Anda di halaman 1dari 17

ODONTOMA

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah IBM IV

Oleh :

Wim Firstyananda (16012117005)

Pembimbing:

Prof.Dr.Harmas Yazid Yusuf,drg., Sp.BM.(K)

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER GIGI SPESIALIS

BEDAH MULUT DAN MAKSILOFASIAL

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS PADJADJARAN

BANDUNG

2020
PENDAHULUAN

Odontoma adalah jenis tumor odontogenik yang paling umum. Prevalensinya

melebihi semua tumor odontogenik lainnya. Odontoma dianggap sebagai anomali

perkembangan (hamartoma), bukan neoplasma sejati. Kebanyakan odontoma tidak

menimbulkan keluhan, ditemukan tidak sengaja dari foto rutin. Prevalensinya paling

banyak diantara tumor odontogenik. Predeleksi pada jenis kelamin wanita dua kali

lebih banyak.

Odontoma dikenal sebagai mixed odontogenic tumor sebab jaringannya

berasal dari jaringan epitel dan mesenkim. Jaringan ini didiferensiasi dari deposit

email yang berasal dari ameloblas dan dentin yang berasal dari odontoblas. Email dan

dentin secara umum terletak pada pola yang abnormal sebab pengaturan sel-sel

odontogenik tidak menjangkau daerah yang normal pada saat morfodiferensiasi.4

Terminologi odontoma pertama-tama diperkenalkan oleh Brocca tahun 1886,

untuk menandai semua kista tumor odontogenik sebagai bentuk dari pertumbuhan

yang berlebihan dari gigi baik yang sebagian atau lengkap. Menurut Del Vecchio,

dkk, 1932, terminologi odontoma merujuk kepada tumor jinak yang berisi email,

dentin dan kadang kala cementum dalam hubungan yang abnormal. Banyak penulis

menitik beratkan atau berpandangan bahwa odontoma lebih merupakan suatu

kelainan bentuk yang hamartomatous dibanding suatu neoplasma.3

Odontoma menurut klasifikasi dari WHO tahun 1992 dibagi menjadi 2 tipe

yaitu compound dan complex. Tipe compound biasanya multiple, menyerupai struktur
gigi yang kecil dan tipe complex biasanya berupakan suatu massa yang menyatu yang

terdiri dari email dan dentin namun tidak menggambarkan suatu bentuk anatomi dari

gigi. Tipe lain dari odontoma yang juga dapat ditemukan yaitu kombinasi gambaran

dari compoud dan complex, yang disebut mixed odontomas.5,2

Odontoma dapat ditemukan pada semua umur, rata-rata 14,8 tahun, dan

cenderung pada usia dekade ke dua. Angka kejadian lebih besar pada laki-laki (59%)

dibanding wanita (41%). Dari semua odontoma, 67 % terjadi pada maksila dan 33 %

pada mandibula.3

TINJAUAN PUSTAKA

Odontoma merupakan jenis tumor odontogenik, odontoma diketahui sebagai

tumor odontogenik campur, berasal dari epitel dan mesenkim. Jaringan ini menjadi

sangat berbeda, sebagai hasil endapan email dari ameloblast dan dentin dengan

odontoblast. Sel dan jaringan ini tampak normal, tapi bangunannya tidak sempurna.

Pembentukan yang tidak biasa ini dibandingkan dengan keadaan normal

menyebabkan keadaaan ini disebut hamartoma dari pada neoplasma.4

Dalam keadaan pertumbuhan sempurna, odontoma mengandung email dan

dentin dengan sejumlah pulpa dan sementum. Pada perkembangan awalnya tampak

sejumlah epitel odontogenik dan mesenkim.6

Kebanyakan odontoma diketahui pada dua dekade pertama, dengan usia rata

rata 14 th. Odontoma pada umumnya kecil dan sering melebihi ukuran sebuah gigi
dimana mereka ditemukan. Kadang ditemukan odontoma yang mencapai ukuran 6

sentimeter atau lebih. Pada odontoma yang besar dapat menyebabkan ekspansi pada

rahang.6

Odontoma dibagi dalam dua subdivisi yaitu; Compound odontoma, dimana

terdiri dari beragam struktur seperti gigi dan complex odontoma yang mengandung

kesatuan massa email dan dentin dari email dan dentin, dimana tidak ditemukan

gambaran anatomi gigi. Compound dan complex odontoma memiliki frekuensi yang

sama.6

Odontoma lebih sering pada maksila dari mandibula. Walau kedua jenis dapat

ditemukan dimana saja, compound lebih sering pada bagian anterior dari maksila.

Sedang complex odontoma sering ditemukan pada regio molar pada kedua rahang.

Secara radiografi compound odontoma menunjukkan struktur mirip gigi

dengan berbagai ukuran dan bentuk dikelilingi daerah radiolusen complex odontoma

(Gambar 1) menunjukkan massa terkalsifikasi dengan radiodensitas dari struktur

gigi, dimana dikelilingi lingkaran radiolusen. Odontoma sering berkaitan dengan gigi

yang tidak erupsi. Beberapa odontoma yang kecil terkumpul pada apikal gigi yang

erupsi dan tidak mengganggu erupsinya. Pada perkembangannya odontoma

menunjukkan sedikit kalsifikasi dan tampak sedikit lesi radiolusen.


Gambar 1. Panoramik compleks odontoma (Lucas, 2002)

1. Compound Odontoma

Compound odontoma merupakan tumor odontogenetik yang terjadi

karena pembentukan benih gigi yang berulang atau kelainan pada dental

lamina dengan pembentukan benih gigi. Odontoma ini dimulai sebagai lesi

lunak pada tulang selama periode pembentukan gigi.

Gambar 2. Spesimen dari 20 struktur yang menyerupai gigi


Gambaran Klinis

a) Tumbuh lambat, lesi non-infiltrative

b) Paling banyak terjadi di maksila, khususnya di anterior rahang atas

(region incisive caninus)

c) Dapat terjadi pada pria dan wanita pada regio gigi yang erupsi dan

tidak erupsi.

d) Muncul pada dekade kedua dan ketiga kehidupan

e) Kegagalan erupsi gigi tetap karena pengaruh compound odontoma.

f) Lebih sering terjadi dibandingkan dengan complex odontoma.

Gambar 3. Compound odontoma


Gambar 4. Foto Intraoral menunjukkan erupsi
odontoma pada regio anterior
diantara insisivus dan kaninus
rahang bawah

Gambaran Radiografis

Pada gambaran radiografi compound odontoma nampak sebagai

kumpulan dari struktur yang menyerupai gigi dengan ukuran dan bentuk yang

berbeda-beda, dikelilingi oleh daerah radiolusen yang tipis. Memiliki massa

gigi lebih dari 20 gigi-gigi kecil dengan struktur cacat serta berhubungan

dengan gigi yang erupsi.


Gambar 5. Radiografi intraoral (periapikal) menunjukkan lesi
radioopak kompatibel dengan senyawa odontoma
diantara insisivus lateral kiri dan kaninus.

Gambar 6. Mandibular cross-


sectional occlusal
radiograph
menunjukkan senyawa
odontoma yang
terdefinisi dengan batas
halus. Lesi radioopak,
muncul seperti sejumlah
dentikel atau struktur
gigi.
Gambar 7. Gambaran radiografi compound odontoma (A)
Compound odontoma yang menghambat erupsi
gigi kaninus pada daerah maksila (B) Compound
odontoma yang menghambat erupsi gigi kaninus
pada mandibula.5

Gambaran histopatologik

Gambaran email,dentin,sementum dan pulpa normal, dapat terlihat

pada lesi ini. Matriks email terlihat jelas bersama-sama dengan organ email

sebelum akhir dari pematangan jaringan keras. Keratinisasi yang disebut sel

Ghost dapat terlihat pada sel-sel epitel dari email pada beberapa odontoma.

Gambaran mikroskopis yang khas dari odontoma tidak terlalu bermakna

untuk menunjukkan suatu kecenderungan perubahan sel-sel epitel yang

mengalami keratinisasi.4

Secara histologis, lesi berbentuk gigi yang nyata secara anatomik,

kecil dengan email, dentin, pulpa dan sementum yang dikelilingi oleh kapsul
jaringan penyambung yang menggambarkan suatu folikel. Pada compound

odontoma, terdiri dari berbagai bentuk yang kecil dan hampir sama,

merupakan gigi yang akarnya satu, yang terletak di dalam matriks fibrosa

yang bebas. Tetapi sejumlah variasi dari matriks email dapat dijumpai.

Jaringan pulpa dapat terlihat pada bagian mahkota dan akar dari struktur yang

menyerupai gigi (Gambar 5). Pada pasien dengan odontoma yang berkembang

(developing odontomas) dapat ditemukan struktur yang menyerupai benih

gigi.5

Gambar 8. Gambaran histologis compound odontoma A. Compound


odontoma yang memperlihatkan dentin (D), Sementum (C)
dan Kapsul fibrosa (FC). (Pewarnaan H & E, x 60) B.
Kumpulan epitel odontogenik (panah) pada kapsul fibrous
dari compound odontoma (Pewarnaan H & E, x 120).1

Terapi

Pengambilan secara bedah dengan enukleasi merupakan pilihan

perawatan, compound odontoma dapat mempredisposisi perubahan kistik dan


menyebabklan destruksi tulang. Odontoma dapat ditangani melalui insisi

mukosa intraoral dan pengambilan yang adekuat pada tulang yang membuka

lesi. Jika terkalsifikasi, odontoma tidak dapat terjadi lagi, rekurensi lebih

sering terjadi setelah pengambilan yang tidak adekuat dari tahap dini lesi.

Pengambilan jaringan lunak direkomendasikan untuk mencegah rekurensi.

2. Odontoma Kompleks

Odontoma kompleks merupakan tumor odontogenetik, terdiri dari

massa yang terkalsifikasi dari jaringan keras dan lunak gigi, yang

menunjukkan susunan struktur gigi yang terkalsifikasi mengalami kelainan.

Diferensiasi strukturalnya buruk, sedikit menyerupai bentuk normal gigi. Ini

berbentuk massa jaringan keras gigi seperti kembang kol yang dikelilingi oleh

folikel fibrosa patogenesis.

Compleks odontoma beasal dari dental lamina atau organ email pada

gigi normal. Trauma pada daerah pembentukan gigi juga dapat menyebabkan

odontoma.

Etiologi

Etiologi kompleks odontoma tidak diketahui. Ada beberapa teori yang

sudah diajukan, seperti trauma lokal, infeksi, riwayat keluarga dan mutasi

genetik, adapula yang menambahkan bahwa odontoma diwariskan


kemungkinan dari gen mutan post-natal dengan kontrol genetik

perkembangan gigi.

Gambaran Klinis

Asimtomatik, biasanya terjadi pada usia dekade kedua dan ketiga.

Complex odontoma jarang terjadi dibandingkan compound odontoma. Sering

ditemukan dengan gigi yang tidak erupsi, biasanya sering terjadi pada regio

molar pertama dan molar kedua rahang bawah. Bisa berasal dari tooth bud

dari gigi impaksi atau supernumerary teeth. Lesi kecil, jarang menjadi besar,

namun bisa menjadi besar sampai 6cm sehingga menyebabkan ekpansi

rahang.

Gambaran Radiografis

Complex odontoma menunjukkan massa terkalsifikasi dengan

radiodensitas dari struktur gigi, dimana dikelilingi lingkaran radiolusen..

Massa gabungan tunggal seperti material dan tak ada kemiripan anatomi gigi

apapun. Muncul sebagai massa yang buram dikelilingi oleh tepi seit lucent.

Complex odontoma secara radiografi sering tampak seperti osteoma maupun

lesi dengan kalsifikasi tulang yang tinggi.


Gambar 9. Gambaran radiografi complex odontoma A. Complex
odontoma yang terletak diregio molar dua mandibula B.
Complex odontoma yang terletak pada daerah angulus
mandibula.4

Gambaran Histopatologik

Susunan jaringan gigi, email, matriks email, dentin, jaringan pulpa dan

sementum mengalami kelainan, tetapi memiliki pola radial. Jaringan

ini dikelilingi oleh kapsul jaringan penyambung yang tipis.

Gambaran histopatologi complex odontoma mengandung tubular

dentin yang matang dan besar. Pada dentin ini terdapat celah tertutup atau

struktur berlubang melingkar yang berisi email yang matang yang dibersihkan

selama dekalsifikasi (Gambar 2A). Ruangannya dapat berisi sejumlah kecil

matriks email atau email yang belum matang. Pulau kecil dari epitel sel

“Ghost” tampak sekitar 20% dari kompleks odontoma (Gambar 2B).


A B
Gambar 10. Histopatalogi kompleks odontoma.6 A.
struktur berlubang melingkar yang berisi
email yang matang. B. Ghost cell pada
complex odontoma (G: sel ghost; Em Email
Matrix)

Ini menunjukkan epitel odontogenik yang telah mengalami keratinisasi

dan kematian sel karena anoxia. Lapisan tipis dari sementum sering nampak

pada tepi dari massa. Kadangkala kista dentigerous dapat tumbuh dari lapisan

epitelial dari kapsul fibrosa dari complex odontoma.6

Terapi

Odontoma memiliki potensi pertumbuan yang terbatas. Perawatannya

adalah dengan enukleasi atau kuretase jika odontoma merupakan sumber

potensial obstruksi pada gigi yang erupsi sebagai fokal infeksi. Complex

odontoma yang besar harus diambil untuk mengembalikan tulang yang

normal dan untuk mencegah fraktur rahang.


Diagnosa Banding

Odontoma biasanya memberikan suatu gambaran radiografi yang khas

berupa opaksifikasi yang padat yang dihubungkan dengan gigi. Oleh karena

itu diagnosa banding dapat berupa lesi opak pada rahang.

Jika odontoma terletak di antara dua akar, didiagnosa banding dengan:

Focal residual osteitis, sementoma, tumor calcifying odontogenic, gigi

supernumerary, sementing fibroma, benign osteoblastoma.

Jika terdapat pada daerah perikoronal, didiagnosa banding dengan:

Adenomatoid odontogenic, tumor calcifying epithelial odontogenic,

ameloblastic fibrodentinoma, odontoameloblastoma.

Pada sinus maksilaris lesi dapat dikacaukan dengan sinusitis, infeksi

periapikal dengan pembentukan polip, antral mycosis, gigi atau akar yang

masuk ke rongga sinus, benda asing, periferal osteoma, benign mesenkimal

neoplasma, dan karsinoma atau sarkoma pada antral.4

Perawatan dan Prognosa

Kecenderungan pertumbuhan dari odontoma ini relatif terbatas.

Meskipun terkadang lesi kompleks dapat menyebabkan ekspansi tulang yang

luas. Ekstirpasi secara lokal merupakan pilihan utama dalam penatalaksanaan

dari odontoma ini. Pada kasus yang disertai impaksi gigi dilakukan tindakan

odontektomi disertai pengangkatan odontoma. Sama halnya pada jika disertai


dengan kista dentigerous, ekstirpasi kista merupakan tindakan utama yang

disertai pengangkatan odontoma.4,1

Tehnik pengambilanya dapat bervariasi dari satu kasus ke kasus yang

lain. Jika odontomanya relatif besar dan menyebabkan rongga tulang yang

besar dapat dipertimbangkan untuk mengisi rongga tersebut dengan bahan

osteovit. Prognosa dari odontoma ini umumnya baik dan jarang terjadi

rekurensi.5,4

KESIMPULAN

Odontoma merupakan mixed odontogenic tumor yang berasal dari

jaringan epitel dan mesenkim yang sering terjadi pada rongga mulut. Terbagi

atas 2 tipe yaitu tipe compound dan tipe complex yang kedua tipe ini sering

ditemukan bersamaan dengan gigi impaksi atau yang terhambat proses

erupsinya.

Umumnya bersifat asimtomatis dan ditemukan secara kebetulan pada

pemeriksaan radiografi. Dan dengan gambaran radiografi yang radioopak

maka harus didiagnosa banding dengan lesi opak yang lain pada rahang.

Perawatan odontoma secara umum dengan ekstirpasi lokal dengan rekurensi

yang relatif jarang terjadi .


DAFTAR PUSTAKA

1. Chang et al, Odontoma: A clinicopathologic Study of 81 Cases; J. Formos.


Med. Assoc. 2003; 102;876-82.
2. Cuesta,AS, Albiol,GJ; Aytes,BL; Escoda,GC; Review of 61 Cases of
Odontoma. Presentation of Anerupted Complex Odontoma; J.Med.Oral.
2003;8;366-73.
3. Filho,MM; Halstead,CL; Palombo,CR, Composite Odontoma available at
http:/www. Epub.org br.com. 2004.
4. Regezi JA, Sciubba JJ, Oral Pathology. Clinical Patholocig Correlations, 3rd
ed. WB Saunders Company,Philadelphia, , 1999; 350-52.
5. Waldron,CA, Odontogenic Cyst and Tumor in Oral and Maxillofacial
Pathology, 1st ed. Neville,BW;Damm,DP; Allen,CM, Bouquet,JE, (editor),;
WB Saunders Company; Philadelphia, 1995; 531-33.
6. Neville B W, et al, Oral & Maxillofacial Pathology, W.B. Saunders Co,
Philadelphia, 1995; 385-386.

Anda mungkin juga menyukai