapai kurang
dari 10 peralatan.
11) Jumlah dana yang tersedia pada setiap lembaga menurut data survei adalah
31.8 % dengan memcapai 50 Juta untuk pendanaan lembaga PKBM dan ada
terdapat mencapai 100 juta untuk pendanaan lembaga PKBM untuk menunjang
keberlangsungan program. Serta mengingat dana ini sebagian besar dari
pemerintah dengan mencapai persentase 78 %, maka dari itu besaran pendanaan
yang diberikan oleh pemerintah untuk menunjang fasilitas dalam lembaga PKBM
tersebut.
12) Jenis penilaian yang diterapkan oleh lembaga PKBM adalah lebih dominan
kepada ujian nasional yang mencapai 73,9% dan beberapa jenis penilaian lain
yakni tugas individual dan ujian tengah semester
Kemudian dari pendapat para narasumber yang dicantumkan, ada bebarapa penguatan
yang disampaikan melalui survei yang dikutip dari responden pengelola PKBM Jawa
barat sebagai berikut :
7
Jurnal Pendidikan Masyarakat Volume P-ISSN: 2580-9326E-
5, Nomor 1, Oktober 2020 ISSN: 2580-7714
Total 30
Tabel 2 Jumlah Pendidik
JP Jumlah Persen %
>8 24 87,5 %
5 4 8,3 %
<5 2 4,2 %
Total 24
Tabel 4 Kurikulum
K Jumlah Persen %
Kurtilas 25 91,7 %
KTSP 5 8,3 %
Total 30
8
Jurnal Pendidikan Masyarakat Volume P-ISSN: 2580-9326E-
5, Nomor 1, Oktober 2020 ISSN: 2580-7714
Lain-lain
Total 30
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dapat diambil kesimpulan
bawasannya untuk perencanaan program satuan dan Program PKBM masih perlu
adanya peningkatan bagi para pengelola dan penddidik, karena dilihat dari temuan
dan hasil riset yang dilakukan terdapat ketimpangan atau ketidak selarasan, seperti
pendidik yang tidak memahami pendekatan andragogi pada pelaksanaan
pembelajaran, butuhnya anggaran pendidikan khususnya pada pendidikan masyarakat
yang perlu diperhatikan kembali sampai dengan perlunya peningkatan kualitas
PKBM yang harus dilakukan oleh dinas terkait. Maka dari itu kesimpulan yang
diambil adalah perlu adanya program yang dapat membantu pengelola dan pendidik
untuk bisa mengelola program pendidikan masyarakat khususnya di PKBM, serta
perlu diperhatikan kembali untuk bagaimana meningkatkan kualitas mutu di PKBM
sehingga dapat bisa membantu masyarakat yang membutuhkan akses pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
9
Jurnal Pendidikan Masyarakat Volume P-ISSN: 2580-9326E-
5, Nomor 1, Oktober 2020 ISSN: 2580-7714
10