Anda di halaman 1dari 3

PART1 - Radiografi Periapikal Anterior RA dan RB (Teknik Parallel dan Bisecting)

Hai semuanya perkenalkan saya Devintha dengan nim 40622025. Pada video kali ini saya akan
menjelaskan mengenai radiografi periapikal dengan teknik bissecting dan juga paralel pada gigi
anterior rahang atas dan juga rahang bawah. Video kali ini dibuat untuk memenuhi tugas preklinik
radiologi. Baiklah tanpa menunggu lama lagi yuk kita simak video berikut
pemeriksaan radiografi merupakan tahapan yang penting dalam kedokteran. gigi. pemeriksaan ini
bertujuan untuk mengidentifikasikan penyakit, sebagai diagnosis penunjang, membantu menentukan
diagnosis, dan membantu untuk melengkapi informasi perkembangan suatu penyakit.
Ada banyak jenis pemeriksaan radiografi salah satunya adalah radiografi periapikal. berikut adalah
tahapannya :
1. Persiapan Pasien
Selamat sore ibu, silahkan duduk. perkenalkan saya dokter gigi Devintha yang saat ini akan
memeriksa ibu. sebelumnya boleh saya tahu nama lengkap ibu? Baik bu saya izin untuk
meminta identitas ibu ya. usia ibu saat ini berapa bu? pekerjaan ibu? Apakah saat ini ibu
sedang hamil? boleh saya tau alamat tempat tinggal ibu? untuk nomor HP ibu apa saya boleh
tahu? Apakah sebelumnya ibu pernah melakukan rontgen bu? (apabila pernah, tanyakan
kapan terakhir melakukan rontgen).
baik bu berdasarkan surat rujukan dari dokter gigi sebelumnya Memang disini ibu akan
memerlukan rontgen periapikal yaitu rontgen periapikal pada gigi seri rahang atas dan rahang
bawah. nanti untuk prosedur perawatannya jadi nanti sebelum saya antar ke ruang rontgen
saya akan memberikan Ibu larutan iodin satu persen jadi tolong gunakan untuk berkumur
sebagai tindakan asepsis. jika sudah nanti saya akan antar ibu ke ruang rontgen.
nanti untuk rontgen yang dilakukan adalah rontgen periapikal nanti saya akan memasukkan
film kecil kedalam rongga mulut ibu kemudian nanti saya minta ibu untuk memegang ataupun
menahan film tersebut dengan menggunakan ibu jari ibu. untuk radiasi dari rontgen ini akan
kami usahakan dengan radiasi seminimal mungkin sesuai dengan indikasi dari penyakit ibu
ya. nanti saya juga akan memberikan apron untuk melindungi dari paparan radiasi dan jika
sudah selesai nanti bisa tolong menunggu di ruang tunggu ya. Apakah ibu setuju dengan
prosedur ataupun perawatan seperti ini? baik untuk itu saya mohon untuk membaca inform
consent terlebih dahulu dan mengisi ttd disebelah sini jika sudah setuju. baik Terima kasih
Bu. untuk perhiasan yang ibu gunakan seperti kacamata ataupun jika ibu menggunakan gigi
tiruan lepasan bisa tolong dilepaskan terlebih dahulu ya bu.ini untuk apronnya bisa
digunakan.
2. Persiapan operator
cuci tangan kemudian gunakan masker, handscoon, APD, dan juga Apron seperti yang terlihat
dalam video. kemudian siapkan film dan juga film folder yang sudah di asepsis. Untuk
radiografi periapikal menggunakan film berukuran 31x41 mm kemudian atur cavity MA dan
juga timer pada panel control unit x-ray sesuai dengan regio dan juga indikasi, dengan range
dosis sekitar 0,01 hingga 0,08 millisievert.
3. Teknik parallel
Pada teknik ini, posisi film di dalam rongga mulut ditempatkan secara sejajar atau paralel
terhadap sumbu Axis gigi dengan arah sinar tegak lurus pada bidang film menggunakan
prinsip:
Pertama, film paralel dengan Axis panjang gigi. Kedua pusat sinar-x tegak lurus terhadap
film dan juga aksis sepanjang gigi. Ketiga, dibutuhkan film holder untuk menjaga film tetap
paralel terhadap aksis gigi.
4. Persiapan Posisi Kepala Pasien
Minta pasien untuk duduk dengan posisi punggung yang tegak. kepalanya tegak dan
pandangan lurus ke depan.
5. Posisi Film dalam Mulut Penderita RA
Letakkan film pada film holder dengan posisi film yang sensitif mengarah ke sinar datang.
setelah itu masukkan film holder kedalam rongga mulut dengan posisi film secara vertikal di
belakang gigi yang akan diperiksa yaitu gigi insisivus Sentral rahang atas. posisikan kearah
posterior hingga segaris dengan gigi premolar atau gigi molar untuk memperoleh ketinggian
palatal yang maksimal, sehingga nantinya seluruh panjang gigi termasuk area periapikal dapat
terlihat. pastikan garis aksial dari film sejajar dengan sumbu aksial gigi dan juga posisikan
midline film tepat pada midline AJ. untuk lebih jelasnya posisi film akan terlihat dari gambar
berikut. jika posisi sudah sesuai minta pasien untuk menggigit film holder tersebut.
6. Posisi Film dalam Mulut Penderita RB
Letakkan film pada film holder dengan posisi film yang sensitif mengarah ke arah sinar
datang. setelah itu masukkan film folder kedalam mulut pasien. untuk regio anterior,
posisikan film secara vertikal di belakang gigi yang akan diperiksa yaitu gigi insisivus Sentral
Rahang bawah. posisikan film semaksimal mungkin kearah posterior. biasanya film akan
segaris dengan Gigi premolar. posisikan film hingga berada pada dasar mulut dengan ujung
holder yang menyentuh daerah insisal. pastikan garis aksial dari film sejajar dengan sumbu
aksial gigi. untuk lebih jelasnya akan terlihat dari gambar berikut ini. jika posisi film sudah
sesuai maka untuk menstabilkan film holder minta pasien untuk menggigit film holder
tersebut.
7. Penempatan cone sinar X RA
Arahkan cone sinar-x tepat pada ring atau cone positioner sehingga pusat sinar-x akan tegak
lurus dengan film dan sumbu aksial gigi
8. Penempatan Cone Sinar X RB.
Arahkan cone sinar x tepat pada ring ataupun cone positioner sehingga memungkinkan pusat
sinar-x masuk di bawah bibir bawah sehingga akan tegak lurus dengan film dan juga sumbu
aksial gigi
9. Teknik Bisecting
terdapat beberapa prinsip dalam teknik bisecting. yang pertama, image receptor atau film
ditempatkan sedekat mungkin dengan gigi tanpa merusak film tersebut. yang kedua sudut
yang terbentuk antara garis aksial film dan garis aksial gigi disebut dengan bisecting line
angle. sudut tersebut kemudian terbagi dua oleh garis yang disebut dengan bisecting line atau
imaginary bisector. tabung x-ray diposisikan sehingga Sinar tegak lurus dengan bisecting line
sementara Sinar pusat x-ray diarahkan melalui apeks gigi. terakhir dengan prinsip geometri
segitiga sama sisi ini nantinya akan menghasilkan panjang gigi digambar yang sama dengan
panjang gigi sebenarnya.
10. Persiapan Posisi kepala pasien
minta pasien untuk duduk dengan posisi kepala dan punggung yang tegak dan atur posisi
kepala pada rahang atas garis tragus skalanasi sejajar dengan bidang lantai. pada rahang
bawah garis tragus ke sudut mulut sejajar dengan bidang lantai
11. Posisi Film dalam mulut penderita RA
selanjutnya posisikan film dengan ukuran sesuai dalam rongga mulut pasien. untuk regio
anterior posisikan Film pada posisi vertikal di belakang gigi insisivus rahang atas kemudian
posisi marker atau dot mengarah ke sinar datang dan beri kelebihan 2mm di bagian insisal
untuk menghindari hasil gambar yang terpotong ataupun cutting. Posisi film ditempatkan
sedekat mungkin dengan gigi tanpa merusak film dan pastikan gigi yang akan diperiksa
berada di tengah-tengah film. instruksikan pasien untuk menahan film di cervical mahkota
gigi dengan menggunakan ibu jari tanpa merusak film. untuk lebih jelasnya akan terlihat pada
gambar berikut ini.
12. Posisi film dalam mulut penderita RB
posisikan film dengan ukuran yang sesuai dalam rongga mulut pasien. untuk regio anterior
posisikan film pada posisi vertikal di belakang gigi insisivus Sentral rahang bawah. kemudian
posisikan marker atau dot mengarah ke arah sinar datang dan beri kelebihan 2 mm diarea
insisal untuk menghindari hasil gambar yang terpotong atau cone cutting. posisi film
ditempatkan sedekat mungkin dengan gigi tanpa merusak film dan pastikan gigi yang
diperiksa ada di tengah-tengah film. kemudian instruksikan pasien untuk menahan film di
bagian cervical mahkota gigi dengan menggunakan jari telunjuk tanpa merusak film. untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini.
13. Penempatan cone sinar X RA
atur jarak cone sinar-x terhadap objek sekitar 20 hingga 40 cm. atur sudut horisontal dan
sudut vertikal dari Cone sinar X sesuai indikasi. tabung dimiringkan sehingga pusat sinar-x
yang diarahkan melalui apeks gigi akan tegak lurus dengan bisecting line.. jika posisi sudah
sesuai akan terbentuk sudut vertikal sebesar 45° seperti yang terlihat pada gambar.
14. Penempatan cone sinar X RB
atur jarak Cone sinar X terhadap objek sekitar 20 hingga 40 cm. atur sudut horizontal dan
sudut vertikal dari Cone sinar X sesuai indikasi. tabung dimiringkan sehingga pusat sinar-x
yang diarahkan melalui apeks gigi akan tegak lurus dengan bisecting line. jika posisi sudah
benar maka akan terbentuk sudut vertikal sebesar 25° seperti yang terlihat pada gambar. jika
posisi vertikal ujung cone salah maka akan membuat hasil foto yang memendek seperti yang
terlihat pada gambar a dan hasil foto yang memanjang seperti yang terlihat pada gambar b.
15. Exposure
instruksikan pasien untuk tidak bergerak selama proses penyinaran. kemudian operator keluar
dari ruangan atau berada di balik tabir PB dan menekan tombol eksposur sampai waktu
selesai. kemudian Kembalikan tombol Pajaran ke tempat semula dan matikan dental x-ray
unit dengan menekan tombol off. pindahkan cone dan ambil film di dalam rongga mulut
pasien kemudian lepaskan Apron dari pasien dan instruksikan untuk menunggu hasil
pemeriksaan rontgen di ruang tunggu.
16. Prosesing film
siapkan alat dan bahan yang diperlukan yaitu cairan developer, cairan fixer, penjepit film,
film sarung tangan, masker dan juga air mengalir. kemudian operators memakai masker dan
juga sarung tangan. lalu matikan lampu pijar kamar gelap. kemudian buka pembungkus film
dan juga jepit Film pada film Hanger lalu masukkan film kedalam cairan developer selama 10
hingga 20 detik sampai kekontrasan terlihat jelas Sehingga nantinya dapat dibedakan bagian
film yang terekspos dengan yang tidak terekspos sinar X. lalu cuci film dengan air mengalir
untuk menghilangkan sisa cairan developer. jika sudah Masukkan film ke cairan Fixer selama
30-60 detik sampai kontras detail dan juga ketajaman terlihat jelas. jika sudah cuci film
dengan menggunakan air mengalir untuk menghilangkan cairan Atau sisa cairan Fixer lalu
terakhir keringkan film dan tempatkan pada bingkai film. setelah kering film dapat
ditempatkan pada bingkai foto dan diserahkan pada penderita.
17. Hasil radiografi
berikut adalah hasil akhir dari radiografi periapikal anterior rahang atas dan juga rahang
bawah teknik paralel, rahang atas dan juga rahang bawah dengan teknik bissecting.

Sekian video dari saya. kurang lebihnya saya mohon maaf. terima kasih sampai jumpa

Anda mungkin juga menyukai