Disususun Oleh:
Cici Ratnasari
Esa Syifa. S
Ida Nurul. A
Amanda Angella. U
Neisya Annisa
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberi rahmat
dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas yang bentuk maupun
isinya sangat sederhana. Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas mata
kuliah Asuhan Keperawatan Gigi dan Mulut pada Kelompok Khusus. Pembuatan
makalah berisitentang asuhan keperawatan gigi untuk pasien yang memiliki
keterbatasan Celah Bibir dan Langit-Langit..
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih atas segala dukungan serta bantuan
dari berbagai pihak, sehingga kami bisa menyelesaikan tugas makalah ini tanpa
hambatan yang berarti. Harapan kami, semoga makalah ini dapat membantu dan
menambah pengetahuan bagi para pembaca.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
saya miliki masih sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para
pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini. Kami mohon maaf apabila ada kekeliruan dalam
pengetikan atau susunan makalah ini, oleh karena itu kritik dan saran sangat
penting untuk masukan dalam penulisan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
................................................................................... i
Daftar Isi
..............................................................................................
.
ii
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang
....................................................................... 1
B Tujuan
...........................................................................
....................
2
C Rumusan Masalah
.......................................................................
...........................................................................
........ 3
B Klasifikasi Celah Bibir dan Langit-Langit
................................... 3
C Penyebab ...........................................................................
........ 5
D Manifestasi Klinis
.......................................................................
E Tahapan Perawatan Gigi
untuk Pasien Celah Bibir dan Langit-langit
F
................................... 9
Pencegahan yang Dapat Dilakukan
untuk Ibu Hamil agar Bayi Terhindar
dari Celah Bibir dan Langit-Langit
...............................................12
G Aspek Psikologis
Terhadap Individu Celah Bibir dan Langit-Langit
.......................
14
H Asuhan Keperawatan Gigi yang Dilakukan
................................... 15
18
Daftar Pustaka
..............................................................................................
.
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Celah bibir dan langit (bibir sumbing) adalah cacat bawaan
yang menjadi masalah tersendiri di kalangan masyarakat,
terutama penduduk dengan status sosial ekonomi yang lemah.
Akibatnya operasi dilakukan terlambat dan malah dibiarkan
sampai dewasa. Bibir sumbing dengan atau tanpa celah pada
langit-langit, merupakan kelainan kongenital yang paling umum
terjadi pada kepala dan leher.
Penelitian epidemiologi untuk pencegahan terjadinya bibir
sumbing masih sedikit namun teknik bedah untuk mengobatinya
banyak dilakukan. Selain faktor genetik juga terdapat faktor non
genetik
atau
lingkungan.
Faktor-faktor
yang
dapat
lain
pendengaran,
yang
perlu
bicara,
dipertimbangkan
gigi-geligi
dan
yaitu
masalah
psikososial.
Masalah-
pendekatan
multidisipliner,
tatalaksana
yang
sampai
remaja.
Diperlukan
tenaga
spesialis
bidang
upaya
kesehatan
gigi
di
Puskesmas
ini
B. Tujuan
1. Memenuhi tugas mata kuliah Asuhan Keperawatan Gigi
dan Mulut pada Kelompok Khusus
2. Mengetahui apa itu celah bibir dan langit
3. Mengetahui apa saja penyebab dari celah bibir dan
langit
4. Mengetahui manifestasi klinis yang ditimbulkan pada
penderita celah bibir dan langit-langit
5. Mengetahui bagaimana tahapan perawatan gigi untuk
pasien celah bibir dan langit
6. Mengetahui bagaimana asuhan keperawatan gigi yang
dilakukan
C. Rumusan Masalah
1. Apa itu celah bibir dan langit-langit?
2. Apa saja penyebab dari celah bibir dan langit-langit?
3. Bagaimana manifestasi klinis yang ditimbulkan kepada
penderita?
4. Perawatan gigi seperti apa yang dilakukan untuk pasien
celah bibir dan langit-langit?
5. Bagaimana cara yang dilakukan
dalam
asuhan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Celah
Bibir
(Cleft
Lips)
atau
Bibir
sumbing
(cheiloschisis) dan Celah
Langit-langit
(Cleft
Palate/palatoschisis) atau suatu kelainan bawaan yang terjadi
pada bibir bagian atas serta langit-langit lunak dan langit-langit
keras mulut. Kelainan ini adalah suatu ketidaksempurnaan pada
penyambungan bibir bagian atas, yang biasanya berlokasi tepat
dibawah hidung. Gangguan ini dapat terjadi bersama celah bibir
dan langit-langit. Kelainan ini adalah jenis cacat bawaan yang
disebabkan oleh gangguan pembentukan oragan tubuh wajah
selama kehamilan.
Celah
bibir
(Bibir
sumbing)
adalah
suatu
ketidaksempurnaan pada penyambungan bibir bagian atas, yang
biasanya berlokasi tepat dibawah hidung. dimana terdapatnya
celah pada bibir atas diantara mulut dan hidung. Kelainan ini
dapat berupa takik kecil pada bagian bibir yang berwarna sampai
pada pemisahan komplit satu atau dua sisi bibir memanjang dari
bibir ke hidung.
Celah langit-langit adalah suatu saluran abnormal yang
melewati langit-langit mulut dan menuju ke saluran udara di
hidung. Pembentukan langit-langit mulut dimulai pada akhir
minggu kelima gestation. Pada tahap ini, langit-langit mulut
terdiri dari 2 bagian, yaitu anterior (primer) langit-langit dan
posterior (sekunder) langit-langit mulut. Prominences hidung
medial membentuk intermaxillary (premaxillary) segmen, yang
terdiri dari langit-langit primer dan gigi seri gigi. Langit-langit
primer posterior meluas ke foramen.
B. Klasifikasi Celah Bibir dan Langit-Langit
C. Penyebab
Kelainan
ini
dapat
menyebabkan
anak
mengalami
kehamilan,
atau
menderita
diabetes
akan
lebih
Mansjoer
dan
kawan-kawan,
hipotesis
yang
obat
teratologik,
termasuk
jamu
dan
kontrasepsi hormonal
3. Infeksi, terutama pada infeksi toxoplasma dan klamidia.
4. Faktor genetik Kelainan ini terjadi pada trimester pertama
kehamilan,
prosesnya
karena
tidak
terbentuknya
10
lainnya
pada
tikus
percobaan.
Dan
Miller
(1972)
sebagai hukum
berpasangan
secara
pertama
bebas
mendel,
(independent
dan
hukum
assortment)
dari
bebas
menyatakan
kelamin),
bahwa
kedua gen induk
bentuk-bentuk
alternatif
yang
mengatur
pasangan
sifat
yang
yang
lain.
Dengan
berbeda
tidak
kata
saling
memengaruhi.
Oleh karena itu, penting sekali saat proses anamnesa
(tanya jawab) dengan pasien untuk menanyakan soal apakah
ada riwayat keturunan dari keluarga soal kelainan ini. Menurut
salah satu literatur, Schroder mengatakan bahwa 75% dari faktor
keturunan yang menimbulkan celah bibir adalah resesif dan
hanya 25% bersifat dominan. Dengan demikin misalnya dari
seorang ibu menghasilkan 4 orang anak, 1 anak kemungkinan
mengalami kasus kelainan bibir sumbing.
2. Lingkungan
Untuk faktor ini, bisa dilebih disudutkan lagi lebih ke aspek,
faktor-faktor yang mempengaruhi seorang ibu pada masa
kehamilan. Usia kehamilan yang rentan saat pertumbuhan
embriologis adalah trimester pertama (lebih tepatnya 6 minggu
12
ifampisin,
fenasetin,
sulfonamide,
aminoglikosid,
D. Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis dari kelainan celah bibir dan langit-langit
antara lain :
1. Masalah asupan makanan
Merupakan masalah pertama yang terjadi pada bayi
penderita celah bibir dan langit-langit. Adanya kelainan tersebut
memberikan kesulitan pada bayi untuk melakukan hisapan pada
payudara ibu atau dot. Tekanan lembut pada pipi bayi dengan
celah bibir dan langit-langit mungkin dapat meningkatkan
kemampuan hisapan oral. Keadaan tambahan yang ditemukan
adalah reflex hisap dan reflek menelan pada bayi dengan
labioschisis tidak sebaik bayi normal, dan bayi dapat menghisap
lebih banyak udara pada saat menyusu.
berkala
juga
dapat
membantu.
Bayi
yang
hanya
2. Masalah Dental
Anak yang lahir dengan celah bibir dan langit-langit
mungkin
mempunyai
masalah
tertentu
yang
berhubungan
14
mungkin
perlu
dilakukan
beberapa
kali
pembedahan
lebih
berhasil,
dalam
arti
menutup
celah
dan
Dokter gigi
Gambar: orthodontik
face mask
dapat
dimodifikasi.
Di
atas
usia
tampak
mengganggu
kurang
artikulasi
indah,
huruf-huruf
16
juga
dimulai
pada
usia
4-5th
dengan
pemasangan rapid
expander.
pertumbuhan
dan
posisi
rahang
serta
di
mana
pertumbuhan
tulang-tulang
wajah
telah
terhenti.
6. Melakukan bedah orthogtnatik
Apabila pada pertumbuhan rahang atas (maxilla) masih
ditemukan
kurang
maju,
maka
dapat
dilakukan
bedah
1. Menghindari merokok
Ibu
yang
merokok
mungkin
merupakan
faktor
risiko
kehamilan
sangat
penting
bagi
tumbuh
memiliki
suplemen
asam
bioavaibilitas
folat
biasanya
yang
luas
diambil
dan
dengan
mungkin
memiliki
efek
protektif
terhadap
hamil
sangat
penting
pada
setiap
tahap
18
panjang
untuk
mencegah
anemia
pada
kongenital
selama
tumbuh
kembang
kelebihan
vitamin
A,
dan
diketahui
defisiensi
menginduksi
vitamin
B-6
celah
sendiri
orofasial
cukup
dan
untuk
vitamin B-6.
Vitamin A
Asupan vitamn A yang kurang atau berlebih dikaitkan
dengan peningkatan resiko terjadinya celah orofasial
dan kelainan kraniofasial lainnya. Penelitian klinis
manusia menyatakan bahwa paparan fetus terhadap
retinoid
dan
diet
tinggi
vitamin
jugadapat
dengan
pekerjaan
ibu
hamil
(pegawai
karena
tetrachloroethylene
berhubungan
trichloroethylene
pada
air
dengan
dan
yang
diketahui
pekerjaan
bertani
dalam
industri
cetak,
seperti
pabrik
cat,
orofasial.
Suplemen Nutrisi
Beberapa usaha telah dilakukan untuk merangsang
percobaan
pada
manusia
untuk
mengevaluasi
terjadinya
mengikutsertakan
banyak
celah
orofasial
wanita
adalah
dengan
resiko
bibir
dan/atau
langit-langit
sumbing
20
menjadi
bukti
bahwa
terdapat
keterbatasan-
mengalami
berbagai
kesulitan.
Oleh
karena
itu,
sumbing
tidak
dihasilkan
dari
gangguan
bicaranya
(fonasinya)
namun
dari
masalah
psikologis
yang
dapat
yang
dimakan,
riwayat
alergi
semua
harus
karena
gangguan
hormonal,
22
penyakit
darah
dan
diagnosa
ditegakkan
baru
kemudian
dibuat
dapat
membuat
keputusan
yang
dapat
medis,
kemampuan
kooperatif,
pemahaman,
mencapai
untuk
keberhasilan
anak-anak
celah
perawatan
bibir
dan
gigi
anak
langit-langit
24
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bibir
sumbing
Penyebabnya
merupakan
terjadinya
bibir
penyakit
sumbing
cacat
ialah
bawaan.
multifaktorial,
terapi
wicara
dan
lainnya.
Pengobatan
beberapa
kelainan),
kali
tetapi
pembedahan
kebanyakan
(tergantung
anak
akan
kepada
memiliki
untuk
anak-anak
celah
bibir
dan
langit-langit
tindakan-tindakan
diutamakan.
pencegahan
sebaiknya
lebih
DAFTAR PUSTAKA
1 D33s open book. (2012). [online]. Tersedia di:
https://diahasri.wordpress.com/2012/02/15/tahapanperawatan-celah-bibir-dan-langit-langit-bibir-sumbing/
[Diakses 15 Februari 2012]
26