0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
6 tayangan2 halaman
Dokumen tersebut membahas kondisi patologi periapikal pada gigi, yaitu:
1) Abses periapikal akut yang disebabkan oleh infeksi pulpa dan menyebabkan radang jaringan periapikal dan rasa sakit yang hebat.
2) Granuloma dental yang merupakan keradangan kronis tanpa gejala setelah abses, menyebabkan pembentukan jaringan granulasi.
3) Kista radikuler yang merupakan lanjutan dari granuloma dan menye
Dokumen tersebut membahas kondisi patologi periapikal pada gigi, yaitu:
1) Abses periapikal akut yang disebabkan oleh infeksi pulpa dan menyebabkan radang jaringan periapikal dan rasa sakit yang hebat.
2) Granuloma dental yang merupakan keradangan kronis tanpa gejala setelah abses, menyebabkan pembentukan jaringan granulasi.
3) Kista radikuler yang merupakan lanjutan dari granuloma dan menye
Dokumen tersebut membahas kondisi patologi periapikal pada gigi, yaitu:
1) Abses periapikal akut yang disebabkan oleh infeksi pulpa dan menyebabkan radang jaringan periapikal dan rasa sakit yang hebat.
2) Granuloma dental yang merupakan keradangan kronis tanpa gejala setelah abses, menyebabkan pembentukan jaringan granulasi.
3) Kista radikuler yang merupakan lanjutan dari granuloma dan menye
berwarna hitam(radiolusen), putih(radiopak) dan abu-abu(radiointermediet)
A. Abses Periapikal Akut
a. Oleh karena keradangan pulpa yg diikuti kematian pulpa dan melanjut pada jar periapikal > pus pd tulang alveolar daerah periapikal gigi b. Klinis : i. Pembengkakan Jaringan lunak ii. Rasa sakit yang parah iii. Druk / perkusi sakit iv. Gigi menonjol c. Radiografik :pelebaran periodontal space, radiolusen difuse di daerah periapikal B. Dental Granuloma a. Merupakan keradangan kronis akibat infeksi periapikal yg ditandai dg terbentuknya jar granulasi pada daerah apikal gigi b. Etiologi : Iritasi ringan > lanjutan dr abses kronis c. Klinis : i. Tidak menunjukkan gejala subyektif ii. Tidak disertai rasa sakit iii. Gigi non vital d. Radiografik : i. Radiolusen berbatas jelas Ø 1,5 cm ii. Bentuk bervariasi, bulat / oval C. Kista Radikuler a. Merupakan lanjutan dari dental granuloma yg mengalami degenerasi kistik b. Merupakn kista yg sesungguhnya kr brp rongga patologis yang dilapisi epitel dan berisi cairan / bahan semisolid c. Klinis : i. Tidak menunjukkan gejala klinis yg nyata / asymptomatic ii. Pembengkaan (bila kista cukup besar) deformitas wajah iii. Timbul rasa sakit keadaan iv. terinfeksi (kista beradang) d. Radiografik : i. Radiolusen berbatas sangat jelas dikelilingi gamb. Radiopak ii. Bentuk bervariasi, bulat / oval D. KISTA RADIKULER a. Kista odontogen yg paling banyak ditemukan b. Inflamasi + invasi bakteri pada pulpa → kematian pulpa → degenerasi pulpa c. Sering sbg kelanjutan granuloma pada gigi non vital d. Klinis: i. Gigi non vital dg karies dalam/restorasi besar/tx endodontik/pasca trauma ii. Asimtomatik, kecuali ada keradangan dan ekspansi iii. Perkusi negatif iv. RA > RB, terutama I dan C e. Radiografik: i. Radiolusen, unilokuler, batas jelas/radiopak ii. Bila batas tidak radiopak sulit dibedakan dg granuloma, kecuali diameternya > 1cm iii. Kadang2 → resorpsi akar internal dan atau eksternal f. Diagnosa banding: i. Granuloma periapikal ii. Defek reseksi apeks iii. K. lateral periodontal/ odontogenic keratocyst bila kista berasal dari I2 RA diantara I2 & C iv. Periapical cemental dysplasia stadium awal E.