Anda di halaman 1dari 12

MATAPPA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

Volume 4 | Nomor 2 | Mei | 2021


e-ISSN: 2614-6673 dan p-ISSN: 2615-5273
This work is licensed under a Creative Commons Attribution
4.0 International License

Pemberdayaan Masyarakat Menuju Desa Mandiri Dengan Meningkatkan


Potensi Ekonomi dan Kebudayaan di Masa Pandemi Covid 19
Irwanto

Keywords : Abstrak. Tujuan pemberdayaan adalah sebagai salah satu bentuk


Pemberdayaan realisasi dari isi tridarma perguruan tinggi berupa pengabdian
Desa Mandiri terhadap masyarakat. Menuju pemerataan pembangunan, serta
Potensi sebagai upaya dalam peningkatan di bidang pendidikan dan kualitas
lingkungan hidup Desa Pasir Limus Kecamatan Pamayaran
Kabupaten Serang-Banten. Metode pelaksanaan pemberdayaan di
Desa Pasir Limus, Kp. Ciranjieun, Kec, Pamarayan, Kab. Serang-
Corespondensi Author Banten, dilakukan dengan cara semi daring, ada beberpa program
Pendidikan Vokasional Teknik kerja yang dilakuakn secara luring dan secara daring. Kegiatan yang
Elektro,
dilakukan secara daring menggunakan media elektronik seperti
Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa media sosial: Youtube, Instagram, Google Meet hal ini dilakukan
Alamat Jl. Raya Ciwaru, No.25 karena mengingat kondisi yang sedang dialami dimasa pandemic
Kota Serang-Banten Covid-19 sehingga tidak memungkinkan untuk melaksanakan secara
Email: irwanto.ir@untirta.ac.id luring. Dalam hal ini program pembuatan dan penyuluhan 3 M
(Memakai masker, Mencuci tangan, menjaga jarak dan menghindari
kerumunan). Hasil pemberdayaan yang dilaksanakan adalah
memberikan penyuluhan penanaman bibit, mejelaskan bagaimana
cara menanam hingga panen dengan benar dan baik serta
History Article memperaktikkannya langsung. Serta beberapa program lainnya
Received: 26-02-2021; mengenai penyuluhan pembuangan sampah. Dalam memilih
Reviewed: 28-03-2021;
Revised: 10-04-2021; pengurus yang lebih memahami mengenai kelompok tani dan
Accepted: 10-05-2021; penyuluhan sampah yang beorientasi pada kemajuan untuk
Published: 29-05-2021. meraih kesuksesan; memberikan motivasi kepada kepada
masyarakat, agar supaya memberikan pembinaan yang secara
kontinyu sesama masyarakat, membantu dan memfasilatsi
masyarakat dalam persoalan mengelolah modal secara optimal
sehingga usaha kelompok tadi yang dijalankan dapat berjalan
lancar, mendorong masyarakat untuk bisa mengembangkan jenis
usaha dari produk lokal yang ada di sekitaran lingkungan tempat
tinggal (daur ulang), peningkatkan kualitas SDM dengan
memberikan pelatihan dan ketrampilan serta penyampaian
program yang baik sehingga perkembangan pengetahuan
dibidang pendidikan lebih maju.

Abstract. The purpose of empowerment is as a form of realization of


the contents of the tridarma of higher education in the form of
community service. Towards equitable development, as well as
efforts to improve education and the quality of the environment in
Pasir Limus Village, Pamayaran District, Serang Regency, Banten.
The method of implementing empowerment in Pasir Limus Village,
Kp. Ciranjieun, Kec, Pamarayan, Kab. Serang-Banten, conducted
semi-online, there are several work programs that are carried out
offline and online. Activities carried out online using electronic
251
MATAPPA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

media such as social media: Youtube, Instagram, Google Meet, this is


done because considering the conditions that are being experienced
during the Covid-19 pandemic so it is not possible to carry out
offline. In this case the 3 M making and extension program (wearing
masks, washing hands, keeping distance and avoiding crowds). The
results of the empowerment that were carried out were providing
counseling on planting seeds, explaining how to plant until harvesting
properly and well and practicing it directly. As well as several other
programs regarding waste disposal education. In choosing
management who better understands farmer groups and waste
extension services that are oriented towards progress to achieve
success; provide motivation to the community, in order to provide
continuous coaching among the community, help and facilitate the
community in managing capital optimally so that the group's business
can run smoothly, encouraging the community to be able to develop
types of businesses from local products around living environment
(recycling), improving the quality of human resources by providing
training and skills as well as delivering good programs so that the
development of knowledge in the field of education is more
advanced.

PENDAHULUAN serta menjadi program kerja bagi mahasiswa.


Dengan kata lain, melalui KKM ini, mahasiswa
Program Kuliah Kerja Mahasiswa membantu pembangunan dalam masyarakat.
(KKM) merupakan bentuk perwujudan Kondisi masyarakat Desa Pasir Limus
pengabdian yang dilakukan oleh mahasiswa Kecamatan Pamayaran Kabupaten Serang-
kepada masyarakat serta merupakan bentuk Banten memang sudah cukup baik, tetapi ada
implementasi dan salah satu Tri Dharma beberapa permasalahan di dalam kehidupan
Perguruan Tinggi. Program ini dilaksanakan masyarakat sendiri. Diantaranya yaitu belum
dengan bantuan serta bimbingan dari Lembaga dilaksanakannya secara maksimal ekonomi
Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) produksi milik masyarakat sebagai sumber
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, dosen ekonomi yang utama dalam kehidupan sehari-
pembimbing serta pihak-pihak tertentu yang hari. Selain itu, kemampuan masyarakat untuk
telah ikut serta untuk berkontribusi. Program dapat mengakses pendidikan juga masih sangat
KKM ini merupakan sarana bagi setiap terbatas. Begitu juga dengan arus kebudayaan
mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmu yang semakin hari terus berkembang dan
pengetahuan secara nyata serta mengabdi berubah, tentu akan mempengaruhi setiap lini
kepada masyarakat untuk memanfaatkan potensi kehidupan masyarakat terkhusus bagi pemuda.
Sumber Daya Alam (SDA) maupun Sumber Pemuda di Indonesia terkhusus di Desa Pasir
Daya Manusia (SDM) (Pedoman KKM Mandiri, Limus sudah harus mempersiapkan diri untuk
2021). menghadapi perkembangan kebudayaan dan
Pada dasarnya KKM merupakan bentuk teknologi yang semakin hari semakin
pengabdian nyata seorang mahasiswa kepada berkembang dan berubah-ubah, karena pemuda
masyarakat yang sebenarnya. Setelah yang akan menjalankan pembangunan bangsa di
mendapatkan materi perkuliahan yang masa yang akan datang.
senantiasanya dapat berguna didalam Pemberdayaan masyarakat merupakan
lingkungan masyarakat itu sendiri. Dalam konsep yang berasal dari kata ‘daya’ (power).
kegiatan pengabdiannya pada masyarakat, Sedangkan pemberdayaan berasal dari kata
mahasiswa memberikan pengalaman ilmu ‘empower’ dimana dalam Merriam Webster dan
pengetahuan, teknologi, seni, dan agama untuk Oxford English Dictionary menyatakan bahwa
memberikan pengarahan agar dapat power mempunyai dua arti. Pertama, power
memecahkan masalah dan menanggulanginya berarti to give power or authority yang berarti
secara tepat. Selain itu, pembenahan sarana dan ‘memberikan kekuasaan, mengalihkan
prasarana merupakan kegiatan yang dilakukan kekuasaan atau mendelegasikan otoritas ke

252
Vol 4 No 2, Mei 2021

pihak lain’. Pengertian kedua adalah ‘to give pemberdayaan harus dilaksanakan secara
ability or to enable’ yang bisa diartikan sebagai menyeluruh mencakup segala aspek kehidupan
usaha untuk memberikan kemampuan atau masyarakat untuk membebaskan kelompok
pemberdayaan’ (Pranarka, & Prijono, 2004). masyarakat dari dominasi kekuasan yang
Oleh karenanya, sering sekali ide tentang meliputi bidang ekonomi, politik, dan sosial
pemberdayaan bersentuhan dengan ide budaya.
kekuasaan, pengaruh dan kontrol. Sumodiningrat (1999) berpendapat bahwa
Pemberdayaan ditujukan bagi pemberdayaan masyarakat harus dilakukan
kemampuan seseorang, khususnya kelompok melalui 3 jalur, yaitu: (1) Menciptakan iklim
lemah dan rentan sehingga mereka punya yang memungkinkan potensi masyarakat
kemampuan untuk (1) memenuhi kebutuhan berkembang (Enabling); (2) Menguatkan
dasarnya sehingga mereka mampu untuk potensi dan daya yang dimiliki masyarakat
terbebas dari kebutuhan dasar tersebut, (2) (Empowering); (3) Memberikan perlindungan
Menunjukkan sumber-sumber produktif yang (Protecting). Pemberdayaan masyarakat
memungkinkan mereka dapat meningkatkan merupakan suatu upaya untuk meningkatkan
pendapatannya dan memperoleh barang dan jasa kemampuan masyarakat agar mampu
yang mereka butuhkan, (3) berpartisipasi dalam mewujudkan kemandirian dan melepaskan diri
proses pembangunan dan keputusan yang dari belenggu kemiskinan serta keterbelakangan.
mempengaruhi mereka (Suharto, 2016). Konsep pemberdayaan dalam wacana
Pandangan tentang pemberdayaan pembangunan biasanya selalu dikaitkan dengan
masyarakat menurur Ife (1996) antara lain konsep kemandirian, partisipasi, jaringan kerja,
sebagai berikut: dan keadilan. Menurut Craig & Mayo dalam
a. Struktural, pemberdayaan merupakan upaya Nugroho (2007) partisipasi merupakan
pembebasan, transformasi struktural secara komponen terpenting dalam upaya pertumbuhan
fundamental, dan eliminasi struktural atau kemandirian dan proses pemberdayaan. Strategi
sistem yang operesif. pemberdayaan menempatkan partisipasi
b. Pluralis, pemberdayaan sebagai upaya masyarakat sebagai isu pertama pembangunan
meningkatkan daya sesorang atau saat ini. Di samping pentingnya pemberdayaan
sekelompok orang untuk dapat bersaing masyarakat, terdapat beberapa permasalahan
dengan kelompok lain dalam suatu ’rule of yang dapat mengganggu pengimplementasian
the game’ tertentu. pemberdayaan masyarakat dalam tataran praktis.
c. Elitis, pemberdayaan sebagai upaya Menurut Prasojo (2004) permasalahan tersebut
mempengaruhi elit, membentuk aliniasi menyangkut ketiadaan konsep yang jelas
dengan elit-elit tersebut, serta berusaha mengenai apa itu pemberdayaan masyarakat,
melakukan perubahan terhadap batasan masyarakat yang sukses melaksanakan
praktekpraktek dan struktur yang elitis pemberdayaan, peran masing-masing
d. Post-Strukturalis, pemberdayaan merupakan pemerintah, masyarakat dan swasta, mekanisme
upaya mengubah diskursus serta menghargai pencapaiannya, dan lain sebagainya.
subyektivitas dalam pemahaman realitas Selain itu, menurut Nuryoso (2008),
sosial. usaha ekonomi produktif yang ada atau akan
Tujuan yang ingin dicapai dari dibentuk pada masing-masing wilayah
pemberdayaan masyarakat menurut Sulistiyani diidentifikasi berdasarkan kriteria tertentu,
(2004) adalah untuk membentuk individu dan dipilih untuk dikembangkan sebagai sasaran
masyarakat menjadi mandiri. Kemandirian pembinaan. Pengembangan dilakukan melalui
tersebut meliputi kemandirian berfikir, pembinaan manajemen usaha, bantuan modal
bertindak, dan mengendalikan apa yang mereka bergulir dan pemanfaatan teknologi tepat guna.
lakukan tersebut. Untuk mencapai kemandirian Conyers (1991) bahwa memberikan tiga
masyarakat diperlukan sebuah proses. Melalui alasan utama sangat pentingnya partisipasi
proses belajar maka secara bertahap masyarakat masyarakat dalam pembangunan, yaitu: (1)
akan memperoleh kemampuan atau daya dari Partisipasi masyarakat merupakan suatu alat
waktu ke waktu. guna memperoleh informasi mengenai kondisi,
Berikut tujuan pemberdayaan menurut kebutuhan dan sikap masyarakat setempat, yang
Tjokowinoto dalam Christie (2005) yang tanpa kehadirannya program pembangunan dan
dirumuskan dalam tiga bidang yaitu ekonomi, proyek akan gagal, (2) Masyarakat mempercayai
politik, dan sosial budaya: kegiatan program pembagunan jika dilibatkan dalam
253
MATAPPA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

proses persiapan dan perencanaannya, karena kemampuan kepada masyarakat agar individu
masyarakat lebih mengetahui seluk beluk proyek lebih berdaya.
dan merasa memiliki proyek tersebut, (3) Pemberdayaan masyarakat telah
Partisipasi merupakan hak demokrasi dijabarkan oleh Payne (dalam Adi, 2012) bahwa
masyarakat dalam keterlibatannya di pemberayaan masyarakat itu ditujukan untuk
pembangunan, Keberdayaan masyarakat dapat mebantu klien memperoleh daya untuk
diwujudkan melalui partisipasi aktif masyarakat mengambil keputusan dan menentukan tindakan
yang difasilitasi dengan adanyapelaku yang akan ia lakukan yang terkait dengan diri
pemberdayaan. Sasaran utama pemberdayaan mereka, termasuk mengurangi efek hambatan
masyarakat adalah mereka yang lemah dan tidak pribadi dan sosial. Selain itu Makna
memiliki daya, kekuatan atau kemampuan pemberdayaan dipandang sebagai upaya untuk
mengakses sumberdaya produktif atau memampukan individu atau komunitas. Dimana
masyarakat terpinggirkan dalam pembangunan. pemberian wewenang atau kekuasaan tersebut
Tujuan akhir dari proses pemberdayaan bertujuan untuk membuat masyarakat menjadi
masyarakat adalah untuk memandirikan warga mandiri. Dari segi bahasa pemberdayaan berasal
masyarakat agar dapat meningkatkan taraf hidup dari kata “Daya” yang berarti kekuatan atau
keluarga dan mengoptimalkan sumberdaya yang kemampuan untuk melakukan usaha. Anwas
dimilikinya. (2013) menyebutkan bahwa pemberdayaan
Pemberdayaan dapat diartikan sebagai (empowerment) merupakan konsep yang
suatu pelimpahan atau pemberian kekuatan berkaitan dengan kekuasaan (power).
(power) yang akan menghasilkan hierarki Banyak hal yang mengemukakan
kekuatan dan ketiadaan kekuatan, seperti yang konsep mengenai pemberdayaan diantaranya
dikemukakan Simon (1993) bahwa Robbins, Chatterjee, & Canda (dalam Ramos &
pemberdayaan suatu aktvitas refleksi, suatu Prideaux, 2014) mengemukakan bahwa
proses yang mampu diinisiasikan dan Pemberdayaan adalah proses yang
dipertahankan hanya oleh agen atau subyek menggambarkan sarana yang individu dan
yang mencari kekuatan atau penentuan diri kelompok memperoleh kekuasaan, akses ke
sendiri (self-determination). Sulistiyani (2004) sumber daya dan keuntungan kontrol atas hidup
menjelaskan lebih rinci bahwa secara etimologis mereka. Sejalan dengan itu Rappaport (dalam
pemberdayaan berasal dari kata dasar "daya" Hamill & Stein, 2011), Pemberdayaan dianggap
yang berarti kekuatan atau kemampuan. sebagai proses kolaboratif di mana orang yang
Bertolak dari pengertian tersebut, maka kurang berdaya akan sumber daya bernilai
pemberdayaan dimaknai sebagai proses untuk dikerahkan untuk meningkatkan akses dan
memperoleh daya, kekuatan atau kemampuan, kontrol atas sumber daya untuk memecahkan
dan atau proses pemberian daya, kekuatan atau masalah pribadi dan/atau masyarakat.
kemampuan dari pihak yang memiliki daya Pengertian pemberdayaan dapat
kepada pihak yang kurang atau belum berdaya. dipahami melalui pendekatan pembangunan
Berdasarkan beberapa pengertian yang berpusat pada manusia (people centered
pemberdayaan yang dikemukakan tersebut, development) yang bertujuan untuk mencapai
maka dapat disimpulkan bahwa pada hakekatnya kemandirian masyarakat. Penempatan aspek
pemberdayaan adalah suatu proses dan upaya manusia dalam pendekatan ini adalah sebagai
untuk memperoleh atau memberikan daya, fokus utama dan sumber utama pembangunan,
kekuatan atau kemampuan kepada individu dan sehingga masyarakat tidak hanya dipandang
masyarakat lemah agar dapat mengidentifikasi, sebagai obyek pembangunan tetapi sekaligus
menganalisis, menetapkan kebutuhan dan subyek atau pelaku utama pembangunan dan
potensi serta masalah yang dihadapi dan peran pemerintah dalam hal ini sebagai
sekaligus memilih alternatif pemecahnya dengan fasilitator yang memfasilitasi tumbuhnya
mengoptimalkan sumberdaya dan potensi yang prakarsa dan kemandirian masyarakat. Berkaitan
dimiliki secara mandiri. Pranarka & dengan hal tersebut, Bookman dan Morgen
Vidhyandika (1996) menjelaskan bahwa proses mengatakan bahwa pemberdayaan sebagai
pemberdayaan mengandung dua kecenderungan. konsep yang sedang populer mengacu pada
Pertama, proses pemberdayaan yang usaha menumbuhkan keinginan pada seseorang
menekankan pada proses memberikan atau untuk mengaktualisasikan diri, melakukan
mengalihkan sebagian kekuatan, kekuasaan atau mobilitas ke atas, serta memberikan pengalaman

254
Vol 4 No 2, Mei 2021

psikologis yang membuat seseorang merasa (Sutaryono, 2008). Tahap-tahap Pemberdayaan


berdaya (Hendytio & Babari, 1996). Masyarakat Dalam pendapat Sulistyani (2007)
Strategi dalam pemberdayaan mengemukakan bahwa tahap-tahap
masyarakat dapat dilihat dalam aktivitas- pemberdayaan yang harus dilalui adalah:
aktivitas sebagai berikut (Moeljarto, 1996). a. Tahap pembentukan dan penyadaran
1. Pembentukan Kelompok perilaku.
Merupakan fase awal dari pemberdayaan. b. Tahap memberikan ketrampilan dasar dan
Artinya masyarakat miskin atau masyarakat transformasi kemampuan berupa wawasan.
lemah diberi kebebasan untuk membentuk c. Tahap ketrampilan, kecakapan, dan
dan beraktivitas dalam kelompok yang intelektual sehingga tercipta kemampuan
diinginkannya. Pembentukan kelompok inovatif dan inisiatif.
menyediakan suatu dasar bagi terciptanya Pendidikan non formal sebagai
kohesi sosial anggota kelompok. pemberdaya masyarakat seharus mempunyai
2. Pendampingan program-program yang dibutuhkan untuk
Fungsi pendampingan sangat krusial dalam mensejahterakan masyarakat. Antara program
membina aktivitas kelompok. Pendamping dan kebutuhakan ada kesesuaian dengan
bertugas menyertai proses pembentukan dan perkembangan masyarakat saat ini. Sudjana
penyelenggaraan kelompok sebagai (2004) mengatakan “Pengembangan
fasilitator (pemandu), komunikator sumberdaya manusia dimasa depan melalui
(penghubung), ataupun dinamisator pendidikan harus disesuaikan dengan perubahan
(penggerak). Melalui pendampingan, masyarakat, yaitu dari masyarakat agraris ke
kelompok diharapkan tidak tergantung pada masyarakat industri, kemudian meningkat ke
pihak luar namun dapat dibantuk untuk masyarakat informasi”. Sedangkan pendidikan
tumbuh dan berfungsi sebagai suatu menurut Smith (Sudjana, 2004) dapat diartikan
kelompok kegiatan yang mandiri. sebagai upaya terorganisasi dan sistematik untuk
3. Perencanaan Kegiatan mendorong belajar, menyiapkan kondisi-kondisi
Tahap perencanaan kegiatan melengkapi dan menyediakan kegiatan-kegiatan melalui
tahap-tahap sebelumnya yang mementingkan kondisi dan kegiatan belajar dapat terjadi”.
peran aktif anggota kelompok untuk dapat Pendidikan hendaknya diatur di sekitar empat
meningkatkan taraf hidupnya melalui jenis belajar yang fundamental sifatnya yang
kemampuanya. sepanjang hayat kehidupan seseorang dapat
Prinsip-prinsip penting dalam tahap dikatakan sendi atau sokoguru pengetahuan.
perencanaan kegiatan ini adalah (1) prinsip Hubungan pendidikan non formal dan
keterpaduan, dalam prinsip ini berarti suatu pemberdayaan dalam hal ini adalah suatu cara
kegiatan pemberdayaan harus terkait dengan untuk menggali suatu proses belajar kelompok
kegiatan-kegiatan lain dalam lingkup daerah masyarakat dan berlatih secara sistematis untuk
tersebut, (2) prinsip kepercayaan, merupakan meningkatkan kompetensi dan kinerja mereka
hakekat yang harus ada dalam partisipasi dan dalam pekerjaannya sekarang dan menyiapkan
pemberdayaan, (3) prinsip kebersamaan dan diri untuk peranan dan tanggung jawab yang
kegotongroyongan, kegiatan pemberdayaan akan datang, dengan memaknai belajar
yang dilakukan harus mampu menumbuhkan mengetahui (learning to know), belajar berbuat
semangat kebersamaan, kegotongroyongan, (learning to do), belajar hidup bersama
kesetiakawanan dan kemitraan antar anggota (learning to live together), dan belajar menjadi
kelompok, (4) prinsip kemandirian, prinsip ini seseorang (learning to be) secara bersamaan dan
menekankan bahwa kegiatan atau program harus berkesinambungan.
dapat menumbuhkan rasa percaya diri bahwa Proses kependidikan merupakan
masyarakat miskin mampu menolong dirinya rangkaian usaha membimbing, mengarahkan
sendiri dan bermanfaat dalam meningkatkan potensi hidup manusia yang berupa
taraf hidup anggota kelompok serta harus dapat kemampuan-kemampuan dasar dan kemampuan
berkembang secara berkesinambungan. belajar, sehingga terjadilah perubahan di dalam
Pemberdayaan masyarakat adalah upaya kehidupan pribadinya sebagai mahluk individual
untuk meningkatkan kondisi perekonomian dan sosial serta dalam hubungannya dengan
masyarakat yang bermula dari tidak mampu dan alam sekitar di mana ia hidup. Proses tersebut
selanjutnya menjadi mampu serta untuk senantiasa dalam nilai-nilai Islami, yaitu nilai-
melepaskan diri dari perangkap kemiskinan nilai yang melahirkan normanorma syariah dan
255
MATAPPA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

akhlak al-karimah. Tujuan Pendidikan dalam adil dan terbuka dapat melakukan usahanya
perspektif ekonomi Islam tidak lain adalah sebagai perwujudan atas kemampuan dan
merealisasikan idealitas Islami. Sedangkan potensi yang dimilikinya sehingga
idealitas Islami itu sendiri pada hakikatnya kebutuhannya (material dan spiritual) dapat
adalah mengandung nilai perilaku manusia terpenuhi. (b) Pemberdayaan masyarakat tidak
yang didasari atau dijiwai oleh iman dan takwa dilihat sebagai suatu proses pemberian dari
kepada Allah sebagai sumber kekuatan mutlak pihak yang memiliki sesuatu kepada pihak yang
yang harus ditaati. Adapun dimensi kehidupan tidak memiliki. (b) Pemberdayaan masyarakat
yang mengandung nilai ideal Islami dapat mesti dilihat sebagai sebuah proses
dikategorikan ke dalam tiga macam, antara lain: pembelajaran kepada masyarakat agar mereka
Dimensi yang megandung niai yang dapat secara mandiri melakukan upaya-upaya
meningkatkan kesejahteraan hidup manusia di perbaikan kualitas kehidupannya. (c)
dunia. Dimensi nilai kehidupan ini mendorong Pemberdayaan masyarakat tidak mungkin
kegiatan manusia untuk mengelola dan dilaksanakan tanpa keterlibatan secara penuh
memanfaatkan dunia ini agar menjadi oleh masyarakat itu sendiri. Partisipasi bukan
kekal/sarana bagi kehidupan di akhirat. sekadar diartikan sebagai kehadiran tetapi
Dimensi yang mengandung nilai yang kontribusi tahapan yang mesti dilalui oleh suatu
mendorong manusia berusahakeras untuk dalam program kerja pemberdayaan masyarakat.
meraih kehidupan di akhirat yang (d) Pemberdayaan masyarakat merupakan suatu
membahagiakan. Dimensi ini menuntut manusia upaya keterlibatan masyarakat dalam suatu
untuk tidak terbelenggu oleh rantai kekayaan program pembangunan tatkala masyarakat itu
duniawi atau materi yang dimiliki (Najahah, sendiri tidak memiliki daya ataupun bekal yang
2007). cukup. Kelima prinsip turunan tersebut
Pengembangan desa pada dasarnya sebenarnya cerminan aktualisasi nilai Islam
adalah proses bagaimana sebuah desa dapat dalam memberikan pandangan hidup sehingga
berkembang dan sebagai pusat yang memiliki menunu tatanan kehidupan yang berdaya dan
unsur ekonomi dan pendidikan. Pembangunan sejahtera. Kunci keberhasilan tersebut yakni
sektor desa sangat potensial sekali untuk penyatuan antara dimensi material dan spritual
mewujudkan kesejahteraan masyarakat dengan dalam kehidupan sosial.
melibatkan peran aktif masyarakat dalam
pengelolaannya. Hal-hal yang dapat dicapai METODE
dalam proses partisipasi dan terbentuknya
pengembangan desa adalah meningkatkan Kegiatan KKM ini dilakukan di
kemampuan (capacity building) dan penguatan Kecamatan Pamarayan, Kabupaten Serang
kelembagaan (institusional strengthening) dengan pelaksanaan di masing-masing desa atau
komunitas lokal melalui proses belajar domisili mahasiswa anggota kelompok KKM
pengalaman (experience based learning 19. Dalam hal ini desa atau lingkungan yang
process) dengan cara melibatkan masyarakat kami pilih berada di Desa Pasir Limus, Kp.
dalam berbagai aspek dari proses pemberdayaan Ciranjieun, Kec, Pamarayan, Kab. Serang-
(Mahardika, 2001). Banten. KKM dilaksanakan dalam jangka waktu
Konsep pemberdayaan telah diajarkan selama satu bulan terhitung mulai dari tanggal
oleh Nabi Muhammad SAW yaitu dari Anas bin 20 Januari sampai 20 Februari 2021.
Malik ra, ketika seorang datang kepada KKM dilakukan dengan cara semi
Rasulullah SAW dari kalangan Anshar untuk daring, ada beberpa program kerja yang
meminta pekerjaan. Meskipun sangat mungkin dilakuakn secara luring dan secara daring, jika
bagi Rasulullah SAW merekomendasikan kegiatan program kerja dilakuakn secara luring
kepada sahabat-sahabatnya yang kaya untuk maka kami melakukan kegiatan di kampung
merekrutnya menjadi pegawai, namun saat itu tersebut dan untuk kegiatan yang dilakukan
Nabi memilih tidak melakukannya. Menurut secara daring kami menggunakan media
Istiqomah (2008) dalam jurnalnya elektronik seperti media sosial: Youtube,
Pengembangan Masyarakat Islam menjelaskan Instagram, Google meet hal ini dilakukan karena
adanya lima dalam memberdayakan umat menginagat kondisi yang sedang kitaalami
antara lain: (a) Upaya-upaya pemberdayaan dimasa pandemic Covid-19 sehingga tidak
masyarakat dapat dilihat sebagai peletakan memungkinkan kami untuk melaksanakan KKM
sebuah tatanan sosial dimana manusia secara secara luring, namun ada beberapa kegaiatan

256
Vol 4 No 2, Mei 2021

program kerja yang telah mendapatkan Tahapan ini dilaksanakan untuk mengetahui
pertimbangan matang dan memungkinkan untuk sejauh mana pelaksanaan program
dilaksanakan secara luring dan berkerjasama pengabdian dilaksanakan di masyarakat
antar anggota secara langsung. tersebut.
Metode pelaksanaan yang digunakan
dalam pengabdian ini yaitu: HASIL DAN PEMBAHASAN
a. Observasi
Observasi merupakan metode yang Adapun bentuk kegiatan yang
digunakan oleh penulis dengan datang dilaksanakan di Desa Angsana Kp.Ciranjieun
ketempat lokasi pengabdian secara langsung Desa Pasir Limus Kab. Serang-Banten sebagai
(Devet, 1990) (Papini, Studies, & Building, berikut:
1988) (Cohen, Manion, Morrison, & 1. Seminar Ekonomi Kreatif
Publishers, 2014). Kegiatan seminar ekonomi kreatif
merupakan salah satu sektor kekuatan baru
perekonomian nasional di masa sekarang, kunci
ekonomi kreatif ini ditandai dengan adanya
transformasi proses produksi di dunia. Dulu
kreatifitas sangat tergantung dengan alat
produksi, namun sekarang tidak, yaitu dengan
adanya pengetahuan, hal itu merupakan salah
satu fenomena bagi dunia ekonomi keratif yang
mengkolaborasikan sumber daya manusia dan
teknologi jadi kombinasi ini menghasilkan
Gambar 1: Observasi langsung kelapangan produktivitas disektor ekonomi. Ada pun hasil
b. Wawancara yang diambil adalah masyarakat paham akan
Tahapan wawancara dilakukan dengan pentingnya ekonomi di masa sekarang,
perangkat desa terkait dengan masalah dan timbulnya rasa ingin berwirausaha di dalam diri
kendala yang ada di desa padarincang dan masyarakat Kp. Ciranjieun Masyarakat Kp.
pabuaran dalam menghadapi masa covid 19 Ciranjieun lebih mudah berinovasi akan usaha
dalam rangka menuju new normal apa yang akan di kembangkan.
c. Pemanfaatan Teknologi
Pemanfaatan teknologi maksudnya disini
adalah dari 10 kegiatan yang dilaksanakan
dengan menggunakan berbagai media seperti
youtube, intragram, google meet dan
sebagainya.
Metode pelaksanaan dalam memecahkan
permasalahan di Desa Pasir Limus, Kp.
Ciranjieun, Kec, Pamarayan, Kab. Serang-
Banten sebagai berikut:
1. Tahap Persiapan
Tahap persiapan meliputi: Anlisis kebutuhan
yakni dilakukan inventarisasi jenis-jenis Gambar 2: Seminar ekonomi kreatif
kebutuhan yang diperlukan dalam melakukan
pengabdian, analisis kebutuhan, melakukan 2. Penyuluhan Kesehatan
pendataan terhadap peserta yang dapat Tujuan dilakukan penyuluhan tentang
mengikuti pelatihan yang direncanakan, disiplin menerapkan perilaku 3M (Memakai
melakukan pendataan. masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak dan
2. Tahap Pelaksanaan menghindari kerumunan) adalah untuk
Tahap pelaksanaan adalah tahap dimana memberikan pengetahuan dan membangkitkan
semua persiapan telah selesai, maka pada kesadaran bagi masyarakat khsusnya para
tahap pengunjung dan pasien rawat jalan tentang
kegiatan pelatihan sudah dapat dilakukan. pentingnya disiplin menerapkan perilaku 3M
3. Tahap Evaluasi Program sebagai salah satu upaya dalam menekan dan

257
MATAPPA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

mencegah penularan virus covid 19. Hasilnya daur ulang. Hasil yang didapatkan adalah
masyarakat menjadi sadar betul akan masyarakat menjadi sadar akan pentingnya
pentingnya menerapkan 3M dalam kehidupan membuang sampah pada tempatnya. Masyarakat
sehari-hari. juga dapat hidup sehat dengan tidak membuang
sampah sembarangan.

Gambar 3: Penyuluhan kesehatan

3. Pemberdayaan Kelompok Tani Gambar 5: Pembagian bak sampah


Penyuluhan penanaman bibit,
mejelaskan bagaimana cara menanam hingga Dalam pengabdian ini, ada empat
panen dengan benar dan baik serta kegiatan yang dijadikan sebagai pemberdayaan
memperaktikkannya langsung. Pokok materi masyarakat yang sangat dibutuhkan di Desa
penanaman bibit yang akan dibahas anatara lain: Pasir Limus, Kp. Ciranjieun, Kec, Pamarayan,
Lahan, Alat, Benih, Bibit, Dirawat dengan Kab. Serang-Banten. Walaupun pengabdian ini
pupuk (Organik dan Kimia), Penanggulangan dilaksanakan dimasa pandemik covid 19, tidak
hama, dan Panen. Hasil yang didapat dijadikan sebagai hambatan untuk melaksanakan
Masyarakat dapat mengerti akan cara menanam pengabdian kepada masyarakat. Sebelum
yang baik dan benar sehingga menghasilkan pengabdian dilaksanakan team KKM Mandiri
panen yang bagus, serta masyarakat Kelompok 19 UNTIRTA membagikan masker
mendapatkan 1 buah bibit yang akan ditanam di dan poster tentang protokol kesehatan yang
rumah mereka masing-masing. bermanfaat yang dirasakan bagi masyarakat.
Data yang didapat menyatakan bahwa hampir
95% responden masyarakat mengatakan bahwa
sangat terbantu dengan pembagaian masker
juga lebih memahami poster yang dibuat
tentang penyebaran covid 19.
Seminar ekonomi kreatif yang dirasakan
oleh masyarakat sangat membantu untuk
memahami betapa pentingnya kreativitas
masyarakat untuk mencukupi kehidupannya
terutama dalam hal usaha atau berjiwa usaha.
Hasil yang dirasakan oleh masyarakat Pasir
Limus untuk kepuasan kegiatan ini adalah 92%
Gambar 4: Pemberdayaan kelompok tani
untuk responden yang menyatakan puas dengan
hasil seminar kegiatan ini.
4. Pembuatan Bak Sampah
Tujuan dilakukan penyuluhan kesehatan
Bak sampah merupakan tempat untuk
tentang disiplin menerapkan perilaku 3M
menampung sampah sementara, yang biasanya
(Memakai masker, Mencuci tangan, Menjaga
terbuat dari logam atau plastik. Tong sampang
jarak dan menghindari kerumunan) adalah untuk
juga memiliki beberapa warna dan fungsi, salah
memberikan pengetahuan dan membangkitkan
satunya yaitu warna merah dan kuning. Warna
kesadaran bagi masyarakat khsusnya para
kuning untuk tempat sampah non organik,
pengunjung dan pasien rawat jalan tentang
seperti (plastik bekas, gelas bekas air mineral)
pentingnya disiplin menerapkan perilaku 3M
sedangkan tempat sampah yang berwarna merah
sebagai salah satu upaya dalam menekan dan
yaitu untuk organik yaitu sampah yang biasa di

258
Vol 4 No 2, Mei 2021

mencegah penularan virus covid 19. Hasil yang


didapat 97% masyarakat Pasir Limus
menyatakan sangat puas dengan hasil kegiatan
ini, karena masyarakat sudah diberikan materi
atau pemberitahuan akan bahayanya virus covid
19 tersebut.
Kegiatan ini bertujuan untuk
memberitahukan warga cara menanam bibit
hingga panen dengan aman dan benar. Sasaran
kegiatan ini adalah masyarakat Desa Pasir
Limus khususnya Kp. Ciranjieun, kerjasama
dengan Instansi Dinas Pertanian dapat 1 buah Grafik 1: Tingkat kepuasan masyarakat Pasir
bibit yang akan di tanam di rumah masyarakat Limus dalam kegiatan pengabdian
Kp. Ciranjieun masing-masing. Hasil yang
didapatkan sebesar 97% masyarakat Pasir Limus Hasil penelitian (Kesi, 2011) mngatakan
menyatakan bahwa sangat puas dengan
bahwa ada dua model pembedayaan masyarakat.
peberdayaan yang dilakukan oleh kelompok
Sehingg pengabdian ini menggunakan sistem
KKM Mandiri dari UNTIRTA yang model yang ditemukam dalam rangka
bekerjasama dengan Instansi Dinas Pertanian meningkatkan keberdayaan masyarakat di Desa
Kota Serang.
Pasir Limus: Pertama adalah modal fisik.
Untuk mempermudah warga membuang Untuk dapat meningkatkan pemberdayaan,
sampah pada tempatnya, dengan adanya bak pengembangan modal fisik harus dilakukan.
sampah, mempermudah warga untuk menjaga Peran modal fisik diharapkan bisa mengubah
kebersihan dan tidak ada lagi sampah yang kualitas manusia menjadi lebih berpendidikan
berserakan. Pendampingan yang dilakukan dalam meningkatkan kemampuan berinteraksi
adalah pembuatan bak sampah yang terbuat dari antar sesama. Masyarakat dapat memanfaatkan
tempat cat yang besar untuk dijadikan sebagai usaha di masa depan apabila melakukan analisis
bak sampah. Adapun hasil yang didapat adalah yang berkaitan dengan menangkap peluang
98% masyarakat Pasir Limus, sangat puas
usaha.
dengan pendampingan ini karena adanya
kerjasama antara masyarakat dengan team KKM
Mandiri kelompok 19 tersebut.

Tabel 1: Tingkat keberhasilan kegiatan


pengabdian
No Nama Kegiatan Tingkat
Keberhsilan Gambar 3: Pola pertama proses pemberdayaan
Kegiatan masyarakat
1 Seminar Ekonomi 92%
Kreatif Kedua adalah pola jalur bertahap yang
2 Penyuluhan Kesehatan 97% dapat dilalui untuk pemberdayaan masyarakat.
3 Pemberdayaan 97% Peningkatan keberdayaan masyarakat dapat
Kelompok Tani dicapai melalui proses pemberdayaan karena
4 Pembuatan Bak Sampah 98% adanya peran modal manusia dan modal fisik.
Temuan ini memberikan solusi bahwa modal
Dapat pula dilihat hasil perbandingan usaha yang meliputi modak fisik dan modal
manusia tidak secara otomatis menghasilkan
setiap kegiatan pengabdian di Desa Pasir Limus,
keberdayaan masyarakat.
Kp. Ciranjieun, Kec, Pamarayan, Kab. Serang-
Banten, sebagai berikut.

259
MATAPPA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

tempatnya karena sampah rumah tangga


dibuang di belakang rumah lalu di bakar. Hal
ini disebabkan karena belum adanya tempat
pembuangan akhir yang tersedia di Kampung
Ciranjieun.
KKM dilakukan dengan cara semi daring,
Gambar 4: Pola kedua pemberdayaan ada beberapa program kerja yang dilakuakn
masyarakat secara luring dan secara daring, jika kegiatan
program kerja dilakukan secara luring maka
Target Yang Dicapai kami melakukan kegiatan di kampung tersebut
Target akhir dari kegiatan pengabdian ini dan untuk kegiatan yang dilakuakn secara daring
merupakan sejauh mana kegiatan pengabdian kami menggunakan media elektronik seperti
yang dilaksankan dimasa pandemi covid 19 media sosial: Youtube, Instagram, Google meet
dalam memanfaatkan media edukasi untuk hal ini dilakukan karena menginagat kondisi
mengurangi interaksi langsung dengan yang sedang kitaalami dimasa pandemi Covid-
masyarakat dalam mencegah perkembangan 19 sehingga tidak memungkinkan kami untuk
covid 19 sesuai dengan anjuran pemerintah. melaksanakan KKM secara luring, namun ada
Dalam kegiatan KKM Mandiri kelompok 19 ini, beberapa kegaiatan program kerja yang telah
pengabdian yang dilakukan menggunaan dua mendapatkan pertimbangan matang dan
metode yaitu dengan cara daring dan luring. memungkinkan untuk dilaksanakan secara
Dari 4 kegiatan yang dilaksanakan dalam luring dan berkerjasama antar anggota secara
pengabdian KKM Mandiri Kelompok 19 di langsung. Dari uraian kesimpulan tersebut, kami
Desa Pasir Limus disaat pandemic covid 19 memberikan masukan untuk dijadikan sebagai
sekaraan ini. Pembuatan bak sampah yang bahan evaluasi dalam pelaksanaan KKM
memiliki tanggapan yang paling tinggi dimata Mandiri yang akan datang
masyarakat Pasir Limus dengan skor 98%
menyatakan puas. Alasannya karena masyarakat UCAPAN TERIMA KASIH
belum memiliki tempat pembuangan sampah di Penulis mengucapkan terima kasih
rumah masing-masing. kepada Bapak Kepala Desa Pasir Limus, Kp.
Ciranjieun, Kecamatan, Pamarayan, Kabupaten.
SIMPULAN DAN SARAN Serang-Banten, yang telah menerima peserta
KKM Mandiri, Kelompok 19 Universitas Sultan
Dari uraian sebelumnya, dapat Ageng Tirtayasa Tahun 2021. Bapak Dr.
disimpulkan bahwa dari kegitan Kuliah Kerja Rusmana, Ir., MP yang telah memberikan
Mahasiswa (KKM) Mandiri di Desa Pasir Limus kesempatan kepada Penulis sekaligus sebagai
Kp. Ciranjieun sebagai berikut: membimbing mahasiswa KKM Mandiri
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Tahun
1. Mayoritas Penduduk Desa Pasir Limus Kp.
2021. Serta semua pihak mahasiswa KKM
Ciranjieun rata-rata sebagai Petani, oleh
Mandiri kelompok 19 Universitas Sultan
karena itu masyarakat Kampung Ciranjieun
Ageng Tirtayasa Tahun 2021 yang telah
masih berpenghasilan rendah dan tidak
terlibat langsung dalam pelaksanaan kegiatan
memiliki pekerjaan tetap sehingga
KKM Mandiri yang dijadikan sebagai
penghasilan yang dihasilkan hanya
pengabdian kepada masyarakat.
bergantung dengan hasil sumber daya alam.
2. Warga Desa Pasir Limus Kp. Ciranjieun
masih kurang mengenyam pendidikan DAFTAR RUJUKAN
formal, salah satu faktornya adalah faktor
ekonomi. kAdi, I.R. (2012). Intervensi Komunitas dan
3. Permasalahan sarana dan prasarana di Desa Pengembang Masyarakat (Sebagai
Pasir Limus Kp. Ciranjieun terdapat akases Upaya Pemberdayaan Masyarakat). PT.
jalan yang belum terfasilitasi secara betul. Raja Grafindo Persada: Jakarta.
4. Kebersihan lingkungan menjadi salah satu Anwas, Oos M. (2013). Pemberdayaan
permasalahan di Kampung Ciranjieun, Masyarakat Di Era Global. Bandung:
masyarakat tersebut belum memiliki Alfabeta
kesadaran membuang sampah pada Babari, J & Onny S Prijino. (1996). Pendidikan
Cohen, L., Manion, L., Morrison, K., &

260
Vol 4 No 2, Mei 2021

Publishers, R. (2014). Book Reviews Mandiri Melalui UEP. [Internet]


Research Methods in Education (6th ed), Available from:
(January 2000). <http://www.undip.ac.id//> [Accessed: 8
Conyers, D. (1991). Perencanaan Sosial di Januari 2021].
Dunia Ketiga: Suatu Pengantar. Papini, D. R., Studies, F., & Building, E. (1988).
Yogyakarta, Gadjah Mada University An Observational Study of Affective and
Press. Assertive Family Interactions During
Devet, B. (1999). A method for observing and Adolescence, 17(6), 477–492.
evaluating writing lab tutorials. Writing Pedoman KKM Mandiri. (2021) Universitas
Center Journal, 10(1), 75–83. Sultan Ageng Tirtayasa. Kota Serang.
Hamill, A. C, & Stein, C. H. (2011). Culture Press. UNTIRTA.
and Empowerment in the Deaf Pranarka (ed). (1996). Pemberdayaan:
Community: An Analysis of Internet Konsep, Kebijakan dan Implementasi.
Weblogs. Journal of Community & Jakarta: Center for Strategic and
Applied Social Psychology. Vol. 21. International Studies (CSIS).
Hal. 388–406 Pranarka & Vidhyandika. (1996).
Ife, Jim & T esoriero, Frank, (2008). Pemberdayaan. dalam Onny S. P dan
Community Development: Alternatif AMW.
Pengembangan Masyarakat di Era Prasojo, E. (2004) People and Society
Globalisasi. Yogyakarta: Penerbit Empowerment: Perspektif Membangun
Pustaka Pelajar. Partisipasi Publik. Jurnal Ilmiah
Istiqomah, S. (2008). Pemberdayaan dalam Administrasi Publik vol.IV no.2. Maret-
konteks pengembangan masyarakat Agustus:10-24
islam. Komunitas, Jurnal Ramos, A.M & Prideaux, B. (2014).
Pengembangan Masyarakat Islam. Indigenous Ecotourism In The Mayan
(Online), Volume 4, Nomor 1, Juni, Rainforest Of Palenque: Empowerment
Halaman 65-78. Issues In Sustainable Development.
Kesi, W. (2011). MODEL PEMBERDAYAAN Journal Of Sustainable Tourism. Vol.
MASYARAKAT. Jurnal Ekonomi 22(3). Hal. 461-479
Pembangunan Volume 12, Nomor 1,Juni Saruri, A. (2018). Inovasi Kebijakan Partisipasi
2011, hlm.15-27. Publik dalam Pengelolaan dan
Mahardika, T. (2001). pendidikan politik Pengembangan Pariwisata (Studi pada
pembangunan desa. yogyakarta: pustaka Lokasi Ekowisata Situterate Desa
utama. Situterate Kecamatan Cikande Kabupaten
Moelyato. (1996). Pemberdayaan Masyarakat Serang). Jurnal Administrative Reform,
Dalam Bidang Ekonomi. Jakarta: 6(3), 110–121.
bappenas. Sebagai Sarana Pemberdayaan.
Najahan, B. (2020). Pengembangan Simon, H. (1993). Hutan Jati dan Kemakmuran.
Masyarakat Berwirausaha Desa. Journal Problematika dan Strategi Pemecahannya.
2(1), 48–55. Yogyakarta: Aditya Media.
Nala, I., & Indriani, N. (2020). Pengembangan Sudjana, S. H. D. (2004). Manajemen Program
Ekowisata Sungai Berbasis Masyarakat di Pendidikan, untuk Pendidikan Nonformal,
Desa Pela kutai Kartanegara, Kalimantan dan Pengembangan Sumber Daya
Timur. Journal of Tourism and Creativity, Manusia. Falah Production, Bandung.
4(2), 85–94. Suharto, E. (2009). Membangun Masyarakat
Nugroho, Rahayuningsih, Y., Budiarto, S., Memberdayakan Rakyat. Bandung: PT.
Isminingsih, S., Banten, B. P., Sultran, U., Refika Aditama.
Tirtayasa, A., Sukaratu, D. (2019). Peran Sulistiyani, A. T. (2004). Kemitraan dan
Bumdes Dalam Penguatan Ekonomi Desa Model-Model Pemberdayaan,
Sukaratu Kabupaten Serang, Banten The Yogyakarta: Gava Media.
Role Of Village Owned Enterprise In Sulistiyani, A. T. (2007). Kemitraan dan
Strenghtening The Economic Of Sukaratu Model-Model Pemberdayaan.
Village, Serang Regency, Banten Yogyakarta: Gava Media. Edisi Revisi.
Province. Sulistiyani, A.T. (2004). Kemitraan dan Model-
Nuryoso, A. (2008). Fisip Undip Rintis Desa Model Pemberdayaan. Yogyakarta: Gaya
261
MATAPPA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

Media. Sumardjo. 1999. ”Transformasi


Model Penyuluhan Pertanian Menuju
Pengembangan Kemandirian Petani:
Kasus di Propinsi Jawa Barat”. Disertasi
Doktor. Bogor: Program Pascasarjana
Institut Pertanian Bogor.
Sutaryono. (2008). Jurnal. Pemberdayaan
Masyarakat Melalui Pendidikan Non
Formal.

262

Anda mungkin juga menyukai