WEBINAR RADIOLOGI
“From A to Z”
Oleh
20014103041
FAKULTAS KEDOKTERAN
MANADO
2021
Oleh : Dr. Drg. Eha Renwi Astuti, M.Kes, SpRKG(K)
melalui proses evaluasi kualitas mulu. Melalui proses ini kemudian dapat
radiografi yang valid harus mampu memberikan informasi jelas mengenai objek
1. Ketercakupan objek
pembuatan radiografi
3. Distorsi
Ditorsi adalah keadaan terjadinya ukuran dari objek pada film dengan
sesungguhnya
sesungguhnya.
4. Tumpang tindih
Melihat apakah ada objek tumpang tindih pada radiograf. Jika terdapat
diinterpretasikan.
- Tidak ada radiolusen yang overlap apikal gigi anterior rahang atas
- Ketercakupan objek
- Hubungan gigi insisif atas dan bawah, molar atas dan bawah terlihat
A Radioanatomi
- Anatomi kepala
- Struktur yang keras dan tidak berrongga seperti tulang, enamel gigi,
1. Radiografi Periapikal
a. teknik paralel
holder.
b. teknik bisektris
c. Radioanatomi
2. Radiografi bitewing
Melibatkan rahang atas dan rahang bawah gigi pada satu sisi saja yaitu
rahang atas dan rahang bawah. Indikasi radiografi ini untuk area
vertikal.
fraktur horizontal
Radiografi 2 dimensi
1. Radiografi panoramik
a. Standard occipitomental
investigasi sinus.
b. 30o occipitomental
coronoid
c. Postero-Anterior
e. Submentovertex (SMV)
f. Reserve towne’s
4. Radiografi sefalometri
Radiografi 3 dimensi
swelling heat dan pain. Pada periodontitis apikalis kronis, biasanya kasus
Mekanisme: respon local akibat infeksi jaringan periapikal berasal dari pulpa
nekrosis. Pada gambaran klinis terlihat gigi terasa menonjol dan nyeri saat
Mekanisme: respon local akibat infeksi jaringan periapikal berasal dari pulpa
meredakan nyeri.
2. Abses periapikal
Nyeri akan redah jika dokter melakukan drainase dengan open bur.
Diagnosis banding :
Persamaan Perbedaan
• Radiolusen • Unilokuler
3. Granuloma periapikal
Diferensial radiodiagnosis:
Persamaan Perbedaan
dan periodontal
membran
Kista periapikal • Apical gigi • Batas jelas
• Radiolusen terkortikasi
dan periodontal
membrane
4. Osteomyelitis
kkondisi kronis.
a. Osteomyelitis akut
Gambaran klinis:
- Onset cepat
- Drainase purulent
Gambaran radiografis
b. Osteomyelitis kronis
Gambaran klinis
- Gejala lebih ringan dari fase akut, dengan riwata lebih panjang
Gambaran radiografis
- Berukuran 2-5mm
d. Osteomyelitis garre’s
periosteal tulang.
Gambaran klinis
abnormal
lambat.
Gambaran radiografis
- Lokasi: posterior mandibular > post maksila predileksi
keganasan radioterapi
6. Osteoradionekrosis
Radiasi > 50GY, hilangnya osteocyst dalam lacunae dan nekrosis tulang
(osteonecrosis).
Gambaran klinis:
- Fraktur patologis
Gambaran radiografis
- Banyaknya sclerosis tulang, well-defined
radiasi)
7. Perikoronitis
Sinonim : operculitis
Gambaran klinis
- Trismus
Gambaran radiografis
pola sclerotic
- Struktur internal:
• Radiolusen
• Pelebaran ruang trabecular
8. Abses periodontal
Terjadi akibat adanya poket periodontal yang dalam. Poket yang dalam
menjadi tersumbat.
Gambaran klinis:
- Rasa sakit
- Adanya pembengkakan
Gambaran radiografis
akar gigi
dura hilang.
A. Kista Rahang
1. Kista radikuler
Gambaran klinis:
Persamaan Perbedaan
• Resorbsi,displesemen <2cm
akar
• Radiolusen terkortikasi
• Resorbsi,displesemen • >1cm
akar
displasma tahap er
awal
2. kista dentegerous
gambaran klinis
- pembengkakan keras
- asimetri wajah
gambaran radiogriafi
Persamaan Perbedaan
• Bentuk membulat
• Bentuk membulat
3. Kista residual
Residu granuloma atau kista yang tertinggal pasca pencabutan gigi. Posisi
Gambaran klinis
Gambaran radiografi
- Lokasi: RA/RB pada area tidak bergigi region apical, pada RB:
diatas kanalis
sekunder
Gambaran klinis
- Asimptomatis
- ekspansi minimal
gambaran radiografi
displacement
Persamaan Perbedaan
• bentuk n klinis
• struktur internal
• bentuk n klinis
• struktur internal
gmabaran klinis:
- Asymtomatis
- Pembengkakan ringan
Gambaran Radiografi :
Persamaan Perbedaan
• bentuk border
• struktur internal
• gigi impaksi
• bentuk
• struktur internal
• gigi impaksi
Persamaan Perbedaan
• batas terhadap
resorpsi
akar,
ekspansi,
displaceme
nt kanalis
mandibulari
6. kista nasoplatina
gambaran klinis
- asimptomatik
gambaran radiografi
Persamaan Perbedaan
• struktur internal
• bentuk n klinis
• struktur internal
Pemeriksaan radiografi:
- Lokasi: mandibular
• bentuk scallop
• bentuk scallop
• gigi tidak
erupsi
B. Tumor Jinak
1. Ameloblastoma
- Dapatunilokular/multilokular,unikistik/multikistik,bersepta(false/tru
Gambaran radiografi:
- Lokasi:
- Perifer
- Struktur internal
busa sabun.
tergolong ke apical
eggshell bone
radiografi panoramic.
multilokuler.
- Tipe multilokuler:
Honeycob apparances
resorpsi.
2. Osteosarcoma
ulserasi.
Mekanisme penyakit:
Gejala klinis:
ulserasi, trismus
Radiognosis banding:
- Osteomyelitis
Gambaran radiografi:
- Lokasi: mandibular
hilang.
A. Osteomyelitis
Penyakit pada rahang yang disebabkan oleh faktor lokal seperti infeksi
skin dan sequestra yang hanya terjadi pada kondisi kronis. Oesteomyelitis
terbagi menjadi :
1. Osteomyelitis akut
2. Osteomyelitis kronis
3. Garre’s Osteomyelitis
B. Osteoradionekrosis
C. Pericoronitis
dengan rasa sakit, begkak dan bisa jadi trismus. Kondisi ini sering terjadi
pericoronitis diruang felikular atau korona gigi didalam atau diluar gigi.
D. Abses periodontal
Kista rahang
A. Kista radikuler
daerah radiolusen yang bulat atau ovoid dengan batas luar yang jelas.
B. Kista periodontal
banyak di temui pada gigi premolar mandibula dan regio cuspid dan juga
pada daerah ini. Pada maksila, lesi biasanya ditemukan pada regio insisif.
masih vital dari gigi yang erupsi pada usia remaja dan dewasa muda.
C. Kista residual
Secara klinis terjadi pada area tidak bergigi, asistemik ditemukan tidak
secara kebetulan. Disertai rasa sakit dan ekspansi bila infeksi sekunder.
Gambaran radiografi lokasinya pada rahang atas atau rahang basah area
tidak bergigi regio apical, pada rahang bawah diaatas kanalis. Bentuknya
D. Kista dentigerous
berbatas tegas, dan mengelilingi mahkota gigi yang tidak erupsi (impaksi).
sklerotik yang berbatas tegas, dengan korteks yang jelas, dan ditandai
E. Kista keratosis
gigi impaksi sulit dibedakan dengan kista dentigerous. Batas tepi jelas
F. Kista nasopalatine
Secara klinis kista nasolabial sering ditemukan disertai dengan
median palatum dibelakang gigi 11,21. Batas tepi jelas dengan struktur
internal radiolusen.
MIXED LESIONS
A. Hiperplasia
1. Torus palatinus
2. Torus mandibularis
3. Hyperostosis
Sering terjadi di mandibula pada bagian premolar atau molar dan tidak
ada terkertaitan dengan gigi, struktur radiopak dan tidak ada pengaruh
terhadap gigi.
C. Anomaly gigi
1. Hipersementosis
D. Tumor jinak
-. Ameloblastoma
2. Campuran tumor
- Odontoma
- Ameloblastomic fibroma
- Ameloblastomic fibro-odontoma
- Adenomatoid tumor odontogenic
3. Mesensimal tumor
- Miksoma odontogenic
- Sementoblastoma
E. Displasia tulang
1. Fibrodisplasia
Etiologi belum jelas dan ditemukan ketika ada mutasi dari genetic,
Gamaran trabeculae
- orange peel
- Finger print
- cotton woll
- amorph radiopak
F. Kelejar saliva
Sialolipiatis
Kalkulus di kelenjar saliva secara klinis lesinya timbu dan keras terjadi di