Anda di halaman 1dari 29

RANGKUMAN PERIO

1. STATUS PERIODONTI
2. SCALING & ROOT PLANING
3. HIPERSENSITIVITAS DENTIN
4. SPLINTING
5. GINGIVEKTOMI
6. KURETASE
1. Lokasi keluhan
STATUS 2. Kapan awal terasa keluhan (kronis/ akut)
3. Bagaimana intensitas keluhan (sakitnya
4. Perawatan periodontal yang lalu

ringan/parah)
PERIODONTI 4. Frekuensi keluhan
5. SIfat keluhan (continuous/ hilang
1. IDENTITAS PASIEN 5. Pemeliharaan Oral hygien
timbul)
a. Nama identifikasi & komunikasi dokter-pasien,
6. Apa gusinya pernah bengkak atau tidak
data rekam medik
7. Apakah gusinya suka berdarah / tidak
b. Pekerjaan pasien : Hub. pekerjaan dg kelainan
(trauma? Spontan?)
periodontal
8. Faktor yang memperparah
(Misal : pekerja pabrik kimia  erosi, peniup
Pengamatan data periodontik
terompet  atrisi)
1. Riwayat perawatan gigi yg lalu
c. Alamat pasien: mempermudah komunikasi, recall
d. Agama : Kebiasaan agama tertentu dg jar.perio MENYIKAT GIGI
(Misal: hindu, ⁕Sikat gigi minimal sehari 2 kali, durasi 3-5 menit (10
Atrisi ekstrusi crown root ratio abnormal detik, 10 Gerakan per area)
resorpsi tl alveolar gigi goyang 2. Alasan hilangnya gigi
⁕Spesifikasi sikat gigi
e. Status perkawinan & jenis kelamin -Kepala sikat ideal (panjang 1 - 1,25 inch atau
wanitahormonal (menstruasi gingival 2,54-3,18 cm; lebar 5/16 – 3/8 inch atau 7,9-
enlargement, hamilepulis, pregnancy gingivitis, 9,5mm)
menopause, kontrasepsi berhub. gg jar.perio) pria -4 baris berkas bulu sikat (@ 5-12 bulu sikat)
pubertas -
f. Usia : mengetahui prognosis & mengetahui Terlepas sendiri: ada kemungkinan
penyakit sistemik (DM) -Kepala dan tangkat sikat saru garis lurus
diagnosis -Harus bisa mencapai dan membersihkan semua
Trauma oklusi primer: perubahan daya
oklusal  restorasi overfill, ill-fitting gigi
2. PEMERIKSAAN denture, drifting/ ekstrusi gigi Alat bantu sikat gigi
Anamnesis -Dental floss embrasure seluruhnya tertutup
3. Pengetahuan ttg penyakit periodontal yang papilla interdental
diderita -Interdental brush kecil/ Tusuk gigi resesi
Pemriksaan klinis sedikit pd interdental papilla
-Interdental brush besar ruang interdental
terbuka lebar
Pemeriksaan Penunjang -Water irrigation system  non adherent plaque
& food debris
Komposisi pasta gigi
• Bahan abrasive : silikon oksida, aluminium
Keluhan utama
oksida, granular polyvinyl chloride
 Gali anamnesis lebih dalam dari keluhan • Agen terapeuitk : fluoride (antikaries),
utama: pyrofosfat (mengurangi formasi kalkulus)
• Air , Humektans (moisture/water retainer) , 4. Tekan sec ringan hingga filamen masuk ke hingga filamen rata thp gigi dan gusi. Tekan
Deterjen , Perasa/pemanis , sulkus gusi, embrasure, dan mencover dan roll ulangi 5x untuk setiap lebar brush
margin gusi
Teknik Menyikat gigi 5. Lakukan Gerakan fibrasi maju mundur kecil  Stillman& modified stillman (ditambah
 Metode Vertikal atau leonard technique 10 hitungan (10 detik) Gerakan rolling disamping vibrasi u/
Rahang tertutup sikat permukaan bukal gigi 6. Pada modified bass method: setelah Gerakan membersihkan sisa permukaan mahkota)
dengan gerakan ke atas dan kebawah fibrasi akan diikuti Gerakan rolling sikat gigi Method: u/ memijat menstimulasi gusi
Rahang terbuka sikat permukaan lingual dan kebawah (menyapu seluruh permukaan gigi) (pasien dengan resesi gusi) dan
palatal dengan Gerakan yang sama untuk mencakup mahkota dan membersihkan membersihkan area servikal di bwh
 Metode Horizontal atau scrub sisa permukaan gigi kecembungan terbesar mahkota dan dibawah
Gerakan maju mundur 7. Aplikasikan sikat pada 2-3 gigi berikutnya dan permukaan proksimal yang terekspose
 Metode sirkular (fones technique)  (pastikan melakukan penempatan overlap)
untuk anak2 8. Bagian lingual/ palatal gigi anterior sikat
Gigi dalam keadaan oklusi bulu sikat diletakan ditempatkan secara vertical dengan bulu
tegak lurus permukaan bukal atau labial gigi  sikat mengarah ke sulkus
gerakan sikat melingkar  Roll Method
 Bass/Modified Bass Method (Vibratory membersihkan biofilm dan debris dari
technique) permukaan gigi tanpa penekanan pada sulkus
membersikan plak dibawah margin gingiva, open gusi (digunakan bersamaan metode vibrasi:
embrasure, area servikal dibawah kecembungan modified bass, modified stillman, charter)
terbesar gigi, permukaan akar yg terbuka,
gingival border dari FPD

1. Tempatkan sisi sikat pada gusi cekat (A)


filamen mengarah ke apical (bagian plastik
1. Sikat ditempatkan ke arah apical, pararel dan dari kepala sikat selevel dengan bidang
menempel pada gusi cekat, bagian plastic oklusal
kepala sikat sejajar dengan bidang oklusal 2. Tekan sikat (secara ringan) angulasikan sikat
2. Sisi filamen ditekan ringan pada gingiva sehingga 45 derajat thp sumbu panjang gigi.
roll brush slowly over the teeth Tempatkan ujung sikat sebagian pada
3. Tarik brush dengan menggerakannya gingiva dan sebagian pada servikal gigi
1. Arahkan filamen kearah apical (ke atas RA; menjauhi gigi, platik dari kepala sikat mengarah sedikit ke apical
ke bawah RB) meregangkan pipi dan reposisi lagi dengan 3. Lakukan vibrasi 10 hitungan dengan
2. Sisi filamen parallel sumbu Panjang gigi merotasikan pergelangan tangan merotasikan handle sikat
3. Posisikan kepala di permukaan gigi tepatnya 4. Ulangi Gerakan 5x untuk setiap kelompok 4. Rolling sikat ke permukaan mahkota (c)
di tepi gusi membentuk sudut 45 drjt thdp gigi, pembersihkan harus overlap dengan
sumbu Panjang gigi dan arahkan filamen ke 5. Posisi brush untuk permukaan lingual/palatal 5. Untuk permukaan lingual brush ditempatkan
sulkus gusi (B) gigi: miringkan sikat sedikit vertical, secara vertical  tekan  vibrasi roll
gunakan toe dr kepala sikat untuk mengakses 6. Lakukan step 1-4 5x untuk setiap kelompok
permukaan lingual gigi, tekan kearah koronal gigi
 Charter’s Method  8. Evaluasi kelainan/kondisi sistemik dan
Indikasi loosen biofilm&debris (esp pada pengetahuan tentang kesehatan gigi
permukaan proksimal ketika jaringan interproksimal
hilang/ embrasure terbuka eg setelah bedah perio 9. Pemeriksaan Ekstraoral
gingivectomy atau flap), eliminasi biofilm dari
abutment dan tepi gusi dibawah bridge, stimulasi
margin gusi dan gusi interdental.

10. Pemeriksaan Intraoral

-Margin gingiva : bentuk kerah baju , lebar ±1 mm,


1. Bulu sikat ditempatkan sebagian pada gusi membentuk dinding sulkus gingiva, dpt dipisahkan dr
membentuk sudut 45 drjt dengan sb pjg gigi gigi dg probe
kearah koronal -Sulkus gingiva: bentuk v, dapat diukur dg probe
2. lakukan Gerakan rotasi/ sirkular dengan normal depth 2-3 mm
tekanan seringan mungkin (sisi bulu sikat -Attached gingiva : keras, elastis, berikatan dg
berkontak dengan margin gusi periosteum tulang alv.
u/memijat/menstimulasi gusi) -Interdental papilla: yg mengisi ruang interproksimal,
3. ulangi 3-4 kali di area yang sama bentuk pyramidal
4.
6. Riwayat Pemeriksaan medis PEMERIKSAAN GINGIVA

7. Pemeriksaan Khusus
⁕Bentuk (normal, oedem,  proses destruktif, 3) Kelas III : Kehilangan marginal gingiva mencapai
fibrotic proses reparative) mucogingival junction Kehilangan tulang interdental
Hipertrofi: ukuran sel ↑ , perm. Licin mengkilat, dan jaringan lunak di bawah CEJ tapi lebih korona
membesar krn inflamasi, lebih merah, mudah dari margin gingiva
berdarah 4) Kelas IV : Klass III tapi salah satu atau kedua Kegoyangan Gigi (Miller 1950)
⁕Warna (coral pink, merah mudah nyala terang, interdental sejajar margin gingiva 1) Derajat 0 : Tidak ada kegoyangan
merah tua) 2) Derajat 1 : Kegoyangan fisiologis
Coral pink  normal, bergantung pada blood supply, ⁕Stillmans cleft=tipe resesi gingiva spesifik yg 3) Derajat 2 : Digoyangkan dengan jari terasa dan
ketebalan &derajat keratinisasi, pigementasi berbentuk triangular (lekukan), kedalaman bervariasi terlihat dalam arah horizontal (< 1mm)
Merah nyala terang  akut Etiologi: trauma oklusi, proses mekanis pasien, 4) Derajat 3 : Gigi dapat digoyangkan dengan lidah
Merah tua  kronis (↑vaskularisasi, ketebalan proses ulseratif , resesi yg oedem secara horizontal atau secara fasiolingual serta
keratin, epitel hilang) Dibagi menjadi : simple (1 lekukan) dan compound vertikal (>1mm)
⁕Konsistensi (lunak, kenyal, keras) (>1 lekukan) ⁕Oklusi
Kenyal  sehat ⁕Eksudat sulkus =cairan gingiva hng komponennya Trauma From Occlusion (TFO)
Lunak  kronis( degenerasi jar.ikat &penipisan terdiri dr protein, antibody spesifik, antigen, enzim, Penyebab:Blocking (hambatan artikulasi), premature
epitel elemen seluler, mikroba, epitel contact (hambatan oklusi), rasio mahkota akar tidak
⁕Pitting test  mengetahui ada/tidaknya oedmatous f(x) = membersihkan material dr sulkus, seimbang, bentuk akar unfavourable (lancip)
(normalnya tdp konsistensi kuat, kencang, kenyal meningkatkan perlekatan epitel ke struktur gigi, sifat Gejala klinis : Keluhan sakit saat oklusi, kadang
tdp serat kolagen dan perlekatannya ke antimikroba disertai kegoyangan, Stillman’s cleft, Mc’Call
mukoperiosteum) Normal  jumlah sedikit festoon, resesi gingiva
-Menggunakan instrument tumpul Inflamasi jumlah meningkat Radiografis : Penebalan lamina dura, pelebaran
-tekan gingiva, liat respon teraan ⁕Perkusi : memeriksa kelainan periodontal ligamen periodontal
-bila teraan cepat kembali spt semula (-) Diketuk di bagian lateral (fasial & lingual) u. ⁕Faset permukaan
-bila teraan lama kembali spt semula (+) mengetahui kelainan di marginal -Atrisi: karena kontak oklusi yang berlebih akibat
⁕Stippling test (gambaran spt kulit jeruk) (+)  nyeri saat diperkusi parafungsi, ex: bruxism
Daerah gingiva berstippling : attached gingiva ⁕Mobility  menggunaka ujung tumpul instrument -Abrasi: karena proses mekanis, ex: sikat gigi yg
Tidak berstipling: margin gingiva salah, makan yg keras”
⁕Permukaan (kasar, licin) -Abfraksi: karna tekanan kunyah yang berlebih
Kasar normal krn ada stippling (tensile)
Licinstipling menghilang, mengkilat eksudat -Erosi: karna lingkungan/bahan makanan yg bersifat
⁕Resesi = terbukanya akar gigi scr progresif akibat asam(kimia)
migrasi margin gingiva ke arah apical
11. Pemeriksaan Khusus
Klasifikasi Resesi Gingiva (Miller) ⁕RADIOGRAFI
1) Kelas I : Hanya margin gingiva, tidak sampai a. Bentuk resorbsi tulang alveolar
mucogingival junction Tidak ada kerusakan (vertical/horizontal/kawah)
periodontal interdental b. Luas resorbsi
2) Kelas II : Kerusakan marginal gingiva mencapai c. Banyaknya resorbsi (hebat/ sedang/sedikit)
mucogingival junction Tidak ada kerusakan d. Keterlibatan furkasi
periodontal interdental
12. Evaluasi Oral Hygiene therefore not as
PLAK complex as dental
plaque
-Pembentukan Plak sily displaced with a Impossible to
1) Pembentukan pelikel water spray remove by rinsing
Setelah sikat gigi beberapa menit kemudian or with
glikoprotein saliva menempel ke permukaan gigi the use of sprays
karena interaksi hidroksiapatit (-) dengan
makromolekul saliva (+) KALKULUS
2) Kolonisasi awal bakteri Kalkulus supragingiva biasanya terakumulasi pada
Bakteri fakultatif gram + rod/cocci (Actinomyces permukaan lingual gigi anterior rahang bawah dan
viscosus, Streptococcus sanguis) melekat ke pelikel permukaan bukal molar rahang atas karena adanya
lewat adesin-proline protein (pelikel) bakteri saluran saliva Wharton dan Stensen masing-masing
bermultiplikasi & membentuk koloni dan pengangkatan biofilm yang tidak
pembentukan matriks (polisakarida ekstrasel: glucan efektif.
fruktan) > adhesi & sumber energi bakteri Kalkulus subgingiva mungkin tidak mudah
bakteri tumbuh ke lateral kmudian kolumnar O2 dideteksi. Kadang kalkulus subgingiva dangkal dapat
berkurang terlihat di sepanjang margin gingiva atau melalui
3) Kolonisasi sekunder bakteri dan manturasi jaringan lunak jika jaringan lunak tipis. adanya
Lingkungan mjd anaerobic bakteri gram (-) rods perubahan inflamasi pada jaringan lunak dapat
(Prevotela intermedia, porphyromonas gingivalis, memberikan petunjuk lokasi kalkulus subgingiva.
Fusobakterium nucleatum, Capnositofaga sp,)
melekat ke bakteri yang sudah ada dengan ko
agregasi  akumulasi plak supra gingiva plak
tumbuh melewati margin gingiva  inflamasi
jaringan sulkus gusi > dalam
MATERIAL ALBA DENTAL CALCULUS
PLAQUE
White cheeselike Resilient clear to Hard deposit
accumulation yellow-grayish that forms via
Grade I : kehilangan tulang insipien substance the
Grade II : partial bone loss (cul de sac) mineralizatio
n of dental
Grade III : total bone loss → through and through INDEKS PLAK
plaque
Grade IV : sama spt grade III tapi ada resesi gingiva Soft accumulation of primarily Generally Indeks Plak O’leary
jadi furkasinya terekspos salivary proteins, composed of covered by a 1. Siapkan alat dan bahan :
e. Perbandingan abnormal mahkota dengan akar some bacteria, many bacteria in a layer of 2. Teteskan disclosing solution pada dasar mulut
desquamated matrix of salivary unmineralize pasien, minta pasien untuk merataknnya ke seluruh
f. Karies epithelial cells, and glycoproteins and d dental
g. Kelainan periapikal occasional extracellularpolys plaque
permukaan gigi dengan lidah
h. prognosis disintegrating food accharides 3. Lakukan pengecekan plak pada permukaan :
debris Distal, Mesial, Facial dan Lingual dari semua gigi
Lacks an organized Considered to be a 4. Catat dalam status berikut (dibawah)
structure and is biofilm 5. Tandai Positif (+) pada permukaan yang ada plak
nya
6. Hitung presentasi indeks plak : - OHIS = DI + CI

Jml permukaan ditemukan Plak atau kalkulus - Kriteria OHI-S:


𝑥 100% Baik : 0,0 – 1,2
𝑗𝑚𝑙 𝑝𝑒𝑟𝑚𝑢𝑘𝑎𝑎𝑛 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑖𝑘𝑠𝑎𝑎
Sedang : 1,3 – 3,0
Kriteria : Buruk : 3,1 – 6
Baik = 0% - 20% - Digunakan untuk mengukur debris dan kalkulus
Sedang = 20% - 40% yang menutupi permukaan gigi.
Buruk = 40% - 60% - Pemeriksaan yang dilakukan pada 6 gigi yaitu gigi
16,11,26,36,31, dan 46.
Indeks plak Loe dan Silness - Pada gigi 16,11,26,31 yang dilihat dari permukaan
- digunakan untuk mengukur plak berdasarkan pada bukalnya sedangkan gigi 36 dan 46 permukaan
lokasi dan kuantitas plak yang berada dekat dengan lingualnya.
margin gingiva. - Pemeriksaannya terdiri atas pemeriksaan skor
- Gigi yang diperiksa meliputi empat permukaan debris dan kalkulus.
yaitu: mesial, distal, lingual dan fasial, kemudian - Teteskan disclosing solution pada dasar mulut
dihitung skornya. pasien, minta pasien untuk merataknnya ke seluruh
- Penilaian : permukaan gigi dengan lidah
0 = Tidak ada plak pada gingiva
1 = Dijumpai lapisan tipis plak yang melekat pada - Penilaian Debris :
margin gingiva di daerah yang berbatasan dengan 0 = tidak ada debris
gigi tetangga 1 = debris menutup tidak lebih dari 1/3 permukaan
2 = Dijumpai tumpukan sedang deposit lunak pada servikal atau terdapat stain ekstrinsik tanpa debris
saku gingiva dan pada margin gingiva dan atau pada pada daerah tersebut.
permukaan gigi tetangga yang dapat dilihat langsung 2 = debris menutupi lebih dari 1/3 tapi kurang dari 2/3
3 = Terdapat deposit lunak yang banyak pada saku permukaan gigi.
gusi dan atau pada margn dan gigi tetangga 3 = debris menutupi lebih dari 2/3 dari permukaan
- Skor : gigi.
0 - 1 baik, Indeks Debris = Jumlah angka tiap bagian/6
1,1 - 2 sedang,
2,1 - 3 buruk. - Penilaian Kalkulus
- Untuk menghitung satu gigi, jumlah seluruh skor 0 = tidak ada kalkulus
dari empat permukaan dibagi empat. 1 = kalkulus supragingiva menutupi tidak lebih dari
- Untuk menghitung keseluruhan gigi jumlah skor 1/3 permukaan gigi.
indeks plak dibagi jumlah gigi yang ada 2 = kalkulus supragingiva menutupi lebih dari 1/3
tapi tidak lebih dari 2/3 permukaan gigi yang terkena
Indeks Plak Green and Vermillion adanya kalkulus subgingiva berupa flek disekeliling
- Green and Vermillion menggunakan indeks yang leher gigi.
dikenal dengan Simplified Oral Hygiene Index (OHI- 3 = kalkulus supragingiva menutupi lebih dari 2/3
S). permukaan gigi yang terkena.
Indeks Kalkulus = Jumlah angka tiap bagian/6
13. Evaluasi Perawatan

a. DIAGNOSA

PENYAKIT PERIODONTAL

1)AAP 1999
2) AAP 2017
-Penipisan kolagen dan proliferasi epitel b. Non-plaque induced gingival disease
GINGIVITIS -Pembentukan epitel poket yang mengandung ⁕Gingival disease of specific bacterial origin
1) Penyebab : Plak dan kalkulus, bakteri banyak neutrofil - Neisseria Gonorrhoeae
Porphiromonas gingivalis, Treponeva denticola, - Treponema pallidium (sifilis)
Prevotella intermedia Advanced lesion : transisi gingivitis menjadi - Streptococcal
2) Ciri klinis : Gingiva berwarna lebih merah dari periodontitis, bergantung banyak faktor ⁕ Gingival diseases of viral origin
jaringan sekitar, BOP +, edema, terdapat false pocket, -Dominasi neutrofil di epitel poket dan poket - Virus herpes
belum terjadi kerusakan tulang , perubahan -Infiltrasi sel inflamasi padat di jaringan ikat (sel ⁕Gingival disease of fungal origin
konsistensi, tekstur,kontur gingiva plasma) - Candidiasis (Candida albicans)
3)Patogenesis : plak +bakteri  toksin +antigen  -Migrasi apikal junctional epithelium ⁕ Gingival disease of genetic origin
inflamasi  reaksi pertahanan host -Pecahnya kolagen -> penipisan kolagen di jaringan - Hereditary gingival fibromatosis
Tanda inflamasi : rubor (kemerahana), kalor (panas), ikat ⁕Gingival manifestations of systemc conditions
dolor (nyeri), tumor (bengkak) , function lesa -Resorpsi tulang alveolar - Lesi mukokutan (lichen planus, pemphigoid, lupus
(perubahan f(x)) erytematus
⁕Hipertrofi (sel makin besar) dan hiperplasia (sel ⁕Reaksi alergi (dental materials, pasta gigi,
Initial lesion : 2-4 hari setelah akumulasi plak makin banyak) gingiva = gingival enlargement mouthwashes)
-Meningkatnya permeabilitas vaskular dan ⁕Inflamasi → Vasodilatasi dan meningkatkan ⁕Traumatic lesion
vasodilatasi permeabilitas jaringan → edema, sulkus makin - Trauma mekanis termal
-Gingival crevicular fluid keluar dari sulkus dalam, penipisan kolagen dan proliferasi epitel → - Kimia
-Migrasi leukosit, banyaknya neutrofil, ke jaringan mudah berdarah ⁕Foreign body reactions
ikat gingiva melewati junctional epithelium menuju - Benda asing masuk ke jarigan ikat gingiva (contoh:
sulkus 4) Klasifikasi amalgam)
a. Plaque induced gingival disease
Early lesion : early gingivitis, 1 minggu setelah ⁕Gingivitis associated with dental plaque only GINGIVAL ENLARGEMENT
akumulasi plak - Faktor lokal seperti anatomi, restorasi, fraktur 1) Klasifikasi
-Gingiva : eritem (krn proliferasi kapiler dan - Tanpa faktor lokal a. Inflammatory enlargement
vasodilatasi) ⁕Gingival disease modified by systemic factor -Akut : Abses gingiva, abses periodontal
-Meningkatnya permeabilitas vaskular -> laju alir - Endokrin: Pubertas, menstruasi, hamil (peningkatan -Krons : eksposur dental plak dalam waktu lama
GCF meningkat, jumlah neutrophil meningkat, hormone estrogen & progesterone), DM b. Drug induced enlargement
degenerasi fibroblas (membuat ruang untuk leukosit - Blood dyscrasias: Leukemia Phenytoin (anticonvulsant) ,Nifedipine (Ca channel
sehingga banyak leukosit), destruksi kolagen ⁕Gingival disease modified by medications blocker) ,Cyclosporine (imunosupresan)
-Edema (gingiva bengkak), sulkus semakin dalam ke - Gingival enlargement: anticonvulsant (phenytoin 2) Ciri klinis:
arah apikal epilepsy , perpesaran krn produksi fibroblas), -Pembesaran gingiva
immunosuppressive (cyclosporine transplatasi -Warna sama dengan jaringan sekitar
Established lesion : gingivitis kronis, bergantung organ) dan calcium channel blocker (nifedipine -Konsistensi fibrous kenyal
faktor (plak, host, faktor risiko lokal dan antihipertensi) 3) Derajat pembesaran gingiva:
sistemik) - Gingivitis: oral kontrasepsi Grade 0 : Tidak ada tanda pembesaran gingiva
-Didominasi sel plasma, limfosit dan neutrofil ⁕Gingival disease modified by malnutrition Grade 1 : Terbatas interdental papilla
-Akumulasi sel inflamasi pada jaringan ikat - Defisiensi asam askorbat (vitamin C)  merah Grade 2: Melibatkan interdental papilla & margin
-Meningkatnya pengeluaran matrix mengkilat, perdarahan spontan gingiva
metalloproteinase dan lisosom oleh neutrofil Grade 3 : Meliputi ¾ atau lebih mahkota gigi
4) Jenis gingival enlargement POKET
-Hipertrofi (inflamatori) Pendalaman patologis dari sulkus gingiva. Hal ini
Ukuran sel meningkat, permukaan licin mengkilap, merupakan salah satu tanda klinis yang penting untuk
membesar karena reaksi inflamasi, warna lebih penyakit periodontal
merah, mudah berdarah
-Hiperplasia
Jumlah sel meningkay, jaringan menjadi padat karena
penuh, warna menjadi lebih pucat, stippling gingiva
lebih terlihat, tidak mudah berdarah
-Kombinasi
5) Tata laksana:
-Pergantian obat (rujuk ke dokter terkait)
-Apabila tidak mengalami perubahan dilakukan
gingivektomi

PERIODONTITIS
1) Periodontitis kronis:
√> 35 tahun A Poket gingival : Poket yang terbentuk oleh
√Akumulasi plak dan kalkulus (sebanding dengan pembesaran gingiva tanpa disertai dengan kerusakan
besarnya kerusakan tulang) jaringan periodontal dibawahnya.
√Progress lambat
√ Kerusakan tulang horizontal B Poket periodontal suprabony : Dasar poket lebih
√LOSS OF ATTACHMENT, resesi, mobility koronal dari puncak tulang alveolar dan kerusakan
√ Bakteri: tulang horizontal
-Dominan: Porphyromonas gingivalis
- Prevotella intermedia C Poket periodontal infrabony : Dasar poket lebih
- Fusobacterium nucleatum, dll apikal dari puncak tulang alveolar serta kerusakan LOSS OF ATTACHMENT
√Perluasan: tulang vertikal
- Lokal : < 30% dari gigi yang ada
- General : > 30% dari gigi yang ada
√Keparahan:
- Slight : 1-2 mm loss of attachment
- Moderate : 3-4 mm loss of attachment
- Severe : > 4 mm loss of attachment
√Gambaran radiografi : pelebaran membran
periodontal, kerusakan tl. Alveolar horizontal-
vertikal
√Tatalaksana: tahapan perawatan periodontal
-Kalau pseudomembran dihilangkan → 1) Penyebab : Bakteri Stafilococcus aureus,
2) Periodontitis agresif: kemerahan, mengkilap, hemoragik predisposisi: impaksi makanan
√ < 35 tahun -Mudah berdarah atau dapat berdarah spontan 2) Gejala klinis : Poket dalam, kegoyangan gigi,
√ Akumulasi plak dan kalkulus sedikit (tidak -Bau mulut (halitosis) keluar pus saat pocketing, terdapat kehilangan tulang,
sebanding dengan besarnya kerusakan tulang) -Produksi saliva meningkat kerusakan tulang vertikal Gusi bengkak, menyebar,
√ Progress cepat -Sensasi metal pada indra pengecapan merah, surpurasi (Nyeri ringan sampai berat, perkusi
√ Kerusakan tulang vertical 4) ciri sistemik : limfadenopati lokal, demam, denyut +, malposisi, kegoyangan , BOP, temperatur ,
√ Bersifat genetik nadi meningkat, leukositosis, hilang limphadenopati, malaise.)
√Penyebab:bakteri Aggregatibacter nafsu makan, insomnia, konstipasi, kelainan
Actinomycetemcomitans (AA) gastrointestinal, pusing, depresi. 3) Perawatan : Drainase (retraksi poket) disertai
√Keparahan: 5)Perawatan : Medikasi antibiotic amoxicillin dan medikasi amoxicillin dan metronidazole serta
- Lokalis : Hanya pada gigi M1 dan I metronidazole, irigasi debridement, tidak boleh analgesic, splinting dan OA apabila terdapat
- Generalis : Melibatkan min. 3 gigi selain M1 & I dilakukan scaling apabila masih terdapat lapisan kegoyangan gigi
√Tatalaksana: medikasi antibiotic pseudomembran
3) Periodontitis as manifestation of systemic 6) ANUP : Bila sudah ada keterlibatan tulang dan ABSES PERIKORONAL
disease: kehilangan perlekatan dan biasanya pada pasien 1) Penyebab: bakteri stafilococcus aureus,
-Kelainan hematologic : Neutropenia, leukemia immunocompromised (HIV) predisposisi: biasanya pada gigi impaksi atau pada
-Kelainan genetic : Papillon-lefeure syndrome LESI PEIRODONTAL & ENDO gigi yang baru erupsi
(kehilangan semua gigi sulung dan gigi permanen < 1) Lesi Endodontik – Periodontal 2) Gejala klinis: abses di sekitar mahkota
14 tahun akibat destruksi parah) Nekrosis pulpa  perubahan periodontal melalui
ANUG& ANUP foramen apikal dan kanal aksesori 13. EVALUASI PERAWATAN
2) Lesi Periodontal – Endodontik b. ETIOLOGI
sis 1. Initiating Factor
pulpa melalui kanal aksesori dan foramen apikal Faktor pencetus  bakteri plak
3) Lesi Kombinasi 2. Predisposing factor
Lesi periodontal dan apical menyatu. Perawatan: Faktor yang mmepermudah munculnya faktor inisial
Perawatan saluran akar lalu perawatan periodontal  kalkulus. Stain. Karies, malposisi gigi
ABSES GINGIVAL 3. Modifying Factor
1) Penyebab : Fusobacterium nucleatum (bakteri Fakotr yang merubah respon jaringan  kehamilan,
1) Penyebab: stafilococcus aureus, predisposisi:
fusiform dan spirochaeta, yang merupakan bakteri pubertas, menopause
gingival tertusuk
anaerob obligat, gram positif) / basilus fusiformis 4. Aggrevating factor
2) Gejala klinis: tidak terdapat kehilangan tulang,
2) Predisposisi : OH buruk, penurunan system imun, Fakotr yg memperparah/memperhebat  DM,
gingiva edema, fluktuasi positif
defisiensi nutrisi kelainan darah, defiseinsi nutrisi
3) Perawatan: drainase (insisi) disertai medikasi
3) Ciri klinis : 5. Perpetuanting factor
amoxicillin dan metronidazole serta analgesik
-Ulserasi dan nekrosi papilla interdental dan meluas Faktor yang menyebabkan terjaidnya rekurensi
ABSES PERIODONTAL
ke margin gingiva, dilapisi pseudomembran keabuan
(lesi seperti kawah/punched out pada puncak papilla
interdental, pinggiran linear eritema, sakit bila
disentuh.
-jaringan nekrotik berwarna putih kekuningan atau
abu (crater like ulser)
c. PROGNOSIS  Bedah periodontal : gingivektomi,
-Good prognosis : faktor etiologi penyakit terkontrol gingivoplasty, implant
dan masih terdapat dukungan periodontal yang  Perawatan Endodontik
adekuat sehingga mudah dirawat oleh pasien dan d. Fase III (Restorative Phase)
klinisi  Final restorations
-Fair Prognosis: kehilangan perlekatan sekitar 25%  Alat prostodonti lepasan maupun cekat
atau grade I furcation invasion (lokasi dan kedalaman  Evaluasi respons jaringan periodontal
memungkinkan perawatan yang tepat dengan terhadap prosedur restorasi
kepatuhan pasien yang baik) e. Fase IV (Maintenance Phase)
-Poor Prognosis: kehilangan perlekatan 50% atau Pengecekan berkala:
grade II furcation invasion (lokasi dan kedalaman  Plak dan kalkulus
memungkinkan perawatan tetapi sulit) a. Fase 0 (Pre Phase /Preliminary Phase/
 Kondisi gingiva
-Questionable prognosis: kehilangan perlekatan > Emergency Treatment
1. Perawatan pada kondisi darurat  Oklusi dan mobilitas gigi
50%, poor crown-to-root ratio, poor
 Abses pada jaringan periodontal  Perubahan patologi lainnya
root form, grade II furcation invasion (lokasi dan
kedalaman membuat akses sulit) atau grade III  ANUG (Acute Necrotizing Ulcerative
furcation invasion (tooth mobility 2 / 3, root Gingivitis)
PROBING
proximity)  Herpetic Stomato Gingivitis
-Hopeless prognosis : perlekatan yang tidak adekuat 2. Extraction of hopeless teeth
untuk merawat kesehatan, kenyamanan dan fungsi Probing
3. Rujukan ke penyakit dalam terkait penyakit
jaringan periodontal - Probing dilakukan dengan menggunakan probe periodont
sistemik
william’s) untuk menentukan dan mengukur kedalaman su
b. Fase I (Nonsurgical/ Etiotropic Phase) normal dan poket periodontal.
14) FASE PERAWATAN PERIODONTAL 1. Kontrol plak dan edukasi pasien:
- Pegang probe dengan teknik pen grasp
 Kontrol diet (pada pasien dengan - Probe dimasukan sejajar sumbu panjang gigi dari sampai
karies rampant) dengan tekanan ringan (gentle pressure)
 Menghilangkan kalkulus (scalling) - Kedalaman poket adalah dari gingival margin sampai das
dan melakukan root planing (junctional epitelium)
 Koreksi faktor iritasi restoratif dan - Untuk bagian fasial, operator berada pada jam 8-9
prostetik - Dengan teknik walking stroke, telusuri poket dari mesia
 Ekskavasi karies dan penambalan medial kemudian ke distal (6 titik pada 1 gigi)
 Terapi antimikroba - Baca probe dengan cara membaca skala yang tersisa. Uku
 Occlusal therapy willam’s adalah 10 dikurangi skala probe yang tersisa.
 Minor orthodontic movement - Lakukan cara yang sama pada bagian palatal dengan posisi
 Provisional splinting and prosthesis pada jam 12 dan dibantu kaca mulut
2. Evaluasi Fase I
Pemeriksaan kembali:
 Kedalaman Poket dan inflamasi
gingiva
 Plak, kalkulus, karies
c. Fase II (Surgical Phase)
PBI
PBI pemeriksaannya dimana → 1 bukal, 2
palatal, 3 bukal, 4 lingual
Papillary Bleeding Index (PBI), Muhlemann 1977
Papillary bleeding index (PBI) dilakukan dengan
menyapukan probe periodontal ke
dalam sulkus pada sisi mesial dan distal hingga ke
interdental papilla. Setelah seluruh
sulkus dimasukkan probe, tunggu selama 20 – 30
detik. Kemudian, intensitas
perdarahan diskorkan dalam beberapa tingkatan dan
dimasukkan ke dalam chart.Gigi
yang di skor adalah 16, 12, 11, 21, 22, 24, 26, 36, 32,
31, 41,42, 44, 46 pada permukaan
bukal dan palatal/lingual
•Hoe, chisel, dan file scaler - digunakan untuk Prosedur Polishing dengan rubber cup :
SCALING & menghilangkan kalkulus subgingiva dan
sementum yang berubah. Penggunaannya lebih
1. Pegang handpiece dengan cara modifikasi
pegangan pulpen (modifikasi pen grasp) jari manis
terbatas dibandingkan dengan kuret. bertumpu di dekat daerah gigi.
ROOTPLAN 3. Scaler Ultrasonik dengan tip nya
2. Lumurkan bahan polishing di permukaan sekitar
mahkota.
3. Aktifkan handpiece dan tempelkan pada
1. Scaling
permukaan mahkota gigi dengan tekanan ringan dan
Definisi : debridemen deposit lunak dan deposit
lakukan gerakan pemolesan pada seluruh permukaan.
keras dari permukaan gigi
Hal ini dilakukan dengan gerakan yang ringan,
Tujuan: menghilangkan inflamasi gingiva
intermitten dan dengan putaran yang lambat.
Indikasi : inflamasi gingiva (gingivitis)
4. Irigasi dengan air dari three way syring untuk
Kontra indikasi: penderita leukemia, kanker B. alat dan Bahan polishing : rubber cup, brush,
membersihkan pumis
mulut, peradangan akut, penyakit saluran pumis, dan serta antiseptic
pernapasan (dengan alat utrasonik) dan pemakai
Prosedur skeling dengan scaler ultrasonic :
alat pacu jantung (cardiac pace maker) dengan
1. Tentukan dan pasang tip yang akan digunakan,
alat ultrasonic.
pada scaler ultrasonic
2. Aktifkan scaler ultrasonic dengan kecepatan
Alat-alat:
sedang atau disesuaikan dengan kebutuhan
A. Manual/ultrasonic :
3. Ujung tip diletakan pada tepi apikal kalkulus
1. Alat dasar perio : sonde, pinset, kaca mulut,
4. Dengan tekanan yang ringan ujung tip digerakan
probe
dengan arah vertikal, oblik atau horizontal secara
2. Scaler manual
berulang sampai kalkulus bersih dari permukaan gigi.
Teknik skeling dengan alat manual :
1. Sterilisasi alat Prosedur Polishing dengan rubber cup :
1. Pegang handpiece dengan cara (modifiend pen
2. Tempatkan tepi pemotong (cutting edge)
grasp) jari manis bertumpu di gigi terdekat.
permukaan gigi, dengan sudut 450 terhadap
permukaan gigi/jari manis bertumpu pada gigi di 2. Lumurkan bahan polishing di permukaan sekitar
Dekatnya mahkota.
3. Aktifkan handpiece dan tempelkan pada
permukaan mahkota gigi dengan tekanan ringan dan
lakukan gerakan pemolesan pada seluruh permukaan.
Hal ini dilakukan dengan gerakan yang ringan,
intermitten dan dengan putaran yang lambat.
4. Irigasi dengan air dari three way syring untuk
A. Kuret, B. Sickle, C. File, D. Chisel, E. Hoe membersihkan pumis
•Sickle scaler - alat yang digunakan untuk 2. Rootplan
menghilangkan kalkulus supra gingiva. 3. Arah gerakan di eliminasi kalkulus yaitu : vertikal
oblik dan horizontal Definisi: tindakan eliminasi membersihkan kalkulus
•Kuret : instrumen yang digunakan untuk scaling dan sementum nekrotik untuk mendapatkan
subgingiva, root planing, dan pengangkatan permukaan akar yang rata dan halus.
jaringan lunak yang melapisi poket.
Tujuan : menghilangkan inflamasi dan terjadinya
perlekatan kembali epitel suklis gusi
Indikasi: periodontitis, Kehilangan klinis
perlekatan periodontal dan/atau, adanya
kehilangan tulang alveolar atau perubahan pada
lamina dura dan/atau, adanya kalkulus
permukaan akar
Kontra indikasi: penderita leukemia, kanker 6. Kemudian dilakukan gerakan panjang, lebih
mulut, peradangan akut, penyakit saluran ringan dengan tekanan lateral lebih rendah
pernapasan (dengan alat ultrasonic) dan pemakai hingga permukaan akar halus dan keras.
alat pacu jantung (dengan alat ultrasonic)
7. Irigasi dengan antiseptik.
Prosedur Root planning
Alat :
1. Lakukan anestesi lokal jika diperlukan • Kuret Gracey
2. Pegang kuret dengan modified pen grasp dan
menempatkan finger rest dengan stabil.
3. Instrumen diinsersikan sejajar sumbu
panjang gigi ke bawah gingiva hingga ke
Instrumen Grasp
dasar poket dengan gerakan ringan.
4. Ketika cutting edge telah mencapai dasar Cara memegang instrumen yang tepat sangat penting
poket, angulasi kerja di antara 45° dan 90° untuk kontrol gerakan selama instrumentasi
harus tercapai dan tekanan diaplikasikan Penomoran dan Penggunaan Kuret Gracey periodontal.
secara lateral terhadap permukaan gigi. Gracey #1-2 #3-4: Anterior teeth
Gracey #5-6: Anterior teeth and premolars
Gracey #7-8 #9-10: Posterior teeth, facial and lingual
Gracey #11-12: Posterior teeth, mesial
Gracey #13-14: Posterior teeth, distal
Gracey #15-16 adalah modifikasi dari #11-12 dan
dirancang untuk permukaan mesial gigi posterior
Gracey # 17-18 adalah modifikasi dari # 13-14
5. Kalkulus diangkat dengan gerakan
terkontrol, overlapping, pendek, dan kuat. Instrument grasp paling efektif dan stabil untuk
semua instrumen periodontal adalah modified pen
grasp
Modified pen grasp = ibu jari, telunjuk, dan jari
tengah memegang instrumen sama seperti memegang
pulpen. Jari tengah digunakan untuk menjadi
penahan di bagian tangkai instrumen.
Finger rest Macam-macam finger rest ekstraoral : palm up, palm
Finger rest berfungsi untuk menstabilkan tangan dan down
instrumen dengan memberikan titik tumpu yang kuat
saat melakukan gerakan. Finger rest yang baik
mencegah cedera dan laserasi pada gingiva dan
jaringan sekitarnya. Jari yang sering digunakan untuk
finger rest adalah jari manis.

Macam-macam finger rest intraoral : konvensional,


cross arch, opposite arch, finger on finger

Palm up: Titik tumpu palm-up dilakukan dengan


cara meletakkan punggung jari tengah dan jari manis New attachment : Perlekatan baru antar jaringan ikat
pada aspek lateral mandibula di sisi kanan wajah. dengan permukaan akar yang sebelumnya terbuka
secara patologis. Terbentuk kembali sementum yang
Palm down: Titik tumpu palm-down dilakukan baru bersama serat ligamen periodontal
dengan cara meletakkan permukaan depan jari tengah
dan jari manis pada aspek lateral mandibula di sisi
kiri wajah
Regeneration: Regenerasi sempurna dari jaringan
3.Perioodontal Wound Healing gingiva, junctional epithelium, dan jaringan ikat
(sementum dan ligamen periodontal
Repair  reattachment  new attachment 
Konvensional: Finger rest berada pada permukaan regeneration
gigi yang berbatasan langsung dengan area Repair : Perbaikan jaringan di defect area. Namun
Cross-arch: Finger rest berada pada permukaan gigi jaringan yang terbentuk belum sempurna bentuk dan
di sisi lain dari lengkung gigi/rahang yang sama fungsinya

Opposite arch: Finger rest berada pada permukaan Reattachment : Pembentukan kembali ikatan antara
gigi di rahang gigi yang berlawanan (misalnya, finger jaringan ikat dan komponen jaringan vital yang
rest mandibula untuk instrumentasi pada gigi tersisa pada permukaan akar (sementum dan sisa-sisa
maksila) ligamen periodontal)

Finger on finger: Finger rest berada pada jari


telunjuk atau ibu jari dari tangan yang tidak
beroperasi
Rangsang dingin dan senyawa kimia-> memicu
HIPER cairan keluar dari pulpa lebih mengaktifkan saraf
intradental dari pada rangsang yang di sebabkan oleh
panas/ saat probing.
SENSITIVITAS Lesi hipersensitif dentin timbul akibat hilangnya
smear layer/ sumbat tubular yang mengakibatkan
DENTIN ujung tubular dari tubulus dentin terbuka.
Metode lain untuk menentukan dan mengukur respon
nyeri terhadap stimulus adalah dengan mengurutkan
Dentin adalah jaringan hidup yang terdiri dari respon pasien dengan skala terbuka, seperti Visual
1. Definisi berjuta-juta tubulus yang berisi cairan, odontoblast, Analog Scale (VAS). Langkah-langkah penggunaan
rasa nyeri pendek & tajam pada dentin yang terbuka kolagen dan saraf (Occasional non myelinated pulpal VAS yaitu sebagai berikut :
sng respon dari rangsang suhu, uap, sentuhan, kimia, nerve). Diameter tubulus pada dento enamel junction
- Pasien menandakan tingkat nyeri pada suatu garis
yang tidak dapat di samakan dengan bentuk kelainan adalah 0,06 μm, sedangkan diameter pada dinding
lurus berukuran 10 cm
atau patogenesis lainnya. pulpa adalah 3,0 μm. Diameter tubulus pada gigi
yang hipersensitif dentin akan mengalami -Jarak dari „Tidak nyeri‟ sampai tanda dari pasien
Dignosis hsd setelah eliminasi penyebab lain  pembesaran, kecepatan aliran fluid 100x lebih cepat. diukur
karies, fraktur gigi, trauma oklusi dan restorasi yang
bocor. 3. Gejala - Pengukuran dicata
nyeri tajam dengan durasi singkat dan menghilang 6. Prinsip perawatan
Penyebab hipersensitif dentin yang non inflamasi  segera setelah stimulus dihilangkan. Rasa nyeri yang
terbukanya akar gigi krn menyikat gigi yang salah, dirasakan bervariasi dari ketidaknyamanan sampai
tindakan SRP, bahan etching waktu melakukan parah.
restorasi bagian margin, saat finishing/ polishing
restorasi berlebih pada permukaan akar gigi dan 4. Pemerikssan Klinis
pengunaan elevator saat prosedur pencabutan.
penilaian gigi sensitif, seperti stimulus taktil/mekanis
2. Mekanisme hipersentivitas dentin dengan menyusuri area dentin yang terekspos dengan
sonde tajam dan atau stimulus thermal/evaporatif
berupa semprotan udara dingin melalui syringe
dental chair.
5. Pengukuran Menyumbat tubulus
stimulus taktil (tekanan) atau stimulus - Menutup tubulus
thermal/evaporatif (semprotan udara dingin).
- Mencegah transmisi dari iritasi
Gigi yang sensitif diisolasi dari gigi sebelahnya lalu
-rasa nyeri dentin  mekanisme hidrodinamis = semprotan udara singkat dari syringe dental chair
rangsang pemicu rasa sakit yang di aplikasikan pada diarahkan pada permukaan dentin yang terekspos. melakukan desensitisasi saraf untuk mengurangi
dentin akan meningkatkan arus aliran cairan tubulus Respon subjek terhadap semprotan tersebut diukur respon terhadap stimulus serta oklusi pada tubulus
dentin sehingga mengaktifkan syaraf pada bagian menggunakan skala analog seperti Schiff scale yang terpapar untuk menghalangi mekanisme
ujung terbuka/ lapisan luar dari pulpa hidrodinamik.
Tahap Prosedur Aplikasi Desensitizing agent pada - Keringkan area yang terlibat dengan syringe
Terapi Hipersensitif Dentin - Aplikasikan desensitizing agent pada area akar yang
Desensitizing agent : terbuka selama 1 menit
1) Konseling - Setelah aplikasi, bersihkan sisa desensitizing agent
agen desensitisasi yang ideal: tidak mengiritasi pulpa, a. DHE dan OHI
, mudah dipakai, tindakan cepat, efektif secara dengan cotton pellet.
b. faktor diet (menjaga diet sehari-hari). Untuk 3) Instruksi paska aplikasi desensitizing agent:
permanen dan tidak mengubah warna gigi secara mencegah hipersensitif dentin  menghindari
keseluruhan - Tidak makan / minum / berkumur setelah 1 jam
penggunaan bahan erosif dalam pola diet. Sumber - Hindari sikat gigi yang terlalu keras dan tekanan
⁕Digunakan pasien = mengandung fluoride, diet secara eksogen adalah buah-buahan, jus buah
strontium klorida, potasium nintrat, dan sodium yang kuat, teknik menyikat gigi yang digunakan
dan anggur dapat menghilangkan smear layer dan adalah teknik Roll. Tekanan ringan, dengan bulu
sitrat. Contoh sensodyne, thermodent, crest. Harus membuka tubulus dentin. Sumber endogen adalah
dipakai dengan rajin selama 2 minggu untuk sikat gigi lembut, menggunakan pasta gigi khusus
peningkatan asam yang berasal dari tubuh seperti untuk gigi sensitif antara lain mengandung garam
membentuk crystalline salt yang dapat menutup penyakit gastritis/ regurgitasi.
tubuli dentin potassium, sodium bicarbonate, strontium chloride,
c. Menghilangkan faktor resiko melalui edukasi stronsium asetat, sodium fluoride. Lama menyikat
⁕Digunakan drg = larutan dan pasta fluoride, (teknik, sikat gigi)
klorheksidin, potasium oxalate (protect), ferric gigi minimal 2 menit, mencapai seluruh permukaan
2) Perawatan di klinik gigi dan dilakukan 2 kali sehari selama minimal 2
oxalate (sensodyne). Metode baru = varnish dan - Perawatan Inisial (Skeling dan pemolesan)
bonding minggu. Efektifitas maksimal dapat dilihat setelah
- Siapkan bahan desensitizing agent: pemakaian selama 8 – 12 minggu. Setelah menyikat
⁕Fluoride dapat menurunkan tingkat permeabilitas in gigi tidak diperkenankan berkumur dengan keras
vitro dentin, kemungkinan dengan presipitasi dari agar bahan aktif pasta gigi tidak langsung hilang.
calcium fluoride yang tidak dapat larut di dalam Selain dalam bentuk pasta gigi, bahan aktif ini dapat
tubulus. Contohnya : sodium fluoride 0,221%. diberikan dalam bentuk obat kumur atau permen
⁕Pottasium nitrate 5% → biasanya dicampur ke karet.
dalam pasta gigi, tetapi dapat di aplikasikan secara - Hindari makan/ minum yang dingin, panas, asam
topikal dalam bentuk larutan air/ gel dan adhesive. (yang merangsang terjadnya ngilu)
Pottasium nitrate ini dapat mengurangi sensasi saraf. - Pasien diminta datang kontrol 1 minggu
⁕Strontium Chloride Hexahydrate 10% berfungsi
dapat menutupi tubuli.
⁕ Oxalate : dapat mengurangi permeabilitas dentin,
menutup tubulus secara konsisten, serta pada
penelitian laboratorium dapat mengurangi
sensitifitas.
⁕Calsium phosphate, dapat menutupi tubulus dentin
secara invitro dan mengurangi permeabilitas dentin.
Adhesive dan Resin : penggunaan resin pada bahan
desensitasi. Contoh : varnish, bahan bonding, bahan
restorasi lain.
⁕Stronsium asetat
pergerakan giginya sehingga merasa dalam
SPLINTING Faktor lainnya yang mempengaruhi kegoyangan gigi,
yaitu : 7.
keadaan sehat.
Stabilisasi pergerakan gigi selama masa
1. Kegoyangan gigi 1. Jumlah dan distribusi gigi yang tesisa dalam terapi bedah, khususnya pada fase
kegoyangan reversibel dan irreversibe lengkung rahang regeneratif.
reversibel dapat dikurangi atau dihilangkan dengan 2. Jumlah, bentuk dan panjang akar 8. Melindungi jaringan pendukung gigi selama
menghilangkan faktor penyebabnya. 3. Kepadatan tulang interradikular periode penyembuhan setelah pembedahan
irreversibel  ditandai dengan berkurangnya 4. Riwayat amputasi akar. atau kecelakaan.
dukungan jaringan periodontal. Derajatnya dapat 5. Tingkat kepadatan sisa tulang alveolar. 9. Mencegah ekstrusi dari gigi yang tidak ada
dikurangi, tetapi tidak dapat dihilangkan meskipun kontak oklusalnya (gigi yang berlawanan).
telah dilakukan perawatan 10. Membuat gigi yang tidak dapat digunakan
2. Definisi Splinting untuk mengunyah berfungsi kembali secara
-Kegoyangan gigi fisologis Batas goyang Periodontal splint dapat diartikan sebagai suatu alat efisien.
fisiologis ini adalah 0,15 mm s yang digunakan untuk memelihara atau
-Kegoyangan gigi patologis melebihi batas nilai menstabilisasi gigi goyang dalam posisi 4. Indikasi
goyang yang mampu diterima oleh periodonsium. fungsionalnya Indikasi splinting (carranza) :
disebabkan o/ inflamasi gingiva dan jaringan -Meningkatnya kegoyangan gigi dan mengganggu
periodontal, trauma oklusi, berkurangnya tulang 3. Tujuan splinting kenyamanan pasien
alveolar, gaya torsi yang menyebabkan trauma pada 1. Menghasilkan sandaran (rest) : Oklusal rest -Migrasi gigi
gigi yang dijadikan pegangan cengkraman gigi. yang dihasilkan oleh terapi splint dapat -Sebagai protesa pada beberapa gigi penyangga
membantu menghilangkan atau menetralkan - gigi goyang moderat dan advance yang tidak dapat
faktor-faktor oklusal yang merugikan. dikurangi kegoyangannya dengan alat lainnya yang
Derajat kegoyangan gigi dapat diklasifikasikan 2. Merubah arah daya : Daya oklusi dirubah tidak merespon terhadap penyesuaian oklusal dan
sebagai berikut : arahnya lebih ke arah axial pada semua gigi terapi periodontal (gigi goyang grade I atau grade II).
1. Grade I apabila terdapat pergerakan kearah yang displint. - trauma oklusal sekunder.
bukolingual kurang dari 1mm. 3. Mendistribusikan daya : stabilisasi oleh -Pada gigi setelah perawatan ortodontik.
2. Grade II apabila terdapat pergerakan kearah splinting meningkatkan resistensi gigi Pada gigi yang mengalami peningkatan kegoyangan
bukolingual sebesar 1-2mm. terhadap kekuatan yang menimpanya sehinga mengganggu fungsi mastikasi normal.
3. Grade III bila pergerakan lebih besar dari 2 sehingga tidak melebihi kapasitas -Pada gigi yang mengalami trauma dental akut,
mm arah bukolingual dan atau terdapat adaptifnya. misalnya subluksasi, avulsi, dll.
pergerakan vertikal-oklusal. 4. Mempertahankan integritas lengkung rahang -Mencegah ekstrusi gigi karena tidak ada gigi
: splinting memperbaiki kontak proksimal, lawannya.
Menurut Wasserman’s Index (1973), kegoyangan mengurangi impaksi makanan, dan -Pada gigi yang sedang dalam perawatan periodontal
gigi dibedakan menjadi: mengurangi akibat kerusakan. seperti scaling dan terapi bedah.
1. Derajat 1 - Normal 5. Memperbaiki stabilisasi fungsional :
2. Derajat 2 - Kegoyangan ringan kurang dari 1 mm splinting memperbaiki oklusi fungsional, Indikasi splinting (rateitschak):
ke arah bukolingual stabilisasi pergerakan gigi penyangga, dan -Berkurangnya struktur penyangga gigi karena
3. Derajat 3 - Kegoyangan sedang – kegoyangan meningkatkan kenyamanan dalam periodontitis
sampai kira-kira 2 mm ke arah bukolingual pengunyahan -Perubahan struktur penyangga gigi karena trauma
4. Derajat 4 - Kegoyangan berat – kegoyangan lebih 6. Fungsi psikologis : splinting memberikan oklusal
dari 2 mm rasa nyaman kepada pasien terhadap
-Trauma jangka pendek pada periodontium saat -Ratio akar dan mahkota harus seimbang TEMPORARY SPLINT
perawatan untuk periodontitis ⁕ jenis splint yang digunakan kurang dari 6 bulan
-Kegoyangan gigi karena trauma 7.. Klasifikasi selama perawatan periodontal.
-Kombinasi Jenis Bahan ⁕ perawatan awal untuk mencegah trauma lebih
lanjut yang disebabkan oleh trauma oklusi dan
A splint
Menurut Lindhe indikasi dari splinting antara lain : kebiasaan oral yang buruk seperti tongue pressing
- gigi goyang (tanpa adanya mobilitas progresif) atau “sucking”.
disebabkan berkurangnya jar. periodonsium serta Braided wire splint ⁕dapat digunakan sebagai prosedur emergency pada
mengganggu kemampuan mengganggu kemampuan kasus kegoyangan gigi yang parah.
mengunyah dan kenyamanan pasien. ⁕berfungsi sebagai perawatan pendukung untuk
-Terdapat kerusakan yang luas pada jaringan Bonded, splint resin komposit mengurangi trauma mekanis sebelum atau selama
periodontal dan kekuatan fungsional mekanis yang perawatan periodontitis
normal dapat mengganggu ligamen periodontal yang
tersisa dan dapat menyebabkan migrasi atau Lokasi pemasangan Splinting Sementara = hari – minggu
kehilangan gigi. FIXED
• Resin komposit dg kawat -Ligatur kawat sederhana splint cekat selama
5. Kontraindikasi Intrakoronal • Inlay beberapa hari hingga beberapa minggu, jarang
-Adanya kegoyangan gigi yang parah (grade III) yang • Kawat nilon digunakan karena pertimbangan estetik.
disertai dengan adanya inflamasi jaringan -Splint cekat sementara yang paling umum  splint
periodontal dan atau trauma oklusi. resin komposit etsa-asam tanpa preparasi gigi.
-Pada pasien dengan oral higyene yang buruk dan • Nigt guard REMOVABLE
non kooperatif. - Splint sementara lepasan dapat terbuat dari akrilik
-Kurangnya gigi penyangga untuk stabilisasi gigi Ekstrakoronal • welded-band bening yang ditarik di dalam vakum pada model studi
yang goyang. • Tooth bonded plastic (Vacuum formed removable acrylic splint). Splint ini
-Occlusal adjustment tidak dilakukan sebelumnya kadang diindikasikan untuk stabilisasi sementara gigi
pada gigi dengan trauma oklusi. Periode stabilisasi individu untuk jangka waktu yang ingkat. Jenis splint
-Tidak diperolehnya stabilitas oklusal yang baik. •Removable (Vacuum-Formed ini sebelumnya digunakan sebagai “bite guard”
-Dukungan jaringan periodontal sangat kurang. Removable Acrylic Splint)
Temporary •Fixed (Wire Splint, Composite
pada perawatan parafungsi rongga mulut, namun
-Adanya bad habit yang sulit dihilangkan dengan keberhasilan yang sangat sedikit 
Resin Splint, tanpa preparasi gigi
Michigan splint
6. Prinsip splinting
-Harus dapat menahan gerakan kegoyangan gigi
Semi • Removable
SEMI PERMANEN SPLINT
dalam 3 dimensi permanent • Fixed
⁕Splint semi permanen: meningkatkan kenyamanan
-Tidak ada inflamasi saat mengunyah pada gigi yang sangat goyang,
-Minimal masih terdapat 1/3 tulang alveolar stabilisasi gigi saat fase penyembuhan
-Tidak ada iritasi dari jaringan lunak permanen FIXED
-Tidak ada peradangan periapikal a. Splint menggunakan resin komposit dengan
-Estetik baik dan posisi di lengkung rahang baik preparasi gigi pada regio anterior.
-Harus dapat dibersihkan Splint terdiri dari splint sementara dan splint b. Splint menggunakan resin composit dan wire
-Jumlah gigi yang terlibat harus cukup permanen. intracoronal dengan preprasi mesio-okluso-distal
-Tidak boleh mengganggu pengucapan pada regio posterior
3) Ambil kembali kawat baru dengan ukuran panjang 4) Lalu lakukan gerakan seperti sebelumnya dengan
5) Akhiri figure eight tersebut pada distal gigi arah sebaliknya menuju gigi penyangga yang
REMOVABLE penyangga pertama dengan memilin gigi tersebut pertama, sehingga kawat tersebut mengelilingi gigi
a. Cast chrome-cobalt alloy framework dengan pada ujung distal, lalu lipat kedalam sisi menyerupai bentuk angka 8.
cangkolan untuk mendapatkan retensi. Splint interproksimal gigi tersebutkurang lebih 1,5 inci dan
ini hanya digunakan pada malam hari masukkan salah satu ujung dari permukaan labial ke 10( Teknik Lingual/Palatal Bar
sebagai alat retensi setelah prosedur bedah lingual lalu kembalikan ke permukaan labial lagi Tahapan :
atau setelah perawatan orthodontik. melalui kawat tersebut dibawah titik kontak. tarik 1) Evaluasi kontak oklusal
kawat dengan menggunakan pinset. Kencangkan 2) Evaluasi kontak proksimal
dengan memilin kembali kawat tersebut searah jarum 3) Try in kawat dan fiksasi dengan penyangga
PERMANEN SPLINT jam. 4) Aplikasikan etsa bonding dan agen komposit
⁕Splint permanen:fase restorasi atau fase 4) Tinggalkan 3-4 mm akhiran kawat tersebut yang 5) Cek kontak oklusal
rekonstruksi dari perawatan periodontal. sudah dipilin, potong kawat yang berlebih. 6) Lakukan pemolesan
5) Setelah dipotong kelebihannya lalu sisa kawat
Splint Permanen digunakan untuk rehabilitasi rongga yang terpilin tersebut dilipat ke bagian interproksimal
mulut yang kompleks, dimana gigi penyangga dengan lidah ular (dapat juga menggunakan amalgam
memiliki mobility yang tinggi atau hanya sedikit plugger). Lakukan kembali gigi lainnya yang
jaringan penyangga yang bisa mendukung dilakukan splinting.
rekonstruksi, terutama jika gigi penyangga tersebut 6) Ujung kawat di bagian gigi penyangga gigi paling
memiliki dukungan periodontal yang minimal distal yang belum dikencangkan searah jarum jam
dengan wire holder kemudian potong kawat dengan
pemotong kawat kemudiaan lipat ke bagian
WIRE SPLINT interproksimal.
8. Tejnik Essig
1. Teknik Essig 9) Teknik Figure of Eight
Teknik essig digunakan pada perawatan fraktur Alat dan bahan :
dentolaveolar dan gigi luxasi. 1) Kawat stainless steel
Alat dan bahan : 2) Pemotong kawat
1) Kawat stainless steel 3) Lidah ular
2) Pemotong kawat 4) Wireholder
3) Lidah ular Cara :
4) Wire holder 1) Masukkan kawat dari labial ujung distal gigi
Cara : penyangga melewati permukaan lingual gigi, lalu
1) Siapkan ligature wire ukuran 0,01 inci sebagai masukkan kembali kawat tersebut menuju mesial gigi
kawat utama yang akan mengelilini semua gigi yang hingga keluar ke bagian labial gigi,
akan dilakukan splinting, dimasukkan dari distal gigi 2) Setelah itu lewati labial gigi sebelahnya hingga
penyangga masukkan kembali kawat tersebut ke bagian distal
2) Adaptasikan kawat dari insisal hingga berada pada gigi sebelahnya,
bagian singulum gigi, lalu pilin pertemuan kedua 3) Lakukan gerakan tersebut hingga akhir dari ujung
kawat tersebut searah jarum jam gigi penyangga di sisi lain.
3) Kontraindikasi 12. Penghalusan sudut insisi yang tajam
GINGIVEKTOMI -Perlekatan gingiva sempit-hilang
13. Skeling dan root planing dengan kuret gracey no
1-2
1) Definisi 14. Spooling
-Infrabony Pockets
15. Pembentukan permukaan gingiva/ contouring
Eksisi jaringan gingiva dengan menghilangkan -Penebalan margin tulang alveolar (exostosis)
dinding poket
-Luka terbuka besar; post-operative pain C. Tahap Penyelesaian
Prinsip : 16. Daerah operasi ditutup dengan periodontal
-Danger of exposing alveolar bone
dressing/periodontal pack
-Exposed cervical areas of teeth 17. Instruksi pasca operasi dan pemberian resep
antibiotik dan analgesik
-Phonetic & esthetic problems in the anterior area 18. Pasien diminta untuk datang kembali untuk
4) Prosedur kontrol 1 minggu
19. Pada kontrol 1 minggu periodontal pack dilepas.
A. Tahap Persiapan Daerah Kerja
1. Daerah kerja harus bersih dan rapi
2. Baki yang telah berisi alat dasar : kaca
A. Gingivektomi dilakukan dengan insisi mulut,sonde, pinset, probe,
bersudut 45°. 3. Baki juga telah berisi anestetikum dalam spuit
B. Gingivoplasti (prosedur setelah untuk anestesi lokal dan larutan saline dalam spuit
gingivektomi) menggunakan elektrotom atau untuk spooling.
laser. 4. Baki juga telah berisi alat bedah gingivectomy:
C. Luka yang tertutup (periodontal dressing) pocket marker, scalpel, blade no 15, Kuret gracey no
mengalami epitelisasi sekunder, dan epitel 1-2, Pisau orban dan Kirkland serta Periodontal pack.
junctional baru dibuat dengan sulkus gingiva 5. Persiapan pasien : dalam hal ini model phantom
yang menunjukkan kedalaman probing RB dengan gusi buatan dari lilin mainan dan gigi
minimal. depan RB terdapat poket gingiva
6. Persiapan operator : Memakai masker, Mencuci
2) Indikasi Gingivectomy: tangan dan memakai handscoon.
-Gingival enlargement/overgrowth B. Tahap gingivektomi/Prosedur Gingivektomi
7. Tindakan aseptik menggunakan larutan antiseptik
-Idiopathic Fibrosis pada daerah kerja
8. Anestesi infiltrasi pada gusi labial dan lingual area
-Suprabony pockets in area with limited access yang akan di bedah
-Minor corrective procedures during the course of 9. Memberikan penandaan batas pemotongan gusi
flap surgery dengan pocket marker
10. Insisi sudut 450 mengarah ke dasar poket dengan
-Crown lengthening in patients with adequate pisau Kirkland atau balde no 15 (Insisi bevel external
attached gingiva (gummy smile) pada gusi cekat)
11. Pemotongan jaringan di interdental dengan pisau
Orban atau blade do 15
Indikasi kuretase sangat terbatas. Ini dapat digunakan
KURETASE setelah scaling dan root planing untuk tujuan berikut:
1. Kuretase dapat dilakukan sebagai bagian dari
upaya menciptakan new attachment setelah
Bedah Periodontal penghilangan pocket infraboni yang cukup
dalam, yang terletak di area yang dapat
diakses di mana jenis bedah "tertutup"
nonflap diindikasikan.
2. Kuretase dapat dicoba sebagai prosedur
nondefinitif untuk mengurangi peradangan
ketika teknik bedah agresif (misalnya, flaps)
dikontraindikasikan pada pasien karena usia,
masalah sistemik, masalah psikologis, atau Kuretase gingiva: pengangkatan jaringan lunak yang
faktor lainnya (tujuan eliminasi poket meradang secara lateral dari dinding poket dan epitel
terganggu, dan prognosisnya terganggu) junctional.
3. Kuretase sebagai tindakan yang dilakukan Kuretase subgingiva prosedur yang dilakukan apikal
beberapakali selama "recall visit" sebagai ke epitel junctional dan perlekatan jaringan ikat
metode perawatan pemeliharaan untuk area sampai ke puncak tulang.
peradangan berulang dan kedalaman poket,
terutama di mana operasi pengurangan poket
Fase bedah terapi periodontal memiliki tujuan sebelumnya telah dilakukan.
sebagai berikut:
1. Untuk meningkatkan prognosis gigi dan
penggantiannya
2. Untuk meningkatkan estetika
Teknik bedah:
(1) meningkatkan akses ke permukaan akar, untuk
memastikan pengangkatan kalkulus yang terletak di
subgingiva KURETASE TERTUTUP
(2) mengurangi atau menghilangkan kedalaman 1) Tujuan :
poket, sehingga memungkinkan pasien untuk • Mengurangi kedalaman poket
mempertahankan permukaan akar bebas dari bioilm; • Menghilangkan jaringan granulasi yang
dan terdapat pada dinding poket
(3) membentuk kembali jaringan lunak dan keras • Memperbaiki perlekatan atau membuat
untuk mencapai topografi yang harmonis perlekatan baru untuk memperbaiki loss of
attachment
KURETASE • Mempercepat regenerasi jaringan
penghapusan jaringan granulasi yang meradang periodontal
secara kronis yang terbentuk di dinding lateral poket 2) Indikasi
periodontal. ● Apabila setelah scaling & root planning
masih terdapat infamasi
● Poket infraboni kedalaman moderate (3- 1.Kuret gracey dimasukkan sampai ke dasar poket 3.Dianjurkan untuk makan/minum dingin dan
5mm) dengan cutting edge menghadap dinding bagian menggunakan es pada bagian wajah secara berkala
● Lebar & ketebalan jaringan gingiva adekuat dalam poket. Gusi bagian luar ditekan dengan ibu jari untuk mengurangi inflamasi dan bengkak
● Pasien dengan kontraindikasi bedah perio 2.Jaringan granulasi dibersihkan / diangkat dengan 4.Tidak merokok
lanjut gerakan horizontal dari dinding poket ke arah oklusal 5.Tidak menyikat daerah periodontal dressing. Dapat
● Dapat dilakukan sebagai bagian maintenace gigi (gingival curettage), dan gerakan scooping menggunakan obat kumur
treatment pada daerah yang mengalami (subgingival curettage) 6. Perdarahan dapat terlihat 4-5 jam pasca operasi,
inflamasi rekuren saat recall visit 3. Scaling dan root planing dilakukan kembali hingga dianjurkan tidak berkumur terus menerus secara
didapatkan permukaan yang halus dan licin. keras
3) kontraindikasi 4. Irigasi daerah operasi dengan menggunakan 7. Menjaga kebersihan gigi dan mulut
● Terdapat infeksi akut → NUG larutan H2O2 3% dan terakhir dengan NaCl 0,9% 8. Daerah bedah tidak dimainkan dengan lidah,
● Dinding pocket fibrotik hingga bersih tangan atau digunakan mengunyah
● Poket > 5 mm 5. Daerah operasi diadaptasikan dengan menekan 9. Mengunyah pada bagian yang bukan operasi
● Keterlibatan furkasi kapas steril 3-5 menit pada gusi bagian luar 10. Pasien diminta kontrol 1 minggu pasca op untuk
● Dinding pocket tipis & rapuh melepas periodontal dressing
● Pasien medically compromised 3. Persiapan periodontal pack 11. Jika memiliki keluhan atau periodontal dressing
1.Bagian yang dibedah tadi harus ditutup dengan lepas sebelum saatnya kontrol dianjurkan untuk
menggunakan periodontal dressing langsung hubungi dokter gigi.
4) Prosedur 2.Dua pasta (katalis dan base) disiapkan dengan
1. Persiapan perbandingan panjang yang sama (1:1) diletakkan KURETASE TERBUKA / ENAP
KURSI DENTAL diatas paperpad • Kuretase terbuka atau Excisional New
1.Penandatanganan formulir informed consent oleh 3.Keduanya dicampur dengan pengaduk kayu selama Attachment Procedural (ENAP) merupakan
pasien 2-3 menit hingga konsistensi menjadi dempul prosedur yang dikembangkan oleh U.S
2.Persiapan alat dan bahan, operator dan asisten 4.Pasta yang sudah tercampur dilteakkan digelas Naval Dental Corps
operator berisi air pada temperatur ruangan • Teknik ini pada dasarnya merupakan
3.Lakukan skoring plak dan profilaksis 4. Pemasangan periodontal pack kuretase subgingival yang dilakukan dengan
4.Pasien di bawa ke ruang bedah 1.Periodontal dressing dibentuk tabung dengan menggunakan scalpel.
tangan yang dibasahi NaCl 0,9% kemudian letakkan Indikasi
RUANG BEDAH didaerah operasi 1. Poket supraboni dengan kedalaman dangkal
1.Persiapan area operasi: penutupan daerah wajah 2.Pemasangan dimulai dari arah posterior ke anterior hingga sedang (sampai dengan 5mm) yang
dengan kain duk steril kecuali daerah rongga mulut 3.Lebarnya hingga ⅔ mahkota gigi dan melebihi 1 mempunyai zona gingiva berkeratin dengan
pasien gigi di mesial dan distal daerah yang dioperasi lebar yang adekuat dan tebal
2.Tindakan aseptik: daerah operasi diulasi dengan (retensi), ukir dengan instrumen tajam 2. Poket pada regio anterior  masalah estetika
betadine solution 10% pada bagian ekstraoral dan diutamakan
intraoral 5. Intruksi pasca Kontraindikasi
3.Tindakan anestesi lokal dengan teknik infiltrasi 1.Dianjurkan untuk tidak makan selama 60 menit 1. Lebar zona gingiva berkeratin inadekuat
pada RA & RB dan blok pada RB pasca op 2. Adanya cacat tulang yang perlu dikoreksi
2.Hindari makanan panas, asam, pedas, keras selama Prosedur
2. Prosedur bedah dan pembersihan daerag kerja 24 jam setelah operasi 1. Melakukan anestetsi lokal
2. Insisi dilakukan di bagian dalam dari dinding
poket (internal bevel incision) dari margin
gingiva menuju dasar poket miring ke dalam KURETASE TERBUKA VS TERTUTUP
menggunakan scalpel hingga ke dasar sulkus

3. Jaringan granulasi diambil menggunakan


kuret
4. Scaling dan root planning dilakukan hingga
seluruh permukaan sementum yang terpapar
halus dengan konsistensi keras  benar-
benar bersih
5. Irigasi dilakukan dengan menggunakan
larutan saline atau H2O2 3%
6. Lakukan suturing interrupted pada
interproksimal
7. Daerah bedah ditekan dengan kapas steril
selama 3-5 menit
8. Daerah bedah ditutup dengan periodontal
pack
9. Instruksi pasca operasi dan pemberian resep
antibiotic dan analgetic
10. Pasien diminta datang Kembali untuk control
1 minggu
11. Pada kontrol 1 minggu periodontal pack
dilepas

Anda mungkin juga menyukai