252
Vol 4 No 2, Mei 2021
pihak lain’. Pengertian kedua adalah ‘to give pemberdayaan harus dilaksanakan secara
ability or to enable’ yang bisa diartikan sebagai menyeluruh mencakup segala aspek kehidupan
usaha untuk memberikan kemampuan atau masyarakat untuk membebaskan kelompok
pemberdayaan’ (Pranarka, & Prijono, 2004). masyarakat dari dominasi kekuasan yang
Oleh karenanya, sering sekali ide tentang meliputi bidang ekonomi, politik, dan sosial
pemberdayaan bersentuhan dengan ide budaya.
kekuasaan, pengaruh dan kontrol. Sumodiningrat (1999) berpendapat bahwa
Pemberdayaan ditujukan bagi pemberdayaan masyarakat harus dilakukan
kemampuan seseorang, khususnya kelompok melalui 3 jalur, yaitu: (1) Menciptakan iklim
lemah dan rentan sehingga mereka punya yang memungkinkan potensi masyarakat
kemampuan untuk (1) memenuhi kebutuhan berkembang (Enabling); (2) Menguatkan
dasarnya sehingga mereka mampu untuk potensi dan daya yang dimiliki masyarakat
terbebas dari kebutuhan dasar tersebut, (2) (Empowering); (3) Memberikan perlindungan
Menunjukkan sumber-sumber produktif yang (Protecting). Pemberdayaan masyarakat
memungkinkan mereka dapat meningkatkan merupakan suatu upaya untuk meningkatkan
pendapatannya dan memperoleh barang dan jasa kemampuan masyarakat agar mampu
yang mereka butuhkan, (3) berpartisipasi dalam mewujudkan kemandirian dan melepaskan diri
proses pembangunan dan keputusan yang dari belenggu kemiskinan serta keterbelakangan.
mempengaruhi mereka (Suharto, 2016). Konsep pemberdayaan dalam wacana
Pandangan tentang pemberdayaan pembangunan biasanya selalu dikaitkan dengan
masyarakat menurur Ife (1996) antara lain konsep kemandirian, partisipasi, jaringan kerja,
sebagai berikut: dan keadilan. Menurut Craig & Mayo dalam
a. Struktural, pemberdayaan merupakan upaya Nugroho (2007) partisipasi merupakan
pembebasan, transformasi struktural secara komponen terpenting dalam upaya pertumbuhan
fundamental, dan eliminasi struktural atau kemandirian dan proses pemberdayaan. Strategi
sistem yang operesif. pemberdayaan menempatkan partisipasi
b. Pluralis, pemberdayaan sebagai upaya masyarakat sebagai isu pertama pembangunan
meningkatkan daya sesorang atau saat ini. Di samping pentingnya pemberdayaan
sekelompok orang untuk dapat bersaing masyarakat, terdapat beberapa permasalahan
dengan kelompok lain dalam suatu ’rule of yang dapat mengganggu pengimplementasian
the game’ tertentu. pemberdayaan masyarakat dalam tataran praktis.
c. Elitis, pemberdayaan sebagai upaya Menurut Prasojo (2004) permasalahan tersebut
mempengaruhi elit, membentuk aliniasi menyangkut ketiadaan konsep yang jelas
dengan elit-elit tersebut, serta berusaha mengenai apa itu pemberdayaan masyarakat,
melakukan perubahan terhadap batasan masyarakat yang sukses melaksanakan
praktekpraktek dan struktur yang elitis pemberdayaan, peran masing-masing
d. Post-Strukturalis, pemberdayaan merupakan pemerintah, masyarakat dan swasta, mekanisme
upaya mengubah diskursus serta menghargai pencapaiannya, dan lain sebagainya.
subyektivitas dalam pemahaman realitas Selain itu, menurut Nuryoso (2008),
sosial. usaha ekonomi produktif yang ada atau akan
Tujuan yang ingin dicapai dari dibentuk pada masing-masing wilayah
pemberdayaan masyarakat menurut Sulistiyani diidentifikasi berdasarkan kriteria tertentu,
(2004) adalah untuk membentuk individu dan dipilih untuk dikembangkan sebagai sasaran
masyarakat menjadi mandiri. Kemandirian pembinaan. Pengembangan dilakukan melalui
tersebut meliputi kemandirian berfikir, pembinaan manajemen usaha, bantuan modal
bertindak, dan mengendalikan apa yang mereka bergulir dan pemanfaatan teknologi tepat guna.
lakukan tersebut. Untuk mencapai kemandirian Conyers (1991) bahwa memberikan tiga
masyarakat diperlukan sebuah proses. Melalui alasan utama sangat pentingnya partisipasi
proses belajar maka secara bertahap masyarakat masyarakat dalam pembangunan, yaitu: (1)
akan memperoleh kemampuan atau daya dari Partisipasi masyarakat merupakan suatu alat
waktu ke waktu. guna memperoleh informasi mengenai kondisi,
Berikut tujuan pemberdayaan menurut kebutuhan dan sikap masyarakat setempat, yang
Tjokowinoto dalam Christie (2005) yang tanpa kehadirannya program pembangunan dan
dirumuskan dalam tiga bidang yaitu ekonomi, proyek akan gagal, (2) Masyarakat mempercayai
politik, dan sosial budaya: kegiatan program pembagunan jika dilibatkan dalam
253
MATAPPA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
proses persiapan dan perencanaannya, karena kemampuan kepada masyarakat agar individu
masyarakat lebih mengetahui seluk beluk proyek lebih berdaya.
dan merasa memiliki proyek tersebut, (3) Pemberdayaan masyarakat telah
Partisipasi merupakan hak demokrasi dijabarkan oleh Payne (dalam Adi, 2012) bahwa
masyarakat dalam keterlibatannya di pemberayaan masyarakat itu ditujukan untuk
pembangunan, Keberdayaan masyarakat dapat mebantu klien memperoleh daya untuk
diwujudkan melalui partisipasi aktif masyarakat mengambil keputusan dan menentukan tindakan
yang difasilitasi dengan adanyapelaku yang akan ia lakukan yang terkait dengan diri
pemberdayaan. Sasaran utama pemberdayaan mereka, termasuk mengurangi efek hambatan
masyarakat adalah mereka yang lemah dan tidak pribadi dan sosial. Selain itu Makna
memiliki daya, kekuatan atau kemampuan pemberdayaan dipandang sebagai upaya untuk
mengakses sumberdaya produktif atau memampukan individu atau komunitas. Dimana
masyarakat terpinggirkan dalam pembangunan. pemberian wewenang atau kekuasaan tersebut
Tujuan akhir dari proses pemberdayaan bertujuan untuk membuat masyarakat menjadi
masyarakat adalah untuk memandirikan warga mandiri. Dari segi bahasa pemberdayaan berasal
masyarakat agar dapat meningkatkan taraf hidup dari kata “Daya” yang berarti kekuatan atau
keluarga dan mengoptimalkan sumberdaya yang kemampuan untuk melakukan usaha. Anwas
dimilikinya. (2013) menyebutkan bahwa pemberdayaan
Pemberdayaan dapat diartikan sebagai (empowerment) merupakan konsep yang
suatu pelimpahan atau pemberian kekuatan berkaitan dengan kekuasaan (power).
(power) yang akan menghasilkan hierarki Banyak hal yang mengemukakan
kekuatan dan ketiadaan kekuatan, seperti yang konsep mengenai pemberdayaan diantaranya
dikemukakan Simon (1993) bahwa Robbins, Chatterjee, & Canda (dalam Ramos &
pemberdayaan suatu aktvitas refleksi, suatu Prideaux, 2014) mengemukakan bahwa
proses yang mampu diinisiasikan dan Pemberdayaan adalah proses yang
dipertahankan hanya oleh agen atau subyek menggambarkan sarana yang individu dan
yang mencari kekuatan atau penentuan diri kelompok memperoleh kekuasaan, akses ke
sendiri (self-determination). Sulistiyani (2004) sumber daya dan keuntungan kontrol atas hidup
menjelaskan lebih rinci bahwa secara etimologis mereka. Sejalan dengan itu Rappaport (dalam
pemberdayaan berasal dari kata dasar "daya" Hamill & Stein, 2011), Pemberdayaan dianggap
yang berarti kekuatan atau kemampuan. sebagai proses kolaboratif di mana orang yang
Bertolak dari pengertian tersebut, maka kurang berdaya akan sumber daya bernilai
pemberdayaan dimaknai sebagai proses untuk dikerahkan untuk meningkatkan akses dan
memperoleh daya, kekuatan atau kemampuan, kontrol atas sumber daya untuk memecahkan
dan atau proses pemberian daya, kekuatan atau masalah pribadi dan/atau masyarakat.
kemampuan dari pihak yang memiliki daya Pengertian pemberdayaan dapat
kepada pihak yang kurang atau belum berdaya. dipahami melalui pendekatan pembangunan
Berdasarkan beberapa pengertian yang berpusat pada manusia (people centered
pemberdayaan yang dikemukakan tersebut, development) yang bertujuan untuk mencapai
maka dapat disimpulkan bahwa pada hakekatnya kemandirian masyarakat. Penempatan aspek
pemberdayaan adalah suatu proses dan upaya manusia dalam pendekatan ini adalah sebagai
untuk memperoleh atau memberikan daya, fokus utama dan sumber utama pembangunan,
kekuatan atau kemampuan kepada individu dan sehingga masyarakat tidak hanya dipandang
masyarakat lemah agar dapat mengidentifikasi, sebagai obyek pembangunan tetapi sekaligus
menganalisis, menetapkan kebutuhan dan subyek atau pelaku utama pembangunan dan
potensi serta masalah yang dihadapi dan peran pemerintah dalam hal ini sebagai
sekaligus memilih alternatif pemecahnya dengan fasilitator yang memfasilitasi tumbuhnya
mengoptimalkan sumberdaya dan potensi yang prakarsa dan kemandirian masyarakat. Berkaitan
dimiliki secara mandiri. Pranarka & dengan hal tersebut, Bookman dan Morgen
Vidhyandika (1996) menjelaskan bahwa proses mengatakan bahwa pemberdayaan sebagai
pemberdayaan mengandung dua kecenderungan. konsep yang sedang populer mengacu pada
Pertama, proses pemberdayaan yang usaha menumbuhkan keinginan pada seseorang
menekankan pada proses memberikan atau untuk mengaktualisasikan diri, melakukan
mengalihkan sebagian kekuatan, kekuasaan atau mobilitas ke atas, serta memberikan pengalaman
254
Vol 4 No 2, Mei 2021
akhlak al-karimah. Tujuan Pendidikan dalam adil dan terbuka dapat melakukan usahanya
perspektif ekonomi Islam tidak lain adalah sebagai perwujudan atas kemampuan dan
merealisasikan idealitas Islami. Sedangkan potensi yang dimilikinya sehingga
idealitas Islami itu sendiri pada hakikatnya kebutuhannya (material dan spiritual) dapat
adalah mengandung nilai perilaku manusia terpenuhi. (b) Pemberdayaan masyarakat tidak
yang didasari atau dijiwai oleh iman dan takwa dilihat sebagai suatu proses pemberian dari
kepada Allah sebagai sumber kekuatan mutlak pihak yang memiliki sesuatu kepada pihak yang
yang harus ditaati. Adapun dimensi kehidupan tidak memiliki. (b) Pemberdayaan masyarakat
yang mengandung nilai ideal Islami dapat mesti dilihat sebagai sebuah proses
dikategorikan ke dalam tiga macam, antara lain: pembelajaran kepada masyarakat agar mereka
Dimensi yang megandung niai yang dapat secara mandiri melakukan upaya-upaya
meningkatkan kesejahteraan hidup manusia di perbaikan kualitas kehidupannya. (c)
dunia. Dimensi nilai kehidupan ini mendorong Pemberdayaan masyarakat tidak mungkin
kegiatan manusia untuk mengelola dan dilaksanakan tanpa keterlibatan secara penuh
memanfaatkan dunia ini agar menjadi oleh masyarakat itu sendiri. Partisipasi bukan
kekal/sarana bagi kehidupan di akhirat. sekadar diartikan sebagai kehadiran tetapi
Dimensi yang mengandung nilai yang kontribusi tahapan yang mesti dilalui oleh suatu
mendorong manusia berusahakeras untuk dalam program kerja pemberdayaan masyarakat.
meraih kehidupan di akhirat yang (d) Pemberdayaan masyarakat merupakan suatu
membahagiakan. Dimensi ini menuntut manusia upaya keterlibatan masyarakat dalam suatu
untuk tidak terbelenggu oleh rantai kekayaan program pembangunan tatkala masyarakat itu
duniawi atau materi yang dimiliki (Najahah, sendiri tidak memiliki daya ataupun bekal yang
2007). cukup. Kelima prinsip turunan tersebut
Pengembangan desa pada dasarnya sebenarnya cerminan aktualisasi nilai Islam
adalah proses bagaimana sebuah desa dapat dalam memberikan pandangan hidup sehingga
berkembang dan sebagai pusat yang memiliki menunu tatanan kehidupan yang berdaya dan
unsur ekonomi dan pendidikan. Pembangunan sejahtera. Kunci keberhasilan tersebut yakni
sektor desa sangat potensial sekali untuk penyatuan antara dimensi material dan spritual
mewujudkan kesejahteraan masyarakat dengan dalam kehidupan sosial.
melibatkan peran aktif masyarakat dalam
pengelolaannya. Hal-hal yang dapat dicapai METODE
dalam proses partisipasi dan terbentuknya
pengembangan desa adalah meningkatkan Kegiatan KKM ini dilakukan di
kemampuan (capacity building) dan penguatan Kecamatan Pamarayan, Kabupaten Serang
kelembagaan (institusional strengthening) dengan pelaksanaan di masing-masing desa atau
komunitas lokal melalui proses belajar domisili mahasiswa anggota kelompok KKM
pengalaman (experience based learning 19. Dalam hal ini desa atau lingkungan yang
process) dengan cara melibatkan masyarakat kami pilih berada di Desa Pasir Limus, Kp.
dalam berbagai aspek dari proses pemberdayaan Ciranjieun, Kec, Pamarayan, Kab. Serang-
(Mahardika, 2001). Banten. KKM dilaksanakan dalam jangka waktu
Konsep pemberdayaan telah diajarkan selama satu bulan terhitung mulai dari tanggal
oleh Nabi Muhammad SAW yaitu dari Anas bin 20 Januari sampai 20 Februari 2021.
Malik ra, ketika seorang datang kepada KKM dilakukan dengan cara semi
Rasulullah SAW dari kalangan Anshar untuk daring, ada beberpa program kerja yang
meminta pekerjaan. Meskipun sangat mungkin dilakuakn secara luring dan secara daring, jika
bagi Rasulullah SAW merekomendasikan kegiatan program kerja dilakuakn secara luring
kepada sahabat-sahabatnya yang kaya untuk maka kami melakukan kegiatan di kampung
merekrutnya menjadi pegawai, namun saat itu tersebut dan untuk kegiatan yang dilakukan
Nabi memilih tidak melakukannya. Menurut secara daring kami menggunakan media
Istiqomah (2008) dalam jurnalnya elektronik seperti media sosial: Youtube,
Pengembangan Masyarakat Islam menjelaskan Instagram, Google meet hal ini dilakukan karena
adanya lima dalam memberdayakan umat menginagat kondisi yang sedang kitaalami
antara lain: (a) Upaya-upaya pemberdayaan dimasa pandemic Covid-19 sehingga tidak
masyarakat dapat dilihat sebagai peletakan memungkinkan kami untuk melaksanakan KKM
sebuah tatanan sosial dimana manusia secara secara luring, namun ada beberapa kegaiatan
256
Vol 4 No 2, Mei 2021
program kerja yang telah mendapatkan Tahapan ini dilaksanakan untuk mengetahui
pertimbangan matang dan memungkinkan untuk sejauh mana pelaksanaan program
dilaksanakan secara luring dan berkerjasama pengabdian dilaksanakan di masyarakat
antar anggota secara langsung. tersebut.
Metode pelaksanaan yang digunakan
dalam pengabdian ini yaitu: HASIL DAN PEMBAHASAN
a. Observasi
Observasi merupakan metode yang Adapun bentuk kegiatan yang
digunakan oleh penulis dengan datang dilaksanakan di Desa Angsana Kp.Ciranjieun
ketempat lokasi pengabdian secara langsung Desa Pasir Limus Kab. Serang-Banten sebagai
(Devet, 1990) (Papini, Studies, & Building, berikut:
1988) (Cohen, Manion, Morrison, & 1. Seminar Ekonomi Kreatif
Publishers, 2014). Kegiatan seminar ekonomi kreatif
merupakan salah satu sektor kekuatan baru
perekonomian nasional di masa sekarang, kunci
ekonomi kreatif ini ditandai dengan adanya
transformasi proses produksi di dunia. Dulu
kreatifitas sangat tergantung dengan alat
produksi, namun sekarang tidak, yaitu dengan
adanya pengetahuan, hal itu merupakan salah
satu fenomena bagi dunia ekonomi keratif yang
mengkolaborasikan sumber daya manusia dan
teknologi jadi kombinasi ini menghasilkan
Gambar 1: Observasi langsung kelapangan produktivitas disektor ekonomi. Ada pun hasil
b. Wawancara yang diambil adalah masyarakat paham akan
Tahapan wawancara dilakukan dengan pentingnya ekonomi di masa sekarang,
perangkat desa terkait dengan masalah dan timbulnya rasa ingin berwirausaha di dalam diri
kendala yang ada di desa padarincang dan masyarakat Kp. Ciranjieun Masyarakat Kp.
pabuaran dalam menghadapi masa covid 19 Ciranjieun lebih mudah berinovasi akan usaha
dalam rangka menuju new normal apa yang akan di kembangkan.
c. Pemanfaatan Teknologi
Pemanfaatan teknologi maksudnya disini
adalah dari 10 kegiatan yang dilaksanakan
dengan menggunakan berbagai media seperti
youtube, intragram, google meet dan
sebagainya.
Metode pelaksanaan dalam memecahkan
permasalahan di Desa Pasir Limus, Kp.
Ciranjieun, Kec, Pamarayan, Kab. Serang-
Banten sebagai berikut:
1. Tahap Persiapan
Tahap persiapan meliputi: Anlisis kebutuhan
yakni dilakukan inventarisasi jenis-jenis Gambar 2: Seminar ekonomi kreatif
kebutuhan yang diperlukan dalam melakukan
pengabdian, analisis kebutuhan, melakukan 2. Penyuluhan Kesehatan
pendataan terhadap peserta yang dapat Tujuan dilakukan penyuluhan tentang
mengikuti pelatihan yang direncanakan, disiplin menerapkan perilaku 3M (Memakai
melakukan pendataan. masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak dan
2. Tahap Pelaksanaan menghindari kerumunan) adalah untuk
Tahap pelaksanaan adalah tahap dimana memberikan pengetahuan dan membangkitkan
semua persiapan telah selesai, maka pada kesadaran bagi masyarakat khsusnya para
tahap pengunjung dan pasien rawat jalan tentang
kegiatan pelatihan sudah dapat dilakukan. pentingnya disiplin menerapkan perilaku 3M
3. Tahap Evaluasi Program sebagai salah satu upaya dalam menekan dan
257
MATAPPA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
mencegah penularan virus covid 19. Hasilnya daur ulang. Hasil yang didapatkan adalah
masyarakat menjadi sadar betul akan masyarakat menjadi sadar akan pentingnya
pentingnya menerapkan 3M dalam kehidupan membuang sampah pada tempatnya. Masyarakat
sehari-hari. juga dapat hidup sehat dengan tidak membuang
sampah sembarangan.
258
Vol 4 No 2, Mei 2021
259
MATAPPA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
260
Vol 4 No 2, Mei 2021
262