040001800086
Parallel 1
a. Paralel : reseptor x-ray didukung secara sejajar dengan sumbu axis gigi dan
sinar sentral dari sinar x-ray diarahkan ke gigi dan reseptor. Sumber x-ray harus
berada di jarak yang cukup jauh dari gigi. Teknik paralel menghasilkan gambar
gigi dan tulang alveolar secara geometris dan jelas.
b. Bisekris : Teknik ini berdasarkan pada teori geometri yang sederhana, bidang
dari reseptor dan sumbu panjang gigi membentuk sudut dengan puncaknya pada
titik dimana reseptor bersentuhan dengan gigi di sepanjang garis imajiner yang
membagi dua sudut dan mengarahkan sinar pusat kearah kanan sudut bisekris.
Sudut proyeksi pada gigi juga harus sesuai agar hasil tidak elongasi. Untuk
penempatan film bisekris arah vertical pada regio anterior dan arah horizontal
pada regio posterior. Posisi film dibuat sedekat mungkin dengan permukaan
lingual pada gigi kemudian meletakkannya pada palatal atau lantai mulut.
c. Bitewing : disebut juga sebagai interproksimal adalah Teknik yang digunakan
untuk melihat permukaan gigi yang meliputi mahkota gigi, interproksimal, dan
puncak alveolar di maksila dan mandibula daerah anterior maupun posterior
dalam satu film yang khusus. Radiografi bitewing tidak menggunakan pegangan
film melainkan dengan cara pasien menggigit sayap film untuk stabilisasi film di
dalam rongga mulut. Biasanya digunakan untuk mendeteksi karies interproksimal.
d. Oklusal : Teknik yang diambil menggunakan set dental x-ray dimana reseptor
gambar di letakkan di daerah oklusal. Radiografi oklusal digunakan untuk pasien
yang tidak dapat membuka mulut secara lebar untuk radiografi periapical.
Radiografi oklusal dapat mendeteksi adanya fraktur, celah di palatum, dan
kelainan lainnya yang terjadi pada area luas. Film yang digunakan adalah film
khusus untuk oklusal. Teknik yang digunakan untuk pengambilan radiografi, yaitu
dengan cara menginstruksikan pasien untuk mengoklusikan atau menggigit bagian
film.
e. Tube shift : merupakan modifikasi dari Teknik radiografi periapical bisekris.
Radiografi kedokteran gigi akan memberikan gambaran dalam 2 dimensi. Satu
film periapikal atau film bitewing yang disinari dengan teknik dan angulasi yang
biasa dan untuk film yang kedua baik periapikal ataupun bitewing disinari dengan
merubah arah x-ray secara vertikal atau horizontal dan kemudian dibandingkan
hasil 2 radiografi tersebut.
Radiografi harus dibuat sesuai agar pajanan pasien, pajanan kerja dan pajanan
publik sesuai serendah mungkin dengan memenuhi prinsip optimisasi proteksi
Penentuan regio dan Teknik proyeksi harus tepat sesuai dengan indikasi
Operator dan pasien harus menggunakan apron pada saat eksposur dilakukan
Berdidi pada “safe area” atau dibalik dinding proteksi
Pasiesn perempuan usia subur, wajib ditanyakan apakah sedang hamil
Untuk pasien anak yang tidak kooperatif selama eksposur, dapat di damping
oleh orang tuanya yang juga menggunakan apron