- Arah Sinar
Arah sinar horizontal, berputar dari rahang sebelah kiri sampai rahang sebelah
kanan (Langland, 1989).
- Pengambilan Gambar
Setelah posisi pasien tepat dan kaset dimasukkan pada tempat kaset kemudian
mengatur faktor eksposi. Eksposi dilakukan pada saat mulut pasien tertutup dan
setelah menelan ludah dengan tujuan agar tidak terjadi pergerakan objek. Waktu
penyinaran berkisar antara 12-20 detik dengan kVp 62-90 kV dan mA minimal
sampai 12 mA atau disesuaikan dengan kondisi pasien. Selama melakukan eksposi
tombol penyinaran ditekan terus sampai eksposi selesai. Jika menekan tombol tidak
penuh berarti eksposinya tidak sempurna dan akan berpengaruh pada radiograf
yaitu berupa artefak. Pada waktu penyinaran tersebut tabung sinar-X berputar
berlawanan dengan tempat kaset dan film berputar pada sumbunya. Setelah
penyinaran tabung sinar-X dan tempat kaset dikembalikan pada posisi semula. Alat
pengukur posisi kepala dilepaskan dan penderita dipersilakan meninggalkan
ruangan pemeriksaan kemudian kaset diambil dari tempat kaset dan dibawa ke
kamar gelap untuk diproses (Achmad, 1989).
Bayangan anatomi normal yang tampak pada radiografi panoramik bervariasi antara pesawat
panoramik yang satu dengan yang lain, tetapi secara umum dibagi menjadi 2 yaitu bayangan
asli atau nyata dan bayangan artefak (Whaites, 1997).
Bayangan asli atau nyata
- Bayangan jaringan keras (hard tissue)
Yaitu gigi geligi, mandibula, maksila, hard palate, prosesus styloid, tulang hyoid, septum
nasal dan konka, lingkaran orbita, dan dasar kepala.
Menurut Carver (2006), kriteria untuk penilaian kualitas gambar suatu radiograf panoramik
antara lain :
- Semua mandibula termasuk simpisis mental bawah dan kondilus atas tampak. Hard
palate dan bagian bawah sinus maksila tampak.
- Susunan gigi tampak pada garis horison.
- Bite rod tampak di pusat antara insisivus atas dan bawah yang dipisahkan oleh bidang
oklusal gigi.
- Semua gigi tampak tajam.
- Struktur servikal tampak kabur di bagian depan yang superposisi dengan bayangan
insisivus. Bayangan vertebra servikal terlihat tajam di kedua sisi samping dari gambaran,
terbebas dari daerah yang akan diperiksa.
- Garis tepi mandibula tampak berlanjut dan tidak terputus.
Referensi :
- Bontrager, Kenneth L. 2001. Textbook of Radiographic Positioning and Related
Anatomy. Fifth Edition. Saint Louis : Mosby.
- Carver, Elizabeth dan Barry Carver. 2006. Medical Imaging, Techniques, Reflection and
Evaluation. New York : Churchill Livingstone.
- Whaites, Eric. 1997. Essentials of Dental Radiography and Radiology, Reprinted Second
Edition. New York : Churchill Livingstone.
https://radiologyedu.blogspot.com/2014/01/teknik-pemeriksaan-panoramic.html
Pengertian panoramic radiografi ( E. Langland, 1982), panoramic berasal dari kata panorama yang
artinya pemandangan yang luas dan indah, sedangkan panoramic dalam arti radiografi adalah
teknik pemeriksaan untuk mendapatkan gambaran gigi geligi berikut mandibula dan maxilla.
Istilah panoramic ini dimulai di kenal tahun 1959 saat S.S White Company di Amerika Utara
memperkenalkan pesawat panorex/panoramic, yang mana sekarang di kenal dengan pesawat
panoramic.
prinsipnya adalah sama dengan tomogram, yang mana tube dan film selama eksposi
berputar mengelilingi pasien.
Dengan tiga pusat sumbu rotasi, satu sumbu rotasi konsentris anterior (tepatnya disebelah
insisivus pada regio-molar). Dan satu sumbu eksentris untuk bagian rahang samping (tepatnya
dibelakang molar tiga).
Untuk menghasilkan gambaran yang baik sewaktu film dan tube berputar , posisi kepala
harus dalam keadaan fiksasi, waktu berputar tube dan film ini biasanya di set atau diatur oleh
pabrik.
Radiographer hanya menekan tombol timer yang ada, hingga perputaran film dan tube
selama expose dapat menggambarkan keseluruhan gigi-geligi dari geraham paling kiri (molar tiga
kiri) sampai gigi geraham paling kanan (molar tiga kanan).
Peralatan yang digunakan :
1. Pesawat.
Pesawat yang digunakan pada radiografi panoramic dan cepalometri umumnya telah
dirangkai menjadi satu, radiographer hanya mengubah fungsi yang ada pada tabel pesawat
dan jarak antara focus ke film (FFD).
2. Kaset.
Kaset yang digunakan dalam pemeriksaan radiografi panoramic digunakan kaset kurva
ukuran 15 x 30 cm dan menggunakan intensifier screen blue emitting dan green emitting.
3. Film
Film panoramic ukuran 6 x 12 inch ( 15 x 30 cm)
Prosedur penatalaksanaan pemeriksaan panoramic, menurut Richard C. O’Brien :
Masukan film kedalam kaset, lalu letakan kaset pada penyangga kaset.
Temporal clampsk dutu digunakan untuk fiksasi kepala, sebelum pasien
diintruksikan duduk,
tentukan kV dan mA sesuai dengan keadaan pasien.
Intruksikan pasien untuk duduk, letakan dagu pada chin rest sehingga posisi kepala
dari pasien menjadi simetris. Jika pertengahan kepala tidak tepat pada chin rest, maka
gigi molar yang di hasilkan pada film tidak dalam ukuran yang tepat. Ketika pasien
diposisikan dengan tepat sesuai intruksi, columna spinalis akan tergambar tepat
dibelakang dari insisivus tengah.
Jika gambaran yang di inginkan, terhindar dari overlapping dengan gigi geligi kain
kasa diletakan antara insisivus pasien.
Kaset dan tube harus tepat segaris dengan arkus pasien. Untuk memenuhi hal
tersebut, naikan atau turunkan kepala tube dengan menggunakan foot pedal dan hand
switch sampai angka pada skala di chin rest sesuai dengan skala unit.
Jelaskan kepada pasien tentang jalanya pemeriksaan selama eksposi dilakukan,
terutama :
- Kaset dan tube akan mengelilingi pasien.
Kriteria radiograf : Tampak seluruh gigi, mandibula, TMJ, fossa nasal, sinus maxilla,
arcus zygomaticum, maxilla, coronoid processus, condylus.
Artikel PDF Radiografi Panoramik Universitas Sumatra Utara
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/21348/Chapter%20II.pdf;sequence=3
RADIOGRAFI
PANORAMIK
Panoramik merupakan salah satu foto rontgen ekstraoral yang telah digunakan
secara umum di kedokteran gigi untuk mendapatkan gambaran utuh dari keseluruhan
Serikat sebagai cara untuk mempercepat mendapatkan gambaran seluruh gigi untuk
pasien pediatrik, pasien cacat jasmani atau pasien dengan gag refleks. 13 Salah satu
kelebihan panoramik adalah dosis radiasi yang relatif kecil dimana dosis radiasi yang
diterima pasien untuk satu kali foto panoramik hampir sama dengan dosis empat kali
2.1 Definisi
dan mandibula beserta struktur pendukungnya dengan distorsi dan overlap minimal
dari detail anatomi pada sisi kontralateral. 14,15 Radiografi panoramik adalah sebuah
teknik dimana gambaran seluruh jaringan gigi ditemukan dalam satu film.16
menjadi sangat popular di kedokteran gigi karena teknik yang simple, gambaran
mencakup seluruh gigi dan rahang dengan dosis radiasi yang rendah.12,17 Foto
panoramik dapat menunjukkan hasil yang buruk dikarenakan kesalahan posisi pasien
2.2 Indikasi
1. Adanya lesi tulang atau ukuran dari posisi gigi terpendam yang
Foto rutin untuk melihat perkembangan erupsi gigi molar tiga tidak
disarankan.
4. Rencana perawatan orthodonti yang diperlukan untuk mengetahui
lainnya. Tetapi, ada beberapa pedoman umum yang sama yang dimiliki semua alat
Persiapan Alat :
1. Siapkan kaset yang telah diisi film atau sensor digital telah
4. Hidupkan alat untuk melihat bahwa alat dapat bekerja, naik atau
dapat diposisikan.
dilakukan. 17
Persiapan pasien
pasien dan jika perlu lakukan percobaan untuk menunjukkan bahwa alat
bergerak.
3. Pakaikan pelindung apron pada pasien, pastikan pada bagian leher tidak
8. Jelaskan pada pasien untuk bernafas normal dan tidak bernafas terlalu
Persiapan Operator :
1. Pastikan perangkat sinar x digunakan dengan teknik yang baik dan parameter
radiopaque.
3. Filtrasi dari berkas sinar x dengan mengatur ketebalan filter. Ketebalan filter
B. PERSIAPAN ALAT
Pesawat panoramic siap pakai
Kaset panoramic beserta screen
Film ukuran 5x 12 inchi atau 6x 12 inchi
Bite block
Pengolahan film otomatis
Apron
C. PERSIAPAN PASIEN
Pasien diminta menganggalkan benda benda yang dapat menggangu
gambaran radiograf dari kepala hingga leher seperti logam, plastik an lain
lain
Menerangkan pda pasien mengenai pemeriksaan
Memakaikan pelindung apron pada pasien
Pandu pasien menuju pesawat panoramic,istirahatkan pasien pada
biteblock
D. INDIKASI
Adanya lesi tulang
Melihat tulang alveolar
Untuk melihat kondisi gigi sebelum dilakukan rencana pembedahan
Rencana perawatan orthodonti untuk mengetahui keadaan gigi
Mengetahui ada atau tidaknya fraktur pada seluruh bagian mandibula.
Rencana perawatan implan gigi
E. TEKNIK PEMERIKSAAN
POSISI PASIEN
- Pasien duduk tegak pada kursi pesawat dengan punggung lurus
- Penderita berdiri dan kedua tangan pasien berpegang pada
hand grips (jika mampu)
-Posisi tubuh, kepala dan leher tegak
POSISI OBJEK
- Ketinggian Chin rest diatur hingga IOML sejajar lantai
- Bidang oklusal turun 10 derajat dari belakang ke depan
- MSP diatur segaris dengan garis tengah vertical chin rest
- Tempatkan bite block diantara gigi depan
- Menempelkan kedua bibir
- Lidah diletakan di langit langit mulut
KRITERIA
-Gigi geligi - mandibula
-nasal fossae -temporomandibular joint ( TMJ)
-sinus maksila -arkus zygomatykum
-maksila -bagian vertebra servical