Anda di halaman 1dari 4

Video Teknik Periapikal Bisektris Regio Bebas (Maksimal 10 Menit)

Hai semuanya! perkenalkan saya Devintha dengan nim 40622025. Pada video kali ini saya
akan menjelaskan mengenai radiografi periapikal dengan teknik bissecting pada gigi anterior rahang
atas dan juga rahang bawah. Baiklah tanpa menunggu lama lagi yuk kita simak video berikut!
Tahap pembuatan radiograf Teknik Dental Periapikal
1. konfirmasi rujukan
• Sapa pasien dengan baik.
(Selamat sore ibu, silahkan duduk. perkenalkan saya dokter gigi Devintha yang saat ini
akan memeriksa ibu.)
• Identifikasi identitas pasien dengan meminta pasien menyebut nama dan tanggal lahir
• Periksa pada surat rujukan/status order pasien, gigi yang akan dilakukan pemeriksaan
radiografis
(Berdasarkan surat rujukan ini, ibu dirujuk oleh dokter gigi sebelumnya karena
memerlukan rontgen periapikal yaitu rontgen periapikal pada gigi seri rahang atas dan
rahang bawah. Apakah benar bu?)

2. informed consent
• Jelaskan pada pasien prosedur radiografik yang akan dilakukan secara singkat danjelas.
(untuk prosedur perawatan teknik bisekting nanti saya akan antar ibu ke ruang rontgen.
untuk rontgen yang dilakukan adalah rontgen periapikal jadi saya akan memasukkan film
kecil kedalam rongga mulut ibu kemudian nanti saya minta ibu untuk memegang ataupun
menahan film tersebut dengan menggunakan ibu jari ibu. untuk radiasi dari rontgen ini
akan kami usahakan dengan radiasi seminimal mungkin sesuai dengan indikasi dari
penyakit ibu ya. nanti saya juga akan memberikan apron untuk melindungi dari paparan
radiasi dan jika sudah selesai nanti bisa tolong menunggu di ruang tunggu ya. Apakah ibu
setuju dengan prosedur ataupun perawatan seperti ini? baik untuk itu saya mohon untuk
membaca inform consent terlebih dahulu dan mengisi ttd disebelah sini jika sudah setuju.
baik Terima kasih Bu)
• Semua benda-benda yang dapat mengganggu regio yang akan diperiksa seperti kacamata,
gigi palsu lepasan, alat ortho lepasan harus dilepaskan. Kenakan apron pada pasien
(untuk perhiasan yang ibu gunakan seperti kacamata ataupun jika ibu menggunakan gigi
tiruan lepasan bisa tolong dilepaskan terlebih dahulu ya bu. ini untuk apronnya bisa
digunakan.)

3. teknik asepsis
• Cuci tangan dengan seksama, di tempat yang tampak oleh pasien, keringkan dan gunakan
masker, handscoon, APD, dan juga Apron.
• Meminta pasien untuk berkumur dengan larutan povidon iodin satu persen sebagai
tindakan asepsis. Periksa rongga mulut pasien, lihat secara keseluruhan, amati inklinasi
gigi dan perhatikan apakah ada hambatan yang dapat mempersulit penempatan film

4. teknik foto : Teknik parallel


Pada teknik ini, posisi film di dalam rongga mulut ditempatkan secara sejajar atau paralel
terhadap sumbu Axis gigi dengan arah sinar tegak lurus pada bidang film menggunakan
prinsip: Pertama, film paralel dengan Axis panjang gigi. Kedua pusat sinar-x tegak lurus
terhadap film dan juga aksis sepanjang gigi. Ketiga, dibutuhkan film holder untuk menjaga
film tetap paralel terhadap aksis gigi.
a. Persiapan Posisi Kepala Pasien
Minta pasien untuk duduk dengan posisi punggung yang tegak. kepalanya tegak dan
pandangan lurus ke depan.
b. Posisi Film dalam Mulut Penderita RA
Letakkan film pada film holder dengan posisi film yang sensitif mengarah ke sinar
datang. setelah itu masukkan film holder kedalam rongga mulut dengan posisi film secara
vertikal di belakang gigi yang akan diperiksa yaitu gigi insisivus Sentral rahang atas.
posisikan kearah posterior hingga segaris dengan gigi premolar atau gigi molar untuk
memperoleh ketinggian palatal yang maksimal, sehingga nantinya seluruh panjang gigi
termasuk area periapikal dapat terlihat. pastikan garis aksial dari film sejajar dengan
sumbu aksial gigi dan juga posisikan midline film tepat pada midline AJ. untuk lebih
jelasnya posisi film akan terlihat dari gambar berikut. jika posisi sudah sesuai minta
pasien untuk menggigit film holder tersebut.
c. Posisi Film dalam Mulut Penderita RB
Letakkan film pada film holder dengan posisi film yang sensitif mengarah ke arah
sinar datang. setelah itu masukkan film folder kedalam mulut pasien. untuk regio anterior,
posisikan film secara vertikal di belakang gigi yang akan diperiksa yaitu gigi insisivus
Sentral Rahang bawah. posisikan film semaksimal mungkin kearah posterior. biasanya
film akan segaris dengan Gigi premolar. posisikan film hingga berada pada dasar mulut
dengan ujung holder yang menyentuh daerah insisal. pastikan garis aksial dari film sejajar
dengan sumbu aksial gigi. untuk lebih jelasnya akan terlihat dari gambar berikut ini. jika
posisi film sudah sesuai maka untuk menstabilkan film holder minta pasien untuk
menggigit film holder tersebut.
d. Penempatan cone sinar X RA
Arahkan cone sinar-x tepat pada ring atau cone positioner sehingga pusat sinar-x
akan tegak lurus dengan film dan sumbu aksial gigi
e. Penempatan Cone Sinar X RB.
Arahkan cone sinar x tepat pada ring ataupun cone positioner sehingga
memungkinkan pusat sinar-x masuk di bawah bibir bawah sehingga akan tegak lurus
dengan film dan juga sumbu aksial gigi

Teknik Paralel
Teknik paralel dikenal juga sebagai extension cone paralleling, right angle technique,
long cone technique, true radiograph merupakan teknik yang paling akurat dalam pembuatan
radiografi intraoral. Hal ini disebabkan karena pada teknik paralel pelaksanaan dan
standarisasinya sangat mudah dengan kualitas gambar yang dihasilkan bagus dan distorsinya
kecil. Teknik paralel dicapai dengan menempatkan film sejajar dengan aksis panjang gigi
kemudian film holder diletakkan untuk menjaga agar film tetap sejajar dengan aksis panjang
gigi. Pemusatan sinar-x diarahkan tegak lurus terhadap gigi dan film. Teknik paralel bila
dilakukan dengan benar akan menghasilkan gambar dengan kualitas baik, validitas yang
tinggi, akurasi linier dan dimensi yang tinggi tanpa distorsi. Keuntungan dari teknik paralel
adalah tanpa distorsi, gambar yang dihasilkan sangat representatif dengan gigi sesungguhnya,
mempunyai validitas yang tinggi, posisi relatif dari reseptor gambar sehingga berguna untuk
beberapa pasien dengan cacat. Kerugian dari teknik paralel adalah sulit dalam meletakkan
film holder, terutama pada anak-anak dan pasien yang mempunyai mulut kecil, pemakaian
film holder mengenai jaringan sekitarnya sehingga timbul rasa tidak nyaman pada pasien, dan
memposisikan film holder pada molar tiga bawah sangat sulit.
Sudut penyinaran teknik paralel pada gigi maksila:
1. Pada pengambilan gambar insisivus sentral maksila film ditempatkan pada film holder
dalam orientasi vertikal. Film ditempatkan pada daerah palatal sehingga aksis panjang
gigi sejajar dengan film. Jika jarak film terlalu dekat dengan gigi, gambar akan terdistorsi.
Sinar harus tegak lurus terhadap bidang film dan film harus pada sudut 90o ke daerah
interproksimal dari insisvus sentral maksila. Sentral dari sinar-x dipusatkan pada ujung
hidung. Gambaran radiografi yang akan diperoleh adalah mesial, distal, dan apikal dari
insisivus sentral maksila.
2. Pada pengambilan gambar insisvus lateral maksila film ditempatkan pada film holder
dalam orientasi vertikal. Sudut penyinaran menggunakan sudut yang sama pada insisvus
sentral maksila. Film berpusat di belakang gigi insisivus lateral, tegak lurus dengan aksis
panjang gigi insisivus lateral. Sentral dari sinar-x dipusatkan ujung hidung. Gambaran
radiografi yang akan diperoleh adalah mesial, distal dan apikal insisvus lateral, insisivus
sentral dan kaninus.
3. Pada pengambilan gambar kaninus maksila film ditempatkan pada film holder dalam
orientasi vertikal. Kaninus ditempatkan di tengah film pada palatum. Pusat sinar-x tegak
lurus terhadap film dan pada sudut yang tepat terhadap aksis panjang gigi. Sentral dari
sinar-x dipusatkan pada daerah sudut hidung atau alanasi. Gambaran radiografi yang akan
diperoleh adalah mesial dan apikal kaninus.
4. Pada pengambilan gambar premolar maksila film ditempatkan pada film holder dalam
orientasi horizontal. Kontak antara premolar pertama dan kedua berpusat pada film
dengan pusat sinar-x tegak lurus terhadap film. Sentral dari sinar-x berada di bawah pupil
mata. Gambaran radiografi yang akan diperoleh adalah mahkota dan apikal dari distal
kaninus, premolar pertama, kedua dan molar pertama.
5. Pada pengambilan gambar molar maksila film ditempatkan pada film holder dalam
orientasi horizontal. Molar kedua terletak di tengah film dengan pusat sinar-x tegak lurus
terhadap film. Sentral dari sinar-x berada di bawah sudut luar mata ke daerah tengah pipi.
Gambaran radiografi yang akan diperoleh adalah mahkota dan apikal dari molar pertama,
kedua dan ketiga.
Sudut penyinaran teknik paralel pada gigi mandibula:
1. Pada pengambilan gambar anterior mandibula film ditempatkan pada film holder dalam
orientasi vertikal. Gigi insisivus sentral mandibula terletak ditengah film dengan pusat
sinar-x tegak lurus terhadap film. Sentral dari sinar-x berada di bawah ujung hidung ke
tengah dagu.
2. Pada pengambilan gambar kaninus mandibula film ditempatkan pada film holder dengan
orientasi vertikal. Kaninus mandibula terletak ditengah film dengan pusat sinar-x tegak
lurus terhadap film.
3. Pada pengambilan gambar premolar mandibula film ditempatkan pada film holder dalam
orientasi horizontal. Kontak antara premolar kedua dan molar pertama berada ditengah
film. Pusat sinar harus tegak lurus dengan aksis panjang gigi. Sentral dari sinar-x berada
di daerah apikal dari gigi yang bersangkutan kira-kira satu cm di atas basis mandibula.
Film harus berisi gambaran radiografi dari distal kaninus sampai mesial molar kedua,
dengan kontak gigi premolar terbuka.
4. Pada pengambilan gambar molar mandibula film ditempatkan pada film holder dengan
orientasi horizontal. Pusat sinar harus tegak lurus dengan aksis panjang gigi. Sentral dari
sinar-x berada di daerah apikal dari gigi yang bersangkutan kira-kira satu cm di atas basis
mandibula. Hati-hati dalam penempatan film karena tepi yang tajam dapat menyebabkan
ketidaknyamanan pada dasar mulut yang sensitif.

5. teknik processing foto


siapkan alat dan bahan yang diperlukan yaitu handscoon, masker, film, film Hanger,
cairan developer, cairan fixer, dan air mengalir. operator memakai masker dan handscoon.
lalu matikan lampu pijar kamar gelap. buka pembungkus film dan jepit pada film Hanger
Tahapan pengolahan film secara konvensional  terdiri dari
a. Pembangkitan (developing),
masukkan film kedalam cairan developer selama 10-20 detik sampai kekontrasan
terlihat jelas sehingga nantinya dapat dibedakan bagian film yang terekspos dengan yang
tidak terekspos sinar X.
b. Pembilasan (rinsing),
cuci film dengan air mengalir untuk menghilangkan developer dari film dan
memberhentikan proses pengembangan.
c. Penetapan (fixing),
Masukkan film ke cairan Fixer selama 30-60 detik sampai kontras detail dan juga
ketajaman terlihat jelas. Tujuan dari fiksator adalah untuk Menghentikan aksi lanjutan
yang dilakukan oleh cairan pembangkit yang terserap oleh emulsi film dan Memberikan
perlindungan terhadap kerusakan
d. Pencucian (washing),
Setelah film menjalani proses penetapan maka akan terbentuk perak komplek dan
garam. Pencucian bertujuan untuk menghilangkan bahan-bahan tersebut dalam air. Tahap
ini sebaiknya dilakukan dengan air mengalir dalam keadaan bersih.
e. Pengeringan (drying).
terakhir keringkan film. setelah kering film dapat ditempatkan pada bingkai foto dan
diserahkan pada penderita. Cara yang paling umum digunakan untuk melakukan
pengeringan adalah dengan udara. Ada tiga faktor penting yang mempengaruhinya, yaitu
suhu udara, kelembaban udara, dan aliran udara yang melewati emulsi. Tujuan
pengeringan adalah untuk menghilangkan air yang ada pada emulsi.

6. assessment kualitas radiograf


berikut adalah hasil akhir dari radiografi periapikal anterior rahang atas dan juga
rahang bawah teknik paralel, rahang atas dan juga rahang bawah dengan teknik bissecting.
Sekian video dari saya. kurang lebihnya saya mohon maaf. terima kasih sampai jumpa

Anda mungkin juga menyukai