I. PENDAHULUAN
1
2
Gambaran klinis dan radiografis telah dilihat ulang oleh beberapa ahli.
Pertumbuhan kraniofacial terlibat dalam beberapa kriteria. Lengkung kepala
biasanya diatas batas normal tanpa menjadi makrocephalic. Terdapat dahi yang
luas dengan penonjolan frontal dan hypertelorism dalam beberapa segi. Daerah
midfrontal perkembangannya tidak sempurna, dan menunjukkan groove frontal
dimana terdapat ossifikasi yang tidak lengkap dari sutura metopic. Penutupan dari
fontanelle anterior, sagital, dan juga sutura metopic terlambat, seringnya
sepanjang hidup. Pada bayi, ossifikasi terlambat yang menyeluruh dari tulang
tengkorak kepala dapat diobservasi dan pada kasus ekstrim, tidak terdapat os
parietal pada saat lahir. Dengan bertambahnya usia, daerah yang tidak
terossifikasi menjadi lebih kecil dan terbentuk tulang wormian, terutama sekitar
sutura lambdoid. Kadang tidak terdapat sinus frontal dan paranasal, atau
berkurang ukurannya. Perubahan lain dari tulang kepala meliputi tidak
terdapatnya tulang nasal atau menjadi kecil, penebalan segmental calvarial,
kurangnya pertumbuhan dari maksila, dan penyatuan symphysis mandibula yang
terlambat, dan dasar cranial kecil dengan pengurangan diameter sagital dan
foramen magnum yang besar.
3
a b
Gambar 1.(a) Tulang tengkorak yang cenderung besar dan brachycephalic.
(b) Sutura yang lebar dan kurang ossifikasi pada midline.
a b
Gambar 2. (a) Dahi yang menonjol. (b) Pundak dapat
dibawa bersamaan.
hilang potensi untuk erupsi. Prosedur bedah untuk meningkatkan erupsi termasuk
ekstraksi dari gigi sulung dan pengambilan tulang yang menutupi gigi yang belum
erupsi. Situasi akan lebih kompleks dengan keberadaan gigi berlebih yang
menyebabkan perubahan tempat dari gigi permanen yang sedang berkembang dan
menahan erupsinya. Jumlah yang banyak dari gigi berlebih (pada kasus tertentu
kadang sampai 30 gigi berlebih) merupakan penemuan yang paling sering pada
penderita cleidocranial dysostosis. Secara morfologis dan fungsional, gigi berlebih
mengikuti normalnya. Pembentukan dentin normal tetapi kekurangan cementum
pada akar. Morfologi tulang yang abnormal telah dilaporkan. Ortodonti jangka
panjang dan perawatan bedah biasanya diperlukan untuk membantu erupsi yang
aktif dan mengatur gigi permanen yang impaksi.(Mundlos,1999)
IV. THERAPY
Tidak ada perawatan yang spesifik untuk kelainan dari tulangnya. Ahli
bedah mulut harus memonitor gigi pasien secara teratur, perhatian khusus
diberikan baik terhadap kerusakan dari gigi maupun penampilan kosmetiknya.
Abnormalitas umumnya menyebabkan sebagian kecil masalah, tetapi
perawatan gigi yang tepat diperlukan.
Masalah gigi merupakan komplikasi yang paling signifikan. Pencegahan
yang dapat dilakukan adalah genetic counseling untuk orang tua dimana memiliki
8
sejarah keluarga dengan cleidocranial dysostosis, atau jika satu atau kedua orang
tuanya terkena. Counseling berguna bagi orang tua yang memiliki anak dengan
gejala serupa dan atau yang berencana untuk memiliki anak.(Campbell,2004)
V. KESIMPULAN