Anda di halaman 1dari 4

Nama : Nurul Mustabsyrah Rafi’i

NPM : 2013501010003
Gelombang : 42

A. PERSIAPAN FOTO

Prosedur pengambilan foto panoramik


a. Persiapan alat
1. Sebelum mempersiapkan pasien, sebaiknya persiapan alat telah dilakukan.
2. Siapkan kaset yang telah diisi film/sensor digital telah dimasukkan kedalam tempatnya.
3. Hidupkan alat, naik dan turunkan tempat kepala dan sesuaikan posisi alat hingga pasien
dapat diposisikan.
4. Atur kolimasi sebesar yang dibutuhkan, tentukan exposure yang dipilih berdasarkan
ukuran pasien (biaanya berkisar 70-90 kV dan 412mA).

b. Persiapan operator
1. Operator mengguanakan handscoon dan memakai apron.
2. Lihat dan perhatikan pasien selama penyinaran, untuk memastikan pasien tidak bergerak.
3. Matikan alat setelah selesai digunakan dan kembalikan ketempat alat posisi kepala pada
semula.

c. Persiapan pasien
1. Pasien diinformasikan bahwa akan dilakukan pengambilan foto radiograf ekstra oral
panoramik di ruang radiograf.
2. Instruksikan kepada pasien untuk melepas seluruh perhiasan seperti anting, aksesoris
rambut dan logam, jarum pentul, gigi tiruan, piranti ortodonti dan lain-lain yang dapat
mengganggu hasil foto radiograf.
3. Pasangkan apron kepada pasien.
4. Instruksikan pasien untuk masuk ke ruangan.
5. Jelaskan prosedur dan gerakan alat kepada pasien serta instruksikan pada pasien untuk
tidak bergerak selama dilakukan pengambilan foto.
6. Posisikan pasien di unit, pastikan pasien tegak dan diinstruksikan memegang handle
stabilisasi yang disediakan.
7. Instruksikan pasien untuk mengatupkan mulut, pastikan gigi insisivus atas dan bawah
edge to edge pada bite-peg, dan dagu berkontak dengan penopang dagu (chin rest).
8. Kepala diimobilisasi menggunakan temple support.
9. Posisikan sedemikian rupa agar bidang mid-sagittal terletak pas pada vertikal dan bidang
Frankfort pas pada horizontal dan canine light terletak di antara insisivus lateral rahang
atas dan kaninus.
10. Perhatikan garis imaginer.
 Garis vertikal : sejajar garis median.
 Garis horizontal : sejajar dibawah tulang nassal.
11. Instruksikan pasien menutup bibir dan menaikkan lidah ke langit-langit dan tidak
bergerak selama exposure (15-18 detik) sampai alat berhenti berputar dan pintu dibuka
oleh operator.

Gambar 1. Untuk mendapatkan hasil yang akurat, posisi yang baik harus didapatkan, dengan bantuan bite-peg,
penopang dagu, dan temple support.

d. Setelah exposure:
 Temple support dilepas agar pasien dapat keluar dari unit dan instruksikan pasien
untuk menunggu di ruang tunggu.
 Mesin panoramik dibersihkan dan didesinfeksi terutama pada bite-pegnya.
 Lakukan processing film secara digital.

e. Lakukan interpretasi foto.

4
B. EVALUASI MUTU RADIOGRAF

PROSEDUR EVALUASI INTERPRETASI

EVALUASI MUTU RADIOGRAF

a. Menyatakan objek yang tercakup Seluruh objek tercakup dalam radiograf dari tepi
dalam radiograf bawah mandibula, kondilus kiri dan kanan, TMJ
serta mencakup seluruh maksila dan tepi bawah
orbita yang sesuai dengan tujuan pembuatan
radiograf.
b. Kontras: bagian yang tidak terdapat Baik.
objek berwarna sehitam karbon
c. Detail: Objek sekecil-kecilnya tercakup
Baik, bagian anatomis yang berukuran kecil
seperti ligamen periodontal, lamina dura
tercakup.
d. Ketajaman: antara bagian Baik, outline landmark anatomis dapat
radiodensitas berbeda dan berbatas dibedakan dengan jelas.
jelas
e. Kriteria panorami yang baik:
 Seluruh bagian mandibula tercakup, Ya
termasuk simfisis, kondilus, palatum keras
terlihat, dan bagian bawah sinus maksila
terlihat jelas.

 Bite rod diantara I atas dan I bawah terlihat. Ya

 Tidak terdapat perbedaan ukuran antara Ya


bagian kanan dan kiri film (tidak terjadi
perubahan dimensi pada salah satu bagian
sisi radiograf)

Ya
 Seluruh gigi terlihat jelas

 Garis tepi mandibula tidak terputus Ya


f. Distorsi Minimal  Superimpose pada mahkota gigi
16,15,14,13,24,25,26,27,34,35, 44,45,46

g. Kesimpulan Foto radiografi dapat diinterpretasikan (dengan


mutu diagnostically acceptable).

Instruktur Klinik,

drg. Kemala hayati, M. Kes


5
6

Anda mungkin juga menyukai